TA - Sistem Pengukuran Akuntansi
TA - Sistem Pengukuran Akuntansi
TA - Sistem Pengukuran Akuntansi
KELOMPOK 10 :
Sistem pengukuran modal dan laba terdiri dari tiga sistem yaitu:
Pada historical cost accounting, tidak mengakui perubahan harga. Harga didasarkan pada
transaksi dan kejadian masa lalu.
Tujuan Akuntansi
Informasi akuntansi memiliki arti penting sebagai sumber informasi penting tentang
perusahaan. Salah satu alasan untuk hal ini adalah bahwa bentuk perusahaan sebagai
sebuah bisnis besar menyebabkan pemisahan antara kepemilikan bisnis dan
pengendalian. Pemilik yang tidak hadir tidak memiliki pengetahuan dari operasi dan
kondisi perusahaan dan, karena itu, harus bergantung sampai batas tertentu pada laporan
akuntansi untuk informasi. Akuntabilitas menjadi tujuan paling penting dari fungsi
pelaporan. Secara khusus, fungsi pengawasan dari manajer dipandang sebagai fokus
perhatian akuntan dalam pelaporan kepada pihak eksternal.
Kritik terhadap historical cost berpendapat bahwa pelaporan keuangan yang hanya
pendapatan (yang mencocokkan input pada dasar historical cost) tanpa pengakuan perubahan
nilai aset dan hutang menyesatkan dan menghasilkan kebijakan dividen yang tidak tepat. Hal
ini terjadi karena kemungkinan akan terdapat keuntungan atau kerugian dari kepemilikan aset
(atau hutang), dan harus diakui ketika mengevaluasi kinerja dengan basis reguler. Dalam
pandangan historical cost, perubahan nilai aset diabaikan hingga aset tersebut terjual.
Modal dan Laba
o Historical cost mengakui adanya aliran biaya yang nantinya akan ditandingkan dengan
pendapatan
o Untuk mengetahui biaya sebagai perhitungan laba, maka ada konsep penandingan kos
yaitu dibandingkan antara pendapatan dengan biaya (biaya yang dikeluarkan untuk
pendapatan tersebut)
o Matching cost (pencocokan biaya) berhubungan dengan historical cost dan digunakan
untuk melihat sejarah dari akuntansi keuangan dari masa lampau sehingga kita dapat
melihat apa yang terjadi. Hubungan dengan historical cost itu untuk mengetahui bahwa
asset tersebut dapat didepresiasikan.
o Akuntan historical cost melacak aliran biaya. Sebagaimana perusahaan membeli barang
dan jasa, tugas akuntan adalah untuk menelusuri pergerakan biaya dan mencocokkannya
dengan pendapatan yang diterima. Akuntan menentukan biaya yang telah 'berakhir' dan
harus cocok dengan pendapatan dalam laporan laba rugi, dan biaya yang 'belum berakhir'
harus ditempatkan pada neraca sebagai residu (sisa). Dengan demikian, kita dapat
melihat bahwa konsep pencocokan adalah sangat penting dalam akuntansi historical cost.
o Ini adalah konsep yang memandu akuntan dalam menentukan biaya yang benar-benar
menjadi biaya (pengeluaran). Istilah expired cost untuk biaya dan biaya diamortisasi
untuk aktiva non-moneter berasal dari biaya melampirkan teori yang diterapkan pada
alokasi historical cost.
Konservatisme (Conservatism)
o Beban harus segera diakui, sedangkan pendapatan menunggu sampai ada kepastian
bahwa pendapatan tersebut akan diterima.
o Penurunan nilai aset segera diakui sedangkan peningkatan aset tidak diakui.
o Contoh : utang harus segera diakui meskipun belum pasti.
o Konsep conservatism dalam historical cost accounting:
Semakin lama semakin naik
Tidak mengakui harga yang lebih tinggi, sehingga tidak berpengaruh dengan naik-
turunnya harga, sehingga harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Konsep (asumsi) yang digunakan dalam akuntansi yang menggunakan konsep
kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian.
o Relevan
Sesuai dengan tujuan - untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang
membutuhkan informasi dari masa lalu.
o Dapat dipercaya
Dicatat berdasarkan masa yang lalu, maka akan lebih mudah dipercaya, karena dapat
dibuktikan kebenarannya.
o Tujuan Akuntansi
Lebih memperhatikan yang akan datang. Kritik tidak sesuai dengan tujuan akuntansi
karena pengguna laporan keuangan ingin informasi di masa yang akan datang. Apabila
pakai historical cost maka akan sulit mengetahui informasi di masa yang akan datang.
Adanya asumsi kontinuitas usaha yang tidak sesuai. Kontinuitas usaha dalam
melakukan kegiatan akuntansi, perusahaan dianggap hidup terus dan tidak akan mati,
maka apabila memiliki aktiva yang lebih dari satu periode akuntansi maka akan
dialokasikan sesuai taksiran manfaatnya. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak
perusahaan yang dibubarkan ditengah jalan, sehingga tidak historical cost tidak cocok.
o Penandingan
o Kebutuhan Investor
Dalam pengambilan keputusan, bukan cuma laporan keuangan yang harus dilihat tetapi
juga aspek lainnya : kondisi pasar, kondisi ekonomi, perilaku pasar.
Current Cost Accounting adalah sebuah sistem akuntansi di mana asset dinilai dengan harga
beli pasar sekarang dan laba ditentukan berdasarkan current cost.
Bagi manajer, dapat mengambil keputusan yang lebih akurat dalam memprediksi karena
didasarkan pada harga saat ini.
Hal ini sesuai dengan keinginan investor yaitu informasi saat ini yang dapat digunakan
untuk memprediksi kejadian di masa yang akan datang sehingga dapat menghasilkan
return sesuai dengan yang diharapkan.
Evaluasi manajer oleh pihak luar (investor) untuk mengetahui bagaimana manajer
dalam mengelola perusahaan.
Penghematan biaya yang direalisasi (peningkatan nilai aset yang dimiliki badan
usaha)
o Modal merupakan konsep kepemilikan finansial sehingga laba ditentukan setelah modal
dinyatakan pada harga saat ini.