Anda di halaman 1dari 8

A.

Katarak
1. Definisi Katarak
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi
akibat kedua-duanya. Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang
melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama
sekali. Katarak juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana lensa mata
yang biasanyajernih dan bening menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata
Yunanicataracta yang berarti air terjun. Hal ini disebabkan karena pasien
katarakseakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air terjun didepan
matanya.1
2. Etiologi katarak
Penyebab utama katarak adalah proses penuaan. Anak bisa mengalami
katarak yang biasanya merupakan penyakit yang diturunkan,keadaan ini disebut
sebagai katarakkongenital. Lensa mata mempunyai bagian yang disebut
pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus
lensa atau inti lensa dengan kapsul lensa. Pada anak dan remaja nukleus bersifat
lembek sedang pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai
dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa. Dengan menjadi tuanya seseorang
maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan
menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya memfokuskan
benda dekat berkurang. Hal ini mulai terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai
timbul kesukaran melihat dekat (presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60%
mulai mengalami katarak ataulensa keruh.
Katarak biasanya berkembang pada kedua mata akan tetapi progresivitasnya
berbeda. Kadang-kadang penglihatan pada satu mata nyata berbeda dengan mata
yang sebelahnya. Perkembangan katarak untuk menjadi berat memakanwaktu
dalam bulan hingga tahun. Berbagai faktor dapat mengakibatkan tumbuhnya
katarak lebih cepat. Faktor lain dapat mempengaruhi kecepatan berkembangnya
kekeruhan lensa seperti diabetes melitus, obat tertentu, sinar ultra violet B dari
cahayamatahari, efek racun dari merokok, dan alkohol, gizi kurang vitamin E, dan

1
radang menahun di dalam bola mata. Obat tertentu dapat mempercepat timbulnya
katarak seperti betametason, klorokuin, klorpromazin, kortison, ergotamin,
indometasin, medrison, neostigmin, pilokarpin dan beberapa obat lainnya.
Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti diabetes melitus dapat
mengakibatkan timbulnya kekeruhan lensa yang akan menimbulkan katarak
komplikata.2
3. Patofisiologi Katarak
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih,transparan,
berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksiyang besar.
Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentralterdapat nukleus,
di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanyaadalah kapsul anterior dan
posterior. Dengan bertambahnya usia, nucleus mengalami perubahan warna
menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitasterdapat densitas seperti duri di
anterior dan posterior nukleus. Opasitas padakapsul posterior merupakan bentuk
katarak yang paling bermakna, Nampak seperti kristal salju pada
jendela.Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan
hilangnyatransparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang
memanjangdari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat
menyebabkanpenglihatan mengalamui distorsi. Perubahan kimia dalam protein
lensa dapatmenyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan
denganmenghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori
menyebutkanterputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam
lensa.Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu
transmisisinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran
dalammelindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan
bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang
menderitakatarak.3
4. Gambaran Klinis
Seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami
gangguan katarak. Katarak terjadi secara perlahan-lahan, sehingga penglihatan
penderita terganggu secara berangsur, karena umumnya katarak tumbuh sangat
lambat dan tidak mempengaruhi daya penglihatan sejak awal. Daya penglihatan
baru terpengaruh setelah katarak berkembang sekitar 3-5 tahun. Karena itu, pasien

2
katarak biasanya menyadari penyakitnya setelah memasuki stadium kritis (Ilyas
S., 2007; Daniel V. et al, 2000).

Gejala umum gangguan katarak meliputi (Ilyas, S. 2007) :


- Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek
- Peka terhadap sinar atau cahaya
- Dapat melihat ganda pada satu mata
- Kesulitan untuk membaca
- Lensa mata berubah menjadi buram
5. Klasifikasi katarak
Jenis- jenis katarak menurut (Vaughan, 2000) terbagi atas :2
a. Katarak terkait usia (katarak senilis)
Katarak senilis adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai. Satu-
satunya gejala adalah penurunan penglihatan.
b. Katarak anak- anak
Katarak anak- anak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
- Katarak kongenital, yang terdapat sejak lahir atau segera sesudahnya.
Banyak katarak kongenital yang tidak diketahui penyebabnyawalaupun
mungkin terdapat faktor genetik, yang lain disebabkan olehpenyakit
infeksi atau metabolik, atau beerkaitan dengan berbagaisindrom.
- Katarak didapat, yang timbul belakangan dan biasanya terkait
dengansebab-sebab spesifik. Katarak didapat terutama disebabkan
olehtrauma, baik tumpul maupun tembus. Penyebab lain adalah
uveitis,infeksi mata didapat, diabetes dan obat.
c. Katarak traumatik
Katarak traumatik paling sering disebabkan oleh cedera benda asing dilensa
atau trauma tumpul terhadap bola mata. Lensa menjadi putih segerasetelah
masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensamenyebabkan humor
aqueus dan kadang- kadang korpus vitreum masukkedalam struktur lensa.
d. Katarak komplikata
Katarak komplikata adalah katarak sekunder akibat penyakit intraocular pada
fisiologi lensa. Katarak biasanya berawal didaerah sub kapsulposterior dan
akhirnya mengenai seluruh struktur lensa. Penyakit- penyakitintraokular yang

3
sering berkaitan dengan pembentukan katarak adalahuveitis kronik atau
rekuren, glaukoma, retinitis pigmentosa dan pelepasanretina.
e. Katarak akibat penyakit sistemik
Katarak bilateral dapat terjadi karena gangguan- gangguan sistemik seperti
diabetes mellitus, hipoparatiroidisme, distrofi miotonik, dermatitisatropik,
galaktosemia, dan syndrome Lowe, Werner atau Down.

Pembagian katarak berdasarkan tempat4


a. Katarak subkapsular
- Katarak subkapsular anterior terletak dibawah kapsul lensa dan
berhubungan dengan metaplasia fibrous dari epitel lensa.
- Katarak subkapsular posterior terletak didepan kapsul posterior, karena
lokasinya pada nodal point mata, opasitas subkapsular posterior lebih
mempengaruhi penglihatan dibandingkan katarak kortikal atau nuklear.
Penglihatan dekat lebih jelek daripada penglihatan jauh.

b. Katarak nuklear
Katarak nuklear cenderung berkembang lambat. Meskipun biasanya bilateral,
namun mereka asimetris. Umumnya lebih berpengaruh pada penglihatan jauh
daripada penglihatan dekat. Pada tahap awal, pengerasan progresif dari
nuckleus lensa sering menyebabkan peningkatan indeks refraktif lensa dan
kemudian terjadi myopic shift refraksi.
c. Katarak kortikal
Melibatkan korteks anterior, posterior atau equatorial. Gejala katarak kortikal
yang paling sering adalah silau, dapat dijumpai monocular diplopia. Tanda
awal katarak ini adalah dengan pemeriksaan slitlamp tampak sebagai vakuola
dan celah air pada korteks anterior atau posterior.

4
4 Stadium Katarak Senile
1. Katarak Insipien
Pada stadium ini kekeruhan lensa tidak teratur, tampak seperti bercak-bercak
yang membentuk gerigi dengan dasar di perifer dan daerah jernih
diantaranya, kekeruhan biasanya terletak di korteks anterior dan posterior.
Kekeruhan ini pada awalnya hanya nampak jika pupil dilebarkan. Pada
stadium ini, terdapat keluhan poliopia yang disebabkan oleh indeks refraksi
yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang menetap untuk
waktu yang lama (Ilyas, S. 2007).
2. Katarak Imatur
Pada katarak imatur, terjadi
kekeruhan yang lebih tebal, tetapi
belum mengenai semua lapisan lensa
sehingga masih terdapat bagian-bagian
yang jernih pada lensa. Terjadi
penambahan volume lensa akibat
meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan
lensa yang mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil,
mendorong iris ke depan, mengakibatkan bilik mata dangkal sehingga terjadi
glaukoma sekunder. Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shadow test,
maka akan terlihat bayangan iris pada lensa, sehingga hasil uji shadow test
(+) (Ilyas, S. 2007).
3. Katarak Intumesen

5
Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif
menyerap air. Masuknya air ke dalam lensa menyebabkan lensa menjadi
bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi
dangkal dibandingkan dalam keadaan normal. Katrak intumesen biasanya
terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan menyebabkan miopia lentikular
(Ilyas, S. 2007).
4. Katarak Matur
Pada katarak matur kekeruhan telah
mengenai seluruh lensa. Proses degenerasi
yang berjalan terus maka akan terjadi
pengeluaran air bersama hasil disintegrasi
melalui kapsul, sehingga lensa kembali ke
ukuran normal. Bilik mata depan akan
berukuran kedalaman normal kembali. Tidak terdapat bayangan iris pada
lensa yang keruh, sehingga bayangan iris negatif (Ilyas, S. 2007).
5. Katarak Hipermatur
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa, sehingga masa lensa yang
mengalami degenarsi akan mencair dan keluar melalui kapsul lensa. Lensa
menjadi mengecil dan berwarna kuning. Bila proses katarak berjalan lanjut
disertai kapsul yang tebal., maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak
dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan sekantong susu dengan
nukleus yang terbenam di korteks lensa. Uji banyangan iris memberikan
gambaran pseudopositif (Ilyas, S. 2007).

6
Gejala Insipien Imatur/ Intumesen Matur Hipermatur/ Katarak
Morgagni

Visus 5/5 dengan koreksi s.d 1/60 1/300 1/~ 1/~

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah (air Normal Berkurang


masuk) (air+masa lensa
keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremularis

Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam


depan

Sudut bilik Normal Sempit Normal Terbuka


mata

Iris shadow - + - -/ pseudopos

Penyulit - Glaucoma - Glaucoma, uveitis

6. Penatalaksanaan Katarak
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat mencegahkatarak. Beberapa
penelitian sedang dilakukan untuk memperlambat prosesbertambah keruhnya
lensa untuk menjadi katarak. Meski telah banyak usaha yang dilakukan untuk
memperlambatprogresifitas atau mencegah terjadinya katarak, tatalaksana masih
denganpembedahan. Untuk menentukan waktu katarak dapat dibedahditentukan
oleh keadaan tajam penglihatan dan bukan oleh hasil pemeriksaan.Tajam
penglihatan dikaitkan dengan tugas sehari-hari penderita. Digunakannama
insipien, imatur, matur, dan hipermatur didasarkan atas kemungkinanterjadinya
penyulit yang dapat terjadi. Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian
besar lensa danpenggantian lensa dengan implant plastik. Saat ini pembedahan
semakinbanyak dilakukan dengan anestesi lokal daripada anestesi umum.
Anestesilokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau
diberikansecara topikal. Operasi dilakukan dengan insisi luas pada perifer kornea
atausklera anterior, diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat dari mata)
katarakekatrakapsular. Insisi harus dijahit. Likuifikasi lensa menggunakan
probeultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil dari
korneaatau sklera anterior (fakoemulsifikasi).5

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Illyas, S., 2010. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 2. Cetakan Ke Tujuh. Balai Penerbit FK UI,
Jakarta.
2. Vaughan, A., 2010. Oftalmologi Umum. Edisi 17. EGC, Jakarta.
3. Wijaya, Nana. 1993. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: EGC
4. Suhardjo et. Al. 2007. Ilmu Kesehatan Mata, Bagian Ilmu Penyakit Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
5. Hamurwono et. Al., 1996. Ilmu Penyakit Mata, Airlangga University Press, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai