Anda di halaman 1dari 1

3. jelaskan bagaimana petani menyelesaikan masalah tersebut selama ini!

Permasalahan yang dihadapi oleh petani kubis di daerah poncokusumo kabupaten malang yang
pertama ialah permasalahan kesuburan tanah karena penggunaan pupuk anorganik, pupuk anorganik
sendiri dapat menyebabkan penurunan sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Petani menanggulangi
masalah tersebut dengan menggunakan pupuk organik karena pupuk organik dapat menyediakan unsur
hara dalam waktu yang lama bagi tanaman. Pupuk organik dan anorganik diberikan secara bersamaan
sehingga mampu menyeimbangkan unsur hara yang ada dalam tanah sehingga dapat menjaga unsur
hara yang ada di dalam tanah. Selain itu petani juga memakai EM4 untuk mempercepat proses
dekomposisi bahan organik, sehingga unsur hara cepat tersedia untuk tanaman dan EM4 juga dapat
menambah keragaman mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Pupuk anorganik yang digunakan
adalah pupuk urea sedangkan pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang kambing yang di
kombinasikan dengan EM4.

Permasalahan kedua yang dihadapi oleh petani kubis di poncokusumo adalah pola tanam
monokultur dan masih di aplikasikannya pestisida sintetis, sehingga biodiversitasnya relatif lebih rendah.
Perlu dilakukanya pola tanam tumpangsari dan penanaman tanaman pagar sangat disarankan agar
sistem ekologi di lahan kubis bisa stabil. Pola tanam tumpangsari dilakukan agar keragaman yang ada
pada lahan meningkat pola tanam ini dilakukan dengan tanaman kubis sebagai tanaman utama
sedangkan tanaman keduanya bisa menggunakan tanaman yang cocok dengan tanaman kubis misal
tanaman bawang prei. Selain itu penggunaan tanaman pagar juga dapat meningkatkan keragaman pada
lahan kubis karena tanaman pagar khususnya tanaman yang berbunga merupakan rumah bagi musuh
alami dan serangga lain. Penanaman tanaman pagar juga dapat menanggulangi hama yang menyerang
pada tanaman kubis sehingga dapat meminimalisir pemakaian pestisida sintetis.

Anda mungkin juga menyukai