BAB I
PENDAHULUAN
mengobati kelainan adrenal. Hormon ini juga lebih sering digunakan dalam
disekresikan 20mg setiap hari. Akan tetapi, DHEA dan dua androgen lain
perempuan pasca menopouse dan pada pasien muda yang mengalami gangguan
1
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kortikosteroid
target. Ikatan kompleks antara kortiko steroid dengan reseptor protein akan
masuk kedalam intisel dan diikat oleh kromatin. Ikatan reseptor protein-
2.2 Mineralokortikoid
meningkatkan ekskresi K+ dan H+. Efek ini diatur oleh aldosteron (pada
alkalosis (pH darah alkalis) dan hipokalemia, sedangkan retensi natrium dan
2.2.1 Aldosteron
a. Farmakodinamik
mempunya afinitas yang rendah untuk reseptor ini dan tidak aktif sebagi
b. Farmakokinetik
individu normal dengan diet asupan garam sedang. Kadar plasma pada
2.2.2 Deoksikortison
a. Farmakodinamik
adenokongenital.
b. Farmakodinamik
2.2.3 Fludrokortison
sering digunakan. Dosis 0,1 mg dua sampai tujuh hari dalam seminggu
mempunyai aktivitas retensi garam yang kuat dan digunakan sebagai terapi
a. Spironolakton
kerjanya lambat tapi awitan kerja berkelanjutan selama 2-3 hari setelah
primer dengan dosis 50-100 mg/hari. Obat ini juga digunakan pada
penderita yang akan di operasi, hal ini berguna untuk mengurangi insiden
sekunder akibat kelebihan androgen. Efek ini mula terlihat dalam waktu
dua bulan dan maksimal dalam waktu enam bulan. Efek samping
b. Eplerenon
c. Drospienon
2.3 Glukokortikoid
produksi berlangsung diurnal dengan puncak pada pagi dini hari yang
diikuti penurunan dan kemudian puncak sekunder yang lebih kecil pada
petang hari. Faktor faktor seperti stres dan kadar steroid sirkulasi,
7
semua glukokortikoid:
ambilan asam amino oleh hepar dan ginjal, begitu pula melalui
mensintesis glukosa.
monosit, dan limfosit dengan cara mendistribusi ulang sel sel darah
tersebut dari sirkulasi menuju jaringan limfoid. Kebalikan dari efek ini
meningkat.
serta dapat mengekserbasi ulkus. Efek pada sistem saraf pusat yang
a. Metirapon
digunakan untuk penggunaan klinis sebagai suatu uji diagnostik. Obat ini
menimbulkan rasa pusing transien dan gangguan saluran cerna. Agen ini
tidak digunakan secara luas untuk terapi sindrom Cushing. Akan tetapi,
pada dosis 0,25 g dua kali sehari hingga 1 g empat kali sehari, metirapon
hidroksikortikoid di urine sebesar dua kali lipat atau lebih. Dosis 300-500
b. Aminoglutetimid
steroid yang aktif secara hormonal. Obat ini telah digunakan bersama
Pada dosis 1 g/hari, obat ini dapat ditoleransi dengan baik, akan tetapi
dengan dosis yang lebih besar, letargi dan ruam kulit merupakan efek
mencapai 2 jam.
11
c. Ketokonazol
pada 200 mg/hari dan perlahan ditingkatkan sebesar 200 mg/hari tiap 2-3
glukokortikoid.
e. Mitotan
demikian pada manusia. Obat ini diberikan per oral dalam dosis terbagi
toksik ini meliputi diare, mual, muntah, depresi, somnolen, dan ruam
13
kulit. Obat ini telah ditarik dari peredaran di pasaran AS tapi tersedia
f. Trilostan
menggunakan salah satu dari kedua obat ini. Tidak ada resistensi-silang
BAB III
KESIMPULAN
kedalam peredaran darah. Steroid hormonal ini dapat digolongkan menjadi dua.
perantara dan fungsi imun. Pada manusia glukokortikoid yang terpenting adalah
DAFTAR PUSTAKA
1. Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 10. Jakarta. EGC,
2010