Askep Keluarga Gastritis
Askep Keluarga Gastritis
I. Data Umum :
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. H
b. Alamat (no telepon yang dapat dihubungi) : Desa Sungai Alang
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
e. Komposisi Keluarga :
Genogram (Tigagenerasi)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki yang meninggal
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. H adalah keluarga kecil yang terdiri dari pasien dengan adik pasien.
2. Suku Bangsa
Keluarga Tn. H berasal dari suku banjar,yang mana bila sakit berpendapat bukan karena mahluk
halus melainkan disebabkan karena ada gangguan dari tubuh yaitu peningkatan asam lambung.
3. Agama
Semua anggota Tn. H beragama islam
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah terbuat dari kayu dan papan, dan 3 buah kamar, satu ruang tamu dan TV, lantai cukup
bersih, keluarga tidak ada merasakan maslah dengan rumahnya. Status rumah milik
sendiri dengan penerangan listrik, ventilasi, dan jendalanya dibuka setiap hari, keluarga
mengatakan tahu dampak dari lingkungan yang kurang memenuhi syarat dan tahu keuntungan
yang didapat, membersihkan rumah satu kali sehari, sumber air minum dan memasak dari
sumur gali, dan untuk wc keluaga yaitu jamban cemplung terbuka di sungai
Denah Rumah
Keterangan:
A : Pintu
B : Dapur
C : lemari
D : Jendela
E : Ruang Tamu
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang, klien selalau mendukung anggota
kelurga apa yang dilakukan selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan
santun. Diterapkan demokrasi dalam mengatasi masalah keluarga.
2. Fungsi Sosial
Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis saling membutuhkan antara anggota keluarga
dengan warga sekitar juga cukup harmonis, karena Tn. H sering bergabung dengan anggota
masyarakat sekitar.
Keluarga Ny.B mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan biasanya dilakukan dengan
bermusyawarah antara keluarga. Karena itu Tn. H di bawa puskesmas atau mantri apabila
obatnya habis.
Keluarga mengatakan:
- Keluarga Tn. H mengatakan cukup mengerti tentang status kesehatan
- Anggota keluarga cukup peka terhadap keluarga yang sakit, namun kadang-kadang masalah
kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
- Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita cepat sembuh,dan selalu mencari solusi jika
keluarga sakit
- Keluarga sedikit takut dengan kemungkinan penyakit yang diderita salah satu anggota
keluarganya
- keluarga sering membawa anggota keluarganya yang mengalami maag berobat kebalai
kesehatan atau Puskesmas
- Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika
masalah kesehatan muncul dalam keluarga.
4. Fungsi Reproduksi
a. Tn.H belum sempat mempunyai anak dalam pernikahannya karena mengalami perceraian.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pengan, dan papan dari pendapatan yang
diterima perbulan buruh bangunan dan sebagai petani , serta keluarga cukup mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga seperti ada iuran warga,
maupun yang lain.
Leher : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfedan tidak ada
masalah dalam menelan.
Mata : Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa oedema, kornea
tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi penglihatan mata cukup baik..
Hidung : kedua lubang hidung klien tampak semetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak terdapat
massa atau lesi pada hidung, fungsi penciuman baik.
Mulut : Bibir tidak terlihat kering dan sianosis atau pucat
Telinga : kedua telinga tampak semetris, kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan fungsi
pendengaran cukup baik.
Dada : bentuk dada tampak semitris, tidak terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak terdapat
massa. Pergerakan dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan tidak ada
tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen semitris tidak ada teraba massa didalam abdomen,
dan tidak terdapat nyeri teka, perkusi abdomen terdengar timpani, dan paristaltik usus 10x/ menit
Reproduksi : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK, sekitar
4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak terdapat
nyeri pada ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan, dari ke-4
ekstrimitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat persendian
secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)
4
NO C. INTERVENSI TUJUAN KRITERIA EVALUAS
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STAND
KELUARGA
DIAGNOSA
KEP.KELUARGA
1 Cemas / ansietas Setelah diberikan Setelah dilakukan Verbal Mengetahui
tentang gejala pengetahuankeluarga kunjunngan 1) Keluarga dapat tentangpengertia
penyakit yang di memahami dan rumah 1 hari mengerti tentang tanda gejala, dan
derita berhubungan mengantisipasi selama 60 menit pengertian, pencegahan beru
dengan Ancaman penyakit berulang. diharapakn penyebab, dan Dan Menjawab
pada ( status keluarga tanda dengan baik dan
kesehatan ) mampu mengenal gejalamaag.
masalah maag. 2) Keluarga
. Ditandai dengan:
Dan pencegahan mampu
Data Subjektif berulang menyebutkan
-Klien mengatakan penyakit maag bagaimana cara
cemas dengan sakit pencegahanmaag
yang di deritanya saat Perilaku
ini Pasien mampu
-Penyakit yang melaksanakan
diderita Tn.H apa yang sudah
adalah maag kronis diketahuinya
Data Objektif : mengenai bahaya
1) Tn. H tampak sering dan pencegahan
bertanya akan berulang maag
penyakit yg
dideritanya
2 Kurang pengetahuan Setelah diberikan Setelah dilakukan keluarga dapat Keluarga dapat
keluarga Tn. H pengetahuankeluarga kunjunngan menyebutkan apa itu penyakit
tentang nutrisi pada memahami dan rumah 1 hari tentang : Keluarga dapat
penderita maag mengantisipasi selama 60 menit Pengertian kan faktor-fakto
berhubungan penyakit diharapakn penyakit maagfa menyebabkan tim
denganKurangnya berulang. Sertakeluarga keluarga ktor-faktor yang penyakit maag
informasi tentang dapat merawat anggota mampu mengenal menyebab
asupan nutrisi keluarga yang sakit masalah maag. kannya
yang baik Dan pencegahan Cara
berulang penanganan
penyakit maag penyakitthypoid
=Tn. H mengatakan
akibat makanan
dia kalu mau makan
harus berhati- hati
karena dia tidak tau
makanan yang bisa
mengakibatkan maag
nya kembali kambuh,
=Ketika ditanya
tentang penyebab
penyakit maagkeluaga
dapat menyebutkan
yaitu asam lambung
meningkat tetapi tidak
mengetahui penyebab
dan pantangan nya
Prioritas masalah:
1. Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita berhubungan dengan Ancaman pada (
status kesehatan )
2. Kurang pengetahuan keluarga Tn. H tentang nutrisi pada penderita maag berhubungan
denganKurangnya informasi tentang asupan nutrisi yang baik
Evaluasi
No. No. Tanggal Evaluasi
DX
1 I 12-2-2014/16.00 S:
wita Keluarga belum mengenal akan masalah kesehatan
mengenai gastritis
O:
Tn. H tampak sering bertanya akan penyakitnya
A:
Masalah kurang pengetahuan Belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
2 II 12-2-2014/16.00 S:
wita Keluarga belum tahu bagaimana cara tentang merawat
keluarga yang sakit
Tn. H mengeluh kadang sering nyeri pada ulu hati jika
terlambat makan, mual, pusing dan kadang ingin
muntah serta tidak nafsu makan.
O:
TTV
TD ; 130/80
N ; 85 x/mnt
T ; 36,50C
R ; 25x/mnt
Data Antropometrik
BB :
TB :
BBI :
A:
Masalah Peubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
3 I 27-2-2013/16.00 S:
wita Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan
gejala serta pencegahan gastritis
O:
Keluarga tampak dapat menjawab pertanyaan tentang
pengertian tanda dan gejala serta pencegahannya
A:
Masalah kurang pengetahuan Teratasi
P:
Intervensi dihentikan
4 II 27-2-2013/16.00 S:
wita Keluarga tahu bagaimana cara tentang merawat
keluarga yang sakit
Tn. H mengatakan dirinya tidak lagi merasa mual dan
pusing setelah makannya teratur 3x sehari
O:
TTV
TD ; 130/80
N ; 85 x/mnt
T ; 36,50C
R ; 25x/mnt
Data Antropometrik
BB :
TB :
BBI :
A:
Masalah Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi
P:
Intervensi dihentikan