PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan makalah yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian biogas dan potensinya sebagai bahan bakar
alternatif
2. Mengetahui proses produksi biogas dari eceng gondok
3. Mengetahui potensi eceng gondok sebagai sumber biomassa biogas
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Memberikan nilai tambah eceng gondok sebagai sumber biomassa
pembuatan biogas.
3. Memberikan informasi mengenai parameter proses yang berpengaruh
terhadap perolehan biogas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Eceng gondok memiliki nutrisi yang tinggi sebagai sumber serat untuk
pakan ternak ruminansia dan memiliki selulosa tinggi yang membuat produksi
biogas semakin tinggi. Komposisi nutrisi eceng gondok dapat dilihat pada table
2.1. dimana Eceng gondok sebagai sumber C dan N dalam pembuatan biogas
mempengaruhi pembentukan gas metan.
Tabel 2.1. Komposisi Nutrisi Eceng Gondok
No Macam Analisis Kadar 100% Berat Kering
1 Kadar Air 14,67
2 Kadar Abu 14,47
3 Kadar lemak kasar 3,03
4 Kadar serat kasar 29,15
5 Kadar protein kasar 12,55
6 NDF 54,55
7 ADF 24,46
8 Lignin 9,34
Sumber: Astuti, dkk., 2013
2.2 Biogas
Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan relatif sederhana
yang dihasilkan oleh fermentasi anaerobik dari bahan-bahan organik. Biogas
dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan
listrik. Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan
untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan
sambil mengurai dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana
dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih
sedikit (Rahmatiah dan Widyaiswara, 2014)
Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah
karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam
pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam
biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman,
5
sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di
atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil (Astuti, dkk.,
2013).
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang
terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem
pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75% CH4.
Komposisi biogas dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Komposisi Biogas
Komponen %
Metana (CH4) 55 75
Karbo Dioksida (CO2) 25 45
Nitrogen (N2) 0 0,3
Hidrogen (H2) 15
Hidrogen Sulfida (H2S) 03
Oksigen (O2) 0,1 0,5
Sumber: Rahmatiah dan Widyaiswara (2014)
c) Keuntungan Lingkungan
Mengurangi polusi udara.
Menurunkan emisi gas metan dan CO2secara signifikan.
Memperkecil kontaminasi sumber air karena dapat menghilangkan
bakteri Coliform sampai 99%.
(Wahyuni, 2011)
2) Reaktor harus bebas dari kandungan logam berat dan sulfida yang dapat
mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
3) Metanogen dapat berkembang dengan baik dalam lingkungan cair
(aqueous) dengan pH 6,5 sampai 7,5dan temperatur 350C
4) Metanogen cukup sensitif dengan temperatur. Temperatur 350C
Eceng
Gondok
pencacahan
Formula
Eceng Gondok
dan Air
Fermentasi
anaerob
(7-10 hari)
Pupuk Organik
9
10
Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa penggunaan eceng gondok sebagai
sumber biomassa pembuatan biogas sangat berpotensi, karena menghasilkan
biogas yang hampir sama dengan kotoran ternak. Perbandingan komposisi biogas
dari kotoran sapi dan eceng gondok juga dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3
(Wahyuni, 2011)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan relatif
sederhana yang dihasilkan oleh fermentasi anaerobik dari bahan-
bahan organik. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
maupun untuk menghasilkan listrik.
2. Prinsip dasar biogas adalah proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa udara (anaerob)
untuk menghasilkan campuran dari beberapa gas, diantaranya metan
dan CO2. Biogas tersebut dihasilkan dengan bantuan bakteri
metanogen atau metanogenik
3. Penggunaan eceng gondok sebagai sumber biomassa pembuatan
biogas sangat berpotensi, karena menghasilkan biogas yang hampir
sama dengan kotoran ternak.
15
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, N., T.R. Soeprobowati, dan Budiyono, 2013, Produksi Biogas dari Eceng
Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms) dan Limbah Ternak Sapi dii
Rawapening, Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS,
Semarang.
Panggih. 2012. Produksi Biogas dari Enceng Gondok. Skripsi Teknik Kimia, ITS.
Surabaya. dalam Renilaili., 2015, Enceng Gondok sebagai Biogas yang
Ramah Lingkungan Jurnal Ilmiah TEKNO,12,1, 1-10.
Putra, F.P, 2016, Rancangan Alat Fermentasi Biogas dari Eceng Gondok.
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Rahmatiah dan Widyaiswara, 2014, Biogas sebagai Sumber Energi Alternatif,
Artikel EBuletin LPMP Sulsel.
Ratnani, R. D., I. Hartanti, dan L. Kurniasari, 2011, Pemanfaatan Eceng Gondok
(Eichornia Crassipes) untuk Menurunkan Kandungan COD (Chemical
Oxygen Demond), pH, Bau, dan Warna pada Limbah Cair Tahu, Jurnal
Momentum, 7,1, 41-47.
Renilaili., 2015, Enceng Gondok sebagai Biogas yang Ramah Lingkungan
Jurnal Ilmiah TEKNO,12,1, 1-10.
Saktiyudha, R.P., 2014, Produksi Biogas dari Pencerna Anaerob Serasah dan
Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dengan Sumber Inokulum Kotoran
Sapi dan Kotoran Ayam, Jurnal Bioteknologi, 11,2, 23-27.
Tangio, J.S., 2014, Pemanfaatan Biomassa Enceng Gondok dari Danau Limboto
sebagai Penghasil Biogas, Universitas Negeri Gorontalo.
Wahyuni, 2011, Biogas Energi Terbarukan Ramah Lingkungan dan
Berkelanjutan, Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) ke 10.
Yonathan, A., A.R. Prasetya, dan B. Pramudono, 2013, Produksi Biogas dari
Eceng Gondok (Eicchornia Crassipes) : Kajian Konsistensi dan pH
Terhadap Biogas yang Dihasilkan, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri,
2,2, 211-215.
16