Anda di halaman 1dari 13

BAB V

ASIDI-ALKALIMETRI

A. TUJUAN PRATIKUM
1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses titrasi aside-alklimetri.
2. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi sampel dengan metode aside alkalimetri.

B. DASAR TEORI
Titrasi asam-basa sering disebut asidimetri-alkalimetri, sedang untuk titrasi atau
pengukuran lain-lain sering juga dipakai akhiran ometri menggantikan imetri. Kata
metri berasal dari bahasa Yunani dan berarti ilmu, proses atau seni mengukur; I dan o
dalam hubungan dengan metri berarti sama saja, yaitu dengan atau dari (with atau of).
Jadi, asidimetri dapat diartikan pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan
asam (yang diukur jumlah basa atau garam). (Harjadi, 1987, 134)

Asidimetri dapat diartikan pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan


asam (yang diukur jumlah basa dan garam). Alkalimetri merupakan metode yang
berdasarkan pada reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidrogen (berasal dari asam)
dengan ion hidroksida (berasal dari basa) yang membentuk molekul air. Karenanya
alkalimetri dapat didefinisikan sebagai metode untuk menetapkan kadarasam dari suatu
bahan dengan menggunakan larutan basa yang sesuai Asam, menurut Arrhenius, adalah
senyawa yang jika dilarutkan dalam air terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan anion.
Titer yang digunakan pada alkalimetri adalah NaOH atau KOH. (Jurnal Eduhealth, vol.
3 no. 2, september 2013, 115-116).
Jadi, aside-alkalimetri yakini titrasi yang menyangkut asam dan basa diantaranya :
1. Asam kuat basa kuat
Persamaan reaksi :
NaOH + HCI NaCI + H2O
Reaksi ionnya:
H+ + OH- H2 O (Harjadi, 1987,134).
2. Asam kuat- basa lemah
Persamaan reaksi:
HCI + NH4OH H2O + NH4CI
Reaksi ionnya:
H+ + NH4OH H2O + NH4+ (Harjadi, 1987, 135).
3. Asam kuat garam dari asam lemah
Persamaan reaksi:
HCI + NH4BO2 HBO + NH4CI
Reaksi ionnya:
H+ + BO2- HBO2 (Harjadi, 1987, 135)
Indikator pada titrasi asam basa adalah asam atau basa organik lemah yang
mampu berada dalam dua macam bentuk warna yang berbeda, warna dalam bentuk ion
dan warna dalam bentuk molekul sehingga dapat saling berubah warna dari satu bentuk
ke bentuk lain pada konsentrasi H+ atau pH tertentu. Pemilihan indikator sangat
tergantung pada titik ekivalen reaksi antara analit dengan titer. (Jurnal Eduhealth, vol. 3
no. 2, september 2013, 116).
Indikator asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannnya berubah. Misalnya biru bromtimol (bb): dalam larutan asam ia berwarna
kuning, tetapi dalam lingkungan basa warnannya biru. Warna dalam keadaan asam
dinamakan warna asam dari indicator (kuning untuk bb), sedang warna yang ditunjukkan
dalam keadaan basa disebut warna basa. Asam dan basa tidak berarti pH kurang atau
lebih dari tujuh. Asam berarti pH lebih rendah dan basa berarti pH lebih besar dari trayek
indikator dan trayek perubahan warna yang bersangkutan. (Harjadi, 1987, 137)

Tabel 10.1 beberapa indikator asam-basa yang penting.


Warna
Nama pKi Jenis Trayek pH A B
1. Biru timol 1,65 A 1,2 2,8 Mr - Kn
2. Kuning metil 3,2 B 2,9 4,0 Mr Kn

3. Jingga Metil 8,90 B 3,1 4,4 Mr - Ji


4. Merah metil 5,0 B 4,2 6,3 Mr - Kn
5. Biru bromtimol 7,3 A 6,0 7,6 Kn - Br
6. Fenolftalein A 8,0 9,6 TB - Mr
Sumber: Harjadi, (1987, 137)

Larutan yang dititrasi dalam asidimetri-alkalimetri mengalami perubahan pH. Misalnya


larutan asam dititrasi dengan basa, pH larutan mula-mula rendah dan titrasi naik. pH diukur
dengan pengukur pH pada awal titrasi dan waktu titrasi terentu dimulai. Maka kalau pH larutan
dialurkan lawan volume titrant diperoleh grafik yang disebut kurva titrasi. (Harjadi, 1987,138)
Daerah titrasi dibedakan menjadi empat sebagai berikut :

1. Titik awal sebelum titrasi dimulai (0% titrant). pH yang digunakan adalah Ph titrasi.
2. Titik tengah daerah sebelum titik ekivalen (50%) . pH yang digunakan adalah pH
campuran tersebut.
3. Titik ekivalen (100% titrant telah ditambahkan). pH yang digunakan pH ekivalen.
4. Daerah setelah titk ekivalen. pH yang digunakan adalah pH campuran ini. (Harjadi,
1987,147)

Kesempurnaan titrasi pada saat pelaksanaan sangat penting karena bila titrasi semakin
sempurna, daerah curam kurva titrasi semakin panjang pula, memungkinkan penggunaan
berbagai indikator dan memungkinkan juga pemilihan indicator dengan perubahan warna yang
sangat tajam. Dengan demikian presesi titrasi sangat tinggi, maka dikatakan bahwa titrasi dapat
dilaksanakan. (Harjadi, 1987;151)

C. ALAT DAN BAHAN

Alat
1. Statif
2. Klem

3. Buret

4. Pipet volume

5. Pipet tetes
6. Pipet ukur

7. Corong

8. Gelas beker
9. Ball filler

Bahan
1. HCl
2. C2H2O4
3. NaOH
4. CH3COOH
5. Na2CO3
6. Indikator metil orange (MO)
7. Indikator fenolftalein (PP)

D. SKEMA KERJA
Na2CO3 Indikator PP

10 ml 2 tetes

Pencampuran

HCl
Menghentikan titrasi saat
Titrasi (ulangi 3x)
terjadi perubahan warna

Titrat Metil orange


2 tetes
Pencampuran

HCl

Titrasi (ulangi 3x)

Gambar 4.1 Standarisasi HCl dengan Na2CO3


H2C2O4 Indikator PP
10 ml 2 tetes

Pencampuran

NaOH

NaOH
Titrasi (ulangi 3x)

Gambar 4.2 Standar NaOH dengan H2C2O4

CH3COOH Indikator PP
10 ml 2 tetes

Pencampuran

NaOH

Titrasi (ulangi 3x)

Gambar 4.3 Penetapan kadar asam asetat


E. DATA PENGAMATAN

Pencobaan Pertama

Tabel 5.1 Titrasi antara Na2CO3 dengan HCl

Tabung Erlenmeyer Volume (Na2CO3) Volume (HCl)


1. 10 ml 5,2 ml
2. 10 ml 5,2 ml
3. 10 ml 5,5 ml
Rata-rata 10 ml 5,3 ml
Perhitungan :

1. Moralitas dan Normalitas Na2CO3


Diketahui :
Na2CO3 = 2,65 gram/500 ml
Mr = 105,99 gram/mol
Ditanya (1) : Molaritas Na2CO3
1000
Molaritas Na2CO3 =

2,65 1000
=
105,99 500

= 0,025 2
= 0,05 M
Normalitas = M x Ekuitas
= 0,05 x 2
= 0,1 N
2. Moralitas dan Normalitas HCl
Ditanya (1) : Normalitas HCl
N (HCl) x V (HCl) = N (Na2CO3) x V (Na2CO3)
N (HCl) x 5,3 ml = 0,1 N x 10 ml
5,3 N (HCl) =1
N (HCl) = 0,18 N
(2) Molaritas HCl

M=

0,18
M=
1
M = 0,18 M

Pertanyaan :

1. Tulis persamaan reaksi yang terjadi !


HCl + Na2CO3 NaH2CO3 + NaCl
NaH2CO3 + 2HCl NaCl + H2O + CO2
2. Hitung molaritas dan normalitas Natrium Karbonat yang dibuat !
Molaritas Natrium Karbonat = 0,05 M
Normalitas Natrium Karbonat = 0,1 N
3. Mengapa dalam titrasi ini digunakan metil merah sebagai indikator
Karena pH garam yang dihasilkan (NaCl) mendekati trayek pH indikator metil merah
(4,7 6,2)
4. Berapa pH larutan HCl sebelum dititrasi dan saat TE ?
HCl + Na2CO3 NaH2CO3 + NaCl
Mula-mula

Bereaksi

Sisa
Percobaan kedua

Table 5.2 Titrasi antara H2C2O4.2H2O dengan NaOH

Tabung Erlenmeyer Volume (H2C2O4.2H2O) Volume (NaOH)


1. 10 ml 10,5 ml
2. 10 ml 10,4 ml
3. 10 ml 9,8 ml
Rata-rata 10 ml 10,23 ml
Perhitugan :

1. Molaritas dan Normalitas H2C2O4.2H2O


Diketahui :
H2C2O4.2H2O = 4,73 gram/750 ml
Mr H2C2O4.2H2O = 126,07 gram/mol
Dutanya
1000
(1) Molaritas H2C2O4.2H2O =

4,73 1000
=
126,07 750

= 0,05
(2) Normalitas H2C2O4.2H2O = M x ekuivalen
= 0,05 x 2
= 0,1 N
2. Molaritas dan Normalitas NaOH
Diketahui :
NaOH = 6,02 gram/1500 ml
Mr NaOH = 40 gram/mol
Ditanya :
(1) Molaritas NaOH
N (H2C2O4.2H2O) x V (H2C2O4.2H2O) = N (NaOH) x V (NaOH)
0,1 N x 10 = 10,23 x N (NaOH)
1 = 10,23 N (NaOH)
0,09 M = N (NaOH)

(2) Normalitas NaOH =

0,09
=
1
= 0,09 N
Pertanyaan :
1. Tulis persamaan yang terjadi !
2 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O
2. Selain asam okslat, senyawa apa saja yang bisa dibuat perkitsn deksnst stsu e1
a. Asam trioksida
b. Asam benzoate
c. Kalium bromade
d. Kalium Hidrogen Phtalat.
e. Natrium karbonat
f. Natrium Klorida

Percobaan ketiga

Table 5.3 Titrasi antara CH3COOH dan NaOH

Tabung Erlenmeyer Volume (CH3COOH) Volume (NaOH)


1. 10 ml 7,8 ml
2. 10 ml 5,3 ml
3. 10 ml 5,2 ml
Rata-rata 10 ml 6,1 ml
Perhitungan :

Diketahui :

NaOH = 6,02 gram/1500 ml

Mr NaOH = 40 gram/mol

Ditanya :
1000
(1) Normalitas NaOH =

6,02 1000
=
40 1500

= 0,15 x 0,6

= 0,1 M

(2) Normalitas (CH3COOH)


N (CH3COOH) , V (CH3COOH) = N (NaOH) . V (NaOH)
N (CH3COOH) x 10 = 0,1 x 6,1
0,61
N (CH3COOH) =
1
N (CH3COOH 0,061 N

(3) Molaritas =
;
0,061
=
1
= 0,061 M
Pertanyaan :
1. Tulis persamaan reaksinya.
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O
2. Mengapa manggunakan indicator PP ?
Karena trayek pH CH3COONa mendekati trayek pH indikator PP (8-9,6) dan pada
keadaan asam indicator PP tidak berwarna dan pada keadaan basa berwarna merah
muda, sehingga cocok untuk titrasi asam oleh basa

Anda mungkin juga menyukai