5.1 Pengujian
Proses pengujian merupakan suatu uji coba dari keberhasilan alat atau mesin yang dirancang
berdasarkan tujuan dan fungsi dari pembuatan alat atau mesin tersebut. Proses pengujian penting
dilakukan untuk menguji dan mengevaluasi keberhasilan alat atau mesin tersebut.
5.1.1 Tujuan
a. Mengetahui secara lansung apakah Rancang bangun mesin pengiris tempe semi
b. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan alat jika terjadi kegagalan atau kekurangan
dalam pengujian.
tersebut.
Sasaran pengujian mesin ini meliputi , pisau pemotong terhadap tempe yang akan
dipotong yaitu dengan perolehan waktu singkat serta hasil yang maksimal. Dalam tingkat
keberhasilan pemotong tempe sangat tergantung pada ketajaman pisau serta kecepatan
putaran pisau. Selain itu juga banyaknya irisan tempe yang keluar melalui putaran juga
Pengujian pada mesin ini bertujuan untuk mengetahui apakah mesin tersebut mampu
2.Langkah Pengoperasian
4. Masukan tempe kedalam hopper dengan cara tarik pemegang hopper ke belakang.
5. Ketika tempe sudah masuk maka lepas pemegang pendorong tempe secara
perlahan.
7. Hasil potongan tempe akan jatuh ke penadah tempe dengan cara penadah diputar manual
menit 5 detik sehingga kapasitas pemotongan tempe dalam satu jam sebesar 77,92 Kg.
5.2 Perawatan
Perawatan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang akan diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap berfungsi dengan baik
Secara umum ditinjau dari pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi
ke masa depan , pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
kerusakan baru akan dilakukan perbaikan, tetapi dalam melakukan pekerjaan perawatan
berdasarkan pada kebijakan pemeliharaan yang sudah ditentukan. Seperti adanya jadwal
dari kerusakan.
kondisi keadaan mesin sehingga mencapai standar yang diterima. Perawatan korektif
atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problema yang
sedang berkera. Perawatan berjalan ini termasuk cara perawatan yang direncanakan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indera atau dengan alat-alat
Teknik-teknik dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini
adalah untuk efisiensi kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan cepat
dan tepat.
1.Perawatan Bantalan
a. Perawatan Preventive
dihubungkan dengan baut dan mur, apabila ada yang kendor segera
dikencangkan.
3. Memeriksa baut pengikat antara inner pada bantalan dengan
poros
b. Perawatan Korektif
mulai oleng maka segera diganti. Atau jika umur nominal bearing
a. Perawatan Preventive
dudukan pisau .
b. Perawatan Korektif
a. Perawatan Preventive
pasak.
b. Perawatan Preventif
2. Apabila bidang alur pulley sudah mulai retak atau pecah, maka
a. Perawatan Preventif
dikencangkan.
b. Perawatan Korektif
Apabila sabuknya sudah kendor dan aus, maka harus segera diganti.
5. Perawatan Kerangka Mesin
a. Perawatan Preventif
6. Perawatan Hopper
a. Perawatan Preventif
b. Perawatan Korektif
Memeriksa las antara hopper dan rangka, apabila sudah mulai mengalami
7. Perawatan Cover
a. Perawatan Preventif
b. Perawatan Korektif
a. Perawatan Preventif
b. Perawatan Korektif
keretakan.
a. Mengelap bagian luar dari debu dan kotoran dengan kain yang bersih.
hasil pengerjaan.
e. mengecek kekuatan las pada semua bagian yang terdapat pada pengelasan.
Melakukan kegiatan over haul setiap tahun sekali dan bongkar mesin periksa semua
komponen mesin. Ganti bila ada kerusakan pada komponen mesin setelah melakukan
pembongkaran mesin kemudian rakit kembali mesin seperti awal semula dengan melakukan
tujuan kegiatan pembongkaran mesin kita bisa mengetahui kesiapan mesin untuk
beroperasi lama.