Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN


WONOGIRI
NOMOR : 11 TAHUN 2011
TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah


mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya
sendiri. Namun demikian, dalam penyusunan perencanaan pembangunan
daerah, tetap harus memperhatikan keterkaitan antara perencanaan
pemerintahan pusat, provinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga
pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek
hubungan tersebut juga harus memperhatikan kewenangan yang diberikan
terkait dengan kepemilikan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
maupun terkait dengan aspek pelayanan umum dan kemampuan keuangan
daerah.
Pemberian otonomi itu dimaksudkan untuk mempercepat proses
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah
diharapkan pemerintah daerah selain mampu meningkatkan daya saing, melalui
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan juga mampu
meningkatkan daya guna potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah.
Di lain pihak, dalam Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor : 10
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Wonogiri Tahun 2005 2025, dinyatakan bahwa perencanaan
pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional. Lebih lanjut dikatakan bahwa perencanaan
pembangunan daerah meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJP Daerah), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJM Daerah) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RPJP Daerah
berisi Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah selama kurun waktu
20 tahun, sedang RPJM Daerah berisikan penjabaran visi, misi dan program
Kepala Daerah terpilih, sementara RKPD merupakan penjabaran RPJM Daerah
untuk jangka waktu 1 tahun.

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.1


Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan abahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang
merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dengan berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM
Nasional).

Dalam Lampiran BAB I Draft Rancangan Perda tentang RPJP Daerah


Kabupaten Wonogiri juga telah dinyatakan bahwa Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) Kabupaten Wonogiri merupakan
pedoman perencanaan pembangunan daerah yang memiliki jangkauan upaya
pembangunan jangka panjang selama 20 tahun. RPJP Daerah merupakan
dokumen penting yang akan menjadi acuan dalam penyusunan rencana daerah
dengan hierarki dan skala yang lebih rendah, yaitu Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) dan Recana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD) selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 pada dasarnya


merupakan implementasi atas visi, misi dan program Kepala Daerah yang dipilih
secara langsung oleh rakyat, yang pelaksanaanya diintegrasikan dengan
tahapan pembangunan dalam dokumen RPJP Daerah, khususnya dengan
Tahap II Pelaksanaan RPJP Daerah tahun 2010-2014.

RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015, akan dijabarkan


lebih lajut ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
merupakan rencana pembangunan tahunan daerah, yang memuat prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal,
serta program dan indikasi kegiatan dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kabupaten Wonogiri. Dari penjelasan ini, maka RPJM Daerah adalah
dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang
memuat penjabaran dari Visi, Misi, dan Program dari Kepala Daerah terpilih.

Dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-


2015, berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional,
yang di dalamnya memuat Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi
Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, dan Program Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), Program Lintas SKPD, dan Program Kewilayahan disertai
dengan Rencana-rencana Kerja dalam Kerangka Regulasi dan Kerangka

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.2


Pendanaan yang bersifat indikatif. Dalam dokumen RPJM Daerah juga
ditekankan arti pentingnya upaya dalam menerjemahkan visi, misi dan agenda
Kepala Daerah terpilih ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
pembangunan yang mampu merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat
serta kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur keberhasilan
maupun ketidakberhasilan pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke
depan.

Penyusunan dokumen RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-


2015 diharapkan dapat dijadikan sebagai alat pemandu, pengarah dan
pedoman dalam pelaksanaan program-program pembangunan daerah selama
kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, sekaligus juga dijadikan dasar dalam
pertanggungjawaban atas pelaksanaan hasil-hasil pembangunan kepada
masyarakat pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada saat akhir masa
jabatan.

Untuk mendapatkan dukungan yang optimal pada saat implementasinya


pada tahun-tahun terkait, proses penyusunan RPJMD Daerah Kabupaten
Wonogiri sudah mencoba untuk membangun komitmen dan kesepakatan dari
stakeholders guna mencapai tujuan RPJM Daerah melalui proses yang
transparan, demokratis, dan akuntabel dengan memadukan pendekatan
teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis. Hal ini juga sesuai dan sejalan
dengan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dimana penyusunan
RPJM Daerah hendaknya memenuhi 5 (lima) prinsip/pendekatan, yaitu: (i)
Pendekatan Politik, (ii) Pendekatan Teknokratik, (iii) Pendekatan Partisipatif,
(iv)Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan (v) Pendekatan Bawah-Atas
(Bottom-Up).

Pertama, Pendekatan Politik, bermakna bahwa dalam penyusunan RPJM


Daerah Kabupaten Wonogiri melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan
politis terutama antara Kepala Daerah terpilih dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD). Kedua, Pendekatan Teknokratik, bahwa penyusunan dokumen
peren-canaan harus menggunakan pola pikir dan kerangka ilmiah yang
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bidang perencanaan
yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Ketiga,
Pendekatan Partisipatif, bermakna bahwa proses penyusunan RPJM Daerah
Kabupaten Wonogiri semaksimal mungkin sudah berusaha dilaksanakan
secara transparan, akuntabel, dan melibatkan masyarakat (stakeholders) dalam
pengambilan keputusan peren-canaan, baik dalam tingkatan sektoral maupun

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.3


tingkatan regional/kewilayahan, melalui penyelenggaraan Musrenbang RPJM
Daerah tingkat kecamatan maupun tingkat kota. Keempat, Pendekatan Atas-
Bawah (Top-Down) bahwa proses penyusunan RPJM Daerah Kabupaten
Wonogiri sudah diusahakan untuk bersinergi dengan rencana strategis di
atasnya, khususnya dengan dokumen RPJM Nasional dan dokumen RPJM
Daerah Provinsi Jawa Tengah, serta komitmen terhadap kebijakan dari
pemerintahan tingkat provinsi dan tingkat nasional. Kelima, Pendekatan Bawah-
Atas (Bottom-Up) bermakna dalam proses penyu-sunan RPJM Daerah
Kabupaten Wonogiri, sudah berusaha untuk memperhatikan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat, khususnya melalui penyelenggaaran Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri.

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008


tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka penyusunan rencana
pembangunan daerah baik RPJP Daerah, RPJM Daerah, maupun RKPD
berpedoman pada Peraturan Pemerintah dimaksud. Sesuai dengan Pasal 15
ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah ini, RPJM Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik.
Oleh karenanya, berdasar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-
2015 harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Dengan berpedoman pada Pasal 14 - Pasal 19 dari Undang-Undang


Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
dalam menyusun RPJM Daerah di Kabupaten Wonogiri, acuan utama yang
digunakan adalah rumusan visi, misi, dan program Kepala Daerah untuk
dijabarkan ke dalam Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, Program
Prioritas Kepala Daerah dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah. RPJM Daerah
Kabupaten Wonogiri dijadikan pedoman oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) untuk menyiapkan dokumen Rencana Strategis - Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD) sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) SKPD. RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri disusun juga
berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2025.

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.4


Dalam penyusunan dokumen RPJM Daerah di Kabupaten Wonogiri juga
mengacu pada, RPJM Nasional, RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah, dan
berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah dan Pemerintah Provinsi.
Tujuan merujuk semua dokumen perencanaan dimaksud adalah untuk
menjamin adanya sinergitas kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal
antar tingkat pemerintahan yang berbeda.

Keberadaan RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 pada


dasarnya merupakan pelaksanaan dari program-program perencanaan selama
5 tahun tahapan kedua setelah kurun waktu 5 (ima) tahun tahapan pertama
selesai dilaksanakan, yaitu periode tahapan pertama tahun 2005-2009.
Pelaksanaan RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2009 telah
dilaporkan dalam bentuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban - Akhir
Masa Jabatan (LKPJ - AMJ) Kepala Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-
2009 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wonogiri
pada tahun 2010.

RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 pada dasarnya


disusun dengan maksud untuk menyediakan dokumen perencanaan
komprehensif selama 5 (lima) tahun, yang akan digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan Rencana Strategis - Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-
SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan
peraturan perundangan, khususnya: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pemba-ngunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah dijabarkan ke
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, pada era sekarang ini juga
sudah dijabarkan ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Berdasar pada Lampiran III, dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010,


telah dinyatakan bahwa dalam penyusunana Rancangan Awal Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonogiri Tahun
2010-2015, telah dilakukan serangkaian kegiatan, yang mencakup: (i)
Pengolahan data dan informasi pendukung, khususnya hasil dokumen Laporan

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.5


Keterangan Pertanggungjawaban - Akhir Masa Jabatan (LKPJ - AMJ) Kepala
Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005 - 2010 kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wonogiri, untuk menjaga tingkat
kesinambungan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Wonogiri; (ii)
Penelaahan Draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Wonogiri
Tahun 2010-2030; (iii) Analisis gambaran umum kondisi daerah Kabupaten
Wonogiri; (iv) Analisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan
di Kabupaten Wonogiri; (v) Perumusan permasalahan pembangunan daerah di
Kabupaten Wonogiri berdasar pada visi, misi dan program pasangan Kepala
Daerah terpilih; (vi) Penelaahan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008-2013; (vii) Analisis isu-isu strategis pembangunan jangka menengah
Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015; (viii) Perumusan penjelasan visi dan misi
dari pasangan Kepala Daerah terpilih; (ix) Perumusan tujuan dan sasaran; (x)
Perumusan strategi dan arah kebijakan; (xi) Perumusan kebijakan umum dan
program pembangunan daerah Kabupaten Wonogiri; (xii) Penyusunan indikasi
rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan; dan (xiii)
Penetapan Indikator Kinerja Kabupaten Wonogiri; (xiv) Pembahasan dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Wonogiri. Sementara
serangkaian tahapan yang belum dilakukan adalah: (i) Pelaksanaan forum
konsultasi publik; (ii) Pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Wonogiri untuk memperoleh masukan dan saran; serta (iii)
Penyelarasan program prioritas dan kebutuhan pendanaan.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dalam penyusunan dokumen RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun


2010-2015 digunakan sejumlah peraturan perundangan sebagai landasan
hukum, yang meliputi:
1. UndangUndang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.6


3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan
Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.7


20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;
25. Peraturan Pemerintah 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
26. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,
Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
27. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
28. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
29. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi
Kreatif;
30. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
yang Berkeadilan;
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah;
32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 2025;
33. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 2013;
34. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.8


35. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 2 Tahun 2005 tentang
Perencanaan Pembangunan Daerah.
36. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 2030;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Wonogiri
Tahun 2005 2025;
1.3 Hubungan Antar Dokumen

Dalam penyusunan dokumen RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun


2010-2015 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat
nasional maupun daerah (Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Wonogiri), yaitu
sebagai berikut:

1.3.1 RPJM Nasional

RPJM Nasional sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden


(Perpres) Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014, pada tanggal 15 Januari 2010. Ada
3 (tiga) dokumen sebagai lampiran dari Perpres Nomor 5 Tahun 2010,
yaitu: (i) Buku I dengan judul: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera,
Demokratis, dan Berkeadilan, (ii) Buku II dengan judul: Memperkuat
Sinergi Antarbidang Pembangunan, dan (iii) Buku III dengan judul:
Memperkuat Sinergi Antara Pusat dan Daerah dan Antar Daerah.

Provinsi maupun kabupaten/kota bisa mengadopsi RPJM Nasional,


khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program
kewilayahan/regional. Program sektoral terkait dengan upaya pengentasan
kemiskinan dapat mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun
2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; sedang untuk
program yang bersifat sektoral lainnya, dapat mengacu pada Instruksi
Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program yang dinaungi ke dalam
Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk Semua (justice for all); dan

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.9


Program Pencapaian Tujuan Milenium (Millenium Development Goals -
MDGs).

1.3.2 RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah

RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 ditetapkan


dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009.
Dalam Pasal 6, huruf b dinyatakan bahwa penyusunan dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) untuk kabupaten
dan kota di wilayah Jawa Tengah harus berpedoman pada RPJM Daerah
Provinsi Jawa Tengah. Dalam RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2008-2013, diprioritaskna pada masalah-masalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat yang Berkualitas,


Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas, Sehat,
serta Berbudaya;

2. Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Berbasis pada Potensi


Unggulan Daerah dengan Dukungan Rekayasa Teknologi dan
Berorientasi pada Ekonomi Kerakyatan;

3. Mewujudkan Kehidupan Politik dan Tata Pemerintahan yang Baik


(Good Governance), Demokratis, dan Bertanggung Jawab, Didukung
oleh Kompetensi dan Profesionalitas Aparatur, Bebas dari Praktek
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta Pengembangan Jejaring;

4. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


yang Optimal dengan Tetap Menjaga Kelestarian Fungsinya dalam
Menopang Kehidupan;

5. Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas Prasarana dan Sarana yang


Menunjang Pengembangan Wilayah, Penyediaan Pelayanan Dasar,
dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah; dan

6. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Sejahtera, Aman, Damai dan


Bersatu dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
Didukung dengan Kepastian Hukum dan Penegakan HAM serta
Keadilan dan Kesetaraan Gender.

Berkaitan dengan 6 (enam) prioritas pembangunan yang


diamanatkan oleh RPJP Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahap Pertama dan
Tahap Kedua tersebut di atas, pendekatan implementasi (implementation
approach) yang dipilih untuk RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.10


2008 - 2013 adalah pengembangan kawasan dan pemberdayaan
masyarakat perdesaan, melalui rumusan motto Bali Ndeso Mbangun
Deso. Dalam kaitan ini desa menjadi orientasi utama bagi aktivitas
pembangunan di Jawa Tengah periode 2008 - 2013.

1.3.3 RTRW Provinsi Jawa Tengah

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah Tahun


2003-2018 saat ini sudah dilakukan proses review atau peninjauan kembali
untuk dasar pembuatan dokumen RTRW Provinsi Jawa Tengah yang baru.
Proses review ini mengacu pada Undang-Undang No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang serta adanya visi dan misi baru Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah sebagaimana yang dimuat dalam Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2008-2013.

Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menetapkan


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-
2029. Beberapa dasar hukum dalam penyusunan RTRW Provinsi Jawa
Tengah, yaitu ditetapkannya Undang-Undang (UU) dan Peraturan
Pemerintah (PP) baru, yang berkaitan Tata Ruang dan Bencana Alam
seperti: (i) UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, (ii) UU Nomor 27
Tahun 2007 tentang Kawasan Pesisir; (iii) UU Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana Alam; dan (iv) PP Nomor 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional.

Selain dasar hukum di atas, perubahan RTRW di Provinsi Jawa


Tengah, juga didasarkan atas pertimbangan: (i) Adanya rencana
pengembangan jalan tol: Semarang-Solo, Semarang-Batang, Yogyakarta-
Solo, Solo-Mantingan, Semarang-Demak, dan Batang-Brebes; (ii) Adanya
wacana pengembangan jalan tol di Selatan Jawa Tengah (RTRWN), yaitu:
Cilacap-Kebumen-Purworejo-Yoyakarta-Solo; (iii) Pengembangan Blok
Cepu; dan (iv) Pengembangan Jalur Lintas Selatan (JJLS).

Dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Tengah juga disebutkan


bahwa Kota Wonogiri bersama dengan beberapa kota yang lain berperan
sebagai Pelayanan Kegiatan Wilayah (PKW), yang selengkapnya meliputi:
Kota Kroya, Kota Kebumen, Kota Kutoarjo-Purworejo, Kota Wonosobo,
Kota Magelang, Kota Kartasura, Kota Wonogiri, Kota Wonogiri, Kota

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.11


Cepu, Kota Jepara, Kota Juwana-Pati, Kota Salatiga, dan Kota Ungaran-
Bawen-Ambarawa, dan Kota Tegal.

Di samping itu, Kabupaten Wonogiri bersama dengan 6 (enam)


daerah di Subosuka Wonosraten masuk dalam kategori Kawasan Andalan,
sekaligus juga Kawasan Strategis. Kawasan Andalan yang ditetapkan di
Provinsi Jawa Tengah, selengkapnya meliputi: (i) Kawasan Cilacap dan
sekitarnya, (ii) Kebumen dan sekitarnya, (iii) Borobudur dan sekitarnya, (iv)
Subosuka Wonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar,
Wonogiri, Sragen dan Klaten), di mana kawasan ini juga termasuk sebagai
salah satu Kawasan Strategis di Jawa Tengah, (v) Wanarakuti (Juwana,
Jepara, Kudus, Pati), (vi) Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran,
Salatiga, Semarang, dan Purwodadi), dan (viii) Bregas (Brebes, Tegal,
Slawi).

Dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah Kota Wonogiri tidak masuk


dalam hirarki sistem perkotaan, tetapi dalam sistem perwilayahan Provinsi
Jawa Tengah Kabupaten Wonogiri masuk dalam sistem perwilayahan
Surakarta dan sekitarnya (Subosuka Wonosraten), bersama dengan Kota
Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen,
dan Klaten, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal,
Provinsi, Nasional dan Internasional.

1.3.4 RPJP Daerah Kabupaten Wonogiri


Dalam RPJP Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2025
dinyatakan bahwa RPJP Daerah memuat visi, misi dan arah pembangunan
jangka panjang (20 tahun), yang disusun dengan mengacu kepada
dokumen RPJP Nasional dan RPJP Daerah Provinsi Jawa Tengah. RPJP
Daerah Kabupaten Wonogiri disusun berbasis Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Wonogiri yang merupakan bagian dari Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Tengah. RPJP Daerah Kabupaten Wonogiri dipakai sebagai
pedoman dalam penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Wonogiri yang
merupakan penjabaran dari visi dan misi pasangan Kepala Daerah untuk
periode 5 tahun.

RPJM Tahap II Tahun 2010-2014 dalam dokumen RPJP Daerah


Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2014, masuk ke dalam tahapan
peningkatan, dengan prioritas pembangunan pada: (i) Mewujudkan Sumber

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.12


Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bermartabat, dan berdaya saing;
(ii) Mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah dan IPTEKS
serta mampu bersaing di pasar global; (iii) Mewujudkan pengelolaan
Sumber Daya Alam (SDA) yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan; (iv) Mewujudkan ketercukupan dan pelayanan sarana
prasarana yang berkualitas guna menunjang pengembangan wilayah;
serta (v) Mewujudkan kepemerintahan yang baik dengan menjunjung
tinggi supremasi hukum yang berkeadilan.

1.3.5 RTRW Kabupaten Wonogiri

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Wonogiri Tahun


2010 2030 merupakan hasil review dari Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Wonogiri Tahun 1995/19962004/2005. Penyusunan review
tersebut merupakan amanat UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang. Beberapa substansi yang harus termuat dalam
Dokumen RTRW sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 di
antaranya adalah Penyediaan Ruang Terbuka Hijau, Penyediaan ruang
untuk pejalan kaki, penyediaan ruang untuk sektor informal, penetapan
kawasan strategis dan penyediaan ruang untuk keperluan mitigasi bencana
alam.

Sebagaimana yang telah disebatkan pada bagian sebelumnya,


dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah Kota Wonogiri tidak masuk dalam
hirarki sistem perkotaan, tetapi dalam sistem perwilayahan Provinsi Jawa
Tengah Kabupaten Wonogiri masuk dalam sistem perwilayahan Surakarta
dan sekitarnya (Subosuka Wonosraten), bersama dengan Kota Surakarta,
Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan
Klaten, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal,
Provinsi, Nasional dan Internasional. Oleh karena itu untuk 20 tahun ke
depan sistem perkotaan di Kabupaten Wonogiri direncanakan sebagai
berikut:

1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi Kecamatan Wonogiri,


Pracimantoro, Purwantoro, Baturetno, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri,
Wuryantoro dan Sidoharjo.
2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi Kecamatan Eromoko,
Manyaran, Ngadirojo, Tirtomoyo, Kismantoro, Paranggupito, Giritontro,

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.13


Batuwarno, Karangtengah, Nguntoronadi, Jatiroto, Bulukerto,
Puhpelem, Giriwoyo, Jatipurno dan Girimarto.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi Kecamatan Selogiri dan
Giritontro.

Sementara dalam hal kawasan strategis yang telah ditetapkan


secara nasional, harus dijabarkan penetapannya pada tingkat kedetailan
Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten, pada Arahan Kawasan Strategis
Kabupaten. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Wonogiri ini meliputi:

1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi yang


mencakup kawasan kawasan unggulan pengembangan ekonomi
khusus yang meliputi kawasan pusat perdagangan terletak di ibukota
Kabupaten Wonogiri, ibukota Kecamatan Ngadirojo, Pracimantoro,
Jatisrono, Purwantoro dan Baturetno, kawasan pusat jasa terletak di
Kecamatan Wonogiri dan Purwantoro. kawasan pusat pertumbuhan
ekonomi, meliputi: Kecamatan Wonogiri, Pracimantoro, Jatisrono,
Purwantoro dan Baturetno. Kawasan sekitar Terminal Type A yang
berada di Desa Singodutan (Kecamatan Selogiri) yang dapat
mendorong pertumbuhan aktivitas perekonomian. Kawasan pusat
pertumbuhan kawasan tertentu, meliputi: Kecamatan Selogiri,
Bulukerto, Karangtengah, Kismantoro, Manyaran, Giritontro dan
Wuryantoro. Kawasan koridor pantai Selatan dan kawasan Agropolitan,
meliputi : Kecamatan Girimarto, Jatipurno, Slogohimo dan Jatisrono.
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya dapat
berupa kawasan Cagar Budaya terletak di Kecamatan Jatisrono,
Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Girimarto dan Kecamatan
Karangtengah. Sedang untuk pinggalan sejarah terletak di Kecamatan
Baturetno.
3. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber
daya alam dan/atau teknologi tinggi adalah melalui optimalisasi
teknologi tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan Sumber
Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi yaitu di Waduk Serba Guna
Gajah Mungkur Wonogiri.
4. Kawasan Strategis dari sudut penyelamatan lingkungan hidup (antara
lain adalah kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup,
termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia). Kawasan

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.14


prioritas keseimbangan ekologis yang diarahkan untuk dikembangkan di
Kabupaten Wonogiri adalah Kawasan Karst, SubDAS Keduang,
SubDAS Wuryantoro, SubDAS Wiroko, SubDAS Temon, SubDAS
Alang Ngunggahan dan SubDAS SoloHulu.
5. Kawasan strategis dari sudut kepentingan perbatasan adalah kawasan
yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh
besar terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, meliputi:
a. Kawasan Koridor Perbatasan Pacitan Wonogiri- Wonosari
(Pawonsari);
b. Kawasan Koridor Perbatasan Surakarta Boyolali Sukoharjo
Karanganyar Wonogiri Sragen Klaten (Subosukawonosraten);
c. Kawasan Koridor Perbatasan Karanganyar Sragen - Wonogiri
Magetan Pacitan - Ngawi Ponorogo (Karismapawirogo);
d. Kawasan Koridor Pantai Selatan (Koridor Pracimantoro
Paranggupito Giriwoyo Giritontro).

1.3.6 RENSTRA SKPD

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA


SKPD) merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka
Menengah (5 tahunan) dari SKPD yang akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan SKPD. Dalam menyusun
RENSTRA-SKPD, masing-masing SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten
Wonogiri harus berpedoman kepada dokumen RPJM Daerah Kabupaten
Wonogiri Tahun 2010-2015.

1.3.7 RKPD Kabupaten Wonogiri

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Wonogiri


adalah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri yang
disusun setiap tahun sekali. Penyusunan RKPD Kabupaten Wonogiri
mengacu pada dokumen RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri, dan menjadi
pedoman untuk penyusunan dokumen RENJA-SKPD.

Hubungan antar dokumen yang terkait dengan penyusunan dokumen


Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten
Wonogiri Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.15


Gambar 1.1 Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya

RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 dalam


penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun
2005-2025, khususnya pada fase kedua pelaksanaan RPJP Daerah untuk
periode 2010-2014. Dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri
Tahun 2010-2015 juga memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2010-2014, yang
selanjutnya akan dijabarkan dalam dokumen perencanaan tahunan Kabupaten
Wonogiri dalam bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
RPJM Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 yang sudah ditetapkan,
akan menjadi pedoman untuk penyusunan dokumen Rencana Strategis -
Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD). Selanjutnya Renstra-SKPD
akan menjadi pedoman untuk penyusunan dokumen Rencana Kerja- Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD). Dalam penyusunan RENJA-SKPD
juga mengacu pada dokumen RKPD Kabupaten Wonogiri.

1.4 Maksud dan Tujuan

Sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan, RPJM Daerah


Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 disusun dengan maksud dan tujuan
sebagai berikut:

a. Menjabarkan gambaran umum daerah, tujuan, sasaran dan arah kebijakan


yang memuat program-program dan indikasi kegiatan selama 5 (lima)
tahun yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kepala
Daerah terpilih selama kurun waktu 2010-2015.

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.16


b. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah di
Kabupaten Wonogiri (Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)) dan juga
DPRD dalam menentukan prioritas program dan indikasi kegiatan tahunan,
yang akan disusun dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) sebagai dokumen perencanaan tahunan daerah.

c. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah di Kabupaten


Wonogiri dan juga DPRD untuk mencapai tujuan dengan cara
menyediakan payung-payung program dan indikasi kegiatan yang disusun
secara terpadu, terarah dan terukur, sesuai dengan visi dan butir-butir misi
dari Kepala Daerah terpilih.

d. Memberikan satu tolok ukur untuk proses pengawasan dan evaluasi


kinerja, khususnya kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
baik pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir masa jabatan
Kepala Daerah terpilih.

e. Memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku


pembangunan daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat)
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang
terintegrasi dengan tujuan pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang
telah ditetapkan dan disepakati bersama oleh segenap komponen
masyarakat di Kabupaten Wonogiri .

1.5 Sistematika Penulisan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54


Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; sistematika penulisan RPJM
Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 dibagai ke dalam 10 (sepuluh)
BAB dengan penjelasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Sistematika Penulisan

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.17


BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA


KERANGKA PENDANAAN
3.1 Pengelolaan Keuangan Daerah
3.1.1 Kebijakan Umum Anggaran
3.1.2 Penyusunan Anggaran
3.2 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
3.3 Penyajian Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Publik
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu-Isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi
5.2 Misi
5.3 Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PENUTUP
10.1 Pedoman Transisi
10.2 Kaidah Pelaksanaan

RPJM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010-2015 I.18

Anda mungkin juga menyukai