Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. H
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian/jam : 16 agustus 2017/ 23.00 WIB
No. MR : 00.8X.XX

II. DATA UMUM


1. Prioritas Triase :
Kuning
2. Keluhan Utama :
Tn. H Mengatakan nafas terasa sesak sejak sore tadi tgl 16 agustus 2017
3. Diagnosa medis : Ckd + hiperkalemia

III. DATA PRIMER


1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas akibat sputum/ lendir, tidak ada darah, dan
tidak ada benda asing pada jalan napas, nasal kanul 3 lpm.
2. Breathing
Auskultasi dada tidak ada tambahan bunyi nafas tambahan, RR: 26 x/ mnt,
suara nafas vesikuler, dada mengembang simetris antara dada kiri dan dada
kanan, irama nafas teratur,tampak sesak.
3. Circulation
TD: 111/ 70 mmHg, HR: 116 x/ mnt, S: 36,5oC, SPO2 99%, CRT < 2 detik,
Conjungtiva Anemis , akral teraba hangat, bunyi jantung lub-dub.
4. Disability
Kesadaran compos menthis , nilai GCS: 15 kesadaran penuh E: 4 ( membuka
mata spontan ),V: 5 ( menuruti perintah), M: 6 (orientasi baik), reflek cahaya
positif di kanan dan kiri, pupil isokor, dan kekuatan otot:ekstremitas atas
kanan dan kiri 5|5, ekstermitas bawah kanan dan kiri 5|5 (Normal).
5. Exposure
Tidak ditemukan luka atau pendarahan saat dilakukan pengkajian, posisi badan
terlentang,px tampak meringis, px tampak memegang dada sebelah kiri yang
sakit, px tampak lemah

IV Data Sekunder
1. Kepala :
Warna rambut hitam, bersih tidak ada lesi, tidak ada memar, tidak ada hematom,
tidak terdapat deformitas leher, tidak ada gigi palsu, pupil isokor refleks cahaya
kakan kiri (+), tidak menggunakan alat bantu, tidak ada secret, klien terpasang
nasal kanul O2 3lpm
2. Thorax / Jantung
Jantung tidak berdebar debar , S1 S2 lup dup, Irama jantung teratur, tipe
pernapasan menggunakan dada dan perut. Tidak ada pembesaran jantung dan
tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada memar dan perdarahan, iktus
cordis teraba
3. Punggung
Tidak terdapat deformitas dan tidak ada nyeri
4. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, perut teraba keras pada kuadran kanan atas, peristaltik
usus 9 x/menit.
5. Genytourinary
Frekuensi urin 1 kali/hari, volume urin 500cc, warna kuning jernih, bau
amoniak.
6. Ekstermitas atas dan bawah
Terdapat piting odem ada area kaki derajat 1, akral teraba hangat, CRT < 2 dtk,
kekuatan otot ekstermitas atas 5/5 ekstermitas bawah 5/5.

IV.Data Pengkajian Nyeri


Pasien mengatakan tidak ada nyeri
V. Pengkajian Cemas
Pasien mengatakan penyakit yang diderita udah dijelaskan oleh dokter di sampit
sehingga pasien di rujuk ke RSUD Doris Sylvanus
VI. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. H dibawa kerumah sakit pada tanggal 14 Agustus 2017 dengan sesak nafas
dan sulit buang air kecil, lalu klien rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.
Murjan Sampit lalu di lakukan tindakan medis dan di diagnose GGK dan di
anjurkan untuk cuci darah rutin di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, lalu
pasien dirujuk pada tgl 16 agustus 2017 jam 18.00 wib. Tiba di RSUD Doris
Sylvanus Palangka Raya pasien sudah terpasang inf Nacl 0,9% di tangan kiri 12
tpm, dan menggunakan masker sungkup 5L/m.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak tau bahwa menderita penyakit GGK.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Didalam keluarga klien tidak ada penyakit keturunan HT, jantung atau penyakit
yang sama.

VII. Data Penunjang


Tanggal 16 agustus 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Glukosa S 138 mg/dl <200 mg/dl
Ureum 347 mg/dl 21-53 mg/dl
Creatinin 12,53 mg/dl 0.17 1.5 mg/dl
WBC 14.35 x 10^3/uL 4.00 - 10.00
RBC 3.58 x 10^6/uL 3.50 - 5.50
HGB 10.6 g/dL 11.0 - 16.0
PLT 89 x 10^3/uL 150 - 400

VIII Penatalaksanaan Medis


Tanggal 16 agustus 2017
Terapi Aturan pakai & Rute Indikasi
pemberian
Infus NaCL 0,9% 500cc/24 jam Memenuhi kebutuhan elektrolit
untuk mencegah dehidrasi
Injeksi furosemid Untuk pengobatan secara Sebagai obat lini pertama pada
suntikan Intravena atau keadaan edema yang disebabkan
intramuskular dosis yang oleh penyakit gagal jantung
digunakan adalah kongestif, penyakit sirosis hati,
furosemid injeksi 10 mg dan penyakit ginjal serta sindrom
hingga 20 mg yang dapat nefrotik. Sebagai terapi tambahan
diulangi dalam waktu 2 pada keadaan edema serebral atau
jam apabila respon edema paru yang memerlukan
diuresis tidak memadai. diuresis cepat termasuk juga
Bersumber dari: pengobatan hiperkalsemia.
Furosemid : Kegunaan, Sebagai terapi hipertensi dapat
Dosis, Efek Samping - digunakan secara tunggal maupun
Mediskus kombinasi dengan diuretik lain
seperti spironolakton
Bersumber dari: Furosemid :
Kegunaan, Dosis, Efek Samping -
Mediskus

Injeksi ranitidine Ranitidin dalam bentuk Untuk mengurangi asam lambung


tablet tersedia dalam ukuran
dosis 75 mg, 150 mg, dan
30 mg. Ranitidin dalam
bentuk sirup tersedia dalam
ukuran dosis 15 mg/ml.
Sedangkan ranitidin dalam
bentuk cairan untuk
disuntikan tersedia dalam
ukuran dosis 1 mg/ml dan
25 mg/ml. Cairan suntikan
tersebut dapat disuntikan
langsung ke dalam
pembuluh darah atau ke
dalam otot.
IX.ANALISA DATA
Analisa data Etiologi Masalah
1. DS: pasien mengatakan nafas terasa BUN meningkat Pola nafas tidak
sesak sejak kemarin efektif
DO: Kreatinin
- Tampak terpasang nasal kanul 3 L menngkat
- Tampak sesak
- RR: 26 x/ mnt Reabsorsi sodium
- dada mengembang simetris antara dada dari tubuh
kiri dan dada kanan menurun
- TD: 111/ 70 mmHg
- HR: 176 x/ mnt : Penumpukan
Teraba kuat, cepat dan teratur cairan

Edema paru

X. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru, ditandai dengan nafas
terasa sesak sejak kemarin Tampak terpasang nasal kanul 3 L tampak sesak RR:
26 x/ mnt, dada mengembang simetris antara dada kiri dan dada kanan, TD:
111/ 70 mmHg,HR: 116 x/ mnt : teraba kuat, cepat dan teratur ekstermitas
bawah tedapat udem.

Anda mungkin juga menyukai