DIBUAT OLEH
Calvin Armando V. (1510210203)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Sonang Sitohang, S.M.I., M.M.
MANAJEMEN SM-1
FAKULTAS EKONOMI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
KONSEP SDM DAN KEPENDUDUKAN
1. Konsep Kependudukan
Pada tabel tersebut di atas terlihat bahwa angka kelahiran kasar (CBR) pada
tahun 1995 sebesar 23,64 dan pada saat krisis ekonomi (1998) menurun menjadi
sebesar 22,79, kemudian pada tahun 1999 kembali sedikit menurun menjadi sebesar
22,41.
IDHS (1991) memproyeksikan bahwa angka CBR Indonesia pada periode
2000 2005 sebesar 19,50 dan sepuluh tahun kemudian (periode 2010-2015)
diperkirakan akan menurun menjadi rata-rata sebesar 16,20.
Dari tabel di atas terlihat bahwa angka kematian kasar (CDR) pada tahun
1995 sebesar 7,69 dan pada saat krisis ekonomi (1998) relatif tetap (sebesar 7,69),
kemudian pada tahun 1999 menurun menjadi sebesar 7,51.
Berdasarkan angka estimasi IDHS (1991), angka CDR Indonesia pada
periode 2000-2005 sebesar, 760 dan sepuluh tahun kemudian (periode 2010-2015)
diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi rata-rata sebesar 7,70.
c. Migrasi
Adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas
administrative dalam suatu negara.
Ukuran-ukuran migrasi adalah:
1) Out Migrant (Migrasi keluar)
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000
orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun, dengan formulasi
sebagai berikut:
=
Dimana: O = jumlah migrasi keluar (Outmigration)
P = penduduk pertengahan tahun
K = 1000
2) In Migrant (Migrasi masuk)
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000
orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun, dengan formulasi
sebagai berikut:
=
Dimana: I = jumlah migrasi masuk (Inmigration)
P = penduduk pertengahan tahun
K = 1000
a) Paul Spicker
Paul spicker berpendapat bahwa penyebab kemiskinan dapat dibagi empat
mazhab:
1. Individual explanation, diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu
sendiri. Seperti malas, pilihan yang salah, gagal dalam bekerja, cacat
bawan, belum siap memiliki anak dan sebagainya.
2. Familial explanation, akibat faktor keturunan, dimana antar generasi
terjadi ketidak beruntungan yang berulang, terutama akibat pendidikan.
3. Subculutural explanations, akibat karakteristik perilaku suatu
lingkungan yang berakibat pada moral dari masyarakat.
4. Structural explanations, menganggap kemiskinan sebagai produk dari
masyarakat yang menciptakan ketidakseimbangan dengan pembedaan
status atau hak.
b) Sharp et al
1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.
Salah satu penyebab terjadinya kemiskinan adalah karena rendahnya
kualitas angkatan kerja.
2. Rendahnya tingkat penguasaan teknologi
Negara-negara dengan penguasaan teknologi yang rendah mempunyai
tingkat produktivitas yang rendah pula. Tingkat produktivitas yang
rendah mengakibatkan terjadinya pengangguran. Hal ini disebabkan
oleh kegagalan dalam mengadaptasi teknik produksi yang lebih modern.
3. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
Negara miskin sumber daya yang tersedia tidak dipergunakan secara
penuh dan efisien. Pada tingkat rumah tangga penggunaan sumber daya
biasanya masih bersifat tradisional yang menyebabkan terjadinya
inefisiensi.
c. Peningkatan Produktivitas:
1. meningkatnya jumlah dan mutu produk
2. Meningkatnya nilai produk
3. Meningkatnya wilayah pemasaran