Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTIKUM BENGKEL ELEKTRONIKA


POWER SUPPLY REGULATOR

Oleh :
Muhammad Kevin Mubarok
EK-1C
3.32.15.2.12

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Elektronika merupakan salah satu peralatan yang digunakan oleh manusia


setiap hari atau bahkan dapat dikatakan merupakan suatu kebutuhan pokok umat
manusia. Perangkat atau peralatan elektronika memang sangat dibutuhkan oleh
manusia di era modern saat ini, dengan adanya peralatan ini memudahkan manusia
untuk memperlancar aktivitas kesehariannya, terutama pada dunia perindustrian
sangat membantu untuk mempercepat hasil produksi, meningkatkan kualitas
barang produksi, mempermudah proses produksi, serta menekan biaya produksi.

Dalam perkembangan zaman peralatan elektronika ini berkembang secara cepat


dari teknologi yang secara manual hingga yang secara otomatis tanpa kendali
manusia. Sepeti pintu otomatis, mesin cuci otomatis, TV auto on-off, dan peralatan
otomatis lain.

Dalam laporan tertulis ini akan saya bahas tentang Power Supply Regulator.
Hampir semua peralatan elektronika membutuhkan bagian ini, yang mana bagian
ini merupakan rangkaian yang bisa dikatakan wajib dimiliki oleh sebuah peralatan
elektronika sebagai penyuplai sumber energi sebuah sistem untuk menjalankan
proses tertentu.

2 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Komponen

Untuk pembuatan rangkaian Power Supply Regulator,maka dibutuhkan


komponen sebagai kebutuhan pokok dalam rangkaian. Konponen - komponen
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dioda
Secara etimologis pengertian dioda berasal dari dua buah kata DI (dua)
dan ODA (elektroda), yang artinya dua elektroda.Secara harfiah pengertian
dioda adalah sebuah komponen elektronika yang memiliki dua buah
elektroda dimana elektroda berpolaritas positif disebut Anoda dan elektroda
yang berpolaritas negatif disebut Kathoda.Fungsi dioda sangat
berhubungan dengan sistem pengendalian arus tegangan.

Dioda merupakan komponen aktif yang bersaluran dua, tapi khusus


untuk dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai
pemanas.Namun pada umumnya dioda memiliki dua elektroda aktif dimana
isyarat listrik dapat mengalir.Kebanyakan komponen ini digunakan karena
karakteristik satu arah yang dimilikinya, sedangkan dioda varikap (variable
capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali
tegangan.

Gambar 2.1 Dioda

Pada gambar 2.1 struktur dioda di atas terlihat jelas adanya sambungan
semikonduktor P-N. Pada bagian sambungan terdapat sebagian area yang
ternetralkan yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat
keseimbangan hole dan elektron artinya elektron pada sisi N melompat
sebagian ke sisi P sehingga area tersebut menjadi area ternetralkan. Seperti
yang sudah kita ketahui bersama, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole

3 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-
elektron yang siap untuk bebas.

Jika dioda diberi bias positif (forward bias/bias maju), dengan kata lain
memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron
dari sisi N akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Setelah elektron
bergerak meninggalkan tempatnya mengisi hole disisi P, maka akan
terbentuk hole pada sisi N. Terbentuknya hole hasil dari perpindahan
elektron ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan
terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke
sisi N.

Dioda pada umumnya terbuat dari bahan silikon yang mempunyai


tegangan pemicu sebesar 0.7 Volt. Tegangan ini menurut uraian di atas
adalah tegangan minimum yang diperlukan agar elektron bisa melompat
mengisi hole melalui area penetralan (depletion layer). Di dalam dioda
tidak akan terjadi atau sulit sekali terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-
masing tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan lapisan deplesi
(depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Dioda
dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, diantaranya:

1. Dioda Standar (Rectifier)

Gambar 2.2 Dioda Rectifier

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium.Dioda
silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3
V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung
spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi,
arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap
kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

4 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi
sebagai berikut:

1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148
(500mA).

2. Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen elektronika yang


dapat menyimpan arus listrik sementara di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor
ini di gunakan untuk penstabil tegangan pada AC/DC power dan
Amplifier.Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh
Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore), dan komponen ini memiliki satuan yang disebut Farad,
nama Farad sendiri di ambil dari sang penemunya yaitu Michael Faraday.

Struktur sebuah kapasitor terbuat terdiri dari 2 plat logam yang


dipisahkan dengan isolator. Isolator ini terdiri dari bahan-bahan dielektrik
yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada
saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang
satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif
dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.Muatan elektrik
ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.Di alam
bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-
muatan positif dan negatif di awan.Ukuran kapasitor adalah Farad. Semakin
besar jumlah Farad atau kapasitas muatan listrik yang dapat di tampung
5 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok
maka bentuk dari kapasitornya akan semakin besar. Tetapi di dalam sebuah
komponen elektronika nilai yang terdapat dalam sebuah kapasitor nilainya
kecil, biasanya satuan yang di gunakan adalah F, nF dan pF.

1 F = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F

Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya


dalam waktu yang relatif.Kapasitor adalah komponen elektronika yang
berfungsi menyimpan muatan listrik, selengkapnya mengenai definisi
kapasitor bisa membaca tulisan terdahulu tentang Pengertian
Kapasitor.Kapasitor sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu kapasitor polar
dan kapasitor bipolar/ non polar.Pembagian ini berdasarkan pada adanya
polaritas (kutub positif dan negatif) dari masing-masing kapasitor.

1. Kapasitor Polar

Kapasitor polar memiliki dua kutub yang berbeda pada kakinya (-/+),
Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas adalah karena proses
pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif
anoda dan kutub negatif katoda. sehingga dalam pemasangannya tidak
boleh terbalik.

Gambar 2.3 Simbol Kapasitor Polaritas

Kapasitor polar biasa disebut juga dengan nama elco, satuan yang
digunakan untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco adalah F(mikro
Farad). Tiap elco memiliki tegangan kerja yang berbeda-beda, biasanya
batas maksimal tegangan yang diperbolehkan untuk sebuah elco tertulis
pada bodynya.Tegangan kerja pada elco dinyatakan dalam volt.Apabila
sebuah elco memiliki nilai 10F/25volt, itu artinya elco tersebut bernilai 10
mikro Farad dan memiliki batas maksimum tegangan 25 volt.Sifat kapasitor
ini adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu
yang relatif.

6 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


2. Kapasitor Non Polar

Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan


bahan dielektrik dari keramik, film dan mika.Keramik dan mika adalah
bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang
kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang
biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi.
Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material
seperti polyester(polyethylene terephthalateatau dikenal dengan sebutan
mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan
lainnya.

Gambar 2.4 Simbol Kapasitor Non Polaritas

Kapasitor non polar artinya tidak memiliki polaritas. Bagi yang belum
mengetahui apa itu polaritas, polaritas adalah kutub positif dan kutub
negatif. Polaritas sama halnya dengan baterai dimana ada kutub positif dan
negatif dan pemasangannya tidak boleh terbalik. Nah kalau kapasitor non
polar artinya tidak memiliki kutub negatif dan positif, jadi pemasangan
kapasitor non polar tidak apa-apa jika pemasangan kaki-kakinya
terbalik.Jenis dari kapasitor ini adalah Kapasitor Mika, Mylar, Kertas,
Keramik, Plastik.

Cara membaca nilai kapasitor Non-Polar adalah


Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :
Angka I : melambangkan angka
Angka II : melambangkan angka
Angka III : melambangkan jumlah nol (dalam piko Farad.)
Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.

Fungsi Kapasitor:

1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang


lain,
2. Sebagai filter dalam rangkaian Catu Daya,

7 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna ,
4. Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon, menghilangkan
bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar.

3. IC Regulator

IC atau Sirkuit terpadu seri 78xx (kadang-kadang dikenal sebagai


LM78xx) adalah sebuah keluarga sirkuit terpadu regulator tegangan linier
monolitik bernilai tetap.Keluarga 78xx adalah pilihan utama bagi banyak
sirkuit elektronika yang memerlukan catu daya teregulasi karena mudah
digunakan dan harganya relatif murah. Untuk spesifikasi IC individual, xx
digantikan dengan angka dua digit yang mengindikasikan tegangan
keluaran yang didesain, contohnya 7805 mempunyai keluaran 5 volt dan
7812 memberikan 12 volt. Keluarga 78xx adalah regulator tegangan positif,
yaitu regulator yang didesain untuk memberikan tegangan keluaran yang
relatif positif terhadap ground bersama. Keluarga 79xx adalah peranti
komplementer yang didesain untuk catu negatif. IC 78xx dan 79xx dapat
digunakan bersamaan untuk memberikan regulasi tegangan terhadap
pencatu daya split.

Gambar 2.5 IC Regulator

IC 78xx mempunyai tiga terminal dan sering ditemui dengan kemasan


TO220, walaupun begitu, kemasan pasang-permukaan D2PAK dan
kemasan logam TO3 juga tersedia. Peranti ini biasanya mendukung
tegangan masukan dari 3 volt di atas tegangan keluaran hingga kira-kira 36
volt, dan biasanya mempu pemberi arus listrik hingga 1.5 Ampere
(kemasan yang lebih kecil atau lebih besar mungkin memberikan arus yang
lebih kecil atau lebih besar).

Keunggulan

8 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


Seri 78xx memiliki beberapa keunggulan dibandingkan regulator
tegangan lainnya:

Seri 78xx tidak memerlukan komponen tambahan untuk meregulasi


tegangan, membuatnya mudah digunakan, ekonomis dan hemat
ruang.Regulator tegangan lainnya mungkin memerlukan komponen
tambahan untuk membantu peregulasian tegangan.Bahkan untuk regulator
bersakelar, selain membutuhkan banyak komponen, juga membutuhkan
perencanaan yang rumit.

Seri 78xx memiliki rangkaian pengaman terhadap pembebanan lebih,


panas tinggi dan hubungsingkat, membuatnya hampir tak dapat
dirusak.Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 78xx
tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang
ditopangnya.

Kekurangan

Seri 78xx memiliki beberapa kekurangan yang mungkin membuatnya


kurang diinginkan untuk penggunaan tertentu:

Tegangan masukan harus lebih tinggi dari tegangan keluaran (biasanya


2-3 volt). Ini membuatnya tidak tepat digunakan untuk penggunaan
tegangan rendah, misalnya regulasi 5 volt dari sumber baterai 6 volt tidak
akan bekerja dengan 7805.

Sebagaimana regulator linier lainnya, arus masukan sama dengan arus


keluaran. Karena tegangan masukan lebih tinggi daripada tegangan
keluaran, berarti ada daya yang diboroskan sebagai bahang.Sehingga untuk
keperluan daya tinggi, diperlukan benaman bahang.

9 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


BAB III
PEMBAHASAN

BAB III
PRINSIP KERJA RANGKAIAN

3.1 Gambar rangkaian dan daftar komponen

Gambar 3.1 Desain rangkaian power supply

Daftar komponen
1. Transformator 12 V Kabel hitam 20cm
2. D1, D2, D3, D4 1N4002 Kabel biru 20cm
3. IC Regulator 7812 Kabel merah 20cm
4. Kapasitor
C1 : 2200uF
C2 : 100uF

Gambar 3.2 Layout PCB

10 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


Gambar 3.3 Layout Komponen

3.2 Blok Diagram Rangkaian

Transformer Rectifier Filter Regulator Load

3.3 Cara kerja rangkaian


Tegangan AC 220 V/ 240V dari PLN diturunkan tegangan nya oleh Transformator.
Pada rangkaian tegangan diturunkan menjadi 12 Volt AC. Tegangn 12V AC ini
kemudian disearahkan(diubah menjadi tegangan DC) dengan 4 buah Dioda (Rangkaian
Dioda Bridge) 1N4001 menjadi tegangan searah 12 Volt s/d 16 Volt.
Tegangan DC yang dihasilkan belum benar-benar DC (maksudnya masih terdapat
ripple AC dengan frekuensi sesuai input dari PLN (sekitar 50-60 Hz). Maka
digunakanlah 2 buah kondensator yang berfungsi memfilter dan memperkecil ripple
AC sehingga makin mendekati grafik tegangan DC. Kondensator yang digunakan
bernilai 2200uF dan 100uF.
Untuk merubah tegangan menjadi 12V diperlukan IC regulator 7812 yang berfungsi
untuk menstabilkan tegangan output menjasi 12 Volt DC. Ripple AC yang masih ada
di filter kembali melalui dua Condensator 2200uF dan 100uF.
Jadi dari tegangan AC 220V/240V dari PLN bisa diubah menjadi tegangan DC 12V
oleh rangkaian ini.

Tabel hasil pengukuran

No Pengukuran VAC VDC IDC (mA)

1 Vab 12,57 volt - -

11 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


2 Vcd 12,03 volt - -

3 Vef - 12,98volt -

4 Vgh (Non Load) - 12,72 volt -

5 Vgh (Load) - 11,57 volt -

6 IL - - 0,03 mA

12 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Power Supply merupakan rangkaian atau alat elektronika yang biasa


digunakan untuk menyuplai energi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem alat
elektronika dengan fungsi tertentu, namun kadang jika energi dari sumber
utama seperti dari PLN tidak stabil dapat menyebabkan fungsi dari sebuah alat
elektronika tidak maksimal atau bahkan menyebabkan kerusakan dari alat
tersebut. Untuk mencegah hal tersebut dapat digunakan power supply regulator,
dengan adanya komponen ic regulator tegangan listrik yang dikeluarkan akan
stabil dengan nilai tertentu, ini dapat mengurangi resiko kerusakan dari alat
elektronika yang disuplainya.

IC Regulator akan bekerja dengan tegangan masukan tegangan keluaran


IC, bila tegangan masukan kurang dari tegangan keluaran IC tidak akan bekerja.
Selisih tegangan input dan output dari IC atau tegangan yang dibuang diubah
menjadi energi panas oleh IC.

B. Saran

Setelah melakukan perakitan rangkaian, melakukan percobaan, dan


mendapatkan hasil, maka penulis memberikan saran:

a. Pahamilah skema rangkaian dengan benar sebelum melakukan praktikum,


b. Buatlah layout komponen sesuai dengan dimensi ukuran komponen
sebenarnya,
c. Setelah pembuatan layout alur pada PCB sebelum dilarutkan, periksalah
apakah sesuai dengan skema rangkaian yang ada,
d. Penyolderan dimulai pada komponen pasif dan tahan terhadap suhu panas
terlebih dahulu, selanjutnya pada komponen aktif,
e. Cek ulang rangkaian sebelum digunakan,
f. Hati-hati saat melaksanakan praktikum.

13 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


DAFTAR PUSTAKA

http://forum.djawir.com/elektronika-umum-127/dioda-24518/

http://id.wikipedia.org/wiki/78xx/

http://alldatasheet.com/datasheet-pdf/

http://ectrokomponen.blogspot.com/2013/03/berkenalan-dengan-
kapasitor.html

14 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


LAMPIRAN

1. Dioda
1N4001/L - 1N4007/L (1W RECTIFIER)

DO-41 Plastic A-405


Dim Min Max Min Max
A 25.40 25.40

B 4.06 5.21 4.10 5.20
C 0.71 0.864 0.53 0.64
D 2.00 2.72 2.00 2.70
All Dimensions in mm

Single phase, half wave, 60Hz, resistive or inductive load. For capacitive load,
derate current by 20%.
1N 1N 1N 1N 1N 1N 1N
Characteristic Symbol y 4001/ 4002/ 4003/ 4004/ 4005/ 4006/ 4007/ Uni
L L L L L L L t
Peak Repetitive Reverse Voltage VRRM
Working Peak Reverse Voltage DC VRWM 50 100 200 400 600 800 1000 V
Blocking Voltage VR
RMS Reverse Voltage VR(RMS) 35 70 140 280 420 560 700 V
Average Rectified Output Current
IO 1.0 A
(Note 1) @ TA = 75C
Non-Repetitive Peak Forward Surge
Current 8.3ms single half sine-wave IFSM 30 A
superimposed on rated load (JEDEC
Method)
Forward Voltage @ IF = 1.0A VFM 1.0 V
Peak Reverse Current @ TA = 25C 5.0
at Rated DC Blocking Voltage @ IRM 50 ItA
TA = 100C
Typical Junction Capacitance (Note
Cj 15 8 pF
2)
Typical Thermal Resistance K/
ROJA 100
Junction to Ambient W
Maximum DC Blocking Voltage
TA +150 C
Temperature
Operating and Storage Temperature
Tj, TSTG -65 to +175 C
Range (Note 3)

15 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


Notes: 1. Leads maintained at ambient temperature at a distance of 9.5mm from
the case.
2. Measured at 1. MHz and applied reverse voltage of 4.0V DC.
3. JEDEC Value

2. Alumunium Capacitor

CHARACTERISTICS

Rated Voltage Range 6.3 ~ 100Vdc


Capacitance Range 2.2 ~ 15,000F
Operating Temperature Range -40 ~ +85C
Capacitance Tolerance 20%(M)
Max. Leakage Current @ 1 min. 0.03CV or 4A, whichever is greater
+20C 2 min. 0.01 CV or 3A, whichever is greater
W.V. (Vdc) 6.3 10 16 25 35 50 63 100
S.V. (Vdc) 8 13 20 32 44 63 79 125
C < 1,000F 0.28 0.24 0.20 0.18 0.14 0.12 0.10 0.08
Max. Tan @ 120Hz/+20C C = 2,200F 0.30 0.26 0.22 0.20 0.16 0.14 - -
C = 3,300F 0.32 0.28 0.24 0.22 0.18 0.18 - -
C = 4,700F 0.34 0.30 0.26 0.24 0.20 - -
C = 6,800F 0.38 0.34 0.30 0.28 - -- -
C = 10,000F 0.46 0.42 0.38 ---- -
C = 15,000F 0.56 0.52 - - --- -
Low Temperature Stability Z-25C/Z+20C 5 4 3 2 2 -2 2 2
Inpedance Ratio @ 120Hz Z-40C/Z+20C 12 10 8 5 4 4 4 4
Load Life Test at Rated W.V. Capacitance Within 20% of initial measured value
+85C 2,000 Hours Tan
Change Less than 200% of specified maximum value
Leakage Current Less than speci ed maximum value
Shelf Life Test Capacitance Within 10% of initial measured value
85C 1,000 Hours Tan
Change Less than speci ed maximum value
Leakage Current Less than speci ed maximum value
No Load

Working Voltage (Vdc)


Cap.(F) Code
6.3 10 16 25 35 50 63 100
2.2 2R2 - - - - - 5x11 5x11 5x11

16 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


3.3 3R3 - - - - - 5x11 5x11 5x11
4.7 4R7 - - - 5x11 - 5x11 5x11 5x11
10 100 - - 5x11 5x11 5x11 5x11 5x11 6.3x11
22 220 - 5x11 5x11 5x11 5x11 5x11 5x11 8x11.5
33 330 5x11 5x11 5x11 5x11 5x11 5x11 6.3x11 8x11.5
47 470 5x11 5x11 5x11 5x11 5x11 6.3x11 6.3x11 10x12.5
100 101 5x11 5x11 5x11 6.3x11 6.3x11 8x11.5 8x11.5 10x20
150 151 - - - 6.3x11 - - - -
220 221 5x11 5x11 6.3x11 8x11.5 8x11.5 10x12.5 10x16 12.5x25
330 331 6.3x11 6.3x11 8x11.5 8x11.5 10x12.5 10x16 10x20 12.5x25
470 471 6.3x11 6.3x11 8x11.5 10x12.5 10x16 10x20 12.5x20 16x25
1,000 102 8x11.5 10x12.5 10x16 10x20 12.5x20 12.5x25 16x25 -
2,200 222 10x16 10x20 12.5x20 12.5x25 16x25 16x31.5 - -
3,300 332 10x20 12.5x20 12.5x25 16x25 16x31.5 18x35.5 - -
4,700 472 12.5x20 12.5x25 16x25 16x31.5 18x35.5 - - -
6,800 682 12.5x25 16x25 16x31.5 18x35.5 - - - -
10,000 103 16x25 16x31.5 18x35.5 - - - - -
15,000 153 16x35.5 18x35.5 - - - - - -

3. IC Regulator

LM78XX

Series Voltage Regulators

The LM78XX series of three terminal regulators is available with several fixed
output voltages making them useful in a wide range of applications. One of these
is local on card regulation, eliminating the distribution problems associated with
single point regulation. The voltages available allow these regulators to be used in
logic systems, instrumentation, HiFi, and other solid state electronic equipment.
Although designed primarily as fixed voltage regulators these devices can be used
with external components to obtain adjustable voltages and currents.

The LM78XX series is available in an aluminum TO-3 package which will


allow over 1.0A load current if adequate heat sinking is provided. Current limiting
is included to limit the peak output current to a safe value. Safe area protection for
the output transistor is provided to limit internal power dissipation. If internal
power dissipation becomes too high for the heat sinking provided, the thermal
shutdown circuit takes over preventing the IC from overheating.

17 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


Considerable effort was expanded to make the LM78XX series of regulators
easy to use and minimize the number of external components. It is not necessary
to bypass the output, although this does improve transient response. Input
bypassing is needed only if the regulator is located far from the filter capacitor of
the power supply.

For output voltage other than 5V, 12V and 15V the LM117 series provides an
output voltage range from 1.2V to 57V.

Features
Output current in excess of 1A
Internal thermal overload protection
No external components required
Output transistor safe area protection
Internal short circuit current limit
Available in the aluminum TO-3 package
Voltage Range
LM7805C 5V
LM7812C 12V
LM7815C 15V

Connection Diagrams

Output Voltage 5V 12V 15V


Input Voltage (unless otherwise noted) 10V 19V 23V Units
Symbo Parameter Conditions Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
l Tj = 25C, 5 mA 4.8 5 5.2 11.5 12 12.5 14.4 15 15.6 V
,1A
P D 1I5OW 5 m A 4.75 5.25 11.4 12.6 14.25 15.75
VO Output Voltage V
IO 1A (7.5 VIN (14.5 V I N (17.5 VIN
V
VMIN VIN VMAX 20) 27)
30)

18 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok


3 50 4 120 4 150 mV
Tj = 25C

IO = (7 VIN 14.5 VIN (17.5 VIN V


V IN
500m 25) 30) 30)
A 0 C Tj 50 120 150 mV
+125 C (8 VIN (15 V I N (18.5 VIN V
VO Line Regulation V IN 20) 27) 30)
50 120 150
Tj = 25C mV
(7.5 VIN (14.6 VIN (17.7 VIN
V IN V
I O 1A 20) 27)
0 C Tj 25 60 30)
75 mV
+125 C (8 VIN (16 V I N (20 V I N V
V IN 12) 22) 26)
5 mA mV
10 50 12 120 12 150
Tj = 25C IO
25 60 75 mV
1 . 5 A2 5
VO Load Regulation
0 mA
5 m A I OI O1A ,
50 120 150 mV
0 C j +125C
750 mA
Tj = 25C 8 8 8 mA
IQ Quiescent Current I O 1A
0 C Tj 8.5 8.5 8.5 mA
5 m A I O +125
1A C 0.5 0.5 0.5 mA
1.0 1.0 1.0
Tj = 25C,I O 1A mA
Quiescent (7.5 VIN (14.8VIN (17.9 VIN
VMIN VIN VMAX V
IQ 20) 27) 30)
CurrentChange
I O 500 mA, 0 C 1.0 1.0 1.0 mA
Tj +125 C (7 V I N (14.5VIN (17.5 VIN
V
VMIN VIN VMAX 25) 30) 30)
Output T A =25C, 10 Hz f
VN 40 75 90 V
NoiseVoltag 100 kHz
e I O 1A, Tj =
62 80 55 72 54 70
25Cor
dB
I O 500
62 55 54
Ripple Rejection f = 120 Hz mA dB
0 C Tj (8 VIN (15 V I N (18.5 VIN
+125 C V
VMIN VIN VMAX 18) 25) 28.5)
Dropout
Tj = 25C, IOUT = 1Af = 2.0 2.0 2.0 V
RO VoltageOutput
1 kHz 8 18 19 m
Resistance
Short-Circuit Tj = 25C Tj = 25C 2.1
1.5 1.2 A
Current 0C Tj +125C, IO 2.4 2.4 2.4 A
mV/
Peak Output = 5 mA 0.6 1.5 1.8 C
Current
Input Voltage
VIN Tj = 25C, IO 1A 7.5 14.6 17.7 V
Average TCtoof
Required
VOUT
Maintain
Line Regulation

19 Power supply regulator| Muhammad Kevin Mubarok

Anda mungkin juga menyukai