Anda di halaman 1dari 31

UN FISIKA 2014

SOAL NO. 1 TENTANG BESARAN DAN PENGUKURAN


Di bawah ini adalah hasil pengukuran massa sebuah benda dengan neraca Ohaus tiga lengan
yang mempunyai ketelitian 0,1 gram.

Hasil pengukuran massa benda tersebut adalah ...


A. 221 gram
B. 212 gram
C. 203 gram
D. 122 gram
E. 120,2 gram

PEMBAHASAN
Neraca Ohaus terdiri dari tiga lengan. Lengan pertama berskala ratusan gram, lengan kedua
berskala puluhan gram, lengan ketiga berskala satuan gram. Neraca Ohaus mempunyai ketelitian
hingga 0,1 gram. Cara membaca neraca Ohaus pada soal di atas:

Lengan 1 : 200 gram


Lengan 2 : 20 gram
Lengan 3 : 1 gram
Total : 221 gram
Jadi, hasil pengukuran massa benda tersebut adalah 221 gram (A).

SOAL NO. 2 TENTANG VEKTOR


Sebuah benda bergerak 43 m ke arah barat, kemudian melanjut perjalanan 4 m ke arah utara,
selanjutnya berbelok 60 ke arah timur sejauh 8 m. Besar resultan perjalanan benda tersebut
adalah ....
A. 2 m
B. 4 m
C. 43 m
D. 6 m
E. 8 m
PEMBAHASAN
Perjalanan benda tersebut dapat digambarkan dengan diagram vektor berikut ini.

Benda tersebut bergerak dari O ke A, dilanjutkan ke B, dan berakhir di C. OC adalah resultan


vektor OA + AB + BC. Berdasarkan gambar, OC = OD + DC. OD sudah pasti = 4 m. Sedangkan
DC dapat dicari dengan dua cara:

Rumus Phytagoras
Rumus Trigonometri
DC = BC sin 30 = 8 = 4
Dengan demikian OC dapat ditentukan.

OC = OC + DC
OC = 4 + 4 = 8
Jadi, besar resultan perjalanan benda tersebut adalah 8 m (E).

SOAL NO. 3 TENTANG GERAK LURUS


Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan konstan 36 km/jam selama 5 sekon, kemudian
dipercepat dengan percepatan 1 m/s2 selama 10 sekon dan diperlambat dengan perlambatan 2
m/s2 sampai benda berhenti. Grafik (v-t) yang menunjukkan perjalanan benda tersebut adalah ....
PEMBAHASAN
Karena satuan kecepatan yang dipakai pada grafik adalah m/s, kita konversi terlebih dahulu
satuan kecepatan awalnya.

v0 = 36 km/jam = 36 10/36 m/s = 10 m/s


Perjalanan benda tersebut mengalami tiga macam gerak sebagai berikut:

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


5 detik pertama benda mengalami GLB dengan kecepatan tetap v0 = 10 m/s. Grafiknya
digambarkan grafik konstan (garis lurus).

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Dipercepat


10 detik kedua (dari detik ke-5 sampai detik ke-15) benda mengalami GLBB dipercepat dengan
percepatan a = 1 m/s2. Kecepatan benda tersebut adalah:

v1 = v0 + at
v1 = 10 + 1 10 = 20 m/s
Grafiknya digambarkan sebagai grafik naik (garis miring ke atas).

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Diperlambat


Kemudian benda mengalami perlambatan a = -2 m/s2. Benda tersebut diperlambat sampai
berhenti, berarti v2 = 0.

v2 = v1 - at
0 = 20 - 2t t =10
Dengan demikian, selama 10 detik ketiga (dari detik ke-15 sampai detik ke-25), benda
mengalami GLBB diperlambat sampai akhirnya berhenti. Grafiknya digambarkan sebagai grafik
turun (garis miring ke bawah).

Jadi, grafik v-t yang menunjukkan perjalanan benda tersebut adalah grafik pada opsi (B).
SOAL NO. 4 TENTANG GERAK MELINGKAR
Ibnu menyalakan sebuah kipas angin sehingga kipas angin tersebut berputar dengan kecepatan
sudut 1200 rpm. Jika jari-jari kipas angin tersebut 40 cm, pernyataan yang benar adalah ....
A. frekuensi = 20 Hz dan periode putarannya = 0,5 s
B. frekuensi = 20 Hz dan kecepatan linear di ujung jari-jari = 16 m/s
C. periode = 0,5 s dan kecepatan linear di ujung jari-jari = 16 m/s
D. kecepatan linear di ujung jari-jari = 16 m/s dan percepatan sentripetalnya = 64 m/s2
E. periode = 0,52 s dan percepatan sentripetalnya = 64 m/s2

PEMBAHASAN
Dari data pada soal diperoleh:

Kecepatan sudut atau frekuensi sudut:

= 1200 rpm (revolution per minute = putaran per menit)


= 1200 (2/60) rad/s
= 40 rad/s.
Frekuensi linear (biasanya hanya disebut frekuensi):

= 2f
40 = 2f
f = 20 Hz.
Periode putar:

T = 1/f
T = 1/20 = 0,05 s
Kecepatan linear di ujung jari-jari:

v = R
v = 40 0,4
v = 16 m/s
Percepatan sentripetal:

as = 2R
as = (40)2 0,4
as = 6402 m/s2
Jadi, pernyataan yang benar adalah opsi (B).

SOAL NO. 5 TENTANG HUKUM NEWTON


Seseorang dengan massa 60 kg berada dalam lift yang sedang bergerak ke bawah dengan
percepatan 3 m/s2. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 maka besar gaya normal yang
dikerjakan lantai lift terhadap orang tersebut adalah ....
A. 180 N
B. 200 N
C. 340 N
D. 420 N
E. 600 N
PEMBAHASAN

Ketika seseorang berada di dalam lift, orang tersebut memberikan gaya berat (w) pada lift
dengan arah ke bawah. Sementara itu, lift bereaksi dengan memberikan gaya normal (N) yang
arahnya ke atas. Perhatikan ilustrasi berikut ini.

Arah gaya yang searah dengan arah percepatan nilainya positif. Sedangkan arah gaya yang
berlawanan dengan arah percepatan nilainya negatif. Karena arah percepatan lift ke bawah
maka w bernilai positif dan N bernilai negatif. Berlaku hukum II Newton:

F = ma
w - N = ma
N = w - ma
N = mg - ma
N = 60 . 10 - 60 . 3 = 420
Jadi, besar gaya normal yang dikerjakan oleh lantai lift terhadap orang tersebut adalah 420 N
(D).

SOAL NO. 6 TENTANG DINAMIKA ROTASI


Sebuah katrol dari benda pejal dengan tali yang dililitkan pada sisi luarnya ditampilkan seperti
gambar.

Gesekan katrol diabaikan. Jika momen inersia katrol I = dan tali ditarik dengan gaya
tetap F maka nilai F setara dengan ....
A. F = . . R
B. F = . 2 . R
C. F = . ( . R)-1
D. F = . . R-1
E. F = R . ( . )-1

PEMBAHASAN
Karena katrol tersebut mempunyai percepatan (a) maka berlaku hukum II Newton. Hukum II
Newton yang berlaku pada katrol adalah:

=I
F. R = . (I = )
-1
F=..R
Jadi, nilai F setara dengan F = . . R-1 (D).

SOAL NO. 7 TENTANG TITIK BERAT


Perhatikan bangun bidang berikut ini!

Koordinat titik berat bangun bidang tersebut adalah ....


A. (1, 1) cm
B. (2, ) cm
C. (2, 1) cm
D. (2, 1) cm
E. (2, 2) cm

PEMBAHASAN
Ini soal pandangan mata. Hanya dipandang sudah terjawab. Bangun bidang tersebut benar-benar
simetris, baik pada sumbu x maupun pada sumbu y. Sehingga letak titik berat benda tersebut
tepat di tengah-tengah bangun, yaitu pada koordinat (2, 1) cm (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Titik Berat.


SOAL NO. 8 TENTANG MOMEN GAYA
Perhatikan gambar berikut ini!

Besar resultan momen gaya terhadap poros titik O oleh gaya-gaya yang bekerja pada batang jika
massanya diabaikan adalah ....
A. 7,5 Nm
B. 4 Nm
C. 3,5 Nm
D. 3 Nm
E. 2 Nm

PEMBAHASAN
Anggap saja di titik O terdapat engsel yang dapat memutar batang 360. Bila F1 danF2 ditarik
maka batang akan berputar berlawanan arah jarum jam. Sedangkan bila F3ditarik maka batang
akan berputar searah putaran jarum jam.

Karena F2 arahnya miring, terlebih dahulu kita proyeksikan ke arah vertikal menjadiF2 sin 30.
Jika putaran yang berlawanan jarum jam kita anggap positif dan putaran yang searah jarum jam
kita anggap negatif, besar resultan momen gaya di titik O adalah:

= F1 . R1 + F2 sin 30 . R2 - F3 . R3
=6.1+6..2-4.2
=4
Jadi, besar resultan momen gaya terhadap titik poros O oleh gaya-gaya yang bekerja pada batang
adalah 4 Nm (B).

SOAL NO. 9 TENTANG GERAK MENGGELINDING


Sebuah silinder pejal (I = mR2) dengan massa 3 kg bergerak menggelinding tanpa tergelincir
mendaki bidang miring kasar yang mempunyai sudut elevasi dengan sin = 0,6. Jika
percepatan gravitasi g = 10 m/s2 dan kecepatan awal benda 10 m/s maka panjang lintasan miring
itu yang ditempuh benda sebelum berhenti adalah ....
A. 9,5 m
B. 10,5 m
C. 11,5 m
D. 12,5 m
E. 13,5 m

Pembahasan
Perhatikan ilustrasi dari soal tersebut!

Sebuah silinder diberi kecepatan awal vo sehingga dapat mendaki bidang miring sampai sejauh s.
Ketika mencapai jarak s, silinder berhenti (vt = 0). Percepatan gerak menggelinding dirumuskan;

k adalah konstanta momen inersia ( I = mR2 berarti k = ). Rumus yang berkenaan dengan
permasalahan tersebut adalah :

vt2 = vo2 - 2 as
0 = 102 - 2 . 4 . s
8 s = 100
s = 12,5
Jadi, panjang lintasan bidang miring yang ditempuh silinder sebelum berhenti adalah 12,5 m (D).

SOAL NO. 10 TENTANG ELASTISITAS PEGAS


Perhatikan grafik hubungan gaya F dengan pertambahan panjang x pada suatu pegas di bawah
ini!
Berdasarkan grafik, pegas tetap akan bersifat elastis pada gaya tarik sebesar ....
A. 0 sampai 4 N
B. 0 sampai 8 N
C. 0 sampai 12 N
D. 8 N sampai 12 N
E. 8 N sampai 16 N

Pembahasan
Penjelasan grafik di atas adalah sebagai berikut.

0 - 8 N adalah daerah elastisitas atau daerah hukum Hooke yang digambarkan dengan
garis lurus (linear). Cirinya mempunyai perbandingan F terhadap x yang sama.
12 N adalah batas elastisitas, artinya kurang dari 12 N masih elastis, lebih dari 12 N tidak
elastis.
12 N - 16 N adalah daerah plastis, artinya pegas dapat mengalami pertambahan panjang
tetapi tidak bisa kembali ke keadaan semula (tidak elastis).
16 N adalah titik patah, artinya pegas tidak akan mengalami pertambahan panjang, jika
dipaksakan akan putus.
Jadi, benda tetap akan bersifat elastis pada gaya tarik antara 0 - 12 N (C).

SOAL NO. 11 TENTANG USAHA DAN ENERGI


Bola A bermassa 2 kg dilepaskan dan menempuh lintasan licin seperti pada gambar.

Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, energi kinetik bola saat di B adalah ....
A. 4 joule
B. 8 joule
C. 10 joule
D. 12 joule
E. 24 joule

Pembahasan
Soal di atas berlaku hukum medan konservatif dan hukum kekekalan energi. Hukum medan
konservatif tidak memperhatikan lintasan yang ditempuh. Hukum medan konservatif hanya
memperhatikan titik awal dan titik akhir atau titik acuan tertentu. Jadi, menurut hukum medan
konservatif, bola yang meluncur menempuh lintasan seperti pada gambar di atas, sama dengan
bola yang mengalami gerak jatuh bebas.

Sedangkan menurut hukum kekekalan energi, energi mekanik di titik A sama dengan energi
mekanik di titik B atau di titik C.

EM(A) = EM(B)
Ep(A) + Ek(A) = Ep(B) + Ek(B)
Karena energi kinetik di titik A sama dengan nol (belum bergerak, Ek(A) = 0) maka energi kinetik
di titik B merupakan selisih energi potensialnya.

Ek(B) = Ep
Ek(B) = mgh
Ek(B) = 2 . 10 . 1,2 = 24
Jadi, energi kinetik bola saat di B adalah 24 joule (E).

SOAL NO. 12 TENTANG IMPULS DAN MOMENTUM


Bola bermassa 20 gram dilempar dengan kecepatan v1 = 4 m/s ke kiri. Setelah membentur
tembok bola memantul dengan kecepatan v2 = 2 m/s ke kanan.

Besar impuls yang dihasilkan bola adalah ....


A. 0,24 Ns
B. 0,12 Ns
C. 0,08 Ns
D. 0,06 Ns
E. 0,04 Ns

Pembahasan
Impuls adalah perubahan momentum.

I = p = m(v2 - v1)
Karena kecepatan adalah besar vektor maka arah kecepatan harus diperhitungkan. Sesuai
kesepakatan umum, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif. Diperoleh:

v1 = -4 m/s
v2 = +2 m/s
m = 20 gram = 0,02 kg (skalar)
Sekarang kita masukkan ke rumus impuls.

I = m(v2 - v1)
I = 0,02 (2 - (-4) = 0,12
Jadi, besar impuls yang dihasilkan bola tersebut adalah 0,12 Ns (B).

SOAL NO. 13 TENTANG KOEFISIEN RESTITUSI


Perhatikan gambar berikut!

Mula-mula bola dilepaskan dari posisi (1) dan setelah menyentuh lantai bola memantul. Jika g =
10 m/s2 maka tinggi h adalah ....
A. 74 cm
B. 70 cm
C. 66 cm
D. 64 cm
E. 60 cm

Pembahasan
Benda yang jatuh ke tanah dan memantul mempunyai kelentingan yang dinyatakan dengan
koefisien restitusi (e).

Karena dalam satu kejadian, nilai koefisien restitusi untuk semua keadaan adalah sama. Jika h1 =
100 cm, h3 = 80 cm, dan h3 = h maka berlaku:

Jadi, tinggi bola pada pantulan kedua adalah h = 64 cm (D).

SOAL NO. 14 TENTANG FLUIDA STATIS


Perhatikan gambar berikut ini!

Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air yang massa jenisnya 1000 kg/m3kemudian pada salah
satu pipa dituangkan minyak goreng sehingga posisi stabil tampak seperti gambar. Jika tinggi
kolom minyak 8 cm dan kolom air 5 cm, besarnya massa jenis minyak goreng adalah ....
A. 520 kg/m3
B. 525 kg/m3
C. 600 kg/m3
D. 625 kg/m3
E. 720 kg/m3

PEMBAHASAN
Pada pipa U, tekanan hidrostatik di sebelah kiri sama dengan tekanan hidrostatik di sebelah
kanan.

p1 = p2
1 . g . h1 = 1 . g . h1
1 . h1 = 1 . h1
1 . 8 = 1000 . 5 (tidak perlu konversi satuan karena soal perbandingan)
1 = 625
Jadi, massa jenis minyak goreng tersebut adalah 625 kg/m3 (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Fisika UN: Mekanikan Fluida.

SOAL NO. 15 TENTANG FLUIDA DINAMIS


Perhatikan gambar berikut ini!

Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m di atas tanah. Kecepatan aliran air
pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 105Pa, sedangkan tekanan di pipa yang
kecil 2 105 Pa. Jika massa jenis air 1000 kg/m3 maka kecepatan air pada pipa kecil adalah ....
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 40 m/s
E. 50 m/s

PEMBAHASAN
Soal di atas adalah penerapan hukum Bernoulli.

p + v2 + gh = C
Sebelum memasukkan data ke rumus Bernoulli yang lumayan panjang ini, ada dua besaran yang
harus dikonversi satuannya.
v1 = 36 km/jam = 36 (10/36) m/s = 10 m/s
p1 = 9,1 105 Pa = 9,1 105 N/m2 (hanya beda satuan)
p2 = 2 105 Pa = 2 105 N/m2
Nah, sekarang mari kita masukkan data yang ada dengan hati-hati.

p1 + v12 + gh1 = p2 + v22 + gh2


9,1.105 + .103.102 + 103.10.5 = 2.105 + 0,5.103.v22 + 103.10.1
9,1 . 105 + 5 . 104 + 5 . 104 = 2 . 105 + 5 . 102 . v22 + 104
91 + 5 + 5 = 20 + 5 . 10-2 . v22 + 1 (masing-masing dibagi 104)
101 = 21 + 0,05 v22
v22 = 1600
v2 = 40

Jadi, kecepatan air pada pipa kecil adalah 40 m/s (D).

SOAL NO. 16 TENTANG PEMUAIAN


Suatu batang kuningan mula-mula panjangnya 40 cm. Saat dipanaskan pada suhu 80 C,
panjangnya menjadi 40,04 cm. Jika koefisien muai panjang kuningan 2,0 10-5 C-1 maka suhu
awal batang kuningan tersebut adalah ....

A. 20 C
B. 22 C
C. 25 C
D. 30 C
E. 50 C

PEMBAHASAN
Setiap logam yang dipanaskan akan mengalami pemuaian, di antaranya pertambahan panjang.
Pertambahan panjang ini sebanding dengan kenaikan suhu saat pemanasan tersebut.

l = . lo . t (l = 40,04 - 40 = 0,04)
0,04 = 2 . 10-5. 40 . t (tidak perlu konversi satuan)
t = 50 (t = t - to)
80 - to = 50
to = 30
Jadi, suhu awal batang kuning tersebut adalah 30 C (D).

SOAL NO. 17 TENTANG ZAT DAN KALOR


Logam tembaga bersuhu 100 C dimasukkan ke dalam air yang bermassa 128 gram dan bersuhu
30 C. Kalor jenis air 1 kal.g-1.C-1 dan kalor jenis tembaga 0,1 kal.g-1.C-1. Jika kesetimbangan
termal terjadi pada suhu 36 C maka massa logam tersebut adalah ....

A. 140 gram
B. 120 gram
C. 100 gram
D. 80 gram
E. 75 gram

PEMBAHASAN
Jika dua benda yang berbeda suhu disatukan maka benda yang panas akan melepas kalor yang
kemudian diserap oleh benda yang dingin sehingga tercapai kesetimbangan termal. Hukum
kekekalan energi pada pertukaran kalor ini pertama kali disampaikan oleh Joseph Black yang
akhirnya dikenal dengan istilah asas Black. Secara sederhana, asas Black dirumuskan:

Qserap = - Qlepas
ma . ca . (t - ta) = - mt . ct . (t - tt)
ma . ca . (t - ta) = mt . ct . (tt - t)
128 . 1 . (36 - 30) = mt . 0,1 . (100 - 36)
mt = 120
Jadi, massa tembaga tersebut adalah 120 gram (B).

SOAL NO. 18 TENTANG TEORI KINETIK GAS


Gas oksigen dengan volume V, suhu T, dan tekanan P berada dalam silinder yang ditutup dengan
klep. Bila klep ditekan, volume oksigen menjadi 3/4 V dan suhunya menjadi 3/2 T. Perbandingan
tekanan awal dan tekanan akhir gas adalah ....

A. P1 : P2 = 1 : 2
B. P1 : P2 = 2 : 3
C. P1 : P2 = 3 : 2
D. P1 : P2 = 3 : 4
E. P1 : P2 = 4 : 3

PEMBAHASAN
Dari data pada soal, diperoleh:

V1 = V
T1 = T
P1 = P
V2 = 3/4 V
T2 = 3/2 T
Hukum yang menyatakan tiga keadaan gas sekaligus (tekanan, volume, dan suhu) adalah hukum
Boyle - Gay Lussac. Secara matematis, hukum ini dinyatakan:

PV ~ T
P ~ T/V (P di ruas kiri untuk mempermudah penghitungan)
Jadi, perbandingan tekanan awal dan tekanan akhir gas tersebut adalah P1 : P2 = 1 : 2 (A).

SOAL NO. 19 TENTANG TERMODINAMIKA


Sebuah mesin Carnot bekerja pada reservoir suhu tinggi 600 K mempunyai efisiensi 40%.
Supaya efisiensi mesin menjadi 75% dengan suhu reservoir rendah tetap maka reservoir suhu
tinggi harus dinaikkan menjadi ....

A. 480 K
B. 840 K
C. 900 K
D. 1028 K
E. 1440 K
PEMBAHASAN
Diketahui:
T1 = 600 K
= 40% = 0,6
' = 75% = 0,75

Efisiensi mesin Carnot dirumuskan sebagai:

Karena soal menyebutkan bahwa reservoir suhu rendah tetap (T2 konstan), kita ubah rumus
tersebut menjadi:

T2 = T1(1 - )
Secara matematis, T2 konstan dapat ditulis:

T2 = C
T1(1 - ) = T1'(1 - ')

Jadi, reservoir suhu tinggi harus dinaikkan menjadi 1440 K (E).

SOAL NO. 20 TENTANG GELOMBANG BUNYI


Perhatikan sifat-sifat gelombang berikut!

(1) Mengalami difraksi.


(2) Mengalami refleksi.
(3) Tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
(4) Dapat mengalami polarisasi.
(5) Bergerak lurus melewati dua medium yang berbeda.

Dari sifat gelombang di atas, yang sesuai dengan ciri-ciri gelombang bunyi adalah ....

A. (1), (2), dan (3)


B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
PEMBAHASAN
Yang membedakan gelombang bunyi (gelombang longitudinal) dengan gelombang transversal
adalah polarisasi. Gelombang bunyi tidak dapat mengalami polarisasi. Dengan demikian, opsi
jawaban yang mengandung pernyataan nomor (4) sudah pasti salah. Jadi, jawabannya adalah
opsi (A).

SOAL NO. 21 TENTANG GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Gelombang RADAR adalah gelombang elektromagnetik yang dapat digunakan untuk ....
A. mengenal unsur-unsur suatu bahan
B. mencari jejak sebuah benda
C. memasak makanan dengan cepat
D. membunuh sel kanker
E. mensterilkan peralatan kedokteran

PEMBAHASAN
RADAR singkatan dari radio detection and ranging. Dilihat dari kepanjangannya, RADAR
berfungsi untuk:

1. mendeteksi suatu objek,


2. memandu pendaratan pesawat terbang,
3. membantu pengamatan pada kapal laut dan pesawat terbang saat malam hari dan
cuaca buruk, dan
4. menentukan arah dan posisi yang tepat.
Sedangkan untuk mengenal unsur-unsur suatu bahan digunakan sinar X atau gelombang mikro.
Gelombang mikro juga dapat membuat makanan lebih cepat masak (pemanas microwave).
Untuk terapi kanker biasanya digunakan sinar gamma (). Sinar gamma dan sinar ultraviolet juga
dapat dimanfaatkan untuk mensterilisasi peralatan kedokteran.

Jadi, gelombang RADAR dapat digunakan untuk mencari jejak sebuah benda (B).

SOAL NO. 22 TENTANG ALAT-ALAT OPTIK


Perhatikan gambar jalannya sinar pembentukan bayangan pada mikroskop berikut ini!

Jarak lensa objektif dan okuler dari mikroskop tersebut adalah ....
A. 20 cm
B. 24 cm
C. 25 cm
D. 27 cm
E. 29 cm

PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar diketahui:

fob = 2 cm
sob = 1,8 cm
fok = 6 cm
Dilihat dari gambarnya, jarak lensa objektif dan okuler (d) dapat dirumuskan:

d = s'ob + fok
Berarti kita tinggal menentukan s'ob yang dirumuskan:

Dengan demikian, jarak kedua lensa dapat ditentukan.

d = 18 + 6 = 24
Jadi, jarak lensa objektif dan okuler mikroskop tersebut adalah 24 cm (B).

SOAL NO. 23 TENTANG GELOMBANG CAHAYA


Seberkas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm (1 nano = 10-9) datang tegak
lurus pada kisi. Jika terang keempat membentuk sudut deviasi 30, jumlah garis per cm kisi
adalah ....
A. 3000
B. 2500
C. 1250
D. 1000
E. 250

PEMBAHASAN
Data yang diketahui pada soal yang harus dikonversi untuk menyesuaikan soal dan
mempermudah penghitungan:

= 500 nm = 5 10-5 cm (dikonversi ke cm untuk menyesuaikan soal)


n=4
= 30
sin = 0,5 = 5 10-1 (untuk mempermudah penghitungan)
Difraksi pada kisi atau celah banyak dirumuskan

d sin = n, dengan d = 1/N


N adalah banyaknya celah atau garis tiap satu cm pada kisi. Substitusi N pada rumus tersebut
diperoleh:

Jadi, banyaknya garis per cm pada kisi tersebut adalah 2500 garis (B).

SOAL NO. 24 TENTANG EFEK DOPPLER


Dua buah mobil A dan B bergerak saling mendekati masing-masing berkecepatan 20 m/s dan 40
m/s. Mobil B kemudian membunyikan klakson dengan frekuensi 580 Hz. Jika cepat rambat
bunyi di udara 330 m/s maka frekuensi yang didengar oleh sopir di mobil A sebelum berpapasan
adalah ....
A. 670 Hz
B. 700 Hz
C. 720 Hz
D. 760 Hz
E. 800 Hz

PEMBAHASAN
Soal di atas adalah penerapan dari efek Doppler. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
penemunya, Christian Andreas Doppler, efek Doppler adalah peristiwa perubahan frekuensi
sumber bunyi oleh pendengar karena gerak relatif antara pendengar dan sumber bunyi. Secara
sederhana, tanpa memperhitungkan kecepatan angin, efek Doppler dirumuskan:

Jika dalam memecahkan masalah kita selalu meletakkan pendengar di sebelah kiri maka arah
panah ke kanan berarti vp atau vs bernilai positif.

Berdasarkan ilustrasi di atas, vp bernilai positif dan vs bernilai negatif. Sehingga perumusan efek
Doppler-nya menjadi:

Jadi, frekuensi yang didengar oleh sopir yang berada di mobil A sebelum berpapasan adalah 700
Hz (B).

SOAL NO. 25 TENTANG TARAF INTENSITAS BUNYI


Taraf intensitas bunyi seratus mesin identik di pabrik tekstil yang dioperasikan serentak adalah
80 dB. Bila taraf intensitas bunyi sejumlah mesin lain yang identik adalah 90 dB maka jumlah
mesin yang digunakan pada saat itu adalah ....
A. 1.000 buah
B. 500 buah
C. 100 buah
D. 50 buah
E. 10 buah

PEMBAHASAN
Taraf intensitas adalah ukuran kuat bunyi dalam satuan decibel (dB). Taraf intensitas dengan
sejumlah sumber bunyi berlaku ketentuan sebagai berikut:

Jika taraf intensitas bertambah 10n maka sumber bunyi akan naik 10n kali.

Sekarang, mari kita perhatikan data-data pada soal.

TIa = 80 dB a = 100
TIb = 90 dB b=?
Dari data tersebut kita peroleh:

TI = 10 = 10.1 sehingga b = 101 100 = 1000


Jadi, jumlah mesin yang digunakan adalah 1000 mesin (A).

SOAL NO. 26 TENTANG GAYA COULOMB


Perhatikan gambar berikut ini!

Tiga muatan Q1, Q2, dan Q3 berada pada posisi di ujung segitiga siku-siku ABC. Panjang AB =
BC = 30 cm. Jika diketahui k = 9 109 N.m2.C-2 dan 1 = 10-6 maka resultan gaya Coulomb
pada muatan Q1 adalah ....
A. 1 N
B. 5 N
C. 7 N
D. 10 N
E. 12 N

PEMBAHASAN
Antara muatan Q1 dan Q2 terjadi gaya tarik-menarik, demikian juga antara muatan Q1dan Q3.
Gaya Coulomb yang dialami muatan Q1 dapat diilustrasikan sebagai berikut:

FBA adalah gaya Coulomb yang terjadi antara muatan Q1 dan Q1, FBC adalah gaya Coulomb yang
terjadi antara muatan Q1 dan Q1. Sedangkan FB adalah resultan gaya-gaya yang dialami oleh
muatan Q1.

FBA dan FBC saling tegak lurus sehingga resultannya dapat dicari dengan rumus Pythagoras.

Jadi, resultan gaya Coulomb pada muatan Q1 adalah 5 N (B).

SOAL NO. 27 TENTANG KUAT MEDAN LISTRIK


Perhatikan dua buah muatan yang terletak pada jarak a berikut!

Jika kuat medan listrik di titik P adalah kQ/x2 maka nilai x adalah ....
A. a
B. a
C. a
D. 3/2 a
E. 2 a

PEMBAHASAN
Kuat medan listrik di titik P merupakan resultan dari kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh
muatan listrik di titik A dan B. Karena kedua muatan tersebut berbeda jenis, resultan di titik P
merupakan selisih dari kedua medan listrik tersebut.

EP = EA - EB
(-kQ/x2 dipindah ke ruas kiri)
(masing-masing ruas dibagi 2kQ)
(masing-masing ruas ditarik akar)

4x = x + a
3x = a
x = 1/3 a
Jadi, nilai x adalah 1/3 a (A).

SOAL NO. 28 TENTANG POTENSIAL LISTRIK


Sebuah bola konduktor berongga bermuatan 4 C dari jari-jarinya 10 cm seperti gambar.

Manakah pernyataan tentang potensial listrik (V) pada bola tersebut yang benar?
A. VA > VB
B. VB > VA
C. VA = VB
D. VA < VC
E. VB < VC

PEMBAHASAN
Potensial listrik di dalam bola berongga bersifat equipotensial. Artinya, di setiap titik di dalam
bola tersebut mempunyai potensial listrik yang sama. Sementara itu, potensial listrik di luar bola
relatif lebih kecil. Semakin jauh dari pusat bola, potensial listriknya semakin kecil. Dari gambar
di atas dapat disimpulkan:

VA = VB > VC
Jadi, pernyataan tentang potensial listrik di dalam bola tersebut yang benar adalah VA= VB (C).

SOAL NO. 29 TENTANG KAPASITOR


Lima kapasitor identik masing-masing 20 F disusun seperti gambar, dihubungkan dengan
sumber tegangan 6 volt.
Muatan total yang tersimpan pada kapasitor C5 adalah ....
A. 12 C
B. 24 C
C. 60 C
D. 120 C
E. 600 C

PEMBAHASAN
Muatan yang tersimpan pada kapasitor C5 adalah muatan total sehingga harus ditentukan terlebih
dahulu kapasitas total dari lima kapasitor tersebut. Karena kelima kapasitor tersebut identik, nilai
kapasitor pengganti untuk susunan seri dan paralelnya berlaku rumus:

Cs = C/n dan Cp = nC
Misal dua kapasitor seri yang pertama Cs1 dan dua kapasitor seri yang kedua Cs2.

Cs1 = 20 : 2 = 10
Cs2 = 20 : 2 = 10
Sedangkan Cs1 dan Cs2 terangkai secara paralel.

Cp = 2 10 = 20
Kapasitas totalnya adalah rangkaian seri antara Cp dan C5 yang keduanya juga identik.

Ct = 20 : 2 = 10
Muatan pada kapasitor C5 dapat ditentukan dengan rumus:

Q = Ct . V
Q = 10 6 = 60
Jadi, muatan total yang tersimpan pada kapasitor C5 adalah 60 C (C).

SOAL NO. 30 TENTANG LISTRIK DINAMIS


Perhatikan rangkaian listrik berikut ini!
Besar kuat arus listrik (I) yang mengalir pada rangkaian adalah ....
A. 0,1 A
B. 0,2 A
C. 0,5 A
D. 1,0 A
E. 5,0 A

PEMBAHASAN
Kita tentukan terlebih dahulu hambatan totalnya.

Rp = 4
Rt = 10 + 6 + Rp
Rt = 10 + 6 + 4 = 20
Soal ini adalah penerapan hukum II Kirchhoff yang menyatakan bahwa jumlah tegangan pada
sebuah loop (lintasan tertutup) sama dengan nol.

V = 0
Karena hanya ada satu loop atau satu lintasan arus, rumus tersebut dapat diartikan:

V - I.Rt = 0
V = I.Rt
12 - 8 = I . 20
4 = 20I
I = 0,2
Jadi, besar kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 0,2 ampere (B).

SOAL NO. 31 TENTANG INDUKSI MAGNET


Gambar berikut ini yang menunjukkan arah induksi magnet yang benar akibat kawat penghantar
berarus I adalah ....
PEMBAHASAN
Arah induksi magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan.

Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I) sedangkan keempat jari yang digenggam menunjukkan
arah induksi magnet (B).

Dengan menerapkan kaidah tangan kanan pada tiap opsi jawaban, diperoleh arah induksi magnet
yang paling benar adalah opsi (A).

SOAL NO. 32 TENTANG GAYA MAGNET PADA KAWAT SEJAJAR


Dua kawat sejajar L dan M terpisah 2 cm satu sama lain (lihat gambar).

Pada kawat M dialiri arus 4 A dan kedua kawat mengalami gaya tolak-menolak per satuan
panjang sebesar 6 10-5 N/m. Besar dan arah kuat arus pada kawat L adalah .... (o = 4 10-
7
Wb.A-1.m-1)
A. 1,2 A searah dengan arus pada kawat M
B. 1,2 A berlawanan arah dengan arus pada kawat M
C. 1,5 A searah dengan arus pada kawat M
D. 1,5 A berlawanan arah dengan arus pada kawat M
E. 2,4 A searah dengan arus pada kawat M

PEMBAHASAN
Dua kawat sejajar yang dialiri listrik akan tarik-menarik bila dialiri arus yang searah dan akan
tolak-menolak bila dialiri arus yang berlawanan. Dengan demikian, arah arus pada kawat L
berlawanan arah dengan arah arus pada kawat M.

Sedangkan besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak per satuan panjang dinyatakan
sebagai:

I1 = 1,5
Jadi, besar dan arah arus kuat arus pada kawat L adalah 1,5 A berlawanan arah dengan arus pada
kawat M (D).

SOAL NO. 33 TENTANG INDUKSI ELEKTROMAGNETIK


Di antara faktor-faktor berikut:
(1) jumlah lilitan kumparan,
(2) laju perubahan fluks magnet,
(3) arah medan magnet.
Yang memengaruhi GGL induksi pada kumparan adalah ....
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (2)
C. (2) saja
D. (2) dan (3)
E. (3) saja

PEMBAHASAN
Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi GGL induksi pada kumparan, perhatikan rumus
berikut ini!

Dari rumus tersebut, kita mengetahui bahwa yang memengaruhi GGL induksi pada kumparan
hanya dua, yaitu:

1. jumlah lilitan kumparan (N) dan


2. perubahan fluks magnet (d/dt).
Adapun tanda negatif (-) hanya menyatakan bahwa arah GGL induksi yang dihasilkan
mempunyai arah yang menentang perubahan magnet, sebagaimana yang dinyatakan dalam
hukum Lenz.

Jadi, yang memengaruhi GGL induksi pada kumparan adalah pernyataan nomor 1 dan 2 (B).

SOAL NO. 34 TENTANG TRANSFORMATOR


Sebuah trafo ideal kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan sedangkan
kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu seperti ditunjukkan oleh gambar berikut.
Lampu akan semakin terang jika ....
A. jumlah lilitan sekunder ditambah
B. tegangan primer dikurangi
C. jumlah lilitan sekunder dikurangi
D. tegangan sekunder diperbesar
E. jumlah lilitan primer dikurangi

PEMBAHASAN
Lampu akan menyala semakin terang jika arus sekunder yang dihasilkan semakin besar.
Perhatikan persamaan yang berlaku pada transformator ideal berikut ini!

Berdasarkan persamaan tersebut, arus sekunder sebanding dengan jumlah lilitan dan tegangan
primer serta berbanding terbalik dengan jumlah lilitan dan tegangan sekunder. Artinya, untuk
memperbesar arus sekunder, yang harus dilakukan adalah:

1. memperbesar jumlah lilitan primer,


2. memperbesar tegangan primer,
3. memperkecil jumlah lilitan sekunder, atau
4. memperkecil tegangan sekunder.
Jadi, lampu akan menyala semakin terang jika jumlah lilitan sekunder dikurangi (C).

SOAL NO. 35 TENTANG RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK


Perhatikan rangkaian R-L-C seri berikut ini!

Beda potensial ujung-ujung induktor adalah ....


A. 100 V
B. 200 V
C. 300 V
D. 350 V
E. 400 V
PEMBAHASAN
Kita tentukan dulu nilai impedansinya (Z). Sebenarnya nilai Z sudah bisa ditebak tanpa
menghitung. Coba perhatikan. Nilai R = 40 dan XL - XC = 30 . Dapat dipastikan nilai Z = 50
. Ingat triple Pythagoras 3, 4, 5! Ok, kita pura-pura tidak tahu. Kita kerjakan menurut rumus
yang berlaku.

Karena rangkaian R-L-C tersebut adalah rangkaian seri, arus yang melalui R, L, atau Cadalah
sama, yaitu arus yang berasal dari sumber. Arus yang berasal dari sumber merupakan arus total
sehingga kita gunakan tegangan total dan hambatan total (impedansi) untuk menentukan kuat
arusnya.

Dengan demikian, kita sudah dapat menentukan beda potensial pada induktor dengan
menggunakan rumus:

VL = I . XL
VL = 2 . 150
VL = 300
Jadi, beda potensial antara ujung-ujung induktor adalah 300 V (C).

SOAL NO. 36 TENTANG TEORI ATOM


Perbedaan model atom menurut Rutherford dan Bohr adalah ....

Rutherford Bohr

Radiasi dipancarkan ketika elektron pindah Sebagian besar massa atom berkumpul pada
A.
dari lintasan dengan energi ke energi rendah sebuah titik di tengah-tengah atom

Elektron mengelilingi inti atom dalam


Atom berbentuk bola padat dengan muatan
B. keadaan stasioner dan tidak dapat berpindah
listrik positif merata di seluruh bagian bola
lintasan

Elektron mengelilingi inti atom dalam


Atom berbentuk bola padat dengan muatan
C. keadaan stasioner dan tidak dapat berpindah
listrik positif merata di seluruh bagian bola
lintasan

Radiasi dipancarkan ketika elektron pindah


Sebagian besar massa atom berkumpul pada
D. dari lintasan dengan energi tinggi ke energi
sebuah titik di tengah-tengah atom
rendah

Elektron mengelilingi inti atom dalam


Atom berbentuk bola padat dengan muatan
E. keadaan stasioner dan tidak dapat berpindah
listrik positif merata di seluruh bagian bola
lintasan

PEMBAHASAN
Pada dasarnya, model atom Rutherford (1911) dan model atom Bohr (1913) sama-sama
menganut teori tata surya, yaitu elektron bergerak mengelilingi inti sebagaimana planet
mengelilingi matahari. Sebagian besar massa atom berkumpul pada inti atom.
Tetapi, menurut hukum Mekanika Newton (Mekanika Klasik atau Newtonian), model atom ini
tidak mungkin terjadi. Elektron yang bergerak mengelilingi inti akan selalu memancarkan energi.
Akibatnya, lintasan akan semakin mengecil dan pada akhirnya akan bersatu dengan inti. Jadi,
model atom ini bukan merupakan teori tata surya, tapi teori obat nyamuk.

Bohr, yang sebenarnya murid Rutherford, tetap mendukung model atom Rutherford. Dengan
catatan, mekanika Newton tidak berlaku dalam hal ini. Bohr mengajukan mekanika model baru
yang disebut Mekanika Kuantum. Dengan mekanika barunya ini, Bohr menyempurnakan model
atom gurunya, bahwa elektron bergerak dalam orbit yang stabil atau stasioner tanpa
memancarkan energi. Setiap lintasan mempunyai tingkat energi. Energi akan dipancarkan jika
elektron pindah dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

Waduh, kebanyakan cerita nih! Terus jawabannya mana? Secara konsep, sejujurnya tidak ada
jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Jawaban yang mendekati benar adalah opsi (D). Kenapa
demikian? Coba perhatikan pernyataan opsi D tentang Rutherford: "Sebagian besar massa atom
berkumpul pada sebuah titik di tengah-tengah atom". Pernyataan ini bukan perbedaan antara
Rutherford dan Bohr, tetapi justru persamaannya. Perbedaan Rutherford dan Bohr hanya pada
pancaran energi. Yang lainnya sama, karena Bohr hanya menyempurnakan model atom
Rutherford.

SOAL NO. 37 TENTANG EFEK FOTOLISTRIK


Perhatikan pernyataan berikut!
1. Frekuensi cahaya yang menyinari katoda harus lebih besar dari frekuensi ambang.
2. Fungsi kerja logam katoda lebih besar dari energi cahaya yang menyinari katoda.
3. Panjang gelombang ambang harus lebih besar dari panjang gelombang cahaya
yang menyinari katoda.
4. Energi kinetik elektron yang terlepas dari katoda harus lebih besar dari energi
ambang.
Agar terjadi fotoelektron maka harus memenuhi ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

PEMBAHASAN
Fotoelektron atau fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam
(katoda) karena disinari oleh cahaya. Secara matematis fotoelektron dirumuskan:

Ek = E - W
Ek = hf - hfo

Syarat terjadinya fotoelektron (nilai Ek positif) adalah:

E>W
f > fo
< o
Dengan demikian, agar elektron terlepas dari katoda syaratnya adalah:

energi cahaya yang digunakan harus lebih besar dari energi ambang atau fungsi kerja
logam,
frekuensi cahaya yang digunakan harus lebih besar dari frekuensi ambang, atau
panjang gelombang cahaya yang digunakan harus lebih kecil dari panjang gelombang
ambang.
Jadi, pernyataan yang memenuhi terjadi foto elektron adalah pernyataan nomor 1 dan 3 (B).

SOAL NO. 38 TENTANG TEORI DASAR RELATIVITAS


Sebuah pesawat mempunyai panjang 95 m saat diam di bumi. Ketika pesawat bergerak dengan
kecepatan v, menurut pengamat di bumi panjang pesawat adalah 76 m. Besar
kecepatan v adalah ....
A. 0,25 c
B. 0,50 c
C. 0,60 c
D. 0,75 c
E. 0,80 c

PEMBAHASAN
Ini adalah soal relativitas tentang kontraksi Lorentz, di mana panjang benda yang bergerak
dengan kecepatan relativistik akan mengalami penyusutan panjang yang dirumuskan sebagai:

Hubungan dengan v ibarat hubungan sin x dan cos x pada segitiga siku-siku.

Jika = cos x = 4/5 maka v = sin x = 3/5 = 0,6

Jadi, besar kecepatan v pada peristiwa tersebut adalah 0,6 c (C).

SOAL NO. 39 TENTANG FISIKA INTI


Perhatikan reaksi inti berikut!
13 2 14 1
6C + 1H 6C + 1H + energi

Jika diketahui massa inti:


13
6C = 13,0033 sma
2
1H = 2,0141 sma
14
6C = 14,0030 sma
1
1H = 1,0078 sma

Bila massa 1 sma setara dengan energi 931 MeV maka energi yang terjadi pada reaksi inti
tersebut adalah ....
A. 5,5860 MeV
B. 6,1446 MeV
C. 6,1492 MeV
D. 6,2320 MeV
E. 6,2377 MeV

PEMBAHASAN
Jika lupa-lupa ingat cara menghitungnya, kiri dikurangi kanan atau kanan atau dikurangi kiri?
Ikuti saja polanya.

6C13 + 1H2 6C14 + 1H1 + energi


massa kiri = massa kanan + energi
energi = massa kiri - massa kanan
energi = [(m6C13 + m1H2) - (m6C14 + m1H1)] . 931
energi = [(13,0033 + 2,0141) - (14,0030 + 1,0078)] . 931
energi = 0,0066 . 931
energi = 6,1446
Jadi, energi yang terjadi pada reaksi inti tersebut adalah 6,1446 MeV (B).

SOAL NO. 40 TENTANG RADIOISOTOP


Zat radioisotop Iodium-131 dimanfaatkan manusia untuk ....
A. mendeteksi kelenjar gondok
B. mendeteksi penyakit tulang
C. membunuh sel kanker
D. menentukan usia fosil
E. memeriksa material tanpa merusak

PEMBAHASAN
Beberapa manfaat radioisotop yang perlu dihafal.

Radioisotop Manfaat

I-131 mendeteksi fungsi kelenjar gondok (tiroid)

I-123 mendeteksi gangguan ginjal

Na-24 mendeteksi penyakit otak dan kebocoran pipa

Co-60 membunuh sel kanker

Pb-210 mendeteksi pemalsuan keramik

C-14 menentukan usia fosil

Sr-85 mendeteksi penyakit tulang


Jadi, manfaat Iodium-131 adalah untuk mendeteksi kelenjar gondok (A).

Anda mungkin juga menyukai