Tugas H. Albar
Tugas H. Albar
Edema serebri merupakan akumulasi cairan secara abnormal di dalam jaringan otak
yang kemudian menyebabkan pembesaran secara volumetrik.
Proses terjadinya :
Paling sering dijumpai di klinik. Edema ini sering juga disebut sebagai edema
basah karena pada beberapa kasus, potongan permukaan otak nampak cairan edema.
Gangguan utama pada blood brain barrier (sawar darah-otak). Permeabilitas sel endotel
kapiler meningkat sehingga air dan komponen yang terlarut keluar dari kapiler masuk
ruangan ekstraseluler, sehingga cairan ekstraseluler bertambah. Dugaan bahwa serotonin
memegang peranan penting pada perubahan permeabilitas sel-sel endotel masih
memerlukan penelitian lebih lanjut. Jenis edema ini dijumpai pada trauma kepala,
iskemia otak, tumor otak, hipertensi maligna, perdarahan otak dan berbagai penyakit yang
merusak pembuluh darah otak.
Kelainan dasar terletak pada semua unsur seluler otak (neuron, glia dan endotel
kapiler). Pompa Na tidak berfungsi dengan baik, sehingga ion Na tertimbun dalam sel,
mengakibatkan kenaikan tekanan osmotik intraseluler yang akan menarik cairan masuk
ke dalam sel. Sel makin lama makin membengkak dan akhirnya pecah. Akibat
pembengkakan endotel kapiler, lumen menjadi sempit, iskemia otak makin hebat karena
perfusi darah terganggu. Pada binatang percobaan, pemakaian bakterisid yang luas pada
kulit seperti heksaklorofen dan bahan yang mengandung and, seperti trietil tin, dapat
menimbulkan edema sitotoksik. Edema serebri sitotoksik sering ditemukan pada
hipoksia/anoksia (cardiac arrest), iskemia otak, keracunan air dan intoksikasi zat-zat
kimia tertentu. Juga sering bersama-sama dengan edema serebri vasogenik, misalnya
pada stroke obstruktif (trombosis, emboli serebri) dan meningitis.
Edema terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotik antara plasma darah
(intravaskuler) dan jaringan otak (ekstravaskuler). Apabila tekanan osmotik plasma turun
> 12%, akan terjadi edema serebri dan kenaikan TIK. Hal ini dapat dibuktikan pada
binatang percobaan dengan infus air suling, yang menunjukkan kenaikan volume air.
Pada edema serebri osmotik tidak ada kelainan pada pembuluh darah dan membran sel.
Perlu diketahui bahwa fraktur pada kalvaria didapatkan tiga kali lebih
banyak daripada fraktur dasar tengkorak.Fraktur dasar tengkorak sendiri jarang
sekali terlihat pada foto polosnya, sehingga diagnosisnya ditegakkan berdasarkan
tanda-tanda yang ada berupa hematom pada mata, rhinorrhea, otorrea,
hemotimpanum.
2. Antikonvulsan : bolus 500 mg i.v. dalam 10 menit disusul dengan 100 mg tiap 8 jam
selama 1 tahun
TUGAS: INDIVIDU
TRAUMA CARE
OLEH :
H. ALBAR
P.2015.01.204
KELAS P4