Jaringan Syaraf Tiruan PDF
Jaringan Syaraf Tiruan PDF
Oleh :
Dewi Mayasari (11305141032)
Lia Listyana (11305144026)
A. Pengertian
Jaringan saraf tiruan (JST) (Bahasa Inggris: artificial neural network
(ANN), atau juga disebut simulated neural network (SNN), atau umumnya hanya
disebut neural network (NN)), adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses
kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia / jaringan saraf
biologis (JSB). JST dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang
kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
Jaringan saraf tiruan telah dikembangkan sebagai turunan model
matematika dari kesadaran manusia atau saraf biologis, karena berdasar pada
asumsi bahwa :
Pemrosesan informasi terjadi pada beberapa elemen sederhana yang
disebut neuron.
Sinyal lewat diantara neuron menciptakan jaringan koneksi.
Setiap koneksi penghubung memiliki bobot yang terhubung, yang
dalam jaringan saraf tertentu mengalikan sinyal yang ditransmisikan.
Setiap neuron mempunyai fungsi aktrivasi (biasanya non linier) pada
jaringan inputnya (jumlah dari bobot sinyal input) untuk menentukan
sinyal outputnya.
Karakteristik dari jaringan saraf tiruan adalah :
Pola hubungan antar neuron ( yang menjadi arsitekturnya).
Metode penentuan bobot dalam koneksi (disebut sebagai proses
latihan, pembelajaran, atau Algoritma ).
Fungsi aktivasi.
X1 W1 n
Y1
z wi xi ; y H ( z )
i 1
X2
Y2
W2
Fungsi
aktivasi
X3 W3 Y3
Masukkan Keluaran
JST JS Biologis
Input Dendrit
Output Akson
Bobot Sinapsis
informasi yang digunakan oleh aksi pada proses kimia
jaringan untuk menyelesaikan
persoalan
Komponen Jaringan Syaraf
Seperti halnya otak manusia, jaringan saraf juga terdiri dari beberapa
neuron, dan ada hubungan antara neuronneuron tersebut.
Neuronneuron tersebut akan mentransformasikan informasi yang
diterima melalui sambungan keluarnya menuju ke neuronneuron yang
lain.
Pada jaringan saraf, hubungan ini dikenal dengan nama bobot.
Informasi tersebut disimpan pada nilai tertentu pada bobot tersebut.
E. Fungsi Aktivasi
Fungsi aktivasi dipakai untuk menentukan keluaran suatu neuron, yaitu
merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat aktivasi internal
(summation function) yang mungkin berbentuk linier atau nonlinear. Berikut
adalah fungsi aktivasi yang digunakan pada Jaringan Syaraf Tiruan :
1. Fungsi Undak Biner (Hard Limit)
Fungsi Undak Biner merupakan jaringan lapisan tunggal yang
menggunakan fungsi undak (step function) untuk mengkonversikan input
dari suatu variabel yang bernilai kontinyu ke suatu output biner (0 atau 1).
F. Proses Pembelajaran
Perubahan yang terjadi selama pembelajaran adalah perubahan
nilai bobot. Nilai bobot akan bertambah, jika informasi yang diberikan
oleh neuron yang bersangkutan tersampaikan, sebaliknya jika tidak
disampaikan oleh suatu neuron ke neuron yang lain, maka nilai bobot
yang menghubungkan keduanya akan dikurangi.
Pada saat pembelajaran dilakukan pada input yang berbeda, maka
nilai bobot akan diubah secara dinamis hingga mencapai nilai yang cukup
seimbang. Apabila nilai ini telah tercapai yang mengindikasikan bahwa
tiaptiap input telah berhubungan dengan output yang diharapkan. Ada
beberapa metode untuk proses pembelajaran pada jaringan saraf tiruan ini,
diantaranya
a. Pembelajaran Terawasi (Supervised Learning)
Output telah diketahui sebelumnya
Satu pola input akan diberikan ke satu neuron pada lapisan input
Pola dirambatkan disepanjang jaringan saraf hingga sampai ke
neuron pada lapisan output
Lapisan output ini akan membangkitkan pola output yang nantinya
akan dicocokkan dengan pola output targetnya.
Apabila terjadi perbedaan antara output hasil pembelajaran dengan
pola target, maka disini akan muncul error
Apabila error ini masih cukup besar, mengindikasikan bahwa
masih perlu dilakukan lebih banyak pembelajaran lagi
Jawab
X1 X2 net Y, 1 jika net >=2, 0 jika net < 2
1 1 1.1+1.1=2 1
1 0 1.1+0.1=1 0
0 1 0.1+1.1=1 0
0 0 0.1+0.1=0 0
Ternyata BERHASIL mengenali pola
X1
1
2
Y
X2
1
Problem OR
X1 X2 net Y, 1 jika net >=1, 0 jika net < 1
1 1 1.1+1.1=2 1
1 0 1.1+0.1=1 1
0 1 0.1+1.1=1 1
0 0 0.1+0.1=0 0
Ternyata BERHASIL mengenali pola
X1
1
1
Y
X2
1
Masih banyak ilmu yang bisa digali dari Jaringan Syaraf Tiruan.
Banyak pula referensi yang membahas tentang aplikasi JST. Tentu banyak
kekurangan dalam penyampaian makalah di atas, oleh karena itu selalu
diharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga dengan adanya penjelasan di
atas dapat bermanfaat dan membantu pembaca dalam memahami seputar Jaringan
Syaraf Tiruan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_saraf_tiruan
http://www.Fardipujiyanta.files.wordpress.com/bab-i-jaringan-saraf-
tiruan1.doc
Modul Jaringan Syaraf Tiruan