Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahauan pasien Prolanis mengenai penyebab, gejala


umum, prinsip pengobatan, dan gaya hidup penyakit Diabetes
Melitus sudah sangat baik.

2. Terdapat peningkatan pengetahuan pasien Prolanis mengenai jenis


komplikasi, gejala yang timbul akibat komplikasi dan kadar gula
darah normal pada penyakit Diabates Melitus.

B. Saran
1. Menggunakan pertanyaan kuesioner yang lebih spesifik dengan
menggunakan bahasa yang lebih sederhana, sehingga mudah
dipahami oleh responden dan data yang diperoleh lebih akurat.
2. Melanjutkan kegiatan Prolanis secara berkesinambungan.
3. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
dengan lebih baik sehingga dapat memantau perkembangan
kondisi pasien.
4. Menambah kegiatan berupa penyuluhan tentang penyakit kronis
lainya.
5. Melakukan promosi kegiatan Prolanis melalui kader Puskesmas,
sehingga dapat meningkatkan jumlah peserta Prolanis.
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA) 2005. Diagnosis and Classification of


Diabetes Melitus. Diabetes Care
Arikunto (2002). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Edisi : IV,
Jakarta : RinekaCipta
Arikunto, S .(2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek (Revisi
VI ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Centers for Disease Control and Prevention, 2011. Healthy Weight Assesing
BMI.
Depkes, 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: departemen Kesehatan
Republik Indonesia
D Joko, Widodo 2006, Buku Ajar IlmuPenyakitDalam, Jilid III, Edisi IV,
Jakarta,FKUI
Foster, D.W (2000). Diabetes Melitus : Harrisons Principles of Internal
Medicine. Edisi 14. New York : McGraw-Hill Companies. Hal.
2060-2080,2196-2201.
Gustaviani R (2006). Consensus Pengelolaan dan Pencegahan Dibetes
Melitus Tipe-2 di Indonesia 2006. PB. PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia), Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. MetodologiPenelitianKesehatan. EdisiRevisi.
Jakarta :RinekaCipta
Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta
Nursalam. (2008). KonsepdanPenerapanMetodologiPenelitianKeperawatan.
Jakarta :SalembaMedika.
Soegondo, S. (2011). Hidup Secara Mandiri dengan Diabetes Militus
Kencing Manis Sakit Gula. Jakarta :BalaiPenerbit FK UI, pp 17-21.
Soegondo S, (2006). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Penerbit
FKUI. Jakarta
Sudoyo, dkk, (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI: Jakarta
Widodo, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV. Jakarta:
FKUI
Waryana, 2010,Gizi Reproduksi, Yogyakarta, Penerbit : Pustaka Rihama
WHO 1980. Expert Committee on Diabetes Melitus: second report. World
Health Organ Tech Rep Ser. 1980; 646. 1-80
WHO. 1994. Prevention of Diabetes Melitus. Technikal Report Series 844,
Geneva
Zainuddin, 2002. Masalah Kesehatan Lanjut Usia Gerontik. Jakarta: Kompas

Anda mungkin juga menyukai