Anda di halaman 1dari 8

KONSEP SDM DAN KEPENDUDUKAN

DIBUAT OLEH
Calvin Armando V. (1510210203)

DOSEN PENGAMPU
Dr. Sonang Sitohang, S.M.I., M.M.

MANAJEMEN SM-1
FAKULTAS EKONOMI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
KONSEP SDM DAN KEPENDUDUKAN

1. Konsep Kependudukan

1.1 Pertumbuhan Penduduk (Population Group)


Pertumbuhan Penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis
antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang
mengurangi jumlah penduduk.
Komponen pertumbuhan penduduk (komponen demografi) adalah sebagai
berikut :

a. Crude Birth Rate (CBR) atau angka kelahiran kasar :


Adalah angka yang menggambarkan banyaknya bayi yang lahir pada tahun
tertentu untuk tiap seribu penduduk dengan formulasi sebagai berikut:

=

Dimana: B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
K = bilangan konstan, biasanya 1000
Untuk menghitung nilai P menggunakan rumus :
P = P0 + P1 /2 , dimana P0 adalah jumlah penduduk di awal tahun dan P1
merupakan jumlah penduduk di akhir tahun.
CBR dan Perkiraan CBR di Indonesia
Tahun CBR Periode Perkiraan CBR
1995 23,64 1995 2000 22,10
1996 23,27 2000 2005 19,50
1997 22,90 2005 2010 19,50
1998 22,79 2010 2015 16,20
1999 22,41 2015 2020 14,60

Pada tabel tersebut di atas terlihat bahwa angka kelahiran kasar (CBR) pada
tahun 1995 sebesar 23,64 dan pada saat krisis ekonomi (1998) menurun menjadi
sebesar 22,79, kemudian pada tahun 1999 kembali sedikit menurun menjadi sebesar
22,41.
IDHS (1991) memproyeksikan bahwa angka CBR Indonesia pada periode
2000 2005 sebesar 19,50 dan sepuluh tahun kemudian (periode 2010-2015)
diperkirakan akan menurun menjadi rata-rata sebesar 16,20.

b. Crude Death Rate (CDR) atau angka kematian kasar :


Adalah jumlah kematian yang terjadi selama satu tahun tertentu per 1000
penduduk pada pertengahan tahun dengan formulasi sebagai berikut:

=

Dimana: D = banyaknya orang mati pada suatu tahun tertentu
P = banyaknya penduduk pertengahan tahun
K = bilangan konstan, biasanya 1000
CDR dan Perkiraan CDR di Indonesia

Tahun CDR Periode Perkiraan CDR


1995 7,69 1995 2000 7,80
1996 7,60 2000 2005 7,60
1997 7,54 2005 2010 7,60
1998 7,69 2010 2015 7,70
1999 7,51 2015 2020 7,90

Dari tabel di atas terlihat bahwa angka kematian kasar (CDR) pada tahun
1995 sebesar 7,69 dan pada saat krisis ekonomi (1998) relatif tetap (sebesar 7,69),
kemudian pada tahun 1999 menurun menjadi sebesar 7,51.
Berdasarkan angka estimasi IDHS (1991), angka CDR Indonesia pada
periode 2000-2005 sebesar, 760 dan sepuluh tahun kemudian (periode 2010-2015)
diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi rata-rata sebesar 7,70.

c. Migrasi
Adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas
administrative dalam suatu negara.
Ukuran-ukuran migrasi adalah:
1) Out Migrant (Migrasi keluar)
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000
orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun, dengan formulasi
sebagai berikut:

=

Dimana: O = jumlah migrasi keluar (Outmigration)
P = penduduk pertengahan tahun
K = 1000
2) In Migrant (Migrasi masuk)
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000
orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun, dengan formulasi
sebagai berikut:

=

Dimana: I = jumlah migrasi masuk (Inmigration)
P = penduduk pertengahan tahun
K = 1000

1.2 Komposisi Penduduk Menurut Ciri-cirinya


Pada dasarnya komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk
menurut ciri-ciri tertentu, ciri-ciri tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin.
b. Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan.
c. Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi lapangan
pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.
d. Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan,
provinsi, kabupaten dan sebagainya.

1.3 Faktor Kemiskinan dan Cara Mengatasinya


Menurut dua ahli bahwa indicator kemiskinan adalah sebagai berikut:

a) Paul Spicker
Paul spicker berpendapat bahwa penyebab kemiskinan dapat dibagi empat
mazhab:
1. Individual explanation, diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu
sendiri. Seperti malas, pilihan yang salah, gagal dalam bekerja, cacat
bawan, belum siap memiliki anak dan sebagainya.
2. Familial explanation, akibat faktor keturunan, dimana antar generasi
terjadi ketidak beruntungan yang berulang, terutama akibat pendidikan.
3. Subculutural explanations, akibat karakteristik perilaku suatu
lingkungan yang berakibat pada moral dari masyarakat.
4. Structural explanations, menganggap kemiskinan sebagai produk dari
masyarakat yang menciptakan ketidakseimbangan dengan pembedaan
status atau hak.

b) Sharp et al
1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.
Salah satu penyebab terjadinya kemiskinan adalah karena rendahnya
kualitas angkatan kerja.
2. Rendahnya tingkat penguasaan teknologi
Negara-negara dengan penguasaan teknologi yang rendah mempunyai
tingkat produktivitas yang rendah pula. Tingkat produktivitas yang
rendah mengakibatkan terjadinya pengangguran. Hal ini disebabkan
oleh kegagalan dalam mengadaptasi teknik produksi yang lebih modern.
3. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
Negara miskin sumber daya yang tersedia tidak dipergunakan secara
penuh dan efisien. Pada tingkat rumah tangga penggunaan sumber daya
biasanya masih bersifat tradisional yang menyebabkan terjadinya
inefisiensi.

Upaya mengatasi Kemiskinan


1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja
sehingga pengangguran penyebab kemiskinan bisa berkurang.
2. Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) bagi orang kurang mampu
sehingga memiliki bekal yang cukup untuk maju di dunia usaha.
3. Memberi subsidi bagi orang kurang mampu seperti BLT (Bantuan
Langsung Tunai), subsidi BBM, dan pengobatan gratis bagi orang tidak
mampu.
4. Menarik minat pengangguran dengan menaikkan upah minimum
sehingga mereka berhasrat untuk bekerja.
5. Menghapus korupsi, karena korupsi penyebab layanan masyarakat tidak
berjalan baik.

1.4 Pembangunan SDM di Indonesia


Salah satu upaya untuk membangun SDM di Indonesia adalah dengan cara
meningkatkan kualitas SDM melalui :

a. Peningkatan kesehatan agar :


1. Usia harapan hidup panjang.
2. Terjaminnya ibu-ibu hamil untuk melahirkan anak-anak yang sehat.
3. Menekan jumlah tingkat kematian ibu yang melahirkan dan anak-anak
yang lahir.

b. Peningkatan Pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan:


1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap serta budaya kerja
4. Peningkatan produktivitas

c. Peningkatan Produktivitas:
1. meningkatnya jumlah dan mutu produk
2. Meningkatnya nilai produk
3. Meningkatnya wilayah pemasaran

d. Meningkatkan Ketakwaan dan budi pekerti.


1. Meningkatnya rasa persatuan dan kesatuan
2. Menghinarkan rasa iri dan dengki
3. Menigkatkan budaya tolong-menolong
1.5 Diskusi dan Tanya Jawab.
1. Apa yang dimaksud dengan Penduduk.
2. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan penduduk
3. Jelaskan perbedaan antara :
a. Crude Brith Rate dengan
b. Crude Death Rate
4. Apa yang dimaksud dengan Migrasi?, jelaskan
5. Jelaskan perbedaan anatara :
a. Out Migrant dan
b. In migrant
6. Bagaimana perkembangan pertumbuhan penduduk indonesia periode
sekarang ini? Jelaskan dengan jawaban saudara!
7. Jelaskan ciri-ciri bahwa seorang penduduk disebut miskin.
8. Jelaskan bagaimana cara mengatasi/mengurangai jumlah masyaakat misin
di Indonesia
9. Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya masyarakat miskin di
Indonesia?
10. Jelaskan menurut pendapat saudara program apa saja yang perlu
dikembangkan pemerintah Indonesia dalam rangka mengurangi jumlah
masyarakat miskin dalam jangka pendek?.

Anda mungkin juga menyukai