Anda di halaman 1dari 2

RANGKAIAN ALARM LISTRIK (ALARM ANTI

MALING)
GAMBAR RANGKAIAN

1. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari alarm ini menggunakan sebuah komponen yang peka terhadap cahaya. Jika
si pencuri menutup jalur cahaya yang diterima oleh komponen tersebut, maka komponen
tersebut akan mempengaruhi komponen yang lain sehingga rangkaian akan menghasilkan
bunyi yang dapat menandakan terdapat pencuri sehingga pencuri dapat dideteksi dan segera
dilakukan tindakan selanjutnya. Komponen peka cahaya yang dipakai adalah LDR (Light
Dependent Resistor). Komponen ini akan mempunyai hambatan besar jika cahaya yang
diterimanya menjadi redup atau tidak terkena cahaya.
Jika terdapat pencuri yang menghalangi cahaya yang diterima oleh LDR, maka LDR akan
menjadi pemicu untuk menghidupkan alarm. Alarm yang dipakai memakai buzzer untuk
menghasilkan suara.
Rangkaian alarm pencuri sederhana ini dapat digunakan di tempat-tempat yang ingin terbebas
dari pencuri, misalnya di rumah. Alarm diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan di
tempat strategis yang menjadi jalan pencuri dalam menjalankan aksinya untuk masuk ke
dalam rumah. Sehingga jika pencuri lewat dapat menutup cahaya yang diterima rangkaian
sehingga alarm akan berbunyi. Atau alarm bisa juga diletakkan di belakang pintu bagian
dalam, jadi bila pintu terbuka maka cahaya yang diterima oleh rangkaian akan terhalang oleh
daun pintu yang terbuka tersebut sehingga alarm akan berbunyi..

2.HASIL ANALISIS CARA KERJA :


Aktifkan saklar, karena saklar dapat membuat rangkaian menjadi tertutup dan syarat untuk
menghidupkan transistor (saklar) adalah beda tegangan antara emitor dan basis adalah 0,60,7
volt.
Siapkan LDR dan R1, yang berfungsi sebagai pembagi tegangan agar terjadi arus yang
lewat pada transistor pada rangkain alarm pencuri. Pada saat LDR terkena cahaya (normal)
maka transistor tidak akan hdup karena tidak memenuhi syarat menghidupkan saklar.
Namun apabila LDR tidak terkena cahaya, makan nilai resistansinya akan menjadi besar
dan akan menghidupkan transistor (memenuhi syarat karena beda tegangan mejadi 0,6 volt)
Saat transistor aktif maka arus dari emitor ke collector pun akan terjadi. Resistor R4 pun
akan terjadi tegangan.
Tegangan pada resistor R4 ini akan mengaktifkan SCR. Untuk mengaktifkan SCR
dibutuhkan tegangan sekitar 0,7 volt pada gatenya. Setelah SCR aktif dan dapat dilewati
oleh
arus,
maka
akan
membunyikan
buzzer
(Bel
Listrik).
Saklar disinipun berfungsi untuk mematikan/menonaktifkan alarm. Ini terjadi karena SCR
jika sudah ON akan terus mempertahkan keadaannya kecuali pada satu hal,yaitu tegangan
anoda menuju katoda dibuat menjadi nol kembali.

3.KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSINYA :


a) Resistor : sebagai penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan
disalurkan pada komponen elektronika lainnya atau sebagai pembagi arus.
b) Potensiometer : Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video
seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player, Sebagai Pengatur Tegangan pada
Rangkaian Power Supply, Sebagai Pembagi Tegangan, Aplikasi Switch TRIAC,
Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser, dan Sebagai Pengendali Level Sinyal
c) Kapasitor 220 F / 16 VDC : sebagai penyimpan muatan listrik, selain fungsi
tersebut kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi dan fungsi
kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan kopling pada
rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian
osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat
terjadi pada saklar.
d) Transistor BC 178 : Sebagai penguat amplifier, Sebagai pemutus dan penyambung
(switching), Sebagai pengatur stabilitas tegangan, Sebagai peratas arus, Dapat
menahan sebagian arus yang mengalir, Menguatkan arus dalam rangkaian, Sebagai
pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
e) SCR FIR 3D : sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus yang otomatis.
f) LDR ORP 12 : menghantarkan arus listrik jikamenerima sejumlah intensitas cahaya
(KondisiTerang) dan menghambat arus listrik dalamkondisi gelap.
g) Buzzer 6 VDC : untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.
h) Saklar : untuk mematikan atau menghidupkan lampu.
i) Baterai 6 VDC : Mengatur keseimbangan output sistem pengisian dan beban
pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai