terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam
perpustakaan, mari buka buku kembali
1. Pengukuran arah kemiringan dilakukan dengan menempelkan sisi S kompas pada
bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat
lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum N merupakan
arah kemiringan yang diukur.
2. Pengukuran dip dilakukan dengan cara sama seperti yang dijelaskan sebelumnya
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores
garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat dibedakan menjadi
stuktur garis riil dan struktur garis semu.
Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati dan
diukur langsung di lapangan, contoh: gores garis yang terdapat pada bidang sesar. Sedangkan
struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari
orientasi unsur-unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi,
Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur garis
primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah
liniasi struktur sedimen. Struktur garis sekunder yang meliputi: gores-garis, liniasi memanjang
fragmen breksi sesar, garis poros lipatan, kelurusan-kelurusan dari topografi, sungai dan
sebagainya.
terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali
Penulisan struktur garis dengan cara ini dapat dilakukan berdasarkan sistem
azimuth dan sistem kuadran, yaitu:
A. Sistem Azimuth
Hanya mengenal satu tulisan yaitu N X E/Y
Dimana: X= jurus/strike, besarnya 0-360
Y= kemiringan/dip, besarnya 0-90
B. Sistem Kuadran
Penulisan tergantung pada posisi kwadran yang diinginkan sehingga
mempunyai beberapa cara penulisan, yaitu (N/S) A (E/W)/BC
Dimana: A= strike, besarnya 0-360
B= dip, besarnya 0-90
C= dip direction, menunjukkan arah dip
terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali
Gambar 2.3 Kenampakan struktur garis di lapangan
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional
Veteran.Yogyakarta
terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali
2. Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi berada di tengah nivo),
dengan catatan, posisi kompas masih seperti no.1 tersebut di atas, maka harga
yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah bearing-nya.
B. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend)
Adapun yang termasuk struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman
(trend) umumnya berupa arah-arah kelurusan, misalnya : arah liniasi fragmen breksi sesar,
arah kelurusan sungai, dan arah kelurusan gawir sesar
terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali
d. Membuat tanda kemiringan (dip) digambarkan pada tengahnya dan tegak lurus, searah
jarum jam, dimana panjang tanda kemiringan (dip) sepertiga panjang garis jurus,
ditambah tanda panah pada ujung garis tersebut untuk bearingnya.
e. Tulis besar penunjaman (plunge) pada ujung tanda panah tersebut dan
II.4.Kesimpulan
Dalam analisa struktur bidang dan struktur garis sangat ditekankan untuk mengetahui
selain Strike Dip adalah sistem yang digunakan apakah sistem azimuth dan sistem kuadran.
terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari
buka buku kembali