Anda di halaman 1dari 2

1.

TAPAK LIMAN (Elephantopi Scaberis Folium)

a. Nama Daerah/Asing
Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk,
jukut cancang, tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak
tana (Madura),; Ku di dan (China).; Asing : Prickly-leaved Elephants
Foot
b. Habitat
Tapak liman berasal dari Amerika tropis, kini ditemukan di banyak
negara Asia, (contohnya Cina), dan di Polynesia. Di Indonesia tumbuhan
ini tumbuh di atas dataran rumput, di pinggir jalan, tanggul dan di pinggir
hutan pada ketinggian 1200 m dari permukaan laut. Ternatahunan, tegak,
berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm 80 cm, batang kaku
berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal
berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong,
bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang
daun 10 cm 18 cm, lebar 3 cm 5 cm. Daun pada percabangan jarang
dan kecil, dengan panjang 3 cm 9 cm, lebar 1 cm 3 cm. Bunga bentuk
bonggol, banyak, warna ungu. Buah berupa buah longkah. Masih satu
marga tetapi dari jenis lain, yaitu Elephantopus tomentosa L.,
mempunyai bunga wama putih, bentuk daun bulat telur agak licin,
mempunyai efek therapy yang sama, tapi khasiat penurun panas dan anti
radang kurang poten. Lebih sering digunakan pada rheumatic dan anti
kanker.
Tapak liman merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang
tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan
berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang
pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya
besar sekitar 4-35 x 2-7cm. Bunganya berwarna merah-ungu, terbagi
menjadi lima bagian dan mulai muncul sekitar bulan April sampai
Oktober. Bu-nganya mekar antara Jam 13-14 siang, dimana bunganya
siap untuk dibuahi oIeh serangga, dan sekitar jam 16 bunga telah tertutup
kembali.Bunganya berwarna ungu dan tumbuh dari jantung daun. Pada
tumbuhan ini terjadi pembuahan dini. Akar pada tanaman ini besar, kuat
dan berbulu seperti pohon sikat.
c. Kandungan Kimia
Daun: Epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-contan-
1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin
Bunga: Luteolin-7-glucoside.
d. Efek Farmakologi
Ekstrak air dan etanol daun tapak liman yang diberikan secara oral
pada tikus jantan galur Sprague Dawley yang sebelumnya telah diinduksi
dengan pepton dan asetosal sebagai pembanding menunjukkan
penurunan suhu 1,9 C.
e. Toksisitas
Ekstrak air dan etanol (0,3-6 g/kg BB, i.p) menyebabkan geliat,
kelemahan otot, dan kematian pada mencit. Dosis maksimum pada tikus
yang dapat ditoleransi untuk kedua ekstrak 3 g/kg BB, sedangkan untuk
deoksielefantopin 40 mg/kg BB. Pada pengujian toksisitas sub kronis
ekstrak etanol herba tapak liman dosis 42,22 mg/kg BB pada tikus putih
betina galur Wistar tidak menunjukkan efek toksik. Pada dosis 84,43
mg/kg BB menunjukkan peningkatan aktivitas enzim glutamat piruvat
transaminase secara bermakna.

Anda mungkin juga menyukai