DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan rencana. Makalah yang berjudul Pengunaan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar Ini sebagai pemenuhan tugas dari Dosen Bahasa
Indonesia.
ii
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................... 1
L. Belakang .......................................................................................... 1
T. Masalah .......................................................................................... 2
Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................... 3
Pengertian .......................................................................................... 3
Tata Cara .......................................................................................... 5
Manfaat .......................................................................................... 9
Saran .......................................................................................... 11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, dimana pengetahuan
masyarakat masih kurang tepat dan terbatas berkaitan dengan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Di
dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian bahasa
Indonesia yang baik, cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari, serta manfaat penggunaan bahasa Indonesia.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
2. Siapa yang berwenang menciptakan kata baru ?
3. Bagaiamana dengan bahasa yang tidak sesuai dengan nalar?
4. Apa saja manfaat menggunakan bahasa Indonesia ?
5. Apa saja kesalahan yang tidak disadari?
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dan benar kali ini adalah kita tetap berbahasa sesuai keadaan, situasi,
dengan siapa kita berbicara, dan untuk tujuan apa kita berbahasa.
5
B. Seorang yang berwenang menciptakan kata baru
sebenarnya kata kata baru bukan monopoli ahli ahli bahasa. Ahli bahasa
terutama menciptakan istilah baru yang kita butuhkan. Para ahlidalam
bidangnya juga menciptakan kata baru sebagia istilah Indonesia dalam bidang
ilmu.Biasanya mereka bekerja sendiri sendiri atau di bantu oleh ahli
bahasa. Itu penciptaan kata baru yang di lakukan dengan sengaja.
Bahasa Indonesia yang sedang tumbuh dan berkembang menyerap kata
baru dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Pemakai bahasa.
Indonesia iyalah orang orang Indonesia yang terdiri dari suku bangsa,
Yang masing masing memiliki bahasa daerahnya sendiri sendiri. Kata
kata dari bahasa daerah biasanya masuk menyerapke dalam bahasa
Indonesia karna digunakan oleh pemakai bahasa. Mungkin saja sengaja di
masukannya, mungkin juga tidak. Kalau kata itu kemudian menyebar ,di
pakai oleh orang lain, apalagi kalau kemudian di pakai juga dalam bahsa
tulis ,kata baru itu kemudian menjadi kata bahasa Indonesian. Kalau
kekerapan pemakaian kata itu menjadi tinggi,penyusu kamus akan
memuatnya dalam kamusnya. Maka jadilah kata itu kata baru bahasa
Indonesia.
C. Bahasa yang tidak sesuai dengan nalar
Sudah sama kita ketahui bahwa bahasa itu ialah alat manusia untuk
menyatakan perasaan, keinginan, dan pikiran atau pendapat. Jadi,wujud
bahasa yang lahir dari mulut kita dalam bahasa lisan atau yang berupa
tulisan dalam bahasa tulis haruslah sesuai dengan apa yang kita rasakan
atau kita pikirkan. Namun, sering kali kita dengar atau kit abaca kalimat
kalimat yang jika diselidiki secara cermat, tidak sesuai dengan nalar.
Cobalah perhatikan kalimat kalimat contoh berikut ini satu persatu.
6
Dapat dilihat bahwa bagian kalimat yang bercetak miring di atas, tidak
menyatakan pengertian yang tepat. Yang sangat sempit dalam kalimat diatas
itu apa ? Pemilihan lahan yang sempit atau lahan itu sendiri? Ada yang rancu
dalam pernyataan diatas. Pertama , pemilihan lahan menjadi tidak mudah,
dan kedua, lahan sangat sempit. Namun, kedua pengertian itu digabungkan
dalam satu pernyataan yang kacau seperti terlihat dalam kalimat diatas
sehingga kalimat itu menjadi kalimat rancu. Kalimat yang salah diatas dapat
kita kembalikan kepada dua kalimat asalnya yang tepat.
7
kata kepiawaian (kepiawaian striker). Jadi, kalimat yang panjang ini tidak ada
subjek atau pokok kalimatnya.
Anda melihat bahwa tidak mudah menyusun kalimat yang baik apalagi
bila kalimat itu panjang. Penempatan bagian (gatra) kalimat yang tidak tepat
dapat mengaburkan atau mengganggu makna kalimat secara keseluruhan.
Hati-hatilah menyusun kalimat terutama bila kalimat itu panjang. Sesudah
kalimat ditulis (dalam bahasa tulis), periksa lagi kalimat itu, sudah benarkah
susunannya atau belum. Di sini rasa bahasa memainkan peranan penting
dalam mengoreksi kalimat itu.
8
D. Manfaat Menggunakan Bahasa Indonesia
9
2. Mempermudah kita untuk berintegrasi dan beradaptasi secara social,
10
tertulis di antara dua garis miring peka dengan huruf yang diberi garis miring
di atasnya /pka/. Jadi, harus dilafalkan dengan bunyi /e/ benar seperti pada
kata ekor mencong,geser.
Kita bicarakan kata baru dalam bahasa Indonesia pasca yang muncul
seperti pada kata pascasarjana, pascapanen, pascabedah . sehingga Unsur
yang dapat berdiri sendiri itu selalu muncul bersama-sama dengan unsur (kata)
lain, bukan berasal dari bahasa Latin. Kita kenal hari raya paskah dalam
agama Kristen. Kata pasca tidak ada hubunganya dengan kata paskah itu. Kata
pasca berasal dari bahasa Jawa Kuna yang berarti sesudah yang dalam bahasa
Arab bakda seperti pada bakda sholat , bakda magrib. Huruf c ada kata pasca
itu bunyinya sama dengan c pada kata-kata cari, cicil, cuci. Jadi, pascasarjana
jangan dibaca atau diucapkan paskasarjana, begitu juga dengan kata-kata lain
yang digabung dengan pasca. Kata yang salah diucapkan atau salah ditulis
juga ialah kata tolok ukur. Ada yang mengucapkan atau menuliskan tolak
ukur. Ungkapan itu tidak berasal dari kata tolak (menolak, penolakan), tetapi
dari kata tolok. Ungkapan lain dengan kata tolok itu ialah tolok banding.
Kata tolok berarti 'banding'. Tak ada toloknya berarti 'tak ada
bandingnya'. Sering dijadikan ungkapan sekaligus dengan sinonimnya tolok
banding. Kecantikan gadis itu tak ada tolok bandingnya, maksudnya tak ada
bandingannya, tak ada samanya. Gadis itu luar biasa cantiknya.
Tidak setolok artinya 'tidak sebanding'. Hasil yang kaudapat tidak setolok
dengan tenaga dan pikiran yang telah kauberikan. Tolok ukur berarti "ukuran
(sebagai) pembanding'. Itu sebabnya kata itu diartikan juga sebagai patokan,
standar. Di. maksudkan sesuatu yang dipakai sebagai patokan atau standar
dalam menentukan ukuran benda lain. Jadi, hati- hati, bukan tolak ukur
sebagai yang kadang-kadang kita dengar atau kita lihat digunakan orang.
Sekarang kita bicara tentang kata lain yaitu kata bentukan yang salah yang
makin lama makin tinggi kekerapan pemakaiannya, padahal salah. Kata yang
saya maksud ialah berpetualang. Kalau Anda mau sedikit bercapek-capek
11
membuka kamus bahasa Indonesia, Anda akan menemukan bahwa bentuk
dasar kata di atas ialah tualang. Ini merupakan entri pokok. Anak entri yang
tercantum di bawahnya hanyalah bertualang, petualang, petualangan. Tidak
ada bentuk lain, juga berpetualang yang sekarang banyak dipakai itu. Mari
kita bicarakan arti kata-kata itu.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Badudu, J.S. 1995. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar IV. Jakarta: Gramedia
2. Prof.DR.Keraf Gorys.1985.Komposisi.Ende,Flores:Nusa Indah
14