Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Alloh swt. karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah berjudul Desain Produk dan
Jasa. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Operasi.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna, karena masih memliki banyak
kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab
itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun dan pembaca. Amin.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2..
Gambar 3..
Gambar 4a
Gambar 4b
3
BAB I
PEMBAHASAN
4
begitu rendah adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan
adanya interaksi pelanggan. Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar
biaya dan kualitas sebuah jasa didefinisikan pada tahap desain.
Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga kustomisasinya
dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul dirancang sebagai
kesatuan standar yang tetap. Pendekatan ketiga pada desain jasa adalah membagi jasa
menjadi bagian-bagian kecil. Dan mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan
otomatisasi atau pengurangan interaksi dengan pelanggan.
Teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut
moment of truth. Dimana hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan
sesuatu yang sangat penting.
Setiap barang dan jasa yang masuk dalam fase perkenalan, dapat didefinisikan,
yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan
mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya.
Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan
ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Gambaran teknis (engineering drawing ) merupakan dimensi dan toleransi atas
bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan
sebagai komponen didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas
atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses
produksi.
Kartu stok (Bill of Materials ) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen dengan
uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi suatu
barang. BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan
menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga
proses produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang
ditentukan dalam pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan
dokumen seperti berikut ini:
1. Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara
pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga
dimensi, berupa gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen
dan cara penggabungannya).
2. Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk
skematik bagaimana suatu produk di-assembling, dibeli komponennya atau
5
dikombinasikan, serta alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang
ada untuk menghasilkan suatu produk akhir.
3. Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasional untuk
mengassembling dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen
dengan bahan baku yang spesifik berdasarkan bill of materials.
4. Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan
bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya.
5. Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice), merupakan koreksi
teknik akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.
6. Sistem perencanaan produk (configuration management), merupakan sistem dari
perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan
dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya
6
a. Siklus Hidup Produk
Produk-produk dilahirkan. Mereka hidup dan mati. Mereka disingkirkan oleh
masyarakat yang terus berubah. Terlepas dari perpanjangan siklus, tugas
manajer operasi tetaplah sama. Jika proses operasi tidak dapat berjalan secara
efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk
pecundang yakni produk yang tidak dapat diproduksi secara efisien mungkin
bahkan tidak layak diproduksi sama sekali.
b. Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana para manajer operasi harus siap mengembangkan produk baru,
mereka juga harus siap mengembangkan strategi untuk produk baru yang
sudah ada. Strategi produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi
terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada setiap hidupnya. Di
bawah ini, kita meninjau beberapa pilihan strategi saat produk bergerak di
sepanjang siklus hidupnya.
Pendapatan Bersih
(Laba)
Kerugian
Arus Kas
Gambar 1
a. Fase perkenalan, karena produk-produk pada fase perkenalan ini sedang
disesuaikan dengan kondisi pasarnya dan teknik-teknik produksinya,
mungkin diperlukan pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan
produk, modifikasi dan perbaikan proses serta pengembangan pemasok.
b. Fase pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil
dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
7
c. Fase kematangan, saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai
bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada
fase ini. Pengendalian biaya yang sangat baik, berkuranganya pilihan dan
potongan lini produk mungkin akan efektif atau diperlukan untuk
meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.
d. Fase penurunan, manajemen mungkin perlu sedikit kejam pada produk yang
siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hamper mati biasanya adalah
produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.
8
efektif, dan menguntungkan, tetapi pada kenyataannya sulit untuk diproduksi,
dapat menyebabkan kegagalan dan bukan keberhasilan.
Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas
merupakan bagian dari proses quality function deployment yang menggunakan
sebuah matriks perencanaan untuk menghubungkan keinginan pelanggan
dengan bagaimana perusahaan melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan
tersebut.
9
atas perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan kualitas dan
pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang memasukkan perwakilan dari para
penyedia barang atau jasa.
10
Gambar 2
11
h. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis. Dalam
House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan
matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang
terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.
i. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis.
j. Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk
pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan
konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing.
a. Mendaftar / membuat daftar yang penting bagi sebuah produk. Daftar tersebut
haruslah meliputi seluruh fungsi pada tingkat generalisasi yang tepat
b. Daftar setiap fungsi yang dapat dicapai yang menentukan komponen apa saja
untuk mencapai fungsi. Daftar tersebut meliputi gagasan baru sebagaimana
komponen komponen yang ada dari bagian solusi.
c. Menggambar dan membuat sebuah chart untuk mencamtumkan semua
kemungkinan kemungkinan hubungan solusi.
d. Identifikasi kelayakan gabungan / kombinasi sub sub solusi. Jumlah total
dari kombinasi tersebut mungkin sangat banyak, sehingga pencarian strategi
mungkin harus berpedoman pada konstrain atau criteria.
12
1.4.6 Evaluasi Alternatif.
Evaluasi alternatif merupakan suatu proses penentuan alternatif terbaik dari
berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga diperoleh suatu rancangan yang
baik dan dapat memenuhi keinginan konsumen. langkah langkah yang akan
dilakukan adalah:
1.4.7 Komunikasi
Merupakan tahapan akhir dalam proses perancangan. Prosedur yang dilakukan
adalah:
13
e. Evaluasi alternatif dan menyeleksi perubahan. Solusi yang telah didapat
kemudian dikomunikasikan kepada konsumen melalui produk dengan segala
keunggulan atribut dibanding produk pesaing. Hal ini tentunya dilakukan
dengan menggunakan rekayasa nilai (value engineering).
14
c. Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup
d. Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup
e. Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik
1.5.9 Aliansi
Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen,
tetapi dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.
15
Dalam analisis nilai digunakan istilah atau definisi sebagai berikut :
a. Sasaran atau tujuan : tujuan atau alasan keberadaan produk atau jasa.
b. Fungsi dasar: suatu fungsi dasar,jika dihilangkan akan membuat produk tersebut
tidak berguna dalam kaitannya dengan sasaran.
c. Fungsi tambahan : adanya fungsi tambahan untuk mendukung fungsi dasar sebab
merupakan cara untuk merancang produk khusus.
Langkah kedua dalam model adalah menetukan produk dan jasa. Sebagian besar
produk jasa terikat bersama-sama dengan barangnya. Naik taksi,transportasi dari suatu
tempat ketempat lain adalah suatu jasa. Akan tetapi, jasa taksi diberikan dengan
memakai fasilitas barang,yakni mobil.
16
Dalam kasus restoran, barang fisiknya terdiri dari fasilitas
makana,minuman,serbet dan sebagainya. Manfaat nikmatnya adalah citarasa,pelayanan
pramuria,bau enak dari makanan serta suara dan pandangan masyarakat,manfaat
psikologis meliputi kenyamanan,status dan kesejahteraan.
Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat barangbarang
yang terikat dalam jasa. Suatu campuran yang tepat barang-barang yang terikat dalam
jasa.
Suatu campuran yang tepat dari ketiga komponen tersebut harus disampaikan.
Tetapi tidak cukup mendefinisikan ciri-ciri barang jasa dalam istilah yang luas,standar-
standar harus ditentukan. Standar-standar tersebut harus meliputi setiap atribut dalam
bundle barang jasa dan harus didefinisikan secara spesifik dan dapat diukur. Jadi standar
tersebut digunakan sebagai dasar pelatihan,pengendalian kualitas dan pengukuran dari
prestasi manajemen.
17
Efisiensi potensial= f (derajat kontak pelanggan)
Derajat kontak pelanggan iukur dari presentase waktu pelanggan berada di dalam
sistem yang merupakan bagian dari total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
jasa tersebut.
Karakteristik sistem kontak yang rendah dan kontak yang tinggi adalah sebagai berikut :
a. Sistem kontak yang rendah dapat digunakan apabila kontak tatap muka tidak
diperlukan atau tidak diinginkan oleh pelanggan atau bila tidak diperlukan
pertukaran informasi secara tepat.
b. Sistem kontak yang rendah pada umumnya memerlukan karyawan dengan
kemampuan teknis yang berorientasi kea rah efisiensi proses,prosedur yang
mapan dan aliran proses. Sistem kontak yang tinggi memerlukan karyawan
dengan kemampuan interpersonal yang baik termasuk keahlian dalam berbagai
bidang,kepribadian,fleksibilitas dan berorientasi pada pelanggan.
c. Sistem kontak yang itnggi harus mampu memenuhi permintaan pada saat
dibutuhkan,sehingga mereka harus menyesuaikan diri pada permintaan puncak.
d. Pada umumnya sistem kontak yang tinggi memerlukan biaya yang lebih tinggi
dan memberikan pelayanan sesuai keinginan pelanggan (customization) dan
kenyamanan yang lebih. Sistem kontak yang rendah memerlukan biaya yang lebih
rendah dan lebih terstandarisasi.
Dalam matriks terdapat empat jenis operasi jasa. Jasa pabrik bercirikan interaksi
dan pelayanan yang rendah dengan intensitas tenaga kerja yang rendah. Jasa seperti
penerbangan,pengangkutan dengan truk dan hotel diproduksi dalam suatu yang seperti
pabrik dengan efisiensi yang tinggi. Jenis operasi jasa lainnya adalah jasa perusahaan
yang memberikan jasa dengan otomatisasi yang tinggi tetapi dengan derajat pelayanan
yang tinggi. Jasa-jasa ini meliputi rumah sakit,perbaikan mobil dan perbaikan lainnya.
Meskipun tingkat otomatisasi jasa perusahaan tinggi,tetapi cukup fleksibel untuk
18
memenuhi berbagai macam pilihan pelanggan,sesuatu yang mirip dengan pekerjaan
pesanan (job shop) dalam manufaktur.
Jasa masa bersifat padat karya dan rendah dalam interaksi dan pelayanan. Jasa ini
menggunakan bentuk yang sangat terstandarisasi seperti bisnis eceran,sekolah dan
perbankan yang bersifat eceran diproduksi secara masa. Sedangkan jasa professional
memberikan tingkat pelayanan yang tinggi dan otomatisasi yang sangat rendah. Jasa ini
dicirikan oleh profesi tradisional seperti akunatnsi,bantuan hukum dan pengobatan.
Jasa-jasa dalam sel ini cenderung sangat tidak efisien disebabkan oleh tingginya biaya
tenaga kerja dan tingginya interaksi pelayanan ( customization). Matriks jasa dapat
ditujukan pada gambar 3.
R Rendah Tinggi
E
Jasa pabrik Jasa perusahaan
N
Penerbangan rumahsakit
D
pengirimandengantruk bengkelmobil
A
hotel jasaperbaikan yang lain
H
tempatistirahatdanrekreasi
T Rendah Tinggi
I Jasamasa Jasaprofesional
N tokoeceran dokter
G grosir pengacara
G sekolah akuntan
I aspekecerandari bank komersial arsitek
Gambar 3
19
2. Mendorong-teknologi (technology-push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa anda harus menjual apa yang anda dapat
buat dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi,dengan
sedikit perhatian terhadap pasar. Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk
menciptakan pasar dan menjual produk yang dibuat.
3. Antarfungsional (interfuntional in nature)
Dalam pandangan ini,pengenalan produk baru adalah bersifat antar fungsional dan
membutuhkan kerja sama diantara pemasaran, operasi,teknik dan fungsi lainnya.
Proses pengembangan produk baru tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun
mendorong teknologi tetapi ditentukan oleh usaha antar fungsi yang terkoordinasi.
Hasilnya merupakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
penggunaan teknologi yang memberikan keuntungan terbaik.
20
Gambar 4a Time Sequintal Approach
21
1.12 Dokumen Untuk Produksi
Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponen-
komponennya biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar isometris.
Dan dalam gambar perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan
adalah grafik untuk menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai
subassembly dan akhirnya menjadi produk jadi. Lembar rute mendaftarkan semua
operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang terperinci.
Dan disitu terdapat perintah kerja, perintah kerja adalah intruksi untuk membuat
sejumlah produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Engineering change notices
berfungsi mengubah beberapa aspek definisi produk atau dokumentasi.
1. Pastkan semua alternative yang mungkin dan keadan sudah dimasukkan ke pohon,
termasuk alternative untuk tidak melakukan apa-apa.
3. Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspektasi dari setiap tindakan yang ada.
22
BAB II
KESIMPULAN
23