Menarche adalah perdarahan pertama yang terjadi pada seorang wanita, biasanya
terjadi pada umur 10 16 tahun , tetapi rata-ratanya 12,5 tahun (Wiknjosastro,2008).
Perdarahan yang muncul disebabkan karena proses dimana terjadi peluruhan lapisan
endometrium yang disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen dan progesteron pada
akhir siklus haid (Guyton, 2008). Menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologik
dari seorang wanita yang secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina dan
merupakan salah satu perubahan yang terjadi pada alat reproduksi sebagai persiapan
untuk kehamilan (Affandi & Danukusumo, 1999). Panjang siklus menstruasi dipengaruhi
oleh usia seseorang dan dukungan gizi. Kekurangan gizi akan menurunkan tingkat
kesuburan. Asupan zat gizi yang baik diperlukan agar nantinya didapatkan keadaan
sistem reproduksi yang sehat (Hanafiah, 1987). Selain itu pengukuran antropometri
sangat penting pada masa ini, karena dapat memantau serta mengevaluasi pertumbuhan
dan kematangan yang dipengaruhi oleh faktor hormonal dalam periode ini (Riyadi,
1
2003).
Berdasarkanhaltersebut,penelitimerasatertarikuntukmenelitihubunganantara
IndeksMassaTubuhdenganusiamenarchepadaanakanakusiasekolahdasarkelas4,5
dan6.Adanyapenelitianinidiharapkandapatmenjadimanfaatbagimasyarakatterutama
orangtuaagarlebihmempersiapkananakanaknyadalammenghadapimasapubertasdan
bagicalonpenelitilainagarmenjadimasukanuntukpenelitianlainnyayangberkaitan.
2
1.2 Perumusan Masalah
Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil dasar untuk mengetahui
Apakah terdapat suatu hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan usia Menarche
pada anak-anak usia sekolah ?
3
2. Lusiana (2008) dengan judul Status Gizi, Konsumsi Pangan, dan Usia Menarche
Anak Perempuan Sekolah Dasar di Bogor. Metode yang digunakan adalah
dengan Cross-sectional study. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah
terdapat hubungan yang cukup signifikan antara status gizi dengan usia menarche
yang semakin cepat. Dalam hasil penelitian sebelumnya, dicantumkan hasil yang
sudah menstruasi (86,7%) dan 68,3% yang belum menstruasi berada pada
kategori status gizi normal dan sebanyak 25,0% yang belum menstruasi termasuk
dalam kategori kurus. Berdasar pada uji korelasi, semakin baik status gizi maka
semakin awal usia menarche. Terdapat perbedaan antara penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada subyek penelitian. Pada
penelitian sebelumnya subyek yang digunakan adalah siswi-siswi sekolah dasar di
Bogor, sedangkan subyek penelitian yang dilakukan adalah siswi-siswi SDN
Brengosan yang berada di Yogyakarta. Perbedaan lainnya juga terdapat pada
variabel-variabel yang diteliti. Pada penelitian sebelumnya, variabel yang
digunakan adalah status gizi, konsumsi pangan, dan juga usia menarche,
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan, variabel yang diteliti adalah
indeks massa tubuh dan usia menarche.
3. Aishah (2011) dengan judul Hubungan antara Status Gizi dengan Usia
Menarche pada Siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2011. Dalam penelitian ini
digunakan studi cross-sectional dan dijelaskan dalam penelitian ini didapatkan
hasil bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada
siswa SD dan SMP Shafiyyatul Amaliyyah. Terdapat perbedaan antara penelitian
sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu pada subyek penelitian
dan variabel yang diteliti. Subyek penelitian sebelumnya adalah siswi SD dan
SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan, sedangkan pada penelitian yang akan
dilakukan, subyek yang diteliti adalah siswi-siswi SDN Brengosan yang berada di
Yogyakarta. Pada variabel yang diteliti juga terdapat perbedaan, yaitu penelitian
sebelumnya meneliti status gizi subyek, sedangkan pada penelitian ini akan
diteliti tentang hubungan indeks massa tubuh dengan usia menarche.
4
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu kajian ilmiah untuk melihat apakah
terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan usia Menarche pada anak usia
sekolah dasar dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi terutama dalam dunia
kesehatan sehingga dunia kesehatan akan semakin berkembang.
5
2.1.1 Indeks Massa Tubuh
a. Pengertian indeks massa tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) dapat dihitung dengan berat badan dalam kilogram
(kg) dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat (m 2) (Nelson, 2000). IMT merupakan
indikator yang paling sering digunakan dan dinilai cukup praktis untuk mengukur tingkat
populasi berat badan berlebih dan obese pada orang dewasa. IMT juga dapat diterapkan
untuk anak dan remaja, dengan cara yang sama menghitung nilai IMT seperti pada orang
dewasa, kemudian nilai tersebut diinterpretasikan menggunakan table IMT anak menurut
WHO tahun 2007.
b. Cara mengukur indeks massa tubuh
Berdasarkan metode pengukuran IMT menurut WHO tahun 2011, untuk
menentukan Indeks Massa Tubuh sampel maka dilakukan dengan cara : sampel diukur
berat badannya dengan timbangan lalu diukut tinggi badannya dan dimasukkan dalam
rumus dibawah ini :
Menurut Sugondo, (2006) terdapat klasifikasi IMT yang telah disesuaikan menurut
kriteria Asia Pasifik:
6
Klasifikasi IMT
BMI-for-age BOYS
5 to 19 years (z-scores)
32 32
30
Obesity 2
30
28 28
26 Overweight 26
1
24 24
BMI (kg/m)
22 0 22
Normal
20 20
18 18
-2
16
Thinness -3 16
14 14
12 Severe thinness 12
Months 10 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 10
Years 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Age (completed months and years)
2007 WHO Reference
7
BMI-for-age GIRLS
5 to 19 years (z-scores)
32 32
30
Obesity 2
30
28 28
26
Overweight 26
1
24 24
BMI (kg/m)
22 22
Normal 0
20 20
18 18
-2
16 16
Thinness -3
14 14
12 Severe thinness 12
Months
10 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 10
Years 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Age (completed months and years)
2007 WHO Reference
Interpretasi anak kurus, normal, atau gemuk dapat dinilai dari perhitungan IMT
dengan rumus berat badan dalam kilogram dibagi (tinggi badan)2 dalam meter2 dan hasil
nya dapat dinilai melalui table standar WHO 2007.
8
2.1.2 Menarche
a. Pengertian menarche
Usia menarche, adalah ketika munculnya menstruasi pertama, tahapan dalam
pematangan perempuan dan indikator pembangunan fisiologis wanita, kesehatan dan
status gizi (Asgharnia M, 2009). Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya
mendapat haid pada umumnya yaitu pada usia 12,5 tahun. Usia menarche dipengaruhi
oleh factor keturunan, kesehatan wanita, keadaan gizi (konsumsi dan status gizi) dan
kesehatan umum (Riyadi,2003). Seratus tahun yang lalu, rata-rata usia menarche adalah
15-19 tahun. Menurunnya usia menarche disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan
umum yang membaik dan berkurangnya penyakit menahun. (Hanafiah, 1987). Anak
perempuan yang gemuk cenderung mengalami siklusnya yang pertama lebih awal,
sedangkan anak perempuan yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami
siklusnya yang pertama lebih lambat. Siklus yang pertama juga terjadi lebih awal pada
anak perempuan yang bertempat tinggal di kota. Remaja putri yang bergizi baik
mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi pada masa sebelum pubertas
(prapubertas) dibandingkan dengan remaja yang kurang gizi. Remaja kurang gizi ini
tumbuh lebih lambat untuk waktu yang lebih lama, karena itu menarche (umur mendapat
menstruasi pertama kali) juga akan tertunda (Riyadi, 2003).
Menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologik dari seorang wanita yang
secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina dan merupakan salah satu
perubahan yang terjadi pada alat reproduksi sebagai persiapan untuk kehamilan (Affandi
& Danukusumo,1999). Panjang siklus menstruasi dipengaruhi oleh usia seseorang dan
dukungan gizi. Kekurangan gizi akan menurunkan tingkat kesuburan. Asupan zat gizi
yang baik diperlukan agar nantinya didapatkan system reproduksi yang sehat (Hanafiah,
1987). Selain itu pengukruan antropometri sangat penting pada masa ini, karena dapat
memantau dan mengevaluasi pertumbuhan dan juga maturasi yang dipengaruhi oleh
faktor hormonal dalam periode ini (Riyadi, 2003).
