ASIDI-ALKALIMETRI
A. TUJUAN PRATIKUM
1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses titrasi aside-alklimetri.
2. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi sampel dengan metode aside alkalimetri.
B. DASAR TEORI
Titrasi asam-basa sering disebut asidimetri-alkalimetri, sedang untuk titrasi atau
pengukuran lain-lain sering juga dipakai akhiran ometri menggantikan imetri. Kata
metri berasal dari bahasa Yunani dan berarti ilmu, proses atau seni mengukur; I dan o
dalam hubungan dengan metri berarti sama saja, yaitu dengan atau dari (with atau of).
Jadi, asidimetri dapat diartikan pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan
asam (yang diukur jumlah basa atau garam). (Harjadi, 1987, 134)
1. Titik awal sebelum titrasi dimulai (0% titrant). pH yang digunakan adalah Ph titrasi.
2. Titik tengah daerah sebelum titik ekivalen (50%) . pH yang digunakan adalah pH
campuran tersebut.
3. Titik ekivalen (100% titrant telah ditambahkan). pH yang digunakan pH ekivalen.
4. Daerah setelah titk ekivalen. pH yang digunakan adalah pH campuran ini. (Harjadi,
1987,147)
Kesempurnaan titrasi pada saat pelaksanaan sangat penting karena bila titrasi semakin
sempurna, daerah curam kurva titrasi semakin panjang pula, memungkinkan penggunaan
berbagai indikator dan memungkinkan juga pemilihan indicator dengan perubahan warna yang
sangat tajam. Dengan demikian presesi titrasi sangat tinggi, maka dikatakan bahwa titrasi dapat
dilaksanakan. (Harjadi, 1987;151)
Alat
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Pipet volume
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
7. Corong
8. Gelas beker
9. Ball filler
Bahan
1. HCl
2. C2H2O4
3. NaOH
4. CH3COOH
5. Na2CO3
6. Indikator metil orange (MO)
7. Indikator fenolftalein (PP)
D. SKEMA KERJA
Na2CO3 Indikator PP
10 ml 2 tetes
Pencampuran
HCl
Menghentikan titrasi saat
Titrasi (ulangi 3x)
terjadi perubahan warna
HCl
Pencampuran
NaOH
NaOH
Titrasi (ulangi 3x)
CH3COOH Indikator PP
10 ml 2 tetes
Pencampuran
NaOH
Pencobaan Pertama
= 0,025 2
= 0,05 M
Normalitas = M x Ekuitas
= 0,05 x 2
= 0,1 N
2. Moralitas dan Normalitas HCl
Ditanya (1) : Normalitas HCl
N (HCl) x V (HCl) = N (Na2CO3) x V (Na2CO3)
N (HCl) x 5,3 ml = 0,1 N x 10 ml
5,3 N (HCl) =1
N (HCl) = 0,18 N
(2) Molaritas HCl
M=
0,18
M=
1
M = 0,18 M
Pertanyaan :
Bereaksi
Sisa
Percobaan kedua
= 0,05
(2) Normalitas H2C2O4.2H2O = M x ekuivalen
= 0,05 x 2
= 0,1 N
2. Molaritas dan Normalitas NaOH
Diketahui :
NaOH = 6,02 gram/1500 ml
Mr NaOH = 40 gram/mol
Ditanya :
(1) Molaritas NaOH
N (H2C2O4.2H2O) x V (H2C2O4.2H2O) = N (NaOH) x V (NaOH)
0,1 N x 10 = 10,23 x N (NaOH)
1 = 10,23 N (NaOH)
0,09 M = N (NaOH)
(2) Normalitas NaOH =
0,09
=
1
= 0,09 N
Pertanyaan :
1. Tulis persamaan yang terjadi !
2 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O
2. Selain asam okslat, senyawa apa saja yang bisa dibuat perkitsn deksnst stsu e1
a. Asam trioksida
b. Asam benzoate
c. Kalium bromade
d. Kalium Hidrogen Phtalat.
e. Natrium karbonat
f. Natrium Klorida
Percobaan ketiga
Diketahui :
Mr NaOH = 40 gram/mol
Ditanya :
1000
(1) Normalitas NaOH =
6,02 1000
=
40 1500
= 0,15 x 0,6
= 0,1 M