A. Pengertian
Carsinoma faring adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel yang melapisi faring, tidak
termasuk tumor kelenjar atau limfoma.
B. Etiologi
Penyebap pasti karsinoma faring tidak di ketahui namun ada beberapa faktor yang diduga
dapat memicu terjadinya kanker faring yaitu :
C. Patofisiologi
Karsinoma faring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun. Kebanyakan pada orang
laki-laki. Hal ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk
kayu, kimia toksik atau serbuk, logam berat. Bagaimana terjadinya belum diketahui secara
pasti oleh para ahli. Kanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua penyakit
keganasan. Terutama neoplasma laryngeal, 95% adalah karsinoma sel skuamosa. Bila kanker
terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar dengan lambat. Pita suara miskin akan
pembuluh limfe sehingga tidak terjadi metastase ke arah kelenjar limfe. Bila kanker
melibatkan epiglottis (ekstrinsik) metastase lebih umum terjadi. Tumor superglotis dan
subglotis harus cukup besar, sebelum mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suara
serak. Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita suara masih
dapat digerakan.
D. Manifestasi
Hidung tersumbat
Ingus kental
Sesak dan nafas bau
Adanya benjolan di leher, penurunan BB dan nyeri yang menjalar ke telinga dapat
menandakan adanya metastasis (transfer penyakit dari satu organ ke organ lain).
E. Tes Diagnostik
Persoalan diagnostic sudah dapat dipecahkan dengan pemeriksaan CT-Scan daerah kepala
dan leher, sehingga pada tumor primer yang tersembunyi pun tidak akan terlalu sulit
ditemukan. Pemeriksaan foto tengkorak potongan anteroposterior, lateral dan waters
menunjukan massa jaringan lunak di daerah faring. Foto dasar tengkorak memperlihatkan
destruksi atau erosi tulang di daerah fossa serebri media. Pemeriksaan darah tepi, fungsi hati,
ginjal, dll dilakukan untuk mendeteksi metastasis. Pemeriksaan serologi IgA anti EA dan IgA
anti VCA untuk infeksi virus E-B telah menunjukkan kemajuan dalam mendeteksi karsinoma
faring. Tetapi pemeriksaan ini hanya digunakan untuk menentukan prognosis pengobatan.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan melakukan biopsy faring. Biopsi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dari hidung atau dari mulut.
Biopsi dari hidung dilakukan tanpa melihat jelas tumornya (blind biopsy). Cunam biopsi
dimasukkan melalui rongga hidung menelusuri konka media ke faring kemudian cunam
diarahkan ke lateral dan dilakukan biopsy. Biopsi melalui mulut dengan memakai bantuan
kateter nelaton yang dimasukkan melalui hidung dan ujung kateter yang berada didalam
mulut ditarik keluar dan diklem bersam-sama ujung kateter yang di hidung
Demikian juga dengan kateter dari hidung disebelahnya, sehingga palatum mole tertarik
keatas. Kemudian dengan kaca laring dilihat daerah faring. Biopsi dilakukan dengan melihat
tumor melalui kaca tersebut atau memakai faringoskop yang dimasukkan melalui mulut,
massa tumor akan terlihat lebih jelas. Biopsi tumor faring umumnya dilakuan dengan anestsi
topical dengan Xylocain 10%. Bila dengan cara ini masih belum didapatkan hasil yang
memuaskan maka dilakukan pengerokan dengan kuret daerah lateral faring dalam narcosis.
Proses terjadinya : sinar yang dihasilkan oleh radioterapi tidak hanya merusak
sel yang abnormal tetapi juga merusak sel yang sehat sehingga terjadi flek-flek hitam pada
daerah yang terkena radioterapi
Akibat jika tidak ditanggulangi :Akan menyebabkan bekas luka atau lesi
4. P : Harga Diri Rendah
E : Perubahan pada citra diri
S : Pasien mengatakan tidak percaya diri/maluterhadap penampilannya karena
efek dari radioterapi, pasien tampak diam di tempat tidur danjarang berbicara
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan pembengkakan jaringan ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri pada bagian antara leher dan pipinya, nyeri hilang timbul, nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk jarum, pasien terlihat meringis, skala nyeri 6 dari skala 0-10 yang diberikan,
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
menelan ditandai dengan pasien mengeluh tidak nafsu makan dan susah menelan disertai
mual, pasien hanya mampu menghabiskan 1/3 porsi makanan setiap kali makan, pasien
terlihat kurus, muntah(+) 3 kali ( +1500 cc ), BB: 58 kg ( sebelumnya 60 kg )
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek dari radioterapi ditandai dengan pasien
mengatakan kulit dibagian leher terasa kering dan kusam, kulit dibagian leher berwarna hitam
dan kering dan dengan luka
4. Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan pada citra diriditandai dengan pasien
mengatakan tidak percaya diri/maluterhadap penampilannya karenaefek dari radioterapi,