9
b. Siklus menstruasi
Menurut Pearce (1992) lama siklus menstruasi rata-rata 28 hari, 14 hari persiapan
untuk ovulasi dan 14 hari selanjutnya adalah ovulasi. Kira-kira pada hari ke 21,
endometrium disiapkan untuk kedatangan ovum yang dibuahi. Bila ovum yang tidak
dibuahi memasuki uterus maka pada hari ke 28 endometrium runtuh dan menstruasi pun
terjadi, kemudian siklus berulang pada bulan berikutnya.
Siklus menstruasi yang tidak teratur biasanya terjadi pada remaja wanita yang baru
saja mengalami menstruasi, tubuh membutuhkan waktu untuk membiarkan segala
perubahan terjadi. Seorang remaja wanita mungkin memiliki siklus 28 hari untuk dua
bulan, kemudian kehilangan satu bulan atau mengalami dua periode dalam satu bulan.
Biasanya setelah beberapa bulan siklus menstruasi akan semakin teratur. Namun banyak
juga yang memiliki siklus yang tidak teratur sampai dewasa. Siklus menstruasi pada
wanita berkaitan dengan usia. Siklus terlama adalah saat setelah menstruasi yang pertama
10
dan saat menjelang menopause. Siklus menstruasi memendek secara bertahap bersamaan
dengan bertambahnya usia dan menjadi stabil pada usia tiga puluhan (Affandi &
Danukusumo, 1990).
Periode pertengahan masa kanak-kanak, yatitu anak usia sekolah (6-12 tahun)
merupakan periode yang penting dalam kehidupan anak-anak. Walaupun pertumbuhan
fisik anak-anak pada usia sekolah relative lambat, tetapi terdapat perubahan yang
mencenangkan dalam hal intelektualnya dan dalam hal membina hubungan dengan orang
11
lain (Harris & Liebert, 1991). Pada masa usia sekolah, anak-anak secara berangsur-
angsur mengalami pertumbuhan tetapi berjalan agak lambat jika dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan mereka pada saat bayi atau usia prasekolah.
12
2.2 Landasan Teori
Masa pubertas biasanya akan dialami oleh anak saat usia sekolah, dimana anak-
anak tersebut sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat.
Perkembangan yang dialami adalah perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan juga
psikososial. Perkembangan fisik yang akan dialami anak-anak usia sekolah salah satunya
adalah masa pubertas, dimana ditandai dengan menstruasi pada anak perempuan dan
mimpi basah pada anak laki-laki.
Indeks massa tubuh anak diduga dapat mempengaruhi usia pubertas karena usia
menarche pada anak perempuan di pengaruhi oleh salah satu faktor yaitu kualitas gizi
sang anak yang dapat diukur dengan parameter indeks massa tubuh.
13
2.3 Kerangka Teori
Genetik
Lingkungan sekitar
= Tolok ukur
14
2.3. Kerangka Konsep
(Variabel Pengganggu)
(Variabel Pengganggu)
Genetik
Usia menarche ibu dan saudari
Pola Makan perempuan kandung
Lingkungan Sekitar
: Diteliti
: Tidak diteliti
2.4 Hipotesis
15
Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti mendapatkan hipotesis, Terdapat
hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan usia Menarche pada anak usia sekolah.
16
3.1 Rancangan Penelitian
Metode peneltian ini adalah Survei Analitik dengan menggunakan pendekatan
Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi-siswi SDN Brengosan kelas
4,5, dan 6 Sleman, Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak .... anak
perempuan. Prosedur penelitiannya pertama-tama responden akan diwawancara, hanya
responden yng memiliki kriteria inklusi dan tidak dalam kriteria eksklusi saja yang akan
di ambil. Kemudian subyek yang sesuai dengan kriteria tersebut akan dinilai Indeks
Massa Tubuh (IMT) dan mengisi kuesioner.
17
1. Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan berat badan dalam kilogram dibagi
tinggi badan dalam meter2. Hasil dari perhitungan IMT dapat mengklasifikasikan apakah
anak termasuk kategori kurus atau normal atau gemuk dan disesuaikan dengan umur dan
jenis kelamin anak menurut standar WHO 2007.
