Controller
Assalamu alaikum.
Iseng iseng belajar teknologi remote control infra merah. kali aja ada yang belum tahu.
Teori Remote Control Infra Merah
Metoda paling murah untuk mengontrol Peralatan elektronik jarak dekat adalah melalui Sinar
Infra Merah.. Hampir semua perlengkapan audio dan video, saat ini bisa dikontrol dengan
cara ini
Berikut sedikit pengetahuan yang akan menjelaskan asas kerja dari Pengontrol Infra Merah
(Infra Red Controller) yang biasa digunakan pada perangkat elektronik ( termasuk
didalamnya audio video ).
Pada gambar di atas dapat anda lihat sinyal yang sudah dimodulasi diperkuat oleh
Transistor yang digunakan untuk menyalakan LED, pada gambar sebelah kiri. Pada gambar
kanan terlihat bahwa sinyal ini akan diterima oleh penerima IR yang kemudian akan
diterjemahkan menjadi kondisi tertentu.
Pada komunikasi serial kita sering menggunakan istilah Aktif dan Jeda. Jeda adalah kondisi
standart, yakni kondisi saat pemancar tidak mengirimkan sinyal apapun, ehingga LED pada
pemancar tidak mengeluarkan cahaya apapun. Pada kondisi Aktif Lampu infra merah
dimodulasi ( dikasih sinyal on/off berbentuk pulsa) dengan frekuensi tertentu. Pada
umumnya frekuensi ini antara 30kHz hingga 60kHz. Pada produk elektronik terkini biasa
menggunakan frekuensi 37,.9kHz sebagai frekuensi modulasinya.
Pada penerima, Jeda diterjemahkan sebagai H sehingga secara otomatis kondisi Aktif
adalah L.
Harap diingat bahwa Aktif H dan Jeda L bukanlah 1 atau 0 pada kode biner yang kita
inginkan untuk dipancarkan. Kode 0 dan 1 nantinya akan tergantung protokol yang
digunakan. Bila ada kesempatan. insyaAllah akan kita bahas pada episode mendatang.
Tetapi pada umumnya, untuk merepresentasikan 0 dan 1 adalah menggunakan dutycycle
(Perbandingan H level terhadap total waktu dalam 1 gelombang penuh).
Pemancar.
Pemancar pada umumnya merupakan perangkat genggam bertenaga battery.
Menggunakan battery karena remote control ini sangat irit dan harus fleksibel. Idealnya juga
tahan banting..
Saat ini untuk membangun unit pemancar ini kita hanya membutuhkan 1 Chips IC
Mikrocontroller hemat energi. Apabila tidak ada tombol yang ditekan maka processor ini
pada posisi sleep (tepat gak sih kalau aku sebut tidur?)Pada kondisi ini konsumsi daya yang
diperlukan amat sangat kecil. Apabila ada tombol yang ditekan, maka processor akan
masuk ke kondisi ready/aktif. Processor akan mengirimkan kode yang sesuai dengan
tombol yang ditekan, yang setelah diperkuat oleh Transistor akan dipancarkan melalui
IRLED. Processor hanya pada kondisi siap/aktif hanya apabila ada tombol yang ditekan.
Sebagai pengontrol frekuensi biasa digunakan Ceramic resonator. Dibandingkan Crystal
Kuarsa, Ceramic resonator lebih tahan terhadap goncangan, misalnya karena jatuh.
sayangnya ceramic resonator kurang akurat frekuensinya. Ini bukanlah kekurangan yg
berarti karena pada penerima, jangkauan frekuensinya tidak begitu galak karena hanya
menggunakan BPF biasa.
Besarnya arus yang dilewatkan ke LED bisa diatur dari beberapa mA hingga ratusan mA.
Semakin besar arus akan semakin jauh jarak jangkauannya, akan tetapi akan semakin
menguras daya battery. Silahkan melihat datasheet LED untuk memastikan bahwa
pengoperasian LED tidak melebihi absolut maksimum ratingnya.
Rangkaian sederhana untuk men"drive" LED. Disarankan menggunakan transistor untuk
aplikasi switch atau HFE yang sesuai.
Nilai resistor dapat dihitung dengan mudah menggunakan hukum Ohm. Harap diingat
bahwa pada IRLED akan ada drop tegangan berkisar 1,1 V. Demikian juga transistor yang
mungkin berkisar 0,1V
Rangkaian yang ditampilkan di atas memiliki kekurangan. Pada saat tegangan battery mulai
turun, maka arus yang lewat LED juga turun, sehingga jarak jangkauan juga akan menurun.
Dengan rangkaian di samping akan mencegah efek ini. Adanya 2 diode ini akan membatasi
tegangan pada basis menjadi sekitar 1,2 V. Dengan drop tegangan transistor VBE sekitar
0,6V, berarti tegangan pada resistor adalah 0,6V. maka kita bisa menghitung besarnya arus
yang melalui resistor dengan mudah. Anda bisa menggunakan hukum Ohm lagi untuk
menghitung nilai ini.
Penerima
Sebenarnya banyak konsep rangkaian yang
digunakan, tetapi yang paling umum digunakan
adalah seperti dibawah.
Pada gambar di atas dapat anda lihat blok diagram dari Penerima IR.Gak usah dipikir terlalu
serius. apalagi sampai bingung menentukan komponen apa yang digunakan pada blok
diagram di atas. Karena saat ini, seluruh blok diagram diatas telah dibuat menjadi hanya 1
komponen saja. Sehingga penjelasan ini hanyalah sebagai pengetahuan saja dan kita gak
usah repot-repot untuk merangkai masing-masing blok diagram dengan komponen tertentu.
Gelombang sinar infra merah diambil oleh diode detector infra merah pada sisi paling kiri
dari diagram di atas. Sinyal ini lalu diperkuat dan dibatasi levelnya. Pembatas level (limiter)
bekerja sebagaimana AGC yang akan mengatur rangkaian agar memperoleh level pulsa
yang konstan, tergantung kuat lemah sinyal dan banyaknya gangguan noise.
Hanya sinyal AC yang akan diteruskan ke Blok BPF (Band Pass Filter). BPF ini diatur pada
frekuensi tertentu. Umumnya antara 30kHz hingga 60kHz. lebih lazim lagi adalah 37,9kHz.
Bagan berikutnya adalah Detector, Integrator dan Comparator. Penggunaan ketiga blok ini
adalah mendeteksi keberadaan frekuensi modulasi. Apabila ada frekuensi modulasi maka
output akan aktif, output =0V.
Harap dicatat bahwa amplifier pada rangkaian ini mempunyai penguatan sangat tinggi,
terutama saat gangguan noise kecil dan sinyal dari pemancar sangat lemah. Efeknya
rangkaian ini menjadi kurang stabil, karena mudah osilasi sehingga kerja rangkian
terganggu, jangkauan menjadi rendah.
Dengan menambahkan kapasitor minimal 22F sedekat mungkin dengan IC ini bisa
mengurangi gangguan tersebut. Beberapa datashet menunjuk penambahan resistor
beberapa Ohm antara power supply dengan IC//kapasitor.
Ada beberapa pabrikan terkenal di pasaran, di antaranya Siemens, Vishay dan Telefunken
yang umumnya dipasarkan di Eropa. Siemens mempunyai seri SFH506-xx, dimana xx
menyatakan frekuensi modulasinya 30, 33, 36, 38, 40 atau 56kHz. Telefunken mempunyai
seri TFMS5xx0 dan TK18xx , dimana xx juga menyatakan frekuensi modulasinya. Tetapi
kelihatannya item ini sudah obsolette (usang/ tidak diproduksi lagi). Digantikan oleh Vishay
dengan seri TSOP12xx, TSOP48xx dan TSOP62xx .
Sharp dan Xiamen Hualian adalah produsen IR Receiver terkemuka di Asia. Sharp membuat
type yang lumayan rumit seperti : GP1UD26xK, GP1UD27xK dan GP1UD28xK, dimana x
berhubungan dengan frekuensi modulasinya. Hualian memiliki kode HRMxx00 , seperti seri
HRM3700 dan HRM3800.
Contoh aplikasi sederhana untuk far infra red adalah terdapat pada alat alat
kesehatan. Sedangkan untuk mid infra red ada pada alat ini untuk sensor alarm
biasa, sedangkan near infra red digunakan untuk pencitraan pandangan malam
seperti pada nightscoop. Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data
mulai diaplikasikan pada berbagai perlatan seperti televisi, handphone sampai
pada transfer data pada PC. Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk
kontrol aplikasi lain maupun transmisi data. Sifat-sifat cahaya infra merah:
1. tidak tampak manusia
2. tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
3. dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah
sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya.
Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran
data infra merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari
kerusakkan data akibat noise.
Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara
biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30KHz sampai dengan 40KHz.
Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan
sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas. Sinyal yang dipancarkan oleh
pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan
sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah
kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra
merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada komunikasi data serial,
kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah merupakan logika 0, sedangkan
pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal
carrier. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak
terjadi transmisi data.
Infra merah
Semua remote kontrol menggunakan transmisi sinyal infra merah yang
dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi
30KHz sampai 40KHz. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh
penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data
biner. Pada transmisi infra merah terdapat dua terminologi yang sangat penting
yaitu : space yang menyatakan tidak ada sinyal carrier dan pulse yang
menyatakan ada sinyal carrier seperti pada gambar di bawah ini
Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil
sehingga perlu dikuatkan. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor
penting dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan
penguatan pada bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal
cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus
difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz.
Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai
photodetector. Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra
merah yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan
frekuensi tertentu akan dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah.
Semakin besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin
besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang
dihasilkan juga semakin besar pula. Suatu penerima pada sistem komunikasi
cahaya harus memenuhi syarat antara lain:
1) Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu
panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah
panjang gelombang yang dimaksud.
2) Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat
dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem
komunikasi.
3) Noise internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin.
4) Harga yang murah dan juga mempunyai keandalan yang tinggi