Anda di halaman 1dari 1

Resume Marita Wulandari (25316004) Rekayasa Air Berkelanjutan

Role of Engineering in Sustainable Water Management


(Peranan Engineering dalam Manajemen Air Berkelanjutan)
Hingga saat ini telah banyak konferensi International seperti water in the Anthropecene, Budapest
Water Summit dan WCED yang fokus membahas mengenai pembangunan berkelanjutan. Salah satu
kebijakan hasil konferensi, yang menawarkan sebuah kebijakan yang relevan dengan kerangka konseptual
untuk menilai batasan dari suatu keberlanjutan, yaitu dengan Balanced Triangle antara planet (abiotik),
ekosistem (biotik) dan sumber daya manusia (Bogardi et al., 2013). Dalam segitiga keseimbangan,
masyarakat juga merupakan sumber daya ekosistem yang penting karena memberikan feedback kepada
planet dan sumber daya ekosistem biotik. Rekayasa air mempunyai sejarah panjang dalam memenuhi
kebutuhan dan sangat esensial bagi manusia dam makhluk hidup lainnya.

Solusi engineering untuk mengatasi tantangan pengelolaan air memainkan peran penting dalam
mendukung kebutuahan manusia. Adapun peran dari ilmu rekayasa air dalam mendukung kebutuhan
hidup manusia melalui proses :
1. Pengelolaan Air Domestik
Akses terhadap air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat. Menurut data WHO dan UNICEF,
penduduk masih banyak yang belum mendapatkan pipa penyalur air bersih,air bersih, hingga masih
sanitasi yang buruk. Oleh karena itu ilmu rekayasa air mempermudah manusia dalam mendapatkan
akses air bersih dan sanitasi yang baik. Green Infrastruktur saat ini sering diandalkan dalam
alternatif pekerjaan dibidang engineering dan juga lebih hemat biaya.
2. Penggunaan Air untuk Keperluan Agrikultur
Sektor pertanian mengambil banyak konsumsi terhadap blue water dan green water. Ekosistem
juga cenderung mengonsumsi lebih banyak air dari pada tanaman panen. Irigasi merupakan
kontributor terbesar pemakaian blue water.Sedangkan menurut data hanya 20 % tanah yang
teririgrasi, dan memberikan terhadap produksi pangan sebesar 40 %. Peningkatan efisiensi irigrasi
dapat dicapai dengan rekayasa teknik dalam bidang sipil dan pertanian. Irigasi dengan tetes &
penyiraman juga memakai lebih sedikit air dibandingkan irigasi dengan jalur. Pemanenan air hujan
juga dapat dijadikan solusi dalam memenuhi kebutuhan air dalam agrikultur.
3. Pengelolaan Banjir
Keseimbangan antara pengembangan dan mitigasi resiko bencana banjir merupakan hal penting dalam
pengelolaan banjir.Beberapa rekayasa engineering yang telah diaplikasikan dalam pengelolaan banir
ialah kanalisasi sungai, sistem penyimpan air dengan wetlands. Berdasarkan sudut pandang
pengurangan resiko bencana banjir, rekayasa dalam pengontrolan banjir dianggap lebih utama
dibandingkan mitigasi. Contohnya tanggul, tanggul memang dapat mengurangi resiko banjir, tetapi
tidak dapat di andalkan dalam eliminasi resiko banjir selamanya.
Meskipun terbukti manfaatnya, solusi teknik ternyata memiliki beberapa kekurangan sehingga mendapat
banyak kritikan, akibat dampak negatif lingkungan dan sosial mereka dan tingginya biaya pelaksanaan
dan operasional.Saat ini pertumbuhan penduduk yang cepat khususnya di negara berkembang
membutuhkan proyeksi yang akurat dan teliti untuk perencanaan jangka panjang. Membatasi
pembangunan sepertinya bukanlah pilihan yang tepat dalam Social development. Salah satu langkah
tepat ialah infrastruktur perkotaan direkonstruksi dan revitalisasi, penggantian dan desain ulang. Sebagai
gantinya, praktik rekayasa terbaik saat ini, termasuk penggabungan green infrastruktur perlu mendapat
perhatian khusus. Kota-kota masa depan harus dirancang sesuai model infrastruktur tersebut.
Perkembangan ekonomi tentunya perlu diimbangu dengan lebih solusi keteknikan, sehingga dengan
adanya solusi engineering tersebut, dapat mencegah atau meminimalisir degradasi lingkungan yang lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai