Anda di halaman 1dari 12

BAB III

AKTIFITAS DAN MEKANISME GUNUNGAPI

Indonesia terletak pada jalur gunungapi tersebut dan merupakan negara

dengan jumlah gunungapi terbanyak. Pola penyebaran gunungapi menunjukkan

jalur yang hampir mirip dengan pola penyebaran fokus gempa dan tipe aktivitas

kegunungapiannya tergantung pada batas lempengnya. Hubungan ini menunjukkan

bahwa volkanismamerupakan salah satu produk penting sistem tektonik.

Suatu jalur aktivitas volkanik terdapat di sepanjang batas lempeng divergen

yang sebagian besar terdapat di bawah. Secara setempat-setempat lava

diekstrusikan melalui zona ini membentuk pulau vulkanik di atas muka laut.

Eslandia merupakan contoh terbaik yang dibangun secara keseluruh oleh sistem ini

dan terus aktif sampai sekarang. Contoh lain terdapat di Afrika dan berhubungan

erat dengan lembah regangan Afrika Timur (East African rift valeys). Asal magma

di sepanjang batas lempeng divergen dihasilkan oleh kesetimbangan temperatur dan

tekanan yang tinggi sehingga peleburan itu terjadi. Titik lebur ini berada pada

litosfera dengan kedalaman 100 200 km.

3.1. Definisi Gunung Api

Definisi gunung api menurut para ahli :

1. Menurut Alzwar (1988)

Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah

gunungapi

Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung

19
20

Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi dari dalam

bumi

2. Menurut Mac Donald (1972)

Tempat / bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya,

keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut berakumulasi

membentuk bukit atau gunung.

3. Menurut Bronto (2006)

Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunungapi, meliputi

asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di

permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya

Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunungapi

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi

menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma.

Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada

tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur

pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi

tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar

gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul

di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut "cincin

gunung api"(ring of fire).

Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
21

Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan

gunung api yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari

permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya

aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau

kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber

utama aktivitas vulkanik.

Intrusi Magma

Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan

batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan

atas sebagai berikut :

Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua

lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.

Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas.

Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.

Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku

di sela-sela lipatan (korok).

Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung

berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.Secara rinci, adanya intrusi

magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk,

yaitu:
22

Gambar 10. Magma gunung api.

Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke

permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas

cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang

sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api.

Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Oleh

karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma

dibagi dalam tiga macam, yaitu:

1. Ekstrusi Linear

Gambar 11. Ekstrusi Linear


23

Terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan

memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api

Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Ekstrusi Areal

Gambar 12. Ekstrusi Areal

Terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga

magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya

Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000

km2.

3.Ekstrusi Sentral

Terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan

membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung

Vesucius, dan lain-lain.


24

Gambar 13. Ekstrusi Sentral

3.2. TIPE GUNUNG API

Secara umum tipe gunung api dibedakan jadi 3 jenis, yaitu:

Gunung api aktif

yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan

letusan.

Gunung api mati

yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi lagi

Gunung api istirahat

yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat.

Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.

Berdasarkan bentuknya gunung api dapat dibedakan atas 4 jenis, yaitu :

a. Gunung Api Perisai

Tubuh gunung api perisai tersusun atas aliran-aliran lava yang mengalir

kesegala arah, bentuk kerucut dengan kemiringan kecil bahkan datar,

tubuh gunung dibentuk oleh pertumbuhan aliran lava basaltik secara

perlahan.
25

Gambar 14. Gunung Api Perisai

b. Gunung Api Kubah

Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam.

Aliran lava yang kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat

dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava

cepat.

Gambar15. Gunung Api Kubah

Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran menjadi

tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan dari dalam

Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api pun dapat hancur

dan lenyap seketika.


26

c. Gunung Api Strato/Kerucut

Jenis gunung api ini adalah jenis gunung api yang paling banyak dijumpai.

Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis.

Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang

sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut

strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori

gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.

Gambar 16. Gunung Api Strato/Kerucut

a. Gunung Api Kaldera

Pembentukan kaldera merupakan satu topik tersendiri dalam kajian

ilmu gunungapi, vulkanologi.Kaldera merupakan sebuah fenomena unik

yang menghasilkan morfologi dan topografi yang akhirnya menghasilkan

pemandangan yang jauh lebih unik dan menarik ketimbang kerucut

gunungapi yang ada. Secara sederhana kaldera terbentuk akibat habisnya

magma didapur magma (magma chamber) akibat dikeluarkan sewaktu

erupsi. Ketika erupsi gas-gas yang ada didalam magma cair ini
27

menyebabkan timbulnya tekanan yang dapat menjadi sumber energi

keluarnya magma. Ketika magma beserta material lain dan juga gas ini

keluar akhirnya ruangan dapur menjadi kosong. Ruang kosong ini akhirnya

diisi oleh material diatasnya dengan cara ambles kebawah.

Gambar 17. Gunung Api Kaldera

3.3.Jenis Jenis Letusan Gunungapi

Berdasarkan letusannya dapat dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu :

1. Tipe Hawai

Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam

perkembangannya akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak

ditemukan pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan

Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia adalah pembentukan

plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.

2. Tipe Stromboli

Tipe ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api

lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah


28

permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai ledakan. Bahan

yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan setengah padatan bongkah

lava. Contoh letusan tipe Stromboli di Indonesia adalah Gunung Raung di

Jawa.

3. Tipe Vulkano

Tipe ini mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk

bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas

kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu

cair. Di samping mengeluarkan awan debu, tipe ini juga menghasilkan lava.

Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini dibedakan menjadi tipe vulkano

kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe Vulkano lemah (Gunung

Bromo dan Gunung Raung).Peralihan antara kedua tipe ini juga dijumpai di

Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.

4. Tipe Merapi

Dicirikan dengan lavanya yang cair-kental. Dapur magmanya relatif

dangkal dan tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di

Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya

yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran lahar dingin setiap tahun.

Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa Barat.

5. Tipe Perret/Plinian
29

Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan

tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang

menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya

sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus material-

material seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa.

Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau

yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau

(tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan

abu vulkanik setinggi 5 km.

6. Tipe St. Vincent

Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava.

Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang

lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus

pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.

7. Tipe Pelee

Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak

gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan

gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat,

gunung tersebut meletus.


30

Gambar 18. Tipe tipe gunung api.

Gambar 19. Tipe gunung api berdasarkan letusannya.

Anda mungkin juga menyukai