3 : 457-462
ISSN : 1411 - 8327
Terakreditasi Nasional SK. No. 15/XI/Dirjen Dikti/2011
1
Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Airlangga, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo
2
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK, Unair, RSUD Dr Soetomo
3
Politeknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto,
4
Laboratorium Kebidanan, Departemen Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan,Unair
Jln. Mayjen.Prof.Dr. Moestopo 6-8 ,Surabaya, Telp.(031)5501493,
Fax:(031)5038838,email:lputra04@yahoo.com
Abstrak
Abstract
Osteoporosis in postmenopausal women happened due to estrogen deficiency which leads imbalance
bone-formation and bone-resorption process. Recently, phytoestrogen as an alternative hormon replacement
therapy in postmenopausal women could overcome estrogen deficiency. The objectives of this study was to
evaluate the effect of tomato juice administration and combination of physical exercise on bone density in
estrogen deficiency condition. Twenty eight postovarectomy female rats (Rattus novergicus) were randomized
into four experiment groups : the controlled group ( 2 mL aquades administration); the exercised group
(swimming for 30 minutes, three times in one week), the tomato juice administration every day (44 mg/200
g body weight), and the combination exercise and tomato juice administration. Four weeks after treatment
the samples were collected from os femure for morphological examination. The intervention groups showed
a significant difference in bone density with the control group (p<0.05). Bone density highest on the tomato
juice administration group. There is significant difference bone density between tomato juice administration
group and the combination group (p<0.05), but no significant difference between physical exercise group
and the combination group. Tomato juice showed an increasing bone density on estrogen deficiency
condition and the combination group have the same effect with the exercised group.
457
Hening Laswati, et al Jurnal Veteriner
458
Jurnal Veteriner September 2015 Vol. 16 No. 3 : 457-462
C D
Gambar 1. Sayatan jaringan metafisis femur tikus putih model menopause dengan pewarnaan
HE diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 10 kali. A. Kelompok
kontrol, B kelompok renang, C. Kelompok pemberian jus tomat, D. Kelompok kombinasi.
Tampak area trabekula (T) kelompok perlakuan lebih luas daripada kelompok kontrol
dan area trabekula kelompok pemberian jus tomat tampak paling luas.
459
Hening Laswati, et al Jurnal Veteriner
kepadatan tulang femur menunjukkan data bahwa latihan fisik (renang) dan pemberian
berdistribusi normal (p=0,703). Terdapat kandungan fitoestrogen jus tomat memberikan
perbedaan bermakna antara kelompok kontrol efek anabolik pada tulang pada tikus putih model
dengan kelompok renang (p=0,000), pemberian menopause. Pada kondisi imobilisasi dengan
jus tomat (p=0,000) dan kombinasi (p=0,000). pembebanan mekanik yang rendah, meng-
Kelompok renang berbeda bermakna dengan akibatkan penurunan pembentukan tulang dan
kelompok pemberian jus tomat (p=0,020) tetapi peningkatan resorpsi tulang, atau ketidakseim-
tidak berbeda secara bermakna dengan bangan remodeling tulang (Robling et al., 2006).
kelompok kombinasi (p=0,808). Kelompok Latihan fisik dengan intensitas sedang dapat
pemberian jus tomat berbeda bermakna dengan meningkatkan kadar estrogen melalui HPA-axis
kelompok kombinasi (p=0,035). ( Hypothalamic-pituitary-adrenal axis) (Fuqua
Tikus putih model menopause menunjuk- dan Rogol, 2013). Latihan fisik dengan
kan densitas tulang yang rendah dibandingkan pembebanan mekanik menstimulasi efek
dengan kelompok perlakuan. Hal ini menun- mechanotransduction yaitu proses konversi
jukkan bahwa pada kondisi pascaovarektomi energi mekanik menjadi sinyal elektrik dan
terjadi penurunan kadar estrogen yang ber- biokimiawi. Sel osteosit sebagai sel meka-
pengaruh terhadap densitas tulang. Defisiensi noreseptor akan meneruskan sinyal elektrik dan
estrogen menjadi salah satu faktor utama biokimiawi ke sel osteoblas melalui gap junction
penurunan densitas tulang (Manolagas, 2000; channel ( Genetos dan Donahue, 2005). Jessop
Finkelstein et al., 2008). Pada kondisi defisiensi et al., (2002) melaporkan bahwa estrogen dan
estrogen terjadi ketidakseimbangan remodeling strain mekanik dapat menginduksi extracellular
tulang, dan proses resorpsi tulang oleh sel signal regulated kinase (ERK1/2) pada
osteoklas lebih dominan daripada proses osteoblastic-like cell line. Pemberian jus tomat
pembentukan tulang oleh sel osteoblas (Baziad, meningkatkan densitas tulang secara
2003). Hormon estrogen merupakan regulator bermakna, membuktikan efek anabolik
metabolisme tulang pada tingkat seluler dan fitoestrogen yang terkandung dalam buah
sistemik (Losel et al., 2003; Miyauchi et al., tomat. Buah tomat di samping mengandung air,
2013). Reseptor estrogen terdapat di osteoblas, protein, lemak, dan karbohidrat juga
osteoklas, osteosit, sel stromal sumsum tulang, mengandung kalsium, zat besi, magnesium,
sel T, dan sel B (Weitzmann dan Pacifi, 2006; vitamin A, vitamin C, likopen, beta karoten, dan
Ferlin et al., 2013, Windahl et al., 2013 ). ER flavonoid (Thompson, 2006; Ilahy et al., 2010).
berdistribusi luas di sel osteoblas dan telah Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa
dibuktikan bahwa ekspresi ER di sel osteoblas pemberian fitoestrogen pada tikus betina yang
berkorelasi cukup kuat dengan kadar estrogen telah dilakukan ovarektomi menunjukkan
(r=0,532; p=0,004) (Laswati, 2007). Stimulasi peningkatan kadar estrogen. Efek positif
ER di sel osteoblas mengaktifkan proses fitoestrogen pada metabolisme tulang melalui
anabolik tulang, stimulasi di sel osteoklas aktivasi apoptosis sel osteoklas dan modulasi
menginhibisi aktivitas resorpsi tulang. Di sel reseptor estrogen serta stimulasi aktivitas
progenitor osteoklas, stimulasi ER alkaline phosphatase ( Pilsakova et al., 2010;
menurunkan pembentukan sel osteoklas. Ming et al., 2013). Laswati (2007) melaporkan
Defisiensi hormon estrogen menyebabkan down bahwa pemberian ekstrak daun semanggi yang
regulation jumlah ER di sel osteoblas, sehingga mengadung fitoestrogen meningkatkan secara
menurunkan efek biologis estrogen pada tulang bermakna ekspresi ER sel osteoblas mencit
(Tobias, 2003). Efek sistemik pada defisiensi menopause. Kombinasi renang dan pemberian
estrogen meningkatkan produksi interleukin-1 jus tomat meningkatkan densitas tulang secara
dan Tumor necrosis factor-alpha (TNF-) dalam bermakna, namun tidak berbeda bermakna
sirkulasi. Sel T berperan dalam proses dengan kelompok renang saja. Kelompok renang
osteoklastogenesis, dan studi pada mencit ovx dan kombinasi memberikan efek yang sama.
dengan p55 TNF receptor KO dibuktikan bahwa Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
pembentukan osteoklas dapat dihambat kombinasi dan pemberian jus tomat. Pemberian
(Weitzmann dan Pacifi, 2006). Dalam studi ini jus tomat saja memberikan peningkatan
kelompok perlakuan renang, pemberian jus densitas yang lebih tinggi daripada kelompok
tomat dan kombinasi renang dan pemberian jus kombinasi. Temuan ini berbeda dengan yang
tomat menunjukkan peningkatan densitas dilaporkan oleh Wu et al., (2003) dan Laswati
tulang yang bermakna. Hal ini membuktikan (2007) bahwa fitoestrogen memberikan efek
460
Jurnal Veteriner September 2015 Vol. 16 No. 3 : 457-462
461
Hening Laswati, et al Jurnal Veteriner
462