Anda di halaman 1dari 1

BAB V

SIMPULAN

Penyakit Ginjal Kronis (CKD) adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama tiga bulan
atau lebih, berdasarkan kelainan patologik atau petanda kerusakan ginjal seperti
kelainan pada pemeriksaan urinalisis, dengan penurunan laju filtrasi glomerulus
(LFG) ataupun tidak. Penyebab gagal ginjal sering disebabkan oleh glomerulonefritis,
diabetes melitus, obstruksi dan infeksi, serta hipertensi. CKD dapat diklasifikasikan
berdasarkan GFR, berdasarkan penyebabnya, dan berdasarkan kategori albuminuria.
Klasifikasi berdasarkan GFR dibagi menjadi stadium 1 hingga 5 yang merupakan
tahap akhir penyakit ginjal dan memerlukan dialisis atau terapi transplan ginjal.

Manifestasi klinis pasien CKD meliputi penyakit yang mendasari, sindrom uremia
dan gejala komplikasinya. Diagnosis CKD ditegakkan gambaran klinik yang lengkap
dan dan faktor penyebab yang didapat dari evaluasi klinik dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan laboratorium dan pencitraan ginjal. Tata laksana CKD
meliputi terapi non farmakologis yang terdiri dari cairan, nutrisi dan aktivitas fisik
serta terapi farmakologis yang meliputi terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya,
pencegahan dan terapi kondisi komorbid, memperlambat perburukan fungsi ginjal,
pencegahan dan terapi kardiovaskular, pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
dan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

Gejala akut pada gagal ginjal kronis (ACKD) adalah memburuknya faal ginjal pada
seorang pasien dengan gagal ginjal kronis dengan gambaran akut (oliguria, asidosis,
hiperkalemia), disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dikoreksi (correctable
factors). Etiologi dan patofisiologi pada ACKD, sama dengan AKI, dibedakan
menjadi pre renal, renal, dan post renal.Manifestasi klinis yang ditemukan juga
bergantung pada penyebab yang mendasari. Pemeriksaan penunjang lebih sering
dilakukan dalam penegakan etiologi dari ACKD .Terapi ACKD terbagi menjadi
terapi spesifik (berdasarkan etiologi) dan suportif.

42

Anda mungkin juga menyukai