7 4 10 - 2 PDF
7 4 10 - 2 PDF
Hernia Bochdalek
IGN Sanjaya Putra*, Abdul Hamid**, IN Semadi***
Hernia diafragmatika adalah masuknya organ-organ abdomen melalui defek (lubang) pada
diafragma ke dalam rongga toraks. Secara umum terdapat tiga tipe dasar hernia
diafragmatika yaitu hernia Bochdalek (melalui defek posterolateral), hernia Morgagni
(melalui defek anterio retrosternal) dan hiatus hernia. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, gejala klinik, pemeriksaan radiologik, dan laboratorium. Insiden pasti hernia
diafragma sulit diperkirakan karena separuhnya meninggal dalam kandungan atau
meninggal saat neonatus belum dibawa ke pusat rujukan atau sebelum diagnosis ditegakkan.
Insiden hernia Bochdalek dilaporkan 1 : 2000-4000 kelahiran hidup dengan perbandingan
jenis kelamin laki-laki : perempuan adalah 1,5 : 1. Hernia Bochdalek memberikan gejala
kardiopulmonal yang berat, seperti sesak nafas segera setelah lahir dengan mortalitas yang
tinggi, 40-50% sebelum pemakaian dan 30 %, setelah pemakaian Extracorporeal Membrane
Oxygenation (ECMO). Pembedahan dilaksanakan setelah kondisi bayi stabil.
H
ernia diafragmatika adalah masuknya organ- melalui pelebaran hiatus esofagus. Hernia Bochdalek
organ abdomen melalui defek pada terjadi karena kegagalan penutupan membran
diafragma ke dalam rongga dada. Penyebab pleuroperitoneal kiri, sedangkan hernia Morgagni
hernia diafragmatika yang sering dijumpai adalah timbul karena kegagalan bersatunya otot rusuk dan
kelainan diafragma yang bersifat bawaan walaupun sternal.1,2 Hernia diafragmatika kongentinal yang
masih ditemui kelainan yang didapat1 paling sering ditemui adalah hernia Bochdalek dengan
Secara umum terdapat tiga tipe dasar hernia insiden 1 dari 2000-4000 kelahiran hidup.
diafragmatika kongenital yaitu hernia Bochdalek Diagnosis hernia Bochdalek dapat ditegakkan saat
(posterolateral), hernia Morgagni (retrosternal atau antenatal dan perinatal berdasarkan anamnesis adanya
anterior), dan hiatus hernia yaitu masuknya esofagus polihidramnion, diagnosis fisik adanya tanda distres
abdominal dan cardia gaster ke dalam rongga dada nafas dan terdengarnya bising usus di rongga dada serta
bergesernya suara jantung ke kanan, secara laboratoris
adanya gangguan pertukaran udara pada dengan
Alamat korespondensi:
Dr. IGN Sanjaya Putra*
pemeriksaan radiologis dada (perinatal) dan USG
PPDS IKA FKUNUD-RS Sanglah, Bagian Ilmu Kesehatan Anak. (antenatal), serta pemeriksaan penunjang lainnya.3 Tata
Jl P Nias Denpasar Bali laksana yang dilakukan meliputi terapi medika-
Tel 0361-244038, Fax. 0361- 257387. menmtosa, suportif, dan koreksi pembedahan untuk
Prof. Dr. Abdul Hamid Sp.A(K)**, Subbagian Neonatologi Bagian Ilmu
mengembalikan organ abdomen yang terdapat di dalam
Kesehatan Anak, FKUNUD-RS Sanglah, Denpasar Bali dan Dr. I N rongga dada ke abdomen.2,4,5 Saat ini diagnosis dan
Semadi Sp.BTKV***, Subbagian Bedah Thorax, FKUNUD-RS Sanglah, terapi hernia Bochdalek dapat dikerjakan saat antenatal.
