Anda di halaman 1dari 7

PRO KONTRA PEMUDA DALAM GERAKAN ANTI

KORUPSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS MATAKULIAH
Pendidikan Agama Islam
Yang dibina oleh Bapak Faris Khoirul Anam Lc., M.H.I

Oleh:
Asandy Dwi Suryo Laksono

150521604332

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2016

PEMUDA SEBAGAI TELADAN DAN PENGGERAK EFEKTIF


GERAKAN ANTI KORUPSI

Korupsi
(bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk,rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak
legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka
untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Korupsi dalam syariat Islam diatur dalam fiqh Jinayah. Fiqh Jinayah
adalah ilmu tentang hukum-hukum syariat yang digali dan disimpulkan dari nashnash keagamaan, baik Alquran maupun hadist, tentang kriminalitas, baik
berkaitan dengan keamanan jiwa maupun anggota badan atau menyangkut
seluruh aspek pancajiwa syariat yang terdiri dari (1) Agama; (2) Jiwa; (3) Akal; (4)
Kehormatan atau nasab; (5) harta kekayaan; maupun di luar pancajiwa syariat
tersebut.
Beberapa jenis tindak pidana (jarimah) dalam fiqh jinayah dari unsurunsur dan definisi yang mendekati pengertian korupsi di masa sekarang adalah
Ghulul (Penggelapan), Risywah (Penyuapan), Ghasab (Mengambil Paksa
Hak/Harta Orang Lain), Khianat, Sariqah (Pencurian), Hirabah (Perampokan), AlMaks (Pungutan Liar), Al-Ikhtilas (Pencopetan), dan Al-Ihtihab (Perampasan).
Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya
pemberantasan korupsi pun sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah
kemerdekaan. Berbagai peraturan perundangan tentang pemberantasan korupsi
juga sudah dibuat. Demikian juga berbagai institusi pemberantasan korupsi silih
berganti didirikan. Namun demikian harus diakui bahwa upaya pemberantasan
korupsi yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil maksimal. Semakin
hari, kejahatan korupsi bukannya menurun tetapi semakin lama semakin
memasyarakat. Artinya korupsi telah menjadi hal yang biasa di lingkungan
masyarakat baik secara umum maupun di institusi besar negara.
Larangan korupsi juga dijelaskan dalam Al Quran, salah satunya dalam
Q.S. Al Baqarah ayat 188

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang


lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang
lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
Adapula hadis tentang ancaman di neraka terhadap orang yang menjadi
korupsi yang artinya.
Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu anhu, ia
berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah
bersabda: Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara dhalim, maka Allah
akan mengalungkan di lehernya pada Hari Kiamat nanti dengan setebal tujuh
lapis bumi. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Untuk membendung dan memberantas korupsi sampai ke akarnya, maka
dibutuhkan generasi yang fresh, yang mau dan mampu untuk meredam dan
menghilangkan budaya korupsi di negeri ini yang tidak lain adalah pemudapemuda Indonesia termasuk para mahasiswa.
Peran pemuda sangatlah penting untuk membangun sesuatu menjadi
lebih baik. Bahkan dalam Al Quran banyak diceritakan kisah tentang para
pemuda yang dapat diteladani dan dapat diambil hikmahnya untuk dipraktekkan
di masa yang sekarang ini. Sebagai contoh ayat Al Quran tentang 3 pemuda
yang memiliki kekuatan dan potensi yang besar untuk menjaga dan
memperjuangkan apa yang benar dan dengan tegas menolak sesuatu yang
salah.

(13).


Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan


sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk;
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar
melakukan suatu Gerakan Anti-korupsi di masyarakat. Gerakan ini adalah upaya
bersama yang bertujuan untuk menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di
masyarakat. Dengan tumbuhnya budaya anti- korupsi di masyarakat diharapkan
dapat mencegah munculnya perilaku koruptif. Gerakan Anti Korupsi adalah suatu
gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan
yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam konteks inilah
peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat sangat
diharapkan.

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat bahwa mahasiswa


mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam
peristiwa-peristiwa besar yang dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun 1908,
Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun 1945,
lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan Reformasi tahun 1998. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di
depan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan
idealisme yang mereka miliki.
Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari
karakteristik yang mereka miliki, yaitu: intelektualitas, jiwa muda, dan idealisme.
Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat,
dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil
peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
Dalam konteks gerakan anti-korupsi mahasiswa juga diharapkan dapat
tampil di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi
dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensia, kemampuan berpikir kritis, dan
keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka
miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu
menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang
koruptif, dan mampu menjadi pengawas lembaga-lembaga negara dan penegak
hukum.
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu: di lingkungan keluarga, di lingkungan
kampus, di masyarakat sekitar, dan di tingkat lokal/nasional. Lingkungan
keluarga dipercaya dapat menjadi tolok ukur yang pertama dan utama bagi
mahasiswa untuk menguji apakah proses internalisasi anti korupsi di dalam diri
mereka sudah terjadi. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di
lingkungan kampus tidak bisa dilepaskan dari status mahasiswa sebagai peserta
didik yang mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi kampusnya.
Sedangkan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di masyarakat
dan di tingkat lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang
warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan
masyarakat lainnya.

PEMUDA TIDAK MENJADI TELADAN DAN PENGGERAK


EFEKTIF GERAKAN ANTI KORUPSI

Pemuda sebagai penerus bangsa mempunyai kewajiban untuk membenahi


masalah-masalah yang ada di Negara ini termasuk maslah korupsi yang telah
mengakar dan bisa dianggap sebagai budaya buruk yang dilestarikan. Meskipun
sebenarnya semua masyarakat menolak dan ingin melawan korupsi tetap saja
korupsi terus berkembang sampai saat ini.
Dengna masalah yang ada diharapkan pemuda Indonesia dapat mengerti dan
berusaha bersama-sama dalam memberantas seluruh korupsi yang ada. Tidak
hanya korupsi besar yang diekspos media tetapi juga korupsi-korupsi kecil yang
ada dalam keseharian.
Tetapi pada kenyataannya, pemuda yang sebenarnya diharapkan untuk tampil di
garis depan dalam memerangi korupsi tidak menjadi teladan dan banyak yang
masih berperilaku negative dan tidak sedikit pula yang masih melakukan korupsi
meskipun hanya sesuatu yang kecil. Salah satunya dengan penyuapan.
Padahal sudah dijelaskan dalam Al Quran tentang ancaman pada pelaku
korupsi, termasuk penyuapan. Salah satunya di Q.S. Al Imran ayat 161.




Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan
perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang
itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang
dikhianatkannya itu, Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan
tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang
mereka tidak dianiaya. (QS Ai Imran: 161).
Penyuapan yang biasa terlihat dan diketahui adalah ketika mereka
ditilang oleh polisi dan mereka mengganti surat tilang dengan
membayar sejumlah uang untuk para oknum polisi yang
memanfaatkan keadaan yang ada. Dalam sabda Rasulullah SAW
menerangkan:

Utsman bin Affan telah menceritakan hadis kepada kami, Abu Awanah
telah menceritakan hadis kepada kami, ia berkata Umar ibn Abi

Salamah telah menceritakan hadis kepada kami, dari bapaknya, dari


Abi Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah
melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap terkait masalah
hukum/kebijakan. (Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad, no. Hadis
8670)
Penyuapan yang seharusnya dihindari dan dilawan oleh kaum muda
nyatanya juga dilakukan. Oleh karena itu, maka pantaskah seseorang
yang melarang sesuatu tetapi dirinya sendiri melakukannya dijadikan
teladan dan penggerak? Tentu saja tidak. Bahkan Allah memberikan
ancaman terhadap orang yang mengajak kebaikan dan melarang
kemungkaran tetapi perkataannya menyelisihi perbuatannya.



"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?" (al-Baqarah : 44)
Dan Allah juga berfirman dalam surat As Shaff ayat 2 3

|









:

|








:
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang
tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (Ash- Shaff : 2-3)
Meskipun tidak semua pemuda melakukan hal itu tetapi para pemuda
masih perlu arahan dan sedikit paksaan akan nilai kejujuran.
Dan tidak akan efektif jika sebagai penggerak adalah seseorang yang
belum matang, yang masih mementingkan ego besarnya yang hanya
akan memberikan efek buruk dan tidak memberikan efek baik dan
positif.
Tanpa melihat sisi negatifnya saja, memang sebenarnya para pemuda
dibutuhkan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Tetapi
tentu masih belum saatnya jika kita melihat pemuda Indonesia yang

sekarang ini. Tidak akan efektif karena pemuda Indonesia masih


membutuhkan arahan untuk terjun sebagi pelopor dan penggerak
gerakan anti korupsi yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai