Pertolongan pertama pada saat terjadinya serangan jantung dapat membantu penderita untuk
melewati saat kritis. Namun sayangnya tidak banyak orang yang tahu bagaimana menangani
serangan jantung dengan cara yang benar. Simak cara berikut untuk memberi pertolongan
pertama pada korban serangan jantung:
1. Jangan tinggalkan orang yang baru saja terkena serangan jantung. Memasukkan apapun
lewat mulut tidak diperbolehkan. Apabila si pasien merasa lebih baik, jangan lengah. Segera
bawa ke rumah sakit terdekat.
2. Baringkan penderita meskipun berada dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Longgarkan pakaian yang dikenakan agar penderita merasa lebih baik.
3. Pastikan tidak terjadi penurunan tekanan darah yang ditandai dengan keringat dingin. Jika
Anda memiliki aspirin di rumah, berikan satu tablet untuk di kunyah atau satu tablet
sorbitrate di bawah lidahnya. Satu sendok gula di bawah lidahnya juga akan membantu tapi
jangan memberi minuman manis.
4. Apabila penderita mengalami sesak napas, angkat sebagian badannya dan minta dia untuk
batuk sesekali. Posisi ini akan membantu pasien mengembangkan paru-parunya.
5. Klinik rawat jalan tidak cukup untuk menangani pasien serangan jantung. Pastikan pasien
berada di unit gawat darurat rumah sakit sehingga mendapat penanganan dari ahli.
Biasanya pasien akan diberi obat untuk menghilangkan gumpalan darah. Pasien mungkin
akan langsng ditangani dengan Angiografi dan Angioplasti primer. Penanganan ini akan
memberikan efek ideal pada 90 menit pertama setelah serangan jantung. Jika kamu
mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit jantung, paham soal bagaimana cara
memberikan pertolongan pertama akan sangat membantu. Pastikan kamu melakukan langkah
pertolongan pertama dengan cepat. Semakin cepat pertolongan pertama diberikan, semakin
baik hasilnya bagi pasien serangan jantung.
Serangan jantung itu tidak dapat diramalkan. Angka-angka menunjukkan adanya variasi,
tetapi kelihatannya serangan pertama terbukti cukup fatal pada 25 persen korban.
Sudah jelas bahwa semakin cepat ia mendapat perawatan dari seorang ahli, resikonya
semakin kecil. Namun kebanyakan dari antara mereka meninggal di antara 48 jam yang
pertama (lebih banyak pada jam pertama), resikonya agak tinggi selama tujuh sampai sepuluh
jam yang pertama.
Apabila cepat membaik, harapan bagi orang itu lebih besar.
Banyak orang yang sembuh secara lambat laun dan kembali seperti biasa. Kesembuhan
pikiran serta jasmaninya bisa dicapai.
Ada baiknya kehidupan rutin orang itu diberi variasi.
Orang itu haruslah berhenti merokok sama sekali untuk selama-lamanya, dan tidak boleh
setengah-setengah.
Minuman beralkohol dihentikan. Pertarakan akan lebih menguntungkan.
Kegiatan. Secara lambat laun, dianjurkan agar kegiatan orang tersebut kembali seperti
biasa. Tetapi haruslah dilakukan secara berangsur-anggsur. Pada hakekatnya, bersenam
secara teratur setelah mendapat kesembuhan adalah sangat baik, dan dapat meningkatkan
keadaan jantungnya.
Berat badan. Menurunkan berat badan sampai kepada keadaan yang n o r m a l
a d a l a h s u a t u u s a h a y a n g bijaksana.
Resiko. Pencegahan faktor-faktor resiko seperti yang dijelaskan pada pasal
tiga dianjurkan agar diikuti. Perhatikanlah daftar tersebut.
Sikap Optimis. Sikap optimis dan pikiran positif memberikan pertolongan ya n g
b e s a r . S i k a p p u t u s a s s d a n murung akan memberikan pengaruh yang buruk.
Dewasa ini, serangan jantung dapat dihindari, dan perawatan seorang ahli dapat
menyelamatkan jiwa pasien yang mengalami serangan.
1. Hipertensi emergensi / emergency hipertension (darurat) ditandai dengan TD Diastolik > 120
mmHg, disertai kerusakan berat dari organ sasaran yang bersifat progresif yang disebabkan oleh
satu atau lebih penyakit/kondisi akut. Tekanan darah harus diturunkan dengan segera (dalam menit
sampai jam), keterlambatan pengobatan akan menyebebabkan timbulnya sequele atau kematian.
Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit