Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian ini dilakukakan pada hari Minggu, 20-23 Agustus 2017 di

rumah Tn. R. Kelurahan Tengah Padang. Jl. Iskandar RT. 15 Kota Bengkulu.

1. Personal Factor

Identitas Klien

a. Nama : Tn. R

b. Umur : 38 Tahun

c. Jenis kelamin : Perempuan

d. Tinggi badan : 152 cm

e. Berat badan : 48 kg

f. Budaya : Bengkulu

g. Ras :-

h. Status perkawinan : Menikah

i. Agama : Islam

j. Pekerjaan : IRT

Identitas Penanggung jawab

a. Nama : Ny. B

b. Umur : 40 Tahun

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Budaya : Bengkulu

e. Ras :-

59
60

f. Hubungan dengan pasien : Suami

g. Agama : Islam

h. Pekerjaan : Wiraswasta

2. Status Kesehatan

a. Keluhan Utama

Klien merasa ada benjolan di leher bagian depan sejak 2 tahun yang

lalu yang semakin membesar.

b. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan merasa tidak bebas dalam menggerakkan

lehernya karena terdapat benjolan sebesar kepalan tangan pasien

dan kadang-kadang terasa sesak nafas, dan keluarga klien juga

mengatakan tidak mengetahui akibat lanjut dari penyakit

Hipertiroid yang diderita Tn. R tersebut.

2) Riwayat Kesehatan Lalu

Klien menyangkal mempunyai riwayat penyakit Hipertensi,

Diabetes mellitus, dan Asma.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita

penyakit yang sama seperti klien.

c. Diagnosa Medis

Hipertiroid
61

3. Sistem Perawatan Kesehatan

a. Jenis asuransi kesehatan

Klien menggunakan asuransi kesehatan berupa BPJS

b. Unit pelayanan kesehatan keluarga

Unit pelayanan kesehatan di keluarga Tn. R tidak ada.

c. Fasilitas kesehatan terdekat

Fasilitas kesehatan terdekat klien yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu).

4. Pola Hidup

a. Pola makan

Pola makan klien tidak teratur, klien mengatakan nafsu makan

meningkat dalam sehari klien makan 3 kali dengan posi yang banyak.

b. Pola aktivitas

Klien mengatakan tidak ada gangguan pada pola aktivitas sehari-hari

klien selama sakit. Klien mampu melakukan aktivitasnya sebagai ibu

rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring, dan aktivitas lainnya.

c. Pola istirahat tidur

Klien mengatakan pola tidur teratur, tidak ada gangguan istirahat tidur

klien, kuantitas tidur klien tercukupi 6-7 jam perhari.

5. Kebiasaan Keluarga

a. Komunikasi

Klien berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat menggunakan bahas

Bengkulu. Informasi kesehatan diperoleh klien melalui media

elektronik dan media massa.


62

b. Pertemuan rutin keluarga

Klien mengatakan pertemuan dengan keluarga inti setiap hari.

c. Kegiatan kemasyarakatan

Klien mengatakan kegiatan kemasyarakatan yang diikutinya berupa

arisan, dan pengajian.

d. Rekreasi

Kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan klien yaitu jalan bersama

keluarga ke wisata yang ada di kota Bengkulu.

6. Orientasi Sosial Budaya

a. Ritual budaya keluarga

Klien mengatakan tidak ada ritual kebudayaan yang khusus didalam

keluarganya.

b. Pengaruh budaya terhadap pola kesehatan

Klien dan keluarga mengatakan tidak ada pengaruh kebudayaan yang

dianutnya terhadap kesehatan keluarga.

7. Faktor Lingkungan

a. Kondisi lingkungan rumah

1) Type rumah dan luas rumah

Karakteristik rumah klien berbentuk rumah permanen, beratap

seng, lantai keramik ,dengan ukuran luas rumah 8 x 6 meter

persegi.

2) Kesehatan rumah

a) Kebersihan
63

Rumah klien tampak bersih, bebas dari sampah dan bau-bauan.

b) Ventilasi

Ventilasi rumah klien berukuran 20% dari luas rumah, pada

ventilasi terdapat jaring nyamuk dan berdebu.

c) Ketersediaan air bersih

Di rumah klien terdapat sumur galian bercincin yang

digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan akan air bersih.

3) Kesehatan lingkungan rumah

a) Pengelolaan sampah

Klien mengatakan membuang sampah pada lahan kosong

kemudian dibakar. Tidak ada pengelolahan sampah baik dari

sampah organik maupun sampah anorganik.

b) Pemanfaatan pekarangan

Perkarangan rumah klien dimanfaatkan dengan cara ditanam

tanaman buah seperti mangga.

c) Kebersihan

Kebersihan halaman rumah klien tampak cukup bersih.

b. Kondisi lingkungan sekitar

1) Saluran air

Saluran air limbah dari rumah klien disalurkan ke penampungan air

limbah yang berada di belakang rumah klien.

2) Pembuangan sampah
64

Sampah yang terkumpul dibuang ke lahan kosong dan kemudian

dibakar.

3) Sarang vektor

Pengelolahan sampah yang baik oleh klien dapat mencegah

terjadinya sarang vektor.

8. Keadaan Ekonomi

a. Sumber keuangan dan Penghasilan setiap bulan.

Sumber keuangan dan penghasilan keluarga klien berasal dari hasil

kerja suami klien yang berkerja sebagai wiraswasta.

b. Pengelolaan keuangan

Klien mengatakan pengelolaan keuangan keluarganya cukup baik.

B. Universal Self Care Requisits

1. Udara

a. Tanda tanda Vital

TD : 110/80 mmHg

RR : 27x/menit

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,70C

b. Hidung dan sinus

1) Inspeksi : tidak terdapat cuping hidung, deviasi septum, perforasi,

mukosa tampak normal (warna merah muda, tidak ada

pembengkakan, tidak ada eksudat, tidak ada pendarahan), hidung

tampak simetris.
65

2) Palpasi : tidak ada keluhan pada sinus frontalis dan sinus

maksilaris, baik pembekakan maupun nyeri tekan.

c. Faring

Inspeksi : warna tampak normal, yaitu merah muda, simetris, tidak

terdapat eksudat ulserasi, tidak ada pembengkakan pada faring.

d. Trakhea

Palpasi : pada pemeriksaan trakea tidak dapat dilakukan karena ada

benjolan pada leher klien.

e. Thoraks

1) Inspeksi :

a) Postur

Tegap

b) Bentuk dada

Normo chest.

c) Gerakan nafas

Pergerakan nafas klien tampak cepat

d) Pola nafas

Dispnea

e) Batuk dan sekresinya

Tidak ada batuk dan sekresi

f) Status sirkulasi :

(1) HR :-

(2) CRT : < 3 detik


66

2) Palpasi

a) Nyeri tekan

Tidak ada nyeri tekan

b) Massa

Tidak ada massa yang teraba

c) Peradangan

Tidak ada peradangan pada thoraks klien

d) Kesimetrisan ekspansi

Simetris

e) Taktil vremitus.

Tidak teraba taktil vremitus

3) Auskultasi

a) Suara nafas

Vesikuler

b) Vocal premitus

Simetris antara kiri dan kanan

c) Suara jantung

BJ I, II, normal, kuat dan teratur

4) Perkusi

a) Ukuran jantung

Sebesar kepalan tangan klien


67

b) Kondisi Paru

Normal

2. Air

a. Kebutuhan cairan (hitung berdasarkan kebutuhan tubuh)

1) Output (IWL dan SWL)

IWL = (15 x 48) = 30 cc/jam

24 jam

SWL = 100 sampai 200 cc/24 jam

2) Intake (Oral dan parenteral)

Minum/24 jam = 1000 ml

b. Kulit

1) Hidrasi/kelembaban

Kulit klien tampak berkeringat dan berwarna kemerahan

2) Turgor

Turgor kulit klien tampak elastis

3) Edema

Tidak ada edema pada kulit klien

4) Temperatur

Suhu tubuh klien 36,70C

5) Ada luka atau drainasi dari kulit

Tidak terdapat luka pada tubuh klien.

c. Meatus urinary

1) Adanya Femosis
68

Klien berjenis kelamin perempuan sehingga tidak terdapat femosis

pada Tn. R

2) Hypospadia/epispadia

Klien berjenis kelamin perempuan sehingga tidak terdapat

hypospadia atau epispadia pada Tn. R

d. Ginjal

1) Palpasi ukuran dan bentuk ginjal

Tidak ada pembesaran pada ginjal klien, tidak ada nyeri tekan.

2) Palpasi kandung kemih

Tidak ada nyeri tekan pada daerah kandung kemih klien.

3. Makanan

a. Riwayat Diet

1) Food recall 24 jam : pola makan klien cukup teratur, jenis makan

klien berupa nasi, sayur, dan lauk. Frekuensi makanan yang

dikonsumsi dalam 24 jam, yaitu 3 kali perhari dalam porsi banyak.

2) Alergi, kegemaran, intoleransi terhadap makanan

Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan, dan tidak ada

pembatasan dalam mengkonsumsi makanan.

3) Faktor yang mempengaruhi pola makan

Tidak adak faktor yang mempengaruhi pola makan klien.

b. Pengukuran Antropometri

1) Berat badan : 48 Kg
69

2) Tinggi badan : 152 cm

3) Indeks Massa Tubuh : 48 / (1,52 x 1,52) = 48 / 2,3 = 20,9 (Ideal)

4) Lingkat lengan atas : 26 cm

5) Tebal lemak dibawah kulit :-

c. Bibir

1) Warna : Merah kehitaman

2) Tekstur : Lembut

3) Hidrasi : Lembab

4) Kontur : Normal

5) Lesi : Tidak ada

d. Rongga Mulut

1) Gigi dan gusi

Klein mengatakan menggosok gigi 2 kali sehari, dan tidak ada

pendarahan pada gusi klien.

2) Lidah dan pergerakan lidah

Lidah klien tampak bersih, simetris, pergerakan lidah tampak

normal, tidak ada gangguan pada lidah klien. Sistem pengecapan

klien baik.

3) Uvula dan tonsil

Uvula tidak ada deviasi dan tidak ada peradangan pada tonsil klien.

e. Abdomen

1) Inspeksi Warna dan bentuk abdomen, restum dan anus


70

Warna abdomen klien putih, bentuk agak menonjol (normal), tidak

ada kelainan dan gangguan pada abdomen klien.

2) Palpasi adanya massa dan ascites

Tidak terdapat massa maupun acites

3) Palpasi gaster, hati, limpa, usus halus dan colon

Tidak ada nyeri tekan pada gaster, tidak ada pembesaran pada hati,

limpa, usus halus dan colon.

4) Auscultas bising usus

Bising usus 16 x/ menit

4. Eliminasi dan Ekskresi

a. Eliminasi Urine

1) Pola berkemih

Pola berkemih klien 2-3 x/ hari

2) Gejala dari perubahan berkemih

Tidak ada gangguan pada perkemihan klien

3) Faktor yang mempengaruhi berkemih

Tidak ada faktor yang mempengaruhi sistem perkemihan klien

b. Pemeriksaan Urine

1) Warna

Jernih hingga kuning

2) Penampilan

Normal dan lancar.

3) Bau
71

Khas (amoniak)

4) pH

5) Berat jenis

c. Eliminasi Faeces

1) Pola BAB

Pola BAB klien 1-2 x/hari.

2) Kesulitan BAB

Tidak ada kesulitan pada BAB klien

3) Faktor yang mempengaruhi BAB

Tidak ada faktor yang mempengaruhi BAB klien

d. Pemeriksaan Feces

1) Konsistensi

Lunak berbentuk

2) Warna

Kuning hingga coklat tua

3) Bau

Khas

5. Aktivitas dan Istirahat

a. Aktivitas

1) Pemeriksaan fungsi motorik

a) Massa Otot

Skala 5 : gerakan otot tahanan maksimal


72

b) Tonus otot

Skala 5 : gerakan otot tahanan maksimal

c) Kekuatan otot

Skala 5 : gerakan otot tahanan maksimal

2) Pemeriksaan kemampuan mobilitas

(a) Pemeriksaan kemampuan gerak (tingkat aktivitas)

Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan

orang lain.

(b) Pemeriksaan ROM

Klien mengatakan merasa tidak bebas dalam menggerakkan

lehernya karena terdapat benjolan sebesar kepalan tangan klien.

b. Istirahat

1) Pemeriksaan fungsi Cerebral

a) Kesadaran

Tingkat kesadaran Compos Mentis (sadar penuh)

b) Status mental

Normal, kooperatif dalam tindakan.

2) Pemeriksaan fungsi cranial

Fungsi penciuman baik (normosmi), ketajaman dan lapang pandang

mata normal, ptosis tampak simetris, gerakan bola mata simetris

atau tidak ada strabismus dan diviasi conjugate ke satu sisi, pupil

tampak isokor dan simetris, reflek cahaya positif, bola mata klien

tampak menonjol.
73

3) Pemeriksaan fungsi cerebellum

Normal, tidak ada gangguan dan kelainan.

4) Pemeriksaan fungsi sensorik

Normal, klien mampu mengenal sensasi rasa raba, rasa nyeri, rasa

suhu, rasa lapar dan kemampuan menghidu, melihat, mendengar,

mengecap dan keseimbangan.

6. Pengkajian Solitude dan Interaksi sosial

a. Pengkajian Faktor Predisposisi

1) Faktor Perkembangan

a) Kegagalan pada masa tumbang

Klien mengatakan tidak ada gangguan masa tumbangnya.

b) Kurangnya kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari

orangtua

Klien mengatakan mendapatkan kasih sayang , perhatian dan

kehangatan dari orangtua

c) Hubungan interpersonal yang tidak harmonis

Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan orang lain

harmonis.

2) Faktor Biologis

a) Genetik, kembar monozigot salah satu menderita skizofrenia 58

% :-

b) Atrofi otak :-

c) Pembesaran ventrikel otak :-


74

d) Penurunan berat serta volume otak :-

3) Faktor Sosial Budaya

a) Kemiskinan

Klien mengatakan tidak ada faktor sosial dan kebudayaan yang

mempengaruhi perekonomian keluarganya.

b) Keluarga yang tidak stabil

Keluarga klien stabil tidak ada masalah yang berarti.

c) Pendidikan yang tidak adekuat

Pendidikan klien SMA

b. Pengkajian Faktor Presipitasi

1) Penolakan

Tidak ada penolakan terhadap tenaga kesehatan

2) Kehilangan

Tidak ada kehilangan dari anggota keluarga yang membuat klien

berduka.

3) Kegagalan

Tidak ada kegagalan dalam menjalani perannya sebagai istri dan

ibu dari anak-anaknya.

4) Kurang reinforcement positif

Semua tindakan yang dilakukan oleh Tn. R mendapatkan dukungan

dari keluarga.
75

5) Kerusakan komunikasi keluarga

Tidak ada kerusakan komunikasi antara keluarga, sahabat dan

tetangga atau masyarakat.

6) Kurang support system dari keluarga

Supoort system dari keluarga klien baik

7) Perceraian, kegagalan

Klien menikah dengan Tn. B dari tahun 2001 dan memiliki 2 orang

anak. Tn. R mengatakan bahwa ia saling menyayangi dan

mencintai satu sama lain. Tn. R mengatakan Ia sangat bahagia

dengan perkawinannya, jarang terjadi pertengkaran yang

berkepanjangan karena mereka cukup mampu mengatasinya dalam

waktu singkat.

C. Developmental Self Care

1. Riwayat pertumbuhan

Klien mengatakan pertumbuhan diri sejak dari kecil menurutnya sudah

sesuai dengan tahap pertumbuhan pada usia tersebut.

2. Riwayat perkembangan

Klien mengatakan perkembagan diri sejak dari kecil menurutnya sudah

sesuai dengan tahap perkembagan pada usia tersebut.

D. Health Deviations

1. Riwayat penyakit saat ini

Pada saat pengkajian di rumah, klien mengatakan merasa tidak bebas

dalam menggerakkan lehernya karena terdapat benjolan sebesar kepalan


76

tangan pasien. Klien juga mengatakan banyak makan namun berat badan

menurun dan keluarga klien juga mengatakan tidak mengetahui apa itu

Hipertiroid, penyebab, tanda dan gejala hingga penanganannya.

2. Penanganan penyakit sebelum dirawat

Penanganan penyakit Hipertiroid yang dideritanya selama sakit yaitu

berobat tradisional, namun nama obat tradisional tidak diketahui.

E. Medical Problem and Plan

1. Pemeriksaan Diagnostik

Klien belum pernah dilakukan pemeriksaan diagnostik apapun dari

instansi kesehatan.

2. Pemeriksaan penunjang

Tidak pernah dilakukan

3. Riwayat pengobatan

Hanya berobat secara tradisional.

F. Self Care Deficite

Pemeriksaan Aktivitas sehari hari (ADL)

1. Personal Higeine

klien mengatakan dalam sehari kebiasaan mandi 2 kali sehari, setiap hari

klien menggosok gigi sebanyak 2 kali, penampilan umum klien tampak

baik, cara berpakaian tampak rapi, tidak ada bau badan, kondisi kulit

kepala bersih bebas dari kutu dan ketombe.

2. Kemandirian melakukan aktivitas sehari hari


77

Klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tanpa

bantuan orang lain. Klien bebas bergerak, namun terbatas pada bagin leher

saja.

G. Analisa Interpretasi dan Diagnosa keperawatan

Tabel 4.1 Analisa Interpretasi dan Diagnosa keperawatan


Data Interpretasi Diagnosa Keperawatan
DS: Gangguan fisiologis Gangguan fisiologis
- Tn. R mengeluh subsistem Oksigenisasi, subsistem Oksigenisasi,
adanya benjolan di nutrisi dan pergerakan nutrisi dan pergerakan
leher ROM ROM pada Tn. R
- Tn. R mengeluh berhubungan dengan
tidak bebas ketidakmampuan
mengerakan keluarga untuk mengenal
lehernya karena masalah Hipertiroid
ada benjolan pada
leher dan kadang
terasa sesak.
- Keluarga klien
mengatakan tidak
mengetahui akibat
lanjutdari penyakit
Hipertiroid yang
diderita oleh Tn. R
- Klien mengatakan
peningkatan
frekuensi makan
namun berat badan
78

menjadi turun
- Keluarga klien
mengatakan tidak
mengetahui apa itu
Hipertiroid,
penyebab, tanda
dan gejala serta
penanganannya.

DO:
- TTV
TD : 110/80 mmHg
RR : 27x/menit
N : 80x/menit
S : 36,70C
- Dispnea
- BB : 48 kg
- Pasien
menghabiskan 1
porsi penuh dalam
sekali makan
- Frekuensi BAB 1-
2x/ hari
- keluarga tidak
mampu mengenal
masalah
Hipertiroid
79

H. Sistem Keperawatan dan Intervensi

Tabel 4.2 Sistem Keperawatan dan Intervensi


Diagnosa Tujuan Sistem Intervensi
keperawatan
Gangguan Setelah di lakukan Supportif/
fisiologis intervensi keperawatan Educatif
subsistem selama 1x45 menit nursing system
Oksigenisasi, keluarga mampu :
nutrisi dan 1. Mengenal masalah
pergerakan ROM 1.1 menjelaskan
pada Tn. R kembali
berhubungan pengertian 1.1.1. Kaji
dengan Hipertiroid pengetahuan
ketidakmampuan keluarga
keluarga untuk tentang
mengenal pengertian
masalah Hipertiroid
Hipertiroid 1.1.2. Jelaskan
tentang
pengertian
Hipertiroid
1.1.3. Bimbing
keluarga
untuk
mengulangi
80

kembali apa
yang telah
1.2 Menjelaskan dijelaskan
kembali
penyebab dari 1.2.1. Kaji
Hipertiroid pengetahuan
keluarga
tentang
faktor
penyebab
Hipertiroid
1.2.2. Jelaskan
tentang
faktor
penyebab
Hipertiroid
1.2.3. Bimbing
keluarga
untuk
mengulangi
kembali apa
1.3 Menyebutkan yang telah
kembali tanda dijelaskan
dan gejala
Hipertiroid 1.3.1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
Tanda dan
gejala
Hipertiroid
81

1.3.2. Jelaskan
tentang
Tanda dan
gejala
Hipertiroid
1.3.3. Bimbing
keluarga
untuk
mengulangi
kembali apa
1.4 Menjelaskan yang telah
akibat lanjut dari dijelaskan
penyakit
Hipertiroid 1.4.1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
akibat lanjut
dari
Hipertiroid
1.4.2. Jelaskan
tentang
akibat lanjut
dari
Hipertiroid
1.4.3. Bimbing
keluarga
untuk
mengulangi
kembali apa
2. Memutuskan untuk yang telah
82

merawat anggota dijelaskan


keluarga dengan
masalah 2.1.1 Kaji
Hipertiroid pengetahuan
keluarga
tentang cara
merawat
anggota
keluarga
dengan
masalah
Hipertiroid
2.1.2 Jelaskan
cara
merawat
anggota
keluarga
dengan
masalah
penyakit
hipertiroid
2.1.3 Bantu
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
83

I. Produksi dan managemen sistem keperawatan

Tabel 4.3 Produksi dan managemen sistem keperawatan


Diagnosa Implementasi dan Evaluasi
Respon
Gangguan fisiologis 1.1.1.Mengkaji S:
subsistem Oksigenisasi, pengetahuan Keluarga
nutrisi dan pergerakan keluarga tentang mengatakan
ROM pada Tn. R pengertian Hipertiroidisme
berhubungan dengan Hipertiroid adalah suatu
ketidakmampuan (Menurut Tn. B, ketidakseimbangan
keluarga untuk mengenal Hipertiroid adalah metabolik yang
masalah Hipertiroid penyakit benjolan merupakan akibat
pada leher atau dari produksi
sering disebut hormon tiroid yang
gondok) berlebihan
1.1.2. Menjelaskan Kelurga
tentang pengertian mengatakan
Hipertiroid penyebab dari
(Hipertiroidisme hipertiroid ada enam
adalah suatu faktor, yang
ketidakseimbangan pertama penyakit
metabolik yang Graves, yang ke dua
merupakan akibat pengeluaran yang
dari produksi tidak normal dari
hormon tiroid yang rangsangan hormon
84

berlebihan). tiroid, yang ke tiga


1.1.3. Membimbing karena peradangan
keluarga untuk kelenjar tiroid, yang
mengulangi ke empat asupan
kembali apa yang yodium yang
telah dijelaskan berlebihan, yang
(Tn. B mengatakan kelima kanker
Hipertiroidisme pituitari dan yang
adalah suatu keenam pemakaian
ketidakseimbangan obat-obatan seperti
metabolik yang amiodarone.
merupakan akibat Keluarga
dari produksi mengatakan tanda
hormon tiroid yang dan gejala
berlebihan). hipertiroid secara
umum adalah berat
1.2.1. Mengkaji badan menurun,
pengetahuan apatis, keletihan,
keluarga tentang berkeringat, tidak
faktor penyebab panas, sesak nafas,
Hipertiroid gagal jantung,
(Menurut Tn. B gugup, gelisah,
penyebab kelemahan otot,
penyakit secara emosional
Hipertiroid mudah terangsang,
adalah karena terus menerus
terlalu banyak merasa khawatir,
mengkonsumsi tidak bisa duduk
garam) diam, peningkatan
1.2.2. Jelaskan tentang nafsu makan, diare
faktor penyebab atau konstipasi serta
85

Hipertiroid muntah, kulit


(faktor penyebab kemerahan, mata
dari hipertiroid menonjol,
adalah yang penglihatan kabur.
pertama penyakit Keluarga
Graves, yaitu mengatakan akibat
gangguan dari hipertiroid
autoimun berupa yaitu pelepasan TH
peningkatan dalam jumlah
kadar hormon sangat besar yang
tiroid yang menyebabkan nadi
dihasilkan berdetak secara
kelenjar tiroid, cepat, agitasi,
yang kedua gemetaran,
adanya hipertermia dan
pengeluaran dapat mengancam
abnormal nyawa jika tidak
Thyroid segerar ditangani.
Stimulating
Hormon, yang ke O :
tiga adanya Keluarga mampu
peradangan menyebutkan
kelenjar tiroid, pengertian
yang ke empat Hipertiroid
yaitu asupan Keluarga mampu
yodium yang menyebutkan
berlebihan, yang penyebab
ke lima yaitu Hipertiroid
kanker pituitari, Keluarga mampu
dan yang ke menyebutkan tanda
enam yaitu dan gejala
86

pemakaian obat- Hipertiroid


obatan seperti
amiodarone. A:
1.2.3. Bimbing keluarga Keluarga mampu
untuk mengenal masalah
mengulangi Hipertiroid
kembali apa yang
telah dijelaskan P:
(Tn. B Intervensi
mengatakan dilanjutkan ke TUK
penyebab dari 2 yaitu keluarga
hipertiroid ada memutuskan untuk
enam faktor, merawat anggota
yang pertama keluarga dengan
penyakit Graves, masalah
yang ke dua Hipertiroid.
pengeluaran yang
tidak normal dari
rangsangan
hormon tiroid,
yang ke tiga
karena
peradangan
kelenjar tiroid,
yang ke empat
asupan yodium
yang berlebihan,
yang kelima
kanker pituitari
dan yang keenam
pemakaian obat-
87

obatan seperti
amiodarone).

1.3.1. Kaji pengetahuan


keluarga tentang
Tanda dan gejala
Hipertiroid
(Menurut Tn. B
tanda dan gejala
dari penyakit
hipertiroid itu
adalah
gemetaran,
banyak makan,
berat badan
turun, mata
menonjol, dan
bengkak pada
leher)
1.3.2. Jelaskan tentang
Tanda dan gejala
Hipertiroid
(secara umum
gejala dari
hipertiroid yaitu
berat badan
menurun, apatis,
keletihan,
berkeringat, tidak
panas, sesak
nafas, gagal
88

jantung, gugup,
gelisah,
kelemahan otot,
secara emosional
mudah
terangsang, terus
menerus merasa
khawatir, tidak
bisa duduk diam,
peningkatan
nafsu makan,
diare atau
konstipasi serta
muntah, kulit
kemerahan, mata
menonjol,
penglihatan
kabur).
1.3.3. Bimbing keluarga
untuk
mengulangi
kembali apa yang
telah dijelaskan
(Tn. B
mengatakan
tanda dan gejala
hipertiroid secara
umum adalah
berat badan
menurun, apatis,
keletihan,
89

berkeringat, tidak
panas, sesak
nafas, gagal
jantung, gugup,
gelisah,
kelemahan otot,
secara emosional
mudah
terangsang, terus
menerus merasa
khawatir, tidak
bisa duduk diam,
peningkatan
nafsu makan,
diare atau
konstipasi serta
muntah, kulit
kemerahan, mata
menonjol,
penglihatan
kabur).

1.4.1. Kaji pengetahuan


keluarga tentang
akibat lanjut dari
Hipertiroid
(menurut Tn. B
akibat dari
penyakit
hipertiroid jika
tidak diobati
90

adalah
kehilangan berat
badan)
1.4.2. Jelaskan tentang
akibat lanjut dari
Hipertiroid
(akibat dari
hipertiroid yaitu
pelepasan TH
dalam jumlah
sangat besar yang
menyebabkan
nadi berdetak
secara cepat,
agitasi,
gemetaran,
hipertermia dan
dapat
mengancam
nyawa jika tidak
segerar ditangani)
Bimbing keluarga
untuk
mengulangi
kembali apa yang
telah dijelaskan
(Tn. B
mengatakan
akibat dari
hipertiroid yaitu
pelepasan TH
91

dalam jumlah
sangat besar yang
menyebabkan
nadi berdetak
secara cepat,
agitasi,
gemetaran,
hipertermia dan
dapat
mengancam S:
nyawa jika tidak Tn.B mengatakan
segerar cara merawat
ditangani). anggota keluarga
dengan masalah
2.1.1. Kaji pengetahuan hipertiroid adalah
keluarga tentang diawa ke
cara merawat pelayanan
anggota keluarga kesehatan seperti
dengan masalah Puskesmas atau ke
Hipertiroid Rumah Sakit
(Menurut Tn. B Ny.i mengatakan
cara merawat manfaat yankes,
orang dengan sebagai tempat
penyakit berobat, konsultasi
hipertiroid adalah kesehatan dan chek
membawa klien up
berobat ke O:
Puskesmas atau Keluarga mampu
ke Rumah Sakit). menyebutkan
2.1.2. Menjelaskan cara jenis-jenis
merawat anggota pelayanan
92

keluarga yang kesehatan


menderita Keluarga tampak
hipertiroid bersedia mengikuti
(cara merawat himbauan perawat
anggota keluarga untuk manfaat
yang menderita pelayanan
penyakit kesehatan
hipertiroid adalah A:
dengan dibawa ke Keluarga mampu
pelayanan memanfaatkan
kesehatan seperti fasilitas pelayanan
rumah sakit atau kesehatan yang ada
puskesmas untuk P:
mendapatkan Intervensi
pengobatan keperawatan
hipertiroidisme dihentikan
yaitu membatasi
produksi hormon
tiroid yang
berlebih dengan
cara menekan
produksi (obat
antitiroid) atau
yang merusak
jaringan tiroid
(yodium
radioaktif,
tiroidektomi
subtotal).
2.1.3. Bantu keluarga
untuk mengambil
93

keputusan
(Tn. B disarakan
untuk
menggunakan
fasilitas pelayanan
kesehatan seperti
rumah sakit
untuk melakukan
pengobatan pada
Tn. R dengan
penyakit
hipertiroid)

Anda mungkin juga menyukai