Di dalam kulit bumi, di bawah gunung api terdapat rongga besar dengan
dinding tidak beraturan disebut dapur magma. Dapur magma berisi benda cair liat
sangat panas, yang disebut magma. Magma yang mencapai permukaan bumi
disebut lava. Lava pijar yang keluar dari gunung api, suhunya masih sangat tinggi
yaitu masih beberapa ratus drajad celsius. Setelah beberapa lama suhu lava makin
Magma yang menerobos atau menyusup menuju permukaan bumi ada yang
membeku sampai di permukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku
mencapai permukaan bumi disebut intrusi magma, dan bila sampai di permukaan
melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api.
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
1. Diskordan
Diskordan adalah salah satu tipe intrusi batuan beku dimana intrusi ini memotong
adalah:
31
32
a. Batolith
Tubuh intrusi yang mempunyai ukuran sangat besar, yaitu > 100
km2 dan membeku pada kedalaman yang sangat besar. Kata batolith berasal
dari bahasa Yunani bathos yang artinya dalam dan lithos yang artinya batu.
Batolith hampir selalu memiliki komposisi jenis batuan asam dan intermediet,
dengan sejarah yang komplek dan komposisi yang beragam. Batolith dapat
dibedakan dengan batuan beku yang ada di sekitarnya dengan beberapa kriteria
sangat besar dengan dua proses yaitu jika lapisan di atasnya terkena gaya
batolith yang terkenal adalah batolith yang tersingkap di Sierra Nevada (USA)
b. Stock
seperti batolith, yaitu bentuknya tidak beraturan, tetapi dimensinya lebih kecil
yaitu kurang dari 10 km2. Stock merupakan penyerta tubuh suatu batolith atau
c. Dike
mempunyai bentuk tabular atau memanjang. Intrusi dike adalah suatu tubuh
batuan beku yang mempunyai perbandingan aspek yang sangat besar. Ini
berarti bahwa ketebalannya biasanya akan lebih kecil dari dua dimensi lainnya.
Tekstur dan komposisi dike dapat bervariasi dari diabas atau basaltik sampai
granitik atau riolitik, tapi yang paling banyak dijumpai adalah berkomposisi
basaltik. Dike bisa disebut pegmatit apabila kristal yang ada di batuan tersebut
Leher vulkanik yang tersingkap di permukaan bumi dan terus mengalami erosi
Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku
yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.
35
2. Konkordan
Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan batuan
di sekitarnya.
a. Sill
Tubuh batuan intrusif yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan
batuan di sekitarnya. Sill akan menyisip di antara bidang lemah pada batuan,
sebagai contoh pada bidang perlapisan pada batuan sedimen atau foliasi pada
terbakar pada bagian atas dan bawah batuan yang diintrusi. Karena magma yang
sangat cair adalah salah satu yang paling dibutuhkan pada pembentukan sill,
mengandung banyak mineral berharga seperti emas, platina, chrom, dan elemen
jarang lainnya.
b. Laccolith
36
yang semula datar menjadi melengkung karena terdesak oleh intrusi ini,
mil dengan kedalaman mencapai ribuan meter. Bentuk laccolith bisa cembung
terbentuk pada tempat yang dangkal dan viskositas magma besar, dan
c. Lopolith
yang lebih besar dari Lopolith yaitu dari puluhan sampai ratusan kilometer
basaltic, sehingga massa jenis besar dan cenderung menenpati bagian cekung.
37
d. Paccolith
Tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk
beku. Untuk macam batuannya sendiri, bisa dibedakan berdasar tekstur dan
dicocokkan dengan tabel klasifikasi yang telah tersedia dan akan diketahui
nama batuannya. Klasifikasi yang paling umum adalah berdasarkan seri reaksi
Bowen.
peridotit
Klasifikasi batuan di atas adalah untuk batuan beku plutonik. Untuk batuan
beku hipabisal (intrusi minor), penamaan batuan biasanya diberi tambahan nama
4.2. LAVA
Lava adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari
dalam bumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang
seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti lava ropi atau
lava blok (umumnya di Indonesiamembentuk lava blok). Bila agak kental, akan
39
mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan pada bagian
pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila
posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava.
struktur lava setelah membeku dan sebarannya, lava dapat dikelompokan ke dalam
3 jenis yaitu:
Apa perbedaan ketiga jenis lava tersebut?Kita lihat penjelasannya di bawah ini
1. Lava basalt
rendah. Lava ini mudah mengalir mengikuti lembah dan menyebar hingga jarak
yang sangat jauh. Contoh gunung api yang mengeluarkan lava jenis ini adalah
Gunung Kilauea dan Maona Loa di Kepulauan Hawaii, dan Gunung api di
Islandia. Di Hawaii jenis lava ini sering disebut Pahoehoe (tali) oleh
basalt pada saat akan membeku seringkali membentuk struktur tiang dan
2. Lava andesit
atau sering disebut juga intermediate. Lava andesit memiliki ciri kental dan
tidak mampu mengalir jauh dari pusat erupsi. Pada saat membeku lava jenis ini
dapat membentuk struktur seperti tiang, bantal tapi jarang membentuk struktur
Pahoehoe.
