Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN REFLEKSI KASUS KOMUDA

Nama : Indra Maulana


NIM : 20140310019
RSUD : RSUD Muntilan

1. Pengalaman
Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB Cair lebih
dari 3 kali, keluhan lain mual, muntah, pasien masih mau makan, Febris (+), Flatus (+),
dan Nyeri peru. Keluhan ini sudah dirasakan oleh pasien dalam 1 bulan ini, tapi keluhan
sering hilang timbul. Setelah dilakukan Px, pasien didiagnosis GEA dengan syok
hipovolemik dan febris (+). Riwayat gangguan jiwa (+). Berdasarkan hasil tersebut,
dokter memberikan beberapa terapi kepada pasien :
a. Sirup farmakrol 3x1
b. Interzinc 1x1
2. Masalah yang dikaji
a. Mengapa diare lebih dari 3 kali dapat menyebabkan syok hipovolemik ?
b. Apa alasan dokter meberikan terapi tersebut ?
3. Analisis Kritis
a. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari
200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang
air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah. Diare akut adalah diare yang onset gejalanya
tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari, sedang diare kronik yaitu diare
yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus.
Syok hipovolemik didefinisikan sebagai penurunan perfusi dan oksigenasi
jaringan disertai kolaps sirkulasi yang disebabkan oleh hilangnya volume
intravaskular akut akibat berbagai keadaan bedah atau medis. Syok ini dapat
terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang menyebabkan
perpindahan cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh nonfungsional, dan dehidrasi
berat oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Komplikasi dari syok
hipovolemik meliputi sepsis, sindrom gawat napas akut, koagulasi intravaskular
diseminata, kegagalan multiorgan, hingga kematian.
Berdasarkan keluhan yang dialami pasien, memang besar kemungkinan syok
hipovolemik yang dialami pasien diakibatkan oleh diarenya. Oleh karena itu
untuk mengindari komplikasi lanjutan dokter memberikan terapi untuk mengobati
syok hipovolemiknya.
b. Alasan pemberian terapi :
i. Farmacrol Forte adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
pada saluran pencernaan seperti gastritis, perut kembung, maag, dispepsia,
hiatus hernia, tukak lambung dan tukak usus duabelas jari. Farmacrol
Forte mengandung kombinasi Al(OH)3-Mg carbonate co-dried gel,
Mg(OH)2, dan simethicone. Kombinasi zat aktif ini berfungsi sebagai
antasida dan antiflatulent.
Syok hipovolemik pada pasien diakibatkan oleh diarenya. Diare tersebut
terjadi karena adanya gastritis, oleh karena itu dokter memberikan terapi
ini.
ii. Sebagai pelengkap cairan rehidrasi oral (CRO) untuk mengganti cairan
tubuh dan mencegah dehidrasi pada anak, & digunakan bersama dengan
cairan rehidrasi oral. Manfaat pemberian zink pada diare telah dibuktikan
pada banyak studi di berbagai negara terutama di negara berkembang.
Umumnya studi tersebut merupakan studi acak tersamar ganda. WHO juga
telah merekomendasikan pemberian zink untuk terapi diare akut. Zink
menstabilkan struktur membran dan memodifikasi fungsi membran
dengan cara berinteraksi dengan oksigen, nitrogen dan ligan sulfur
makromolekul hidrofilik serta aktivitas antioksidan. Terapi ini diberikan
untuk membantu mengarangi frekuensi, lama, dan keberlanjutan diare
yang dialami pasien.
4. Dokumentasi
Nama Pasien :X
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :-
Vital sign :
Keadaan Umum : Lemah, Compos Mentis
Tekanan Darah : 100/60
Suhu : 370c
Nadi : 88 kali / menit
Respirasi : 22 kali / menit
Pemeriksaan lab :
Ureaum : 144 mg/dl (normal 15-45)
Kreatinin : 3,64 mg/dl (normal 0,70-1,36)
SGOT : 58 u/l (normal 14-38)
SGPT : 56 u/l (normal 4-41)
Neutrofil : 92,2 (normal 50-70)
5. Referensi
Kapita Selekta Kedokteran edisi IV, FKUI
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26339/4/Chapter%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/38165/4/BAB%201.pdf

Dosen Pembimbing Refleki

(dr. Muhammad Khotibuddin, M.PH)

Anda mungkin juga menyukai