Anda di halaman 1dari 6

Dasar

UNIVERSITAS SRIWIJAYA |

UMMUL
MARUFAH PEMUAT AMPLIFIRE
0611118152000
9
(OP-AMP)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan
suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang memiliki bati
(faktor penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat diferensial
merupakan suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat sinyal yang merupakan selisih
dari kedua masukannya. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit
terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional dalam
bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik penguat
operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat didalamnya.

Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh
penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti
penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada
penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah serta
pengembangan alat komunikasi. Selain itu, aplikasi pemakaian op-amp juga meliputi bidang
elektronika audio, pengatur tegangan DC, tapis aktif, penyearah presisi, pengubah analog
digital dan pengubah digital ke analog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat
pengunci, kendali otomatik, computer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain. Pada mulanya
op-amp digunakan untuk rangkaian perhitungan analog, rangkaian pengaturan dan
instrumentasi. Fungsi utamanya adalah untuk melakukan operasi linier matematika (tegangan
dan arus), integrasi dan penguatan. Kini op-amp dapat dijumpai di mana saja, dlam berbagai
bidang: reproduksi suara, sistem komunikasi, sistem pengolahan digital, elektronik komersial,
dan aneka macam perangkat hobi. Dalam konfigurasinya kita akan menemukan op-amp
dengan masukan dan keluaran tunggal, masukan dan keluaran diferensial, atau masukan
diferensial dan keluaran tunggal.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah penguat gandengan DC dan RC ini adalah:

1. Mengetahui pengertian tentang Op-amp IC


2. Mengetahui bagiab-bagian dari Amplifire
3. Mengetahui fungsi dari Op-amp IC

BAB II

PEMBAHASAN

Op-amp IC adalah peranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat


sinyal masukan baik DC maupun AC. Op-amp IC yang khas terdiri atas tiga rangkaian dasar,
yakni penguat diferensial impedansi masukan tinggi, penguat tegangan penguatan tinggi, dan
penguat keluaran impedansi rendah (biasanya pengikut emiter push-pull). Perhatikan,
lazimnya op-amp memerlukan catu positif dan catu negatif. Karena catunya demikian,
tegangan keluarannya dapat berayun positif atau negatif terhadap bumi.

Karakteristik op-amp yang terpenting adalah:

1. Impedansi masukan amat tinggi, sehingga arus masukan praktis dapat diabaikan.

2. Penguatan lup terbuka - amat tinggi.

3. Impedansi keluaran amat rendah, sehingga keluaran penguat tidak terpengaruh oleh
pembebanan.

Bagian-bagian Amplifire

Pada Amplifier terdapat bagian bagian sebegai berikut :

Bagian input

Merupakan bagian yang bertugas untuk meyalurkan sinyal suara yang berasal dari tape
recorder, microphone, dll menuju Amplifier. Bagian input ini di buat dengan nilai impedansi
yang tinggi dibanding dengan impedansi bagian outputnya, dengan maksud untuk
menyesuaikan impedansi sumber arus Amplifier tersebut.

Penguat mula

Bagian ini juga disebut sebagai bagian pre-Amplifier yang digunakan untuk memperkuat
sinal input yang masih lemah. Untuk memperoleh penguatan yang cukup baik bagian ini
dapat di buat lebih dari satu penguat. Untuk menghubungkan rangkaian penguat satu dengan
yang lain dibutuhkan sebuah komponen sebagai kopling (penghubung) untuk mengurangi
kerusakan komponen aktif akibat konsleting. Kompenen yang di gunakan biasanya resistor,
kapasitor, maupun transformator.
Pengatur nada

Bagian ini sering di sebut dengan tone control, yang di gunakan untuk menyesuaikan
menyesuaikan frekuensi-frekuensi tertentu sehingga di peroleh nada yang di inginkan. Secara
garis besar ada dua macam pengatur nada, yaitu pengatur nada rendah BASS dan nada tinggi
TREBLE. Namun dalam perkembanganya, Amplifier sekarang sudah dilengkapi pengatur
nada dengan nada sedang MID dan juga FILTER untuk menyaring suara atau menghilangkan
noise.

Penguat akhir

Bagian ini adalah bagian utama Amplifier. Berfungsi untuk memperkuat sinyal suara yang
telah di olah pada bagian penguat mula atau pre- Amplifier dan tone control. Penguat akhir
ini diperlukan Karena hasil penguatan pada bagian penguat mula masih kecil sehingga
dayanya belum cukup kuat untuk menggetarkan membrane speaker.Bagian ini juga sering di
sebut sebagai penguat daya (Power Amplifier). Penguat akhir dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Penguat tunggal, penguat yang menggunakan kopling transformator OT (OUTPUT
TRANSFORMATOR) yang berfungsi sebagai penyesuai impedansi antara loud Speaker
dengan impedansi penguat tersebut. Penguat tunggal sering digunakan pada amplifier mono.

2. Penguat balance, penguat akhir yang digunakan pada amplifier stereo. Penguat Balance ini
juga menggunakan transformator OT sebagai koplingnya. Adapun sifat trafo OT adalah:

a. Meredam frekuensi tinggi.

b. Pencatu daya cukup dengan tegangan rendah.

c. Arus kolektor cukup besar, jadi harus memesang pendingin pada transistior.

Macam yang lain adalah Penguat balance dengan system OCL (OUTPUT
CAPASITOR LESS). Penguat ini dihubungkan ke beban (speaker) tanpa menggunakan
kapasitor sebagai kopling (out langsung ke LS). Penguat ini menggunakan Tegangan Simetris
yaitu positif (+), negative (-), dan ground (0). Selain itu juga ada Penguat balance system
OTL (OUTPUT TRANSFORMATOR LESS). Penguat ini tidak menggunakan transformator
sebagai kopling. Maka kopling yang digunakan adalah kapasitor.

FUNGSI OP-AMP
Idealnya penguatan op-amp adalah tak berhingga, namun kenyataannya penguatan op-
amp hanya mencapai kurang lebih 200.000 dalam modus lup terbuka. Dalam keadaan
demikian tidak ada umpan balik dari keluaran menuju masukan dan penguatan tegangan (Av)
maksimum, sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 2a.

Gambar 2.

Dalam rangkaian praktisnya, adanya perbedaan tegangan sedikit saja pada masukan-
masukannya akan menyebabkan tegangan keluaran berayun menuju level maksimum catu.
Tegangan maksimum keluaran kurang lebih 90 % tegangan catu. Itu terjadi karena ada jatuh
tegangan internal pada op-amp.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp


merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang
memiliki bati (faktor penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Op-
amp IC adalah peranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal masukan
baik DC maupun AC. Op-amp IC yang khas terdiri atas tiga rangkaian dasar, yakni penguat
diferensial impedansi masukan tinggi, penguat tegangan penguatan tinggi, dan penguat
keluaran impedansi rendah (biasanya pengikut emiter push-pull).

Pada Amplifier terdapat bagian bagian sebegai berikut :

Bagian input
Penguat mula
Pengatur nada
Penguat akhir

DAFTAR PUSTAKA

http://daniwahyudin.blogspot.co.id/2014/02/makalah-rangkaian-elektronika.html?m=1

http://elektronikdot.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-amplifier.html?m=1

http://hallokem.blogspot.co.id/2016/05/makalah-summing-amplifier-penguat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai