1. Perbedaan antara Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan
Pengawasan
Secara etimologis, istilah Supervisi diambil dari perkataan
bahasa inggris supervision artinya pengawasan di bidang pendidikan. Ditinjau sisi morfologisnya, supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk kata. Supervisi terdiri dari dua kata, yakni super berarti atas, lebih, visi berarti lihat, titik, awasi. Menurut Willes (1987), supervisi adalah bantuan untuk mengembangkan situasi belajar yang lebih baik.
Menurut Neagley dalam Pidarta (1986), menyebutkan bahwa
supervisi adalah layanan kepada guru-guru disekolah yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan instruksional, belajar, dan kurikulum.
Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif.
Monitoring (pemantauan) merupakan prosedur yang digunakan
untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari kebijakan/program pembangunan, apakah sudah sesuai dengan rencana. Monitoring merupakan suatu cara untuk mengecek terhadap kemajuan suatu proyek yang sementara dilaksanakan Monitoring adalah sebuah proses yang sementara berlangsung yang didesain untuk mengecek kemajuan proyek terhadap rencananya dan memodifikasi rencana tersebut bila perlu. Monitoring adalah suatu cara untuk melihat sejauh mana implementasi berjalan sesuai rencana. Monitoring adalah kegiatan mengumpulkan data atau informasi melalui pengamatan langsung terhadap jalannya pembangunan dengan menekankan pada penggunaan sumber daya dan cara pelaksanaan kegiatan apakah sesuai dengan rencana atau telah terjadi pergeseran dari rencana (sasaran tidak tercapai, sasaran melampaui, peralihan sasaran ke sasaran lain) dengan demikian akan diketahui secara dini (feed back) dan diambil langkah-langkah yang sesuai. (PP. 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi)
Evaluasi adalah sebuah proses yang didesain untuk
memastikan hasil dari sebuah proyek yang telah selesai atau sementara belangsung berkenaan dengan lima kriteria dan memberi rekomendasi tentang arah proyek di masa yang akan datang, serta mengambil pelajaran untuk proyek-proyek lain. Evaluasi pembangunan adalah suatu kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian tujuan program pembangunan, dengan memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja pembangunan; memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target; memberi sumbangan pada aplikasi metode2 analisis lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi Evaluasi adalah serangkaian proses dan aktivitas, (1) untuk merencanakan dan mengimplementasikan proyek secara berbasis pada keunikan struktural- fungsional dari masyarakat lokal serta partisipasi dan kondisi diantara aktor terlibat; (2) menilai secara kontinyu efektifitas dan relevansi pendekatan dan isi proyek dalam kaitan dengan keperluan setiap fase pembangunan; (3) memformulasi tindakan yang perlu, dan (4) menilai dampak proyek dalam arti pengembangan kemampuan dan penguatan kelembagaan dari sistim kemasyarakatan lokal dan mengajukan arah bagi tahap selanjutnya dalam rangka peningkatan kemampuan masyarakat lokal. Evaluasi adalah upaya mendokumentasikan kegiatan-kegiatan pembangunan dengan cara membandingkan realisasi pencapaian sasaran sebelum dan sesudah kegiatan dengan indikator-indikator tertentu agar investasi yang dilakukan bersifat optimal, efesien, peningkatan produktivitas sumber daya serta peningkatan kualitas produk dan jasa sehingga menunjang pelaksanaan pembangunan selanjutnya dan tidak merugikan upaya pembangunan secara keseluruhan. Evaluasi merupakan penilaian terhadap hasil setelah proyek selesai dilaksanakan. Pengawasan adalah rangkaian kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan pembangunan mulai dari perencanaan sampai dengan selesai dengan menitikberatkan pada penanganan sumber dana apakah sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan (baik teknis maupun adminstratif) dan untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana sehingga dapat menghindari kesalahan berganda serta kerugian yang lebih besar. Pengawasan merupakan proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tentukan. Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk menjamin atau menjaga agar rencana dapat diwujudkan dengan efektif. Menurut saya dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Supervisi yakni suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif; sedangkan pengawasan yakni proses pengamatan seluruh kegiatan yang sedang berlangsung untuk menjamin kegiatan tersebut sesuai dengan rencana; dan sedangkan monitoring yakni suatu proses untuk melihat sejauh mana implementasi kegiatan yang berjalan sesuai rencana, apabila terjadi sesuatu masalah segera dilakukan tindakan secara dini; Serta sedangkan evaluasi merupakan penilaian terhadap hasil setelah seluruh kegiatan selesai dilaksanakan.
2. Fungsi Supervisi dalam Pendidikan
Menurut saya, deskriptif eksplanatoris yakni mengidentifikasi
dengan pengumpulan data dengan cara observasi atau kunjungan kelas, pertemuan pribadi, studi laporan dan dokumen serta kuesioner; Decision yakni melakukan diskusi dan evaluasi dengan mendiskusikan kelemahan dengan cara pertemuan pribadi, rapat staf dan konsultasi dengan narasumber atau ahli serta melakukan penyimpulan atau penilaian dengan menentukan kriteria bersama, pertemuan pribadi, dan diskusi antar guru; Implementasi pemecahan masalah yakni pembinaan dengan awalnya memperhatikan kelemahan atau meningkatkan kemampuan yang telah dikemukakan bersama dengan informasi langsung, demokrasi, tugas bacaan, dan penataran dalam berbagai bentuk setelah itu melakukan bimbingan dan pengembangan dalam hal penerapan hasil usaha dan peningkatan atau penataran dengan cara kunjungan kelas dan pertemuan pribadi, lalu membuat penilaian kemajuan dalam hal perubahan yang telah tercapai serta sebagai hasil peningkatan dan bimbingan dengan kunjungan kelas, pertemuan pribadi, observasi dan diskusi terkait tentang siswa, personil, kurikulum pembelajaran, dan lingkungan serta keseluruhan situasi belajar mengajar. Daftar Pustaka
Pidarta, Made, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: Rineka
Cipta, 2009. Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Engkoswara dan Aan Komariyah, Administras Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2012 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan dan Teori Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014