2. Usia Menarche
Usia menarche adalah usia dimana seorang anak perempuan mendapatkan
menstruasi untuk pertama kalinya. Ditandai dengan keluarnya darah dari vagina sang
anak. Hal ini dapat menjadi pertanda bahwa alat reproduksi sudah siap untuk kehamilan.
Usia anak mengalami menarche pada umumnya adalah 12,5 tahun.
18
c. Pengolahan data; memeriksa ulang data yang sudah ada dan mengolah
data ke computer.
d. Analisis data.
3. Tahap akhir :
a. Penyusunan laporan hasil penelitian.
b. Seminar hasil penelitian.
19
3.9 Jadwal Penelitian
Pengajuan
judul
Proposal
Penelitian
Seminar
Proposal
Penelitian
Pengurusan
Izin
Pengambilan
Data
Pengolahan
Data
Analisis
Data
Laporan Hasil
Penelitian
Seminar Hasil
Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Affandi B & Danukusumo. 1990. Gangguan Haid pada Remaja dan Dewasa. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI
Aishah, S., 2011, Hubungan antara Status Gizi dengan Usia Menarche pada Siswa
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Shafiyyatul
20
Amaliyyah Medan Tahun 2011, Skripsi, Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Asgharnia,M. et al. 2009. A Study of Menarcheal Age in Northern Iran (Rasht) Oman
Medical Journal, vol 24, April, 95-98
Brown, Judith E. et.al. 2005. Nutrition Through the Life Cycle. (2nded). Wadsworth:
USA.
Fatimah, E. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung:
Pustaka Setia.
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2008. Textbook of Medical Physiology. 11 th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders
Hanafiah, MJ. 1987. Haid dan Siklusnya. Di dalam Ilmu Kandungan. H. Wiknjosastro
(Ed.). Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Harris, JR. dan RM Liebert. 1991. The Child. New Jersey: Prentice Hall.
Kusnita, P., Damarati., 2012, Pengaruh Status Gizi Remaja Terhadap Usia Menarche Pada
Siswi SDN Dukuh Menanggal Surabaya, Skripsi, Jurusan Kebidanan Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya.
Lusiana, S.A., 2008, Status Gizi, Konsumsi Pangan, dan Usia Menarche pada Anak
Perempuan Sekolah Dasar di Bogor, Skripsi, Jurusan Gizi Masyarakat dan
SumberdayaKeluargaFakultasPertanian,InstitutPertanianBogor.
Nelson, W.E., Behrman, R.E., Kliegman, M.D., dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson
Edisi 15 Vol 1. Jakarta : EGC
Ninawati, Kuryadi. J., 2006, Hubungan antara Sikap terhadap Menstruasi dan Kecemasan
terhadap Menarche, Skripsi, Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas
21
Tarumanegara
Papalia, D.E. & S.W. Olds. 1979. A Child's World Infancy Through Adolescence. (2nd
ed.). New York: McGraw-Hill Book Company.
Pearce, EC. 1992. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Pujiani, 2012, Hubungan antara Status Gizi dengan Usia Menarche, Skripsi, Jurusan
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinggi Darul
Ulum Jombang.
Riyadi, H. 1996. Gizi dan Kesehatan dalam Pembangunan Pertanian (Khomsan,A & A
Sulaeman, Editor). Bogor: IPB Press.
_______. 2003. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri [diktat]. Bogor:
Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Silva, D. 2005. Menarche and Lifestyle. Wisconsin Medical Journal Vol 104, No 7.
Wisconsin : Gundersen Lutheran Medical Centre.
Sugondo. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Ed. IV Jilid III. Jakarta: FKUI
Uche-Nwachi EO., Odenkule A., Gray J., Bethel., Burrows Y., et al. 2007. Mean Age of
Menarche in Trinidad and its Relationship to Body Mass Index, ethnicity and
Mothers Age of Menarche, Online Journal of Biological Sciences, vol 7, 66-71.
WHO. 2007. WHO Growth Refference for children and adolescents. Growth reference
data for 5-19 years. http://www.who.int/growthref/en/ diakses tanggal 15 Mei
2013
22
Yulia, V.V., 2011, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keterlambatan Usia Menarche
pada Remaja Puteri di SLTP Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2010, Skripsi, Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan,
Universitas Andalas
23