Tujuan Praktikum
a. Mengetahui addressing pada TCP/IP
b. Memahami konsep subnetting dan supernetting dalam jaringan
c. Memahami konsep routing pada jaringan komputer
d. Mampu membuat tabel routing pada Cisco Router
Dasar Teori
1. Addressing pada TCP/IP
Pada protokol TCP/IP terdapat 3 jenis addressing yaitu:
a. Physical Address (tergantung NIC)
Menyatakan alamat dari suatu node station pada LAN atau WAN, biasanya terdapat pada NIC
(Network Interface Card). Misal Ethernet card menggunakan 48 bit (6-byte).
b. IP Address (32 bit)
Physical Address saja tidak cukup memenuhi untuk lingkungan jaringan yang lebih luas dan
beragam. Oleh karena itu, diperlukan IP Address untuk memenuhi itu. Secara lengkap akan dibahas.
c. Port Address (16 bit)
Ini dibutuhkan untuk dapat menjalankan banyak aplikasi/proses pada saat yang bersamaan.
2. IP Address
Merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8
bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai oktet. Untuk memudahkan dibaca dan ditulis, IP address ditulis dalam
bentuk 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik.
Pembagian kelas IP address
Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal yaitu
a Network ID (bagian dari IP address yg digunakan utk menunjukkan jaringan tempat komputer ini
berada).
b Host ID (bagian dari IP address yg digunakan utk menunjukkan workstation, server, router, dan
semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut).
Catatan
Byte pertama 224 255 digunakan untuk kepentingan khusus dan tidak digunakan secara
luas.
IP Address 10.x.x.x, 172.16.x.x, 192.168.x.x digunakan sebagai alamat lokal menggunakan
Network Address Translation (NAT)
IP Address 127.x.x.x dicadangkan.
IP Address 127.0.0.1 adalah alamat loopback interface pada komputer kita.
Masking adalah proses mengekstrak alamat suatu physical network dari suatu IP Address. Masking ini
berupa angka biner 32 bit yang digunakan utk :
Membedakan network ID dan host ID
Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan local atau jaringan luar.
Masking yang digunakan untuk subnetting disebut subnetmask.
Contoh:
Misalnya kita akan membagi alokasi IP kelas B 132.92.121.1 menjadi jaringan kecil yaitu sebanyak 254.
Cara menentukan subnet masknya ialah:
Mengubah jumlah network yg dibutuhkan menjadi bilangan biner. Satu network kelas B dapat diubah
menjadi 255 network kelas C. Angka 255 jika direprensetasikan dalam biner adalah 11111111.
Menghitung jumlah bit yg dibutuhkan utk merepresentasikan angka 255 dalam biner dibutuhkan 8 bit.
Bit sebanyak inilah yang dibutuhkan oleh subnet ID. Jumlah bit host ID sekarang adalah jumlah bit
host ID yang lama dikurangi oleh jumlah bit yang diperlukan oleh subnet ID.
Sehingga kita harus mengeset host ID baru diset nol semua sedangkan network ID diset 1 semua utk
menghasilkan subnet mask yg akan digunakan.
Supernetting
Supernetting adalah menggabungkan beberapa network menjadi supernetwork. Hal ini biasanya
dilakukan oleh kelas c yang membutuhkan host yang lebih besar lagi. Masking untuk supernetting
dinamakan supernetmask.
4. ROUTING
Routing merupakan proses pemilihan jalur yang dilakukan agar data yang dikirimkan dari
pengirim dapat sampai ke penerima melalui jalur-jalur yang dipilih.
Routing sendiri pada dasarnya terdiri atas 2 jenis:
1. Static Routing
Merupakan proses pemilihan jalur yang dilakukan secara manual, biasanya oleh administrator
jaringan. Dipilih jika dalam jaringan tersebut terdapat satu atau lebih gateway yg terhubung pada
jaringan tersebut. Biasanya dikenakan pada jumlah gateway yg sedikit.
2. Dynamic routing
Merupakan proses pemilihan jalur yg dilakukan secara otomatis oleh gateway atau router yg
bersangkutan. Diterapkan pada jaringan yg memiliki banyak gateway atau router. Kelebihan dari
dynamic routing juga dia selalu mengupdate secara otomatis table routing yg tersedia pada dirinya.
Secara keseluruhan, protokol routing dapat kita kelompokkan menjada dua Jenis yaitu:
Interior Routing Protocol, digunakan sebagai protokol routing di dalam suatu autonomous system.
Pada TCP/IP routing, istilah autonomous system memiliki arti yang formal, yakni suatu kumpulan
network dan gateway yang memiliki mekanisme internal sendiri dalam mengumpulkan informasi
routing dan memberikannya kepada yang lain. Misalnya, Routing Information Protocol (RIP), Hello,
Shortest Path First (SPF) dan Open Shortest Path First (OSPF).
Exterior Routing Protocol digunakan sebagai protokol routing untuk mempertukarkan informasi
routing antar autonomous system. Informasi routing yang dikirimkan antar autonomous system
disebut reachability information, yakni informasi mengenai network apa saja yang dapat dicapai
melalui suatu autonomous system. Misalnya, Exterior Gateway Protocol ( EGP ) dan Border Gateway
Protocol ( BGP ).
5. CISCO ROUTER
Cisco router adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area Luas atau
Wide Area Network (WAN). Dengan Cisco router, informasi dapat diteruskan ke alamat-alamat yang
berjauhan dan berada di jaringan komputer yang berlainan. Cisco adalah perusahaan yang mempoduksi
varian dari seri router yang memegang 70 persen lebih pasaran router di dunia. Oleh sebab itu praktikum
ini menggunakan router dedicated buatan Cisco. Cisco router menggunakan tabel dan protokol routing
yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke
alamat yang dituju
Peralatan Praktikum
1. Ethernet
2. Kabel UTP
3. Komputer
4. Disket/CD Driver
5. Software Boson Simulator ver. 5.12
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
1. Instalasi Protokol TCP/IP
1. Pastikan Ethernet yang digunakan telah terdeteksi oleh windows dengan baik, jika sudah terdeteksi
dengan baik dari Control Panel->System->Hardware->Device Manager
Klik add, dan masukan IP address: 10.14.206.3 (ini adalah IP address WINS server yang ada dilantai 3,
gunanya adalah meminimasi broadcast yang terjadi ketika client membuka network neighborhood, sehingga
akses akan lebih cepat)
4. Isikan IP Addess computer user, Subnet Mask dan IP DNS Server sesuai petunjuk asisten
Catatan: Sekali IP DHCP didapat maka kita dapat melakukan Setting IP Static karena MAC Address
computer kita akan tercatat di DHCP Server.
Latihan :
Bagaimana melakukan penggantian IP tanpa menggunakan window TCP/IP settings?
Ping
Untuk menguji koneksi pada jaringan, kita dapat melakukannya dengan aplikasi ping. Ping adalah
suatu aplikasi yang akan mengirim sejumlah paket dengan protocol ICMP ke computer tujuan. Jika
computer kita terhubung dengan computer tujuan, computer tujuan tersebut akan membalas ping
yang kita kirim dengan aplikasi pong.
Route
Perintah route adalah perintah untuk mengetahui informasi routing di dalam jaringan. Seperti sudah
kita ketahui, routing adalah proses perjalanan data dari komputer asal ke komputer tujuan.
Ketik route print
Amati hasil dari percobaan.
Tracert
Perintah tracert digunakan untuk memeriksa jarak suatu komputer dari komputer kita. Misalnya kita
ingin memeriksa jarak computer 10.14.201.3 dari computer kita. Maka yang kita lakukan adalah :
Ketik tracert [komputer_tujuan] (sesuai petunjuk asisten)
Amati hasil percobaan.
Net Send
Perintah Net send digunakan melakukan komunikasi dengan teks dalam workgroup dan subnet yang
sama.
Ketik net send [IP komputer_tujuan atau nama komputer] (sesuai petunjuk asisten)
Amati hasil percobaan.
3. Network Sharing
Network sharing merupakan fasilitas agar kita dapat mengakses resource dari komputer lain
yang ada dalam satu network dengan komputer kita. Begitu pula sebaliknya, user lain pun bisa
mengakses file atau printer yang ada dikomputer kita. Dengan syarat file atau printer tersebut telah di
sharing dan fasilitas network sharing telah diaktifkan.
a. Workgroup
1. Klik Start Control Panel
2. Pilih Network and Internet Connection Pilih Set up home or small office network
4. Setelah itu masukkan Nama Komputer dan Deskripsinya (sesuai petunjuk asisten) lalu klik Next
5. Masukkan Workgroup tempat computer kita terhubung (sesuai petunjuk asisten), lalu klik Next
8. Klik Finish.
Berilah tanda check ( ) pada File and Printer Sharing for Microsoft Networks untuk
mengaktifkan fasilitas network sharing.
4. Setelah itu klik tombol OK dan klik Yes apabila muncul tampilan untuk me-restart komputer kita.
c. File Sharing
Jika suatu folder dikonfigurasikan agar dapat dipakai bersama (sharing), pemakai yang
mempunyai izin sharing dapat akses ke file yang disimpan dalam folder tersebut. Sekarang bagaimana
cara men-setting agar file kita dapat diakses oleh user lain dalam network :
1. Tentukan dulu direktori atau drive yang ingin kita sharing (sesuai petunjuk asisten). Klik Start,
Program, Accessories, Windows Explorer
2. Klik kanan pada drive atau folder tersebut, kemudian klik Sharing, maka tab Sharing folder akan
tampil sebagai berikut :
3. Pilih Share this Folder dan berikan nama share-nya (sesuai petunjuk asisten).
4. Pilih radio button Shared as kemudian isikan nama, komentar, tipe akses dan password.
5. Setelah selesai lalu click apply dan OK nama, komentar, tipe akses dan password
a. Statik Routing
IP routing selalu diterapkan (enable) untuk Cisco router. Untuk menerapkan IP ke suatu interface, ketik
perintah berikut dari configuration mode:
Router(config-if)#ip address <IP address> <subnet mask>
dimana:
Network destination ID adalah alamat jaringan yang dituju, subnet mask adalah subnet mask jaringan
yang dituju, dan default gateway adalah IP address dari gateway, biasanya IP address router yang
berhubungan langsung.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Cara membuat statik routing untuk router 1 dengan network destination ID 130.200.32.0 dan subnet
mask 255.255.224.0 adalah:
Router(config)#ip route 130.200.32.0 255.255.224.0 172.32.10.1
Perintah ini akan ditambahkan pada tabel routing router yang jika dikalimatkan akan berbunyi ketika
berkomunikasi dengan host manapun yang berada di network 130.200.32.0, teruskan semua paket
melalui gateway 172.32.10.1. Jika ingin menghapus tabel routing di atas ketikkan:
Router(config)#no ip route 130.200.32.0 255.255.224.0 172.32.10.1
Default routing dibuat agar jika router menerima paket yang mempunyai tujuan yang tidak dikenalnya,
paket tersebut disalurkan melalui default routing. Namun jika tidak mau membuat default routing dan
ingin agar Cisco router sendiri yang memilih jalur untuk paket yang tak dikenal tujuannya, gunakan
perintah ip classless.
Router(config)#ip classless
b. Dinamik Routing
RIP (Routing Information Protocol) adalah routing protokol yang paling sederhana. RIP menggunakan
jumlah lompatan (hop count) dengan 15 hop maksimum. Daftar tabel route RIP ini diupdate setiap 30
detik.
Untuk menerapkan RIP ke suatu router, ketikkan perintah berikut:
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network <network ID>