pasien tampak diam di tempat tidur danjarang berbicara
III. RENCANA KEPERAWATAN
A. Prioritas Diagnosa.
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan pembengkakan jaringan ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri pada bagian antara leher dan pipinya, nyeri hilang timbul, nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk jarum, pasien terlihat meringis, skala nyeri 6 dari skala 0-10 yang diberikan,
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
menelan ditandai dengan pasien mengeluh tidak nafsu makan dan susah menelan disertai
mual, pasien hanya mampu menghabiskan 1/3 porsi makanan setiap kali makan, pasien
terlihat kurus, muntah(+) 3 kali ( +1500 cc ), BB: 58 kg ( sebelumnya 60 kg )
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek dari radioterapi ditandai dengan pasien
mengatakan kulit dibagian leher terasa kering dan kusam, kulit dibagian leher berwarna hitam
dan kering dan dengan luka
4. Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan pada citra diriditandai dengan pasien
mengatakan tidak percaya diri/maluterhadap penampilannya karenaefek dari radioterapi,
pasien tampak diam di tempat tidur danjarang berbicara
No. Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Nyeri Kronis Setelah diberikan Aktivitas yang meningkat
Minimalkan
berhubungan asuhan keperawatan aktivitas pasien dapat meningakatkan rasa
dengan selama 2x 24 jam Pantau TTV nyeri
pembengkakan diharapkan nyeri pasien Anjurkan teknik
Mengetahui perkembangan
jaringan ditandai berkurang dengan relaksasi TTV pasien
dengan pasien outcome: progresif Teknik relaksasi dan distraksi
dan
mengeluh Tidak ada keluhan nyeri
nyeri latihan nafas berguna untuk mengalihkan
Tidak meringis
pada bagian antara dalam perhatian pasien terhadap
Skala nyeri berkurang
leher dan pipinya, Kolaboratif dalam nyeri
nyeri hilang pemberian Berindikasi menurunkan rasa
timbul, nyeri yang analgetik nyeri
dirasakan seperti
ditusuk jarum,
pasien terlihat
meringis, skala
nyeri 6 dari skala
0-10 yang
diberikan,
2 Perubahan Nutrisi: Setelah Pantau masukan
diberikan Mengidentifikasi
Kurang dari asuhan keperawatan makanan setiap kekuatan/defisiensi nutrisi
kebutuhan tubuh selama 224 jam hari Meningkatkan masukan oral
berhubungan diharapkan Anjurkan makan
kebutuhan Memberikan pengertian
dengan nutrisi adekuat dengan porsi kecil tetapi kepada pasien
ketidakmampuan outcome: sering
menelan Nafsu makan baik dan
ditandai Jelaskan
dengan pasien tidak ada keluhan susah pentingnya nutrisi
mengeluh tidak menelan yang adekuat
Mual (-)
nafsu makan dan
susah Mampu menghabiskan 1
menelan
disertai mual, porsi makanan setiap
pasien hanya kali makan
mampu Muntah (-)
menghabiskan 1/3
porsi makanan
setiap kali makan,
pasien terlihat
kurus, muntah(+)
3 kali ( + 1500 cc
), BB: 58 kg (
sebelumnya 60 kg
)
3 Kerusakan Setelah Anjurkan mandi
diberikan Melancarkan peredaran darah
integritas kulit asuhan keperawatan dan badan pasien tidak
dengan
berhubungan selama 224 jam berbau
menggunakan air
dengan efek dari diharapkan kebutuhan Agar menghindari infeksi
radioterapi nutrisi adekuat dengan hangat atau sabun kulit
ditandai dengan outcome: Agar tidak menimbulkan
Anjurkan pasien
Tidak ada keluhan kulit
pasien mengatakan keringat yang dapat
untuk
kulit dibagian kering menyebabkan iritasi kulit
Warna kulit sawo matang
leher terasa kering menghindari krim
Kulit tidak kering
dan kusam, kulit
kulit apapun,
dibagian Tidak ada luka
leher
bedak, salep
berwarna hitam
dan kering dan kecuali diijinkan
dengan luka
oleh dokter
Anjurkan untuk
menghindari
pakaian yang
tersebut