3. Lava rhyolite
42
Endapan piroklastik mulanya terjadi akibat adanya jatuhan pada saat gunung
api meletus, dan pada saat pengendapan memiliki ukuran ketebalan yang sama pada
43
o Fall Deposits
yang keluar saat gunung meletus. Endapan jenis ini memiliki sortasi yang
lebih besar akan jatuh dekat ke pusat erupsi dan material yang berukuran
lebih kecil akan jatuh jauh dari pusatnya. Tipe batuan yang dihasilkan akan
o Flow Deposits
o Surge Deposits
yang dilewati akan hancur dan menyatu dengan aliran piroklastik tersebut.
ini berdasarkan jenis materialnya dan ukuran materialnya. Jenis material ada 3,
yaitu gelasan, fragmen batuan, dan kristal mineral. Sedangkan ukuran material
4.4. Lahar
Lahar (dari bahasa Jawa) adalah aliran material vulkanik yang biasanya
berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di
lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini
berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang sering berada di
daerah aliran lahar ini. Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa puluh
meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang
46
cukup besar. Untuk itu biasanya lahar dibuatkan saluran khusus yang di dalam
LAHAR (dingin) : Lahar berasal dari dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi
adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra
(material vulkanik) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh
gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu
melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar
adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan
LAHAR panas : sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu
sekitar. Lahar panas hanya dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai danau
kepundan tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai
100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh
magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi
47
ledakan). air yang telah panas ini akan meluap bercampur dengan tefra (selanjutnya
seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk endapan lahar. Lahar panas ini
tidak akan menghanguskan tumbuhan atau makhluk hidup seperti pada awan panas,
kerucut gunungapi komposit dapat dibagi menjadi facies sentral, facies proksimal,
facies medial, dan facies distal. Secara bentang alam, pembagian tersebut dimulai
dari pusat erupsi di bagian puncak, menurun ke arah lereng, kaki serta dataran di
sekelilingnya. Facies sentral gunungapi dicirikan oleh asosiasi batuan beku intrusi
dangkal, kubah lava, dan batuan ubahan hidrotermal. Facies proksimal tersusun
oleh perselingan aliran lava dan breksi piroklastika. Facies medial terutama berupa
breksi piroklastika, dan breksi lahar, sedangkan facies distal lebih banyak disusun
oleh batuan epiklastika berukuran butir pasir lempung, dan konglomerat. Tuf dapat
tersebar mulai dari facies proksimal sampai distal karena berbutir halus dan ringan.
Pembagian facies gunungapi di dalam batuan berumur Tersier atau lebih tua
sumber baru di bidang mineral dan energi, penataan lingkungan, serta mitigasi
bencana geologi. Lebih dari itu, kajian facies gunungapi ini dapat digunakan untuk
rekontruksi gunungapi.
48
Gambar 38. Peta Titik Pengamatan Survey Geomorfologi Fasies Gunungapi Sekitar
Daerah Boko
pada beberapa lokasi sebagai titik sampel. Secara umum, gunungapi yang
kenampakan yang mendekati utuh hampir tidak dapat lagi ditemukan. Oleh sebab
itu, analisis sedimentasi berbagai material peninggalan aktivitas gunung ini menjadi
begitu penting dilakukan. Titik survei pertama berada pada koordinat X: 0444364,
Y:9140281 berada pada satuan bentuklahan dataran koluvial. Lokasi ini terdapat
aliran sungai dan terlihat lapisan sedimentasi pada dinding sungai. Pada lapisan
dengan teksturnya kasar. Batuan yang ditemukan di sini di antaranya shale dan
aglomerat.
daerah sekitar Boko (tepatnya di sisi timur candi) ini sebagian besar adalah shale,
yaitu batuan endapan di laut dalam yang kemudian terangkat dan nampak.
mengindikasikan bagian dari facies distal yang dahulunya terendam air laut cukup
49
permukaan.
dahulunya adalah bagian dari facies sentral, yaitu berada di posisi atas dari bagian
utuh gunungapi. Lokasi ini sekarang berada di lereng bagian atas bukit di sisi timur
Candi Boko.
gunungapi lainnya. Sedangkan pada lereng atas bukit pada titik kajian tidak
lokasi ditemukannya batuan aglomerat ini adalah bagian transisi dari facies sentral
ke facies proksimal. Asumi ini didukung oleh ditemukannya batuan aglomerat yang
lebih banyak di bukit pada sisi yang lebih belakang dari lokasi kajian, dimana pada
peta geologi tertera bahwa lokasi tersebut tersingkap Formasi Kebobutak yang
kepundan dahulunya berada di sekitar lokasi ini. Observasi pada lokasi yang lebih
bawah, yaitu di sekitar sungai (titk pertama) batuan aglomerat didapatkan dengan
jumlah yang lebih sedikit, dan oleh karena dahulunya diperkirakan di situ terendam
air, yang tidak lain adalah facies distal yang berada di dasar laut, maka
50
longsoran yang cukup intensif di daerah ini karena materialnya mulai lapuk dan
ditemukan batuan breksi vulkanik dan ditemukan pula batu pasir serta batuan
pseudokarst. Batuan breksi vulkanik yang ditemukan pada titik keempat dengan
dalam facies transisi medial dan distal, yaitu dijumpai batuan lava beku gunungapi,
tetapi berasal dari Gunungapi Merapi, yaitu gunungapi muda yang materialnya
bawaan dari bukit di belakangnya, yang masih menjadi bagian dari facies distal
0442969, Y: 9140987. Lapisan batuan paling atas merupakan batu pasir agar kasar
dan di bawahnya merupakan tuff (kasar-halus), di bawah lapisan tuff ini terdapat
lapisan batuan zeonith berwarna hijau dan disusul lapisan dibawahnya yaitu
lempung. Pengukuran dip menghasilkan angka sebesar : 17,57o dan strike : 40ONE
. Arah strike menunjukkan perlapisan mengarah relatif timur laut-barat daya, dan
perlapisan sesuai dengan ditemukannya batuan terobosan breksi vulkanik tidak jauh
dari lokasi tersebut. Ditemukannya batuan breksi vulkanik ini juga mendukung
di Candi Boko dan sekitarnya, sehingga kondisi ini menjadikan daerah di atas