Denpasar Bali. Diagnosis antenatal yang dapat dikerjakan adalah USG,
232
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006
233
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006
sebaiknya diperiksa dan dimonitor untuk mem- bervariasi seperti trisomi 13, trisomi 18, dan tetrasomi
pertahankan homeostasis.2,3 12p mosaik. Hernia Bochdalek juga dapat ber-
hubungan dengan kelainan non kromosomal seperti
,,
de Lange syndrome.,,2
Pemeriksaan radiologis
234
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006
Tata laksana hernia Bochdalek yang optimal harus pembedahan untuk mencegah gagal napas dan
memperhatikan berbagai hal yang terkait dengan hipoksia berat. ECMO meningkatkan keber-
kelainan bawaan ini. hasilan hidup bayi dengan hernia diafragmatika
sebesar 42% pada era awal, menjadi sebesar 79%
1. Proses persalinan dan unit perawatan intensif pada era sekarang ini. Waktu yang tepat untuk
neonatus memberikan ECMO masih kotroversial.11
Bayi harus dilahirkan di pusat kesehatan yang
memiliki sarana bedah anak dan perinatologi yang 5. Pemberian surfaktan
memadai.7 Secara umum sarana yang diperlukan Gagal nafas pada bayi dengan hernia diafragmatika
adalah intubasi endotrakeal dan pemakaian dapat berhubungan dengan perkembangan paru
ventilator mekanik yang disesuaikan dengan yang abnormal dan defisiensi surfaktan. Studi
derajat keparahan herniasi organ abdomen, postmortem menunjukkan adanya penurunan
(hindari pemakaian ventilasi dengan manual bag ekskresi surfaktan apoprotein A (SP-A) yang lebih
karena lambung dan organ intestinal akan distensi berat pada sisi dengan hernia diafragmatika
oleh udara yang berakibat semakin tertekannya dibandingkan dengan sisi yang lain. Hal ini
paru dan organ-organ intratorakal), pemasangan menunjukan adanya penundaan pematangan
pipa nasogastrik untuk dekompresi, menghindari fungsional atau perkembangan dan sintesis SP-A.
pemakaian tekanan inspirasi yang tinggi.2 Analisis cairan amnion mendukung kenyataan
tersebut. Surfaktan sebaiknya diberikan segera saat
2. Stabilisasi preoperatif bayi menarik nafasnya untuk pertama kali.
Pada hernia diafragmatika terdapat paru yang
hipoplastik, tidak atelektasis vaskularisasi arteriolar 6. Terapi antenatal
yang abnormal dan hipertensi pulmonal sehingga Pemberian glukokortikoid antenatal untuk
dipertimbangkan pembedahan ditunda atau memperbaiki maturitas paru dan meningkatkan
dipersiapkan dahulu. 11 Umur rata-rata untuk oksigenasi serta kemampuan paru.11
melakukan pembedahan adalah sekitar 72 jam.7
7. Terapi pembedahan perinatal
3. Ventilasi mekanik konvensional Davis dkk.10 mengungkapkan bahwa pembedahan
Pemberian ventilasi mekanik harus memper- yang dipersiapkan lebih dahulu diikuti dengan
timbangkan faktor-faktor yang diketahui mening- terapi ECMO memberikan hasil yang lebih baik.
katkan resistensi vaskuler pulmonal (hipoksia, Waktu yang tepat untuk melakukan pembedahan
asidosis, hipotensi dan hiperkarbia). Ventilasi belum diketahui dengan pasti, beberapa ahli
dengan inspirasi bertekanan rendah dipilih karena menganjurkan pembedahan dapat dilakukan 24
menurunkan kemungkinan terjadinya pneumo- jam setelah bayi stabil, tetapi penundaan sampai
thorax kontralateral yang dapat meningkatkan 7-10 hari dapat juga ditoleransi. Banyak ahli bedah
ketidakstabilan sistem kardiorespirasi dan lebih menyukai operasi dikerjakan saat eko-
dekompensasi.11 Jika dengan ventilasi mekanik kardiografi menunjukkan tekanan arteri pulmo-
konvensional ini gagal maka dipakai strategi nalis stabil dalam 24-48 jam.2 Drainase dengan
ventilasi yang lain yaitu high-frequency oscillatory chest tube diperlukan bila terdapat tension
ventilation (HFOV), gentle ventilation dan pneumothorax. 2 Prinsip pembedahan adalah
intratracheal pulmonary ventilation (ITPV). Selain mengembalikan organ abdomen pada tempatnya.
strategi ventilasi juga dibutuhkan terapi pen-
dukung untuk menunjang keberhasilan pem- 8. Transplantasi paru
bedahan dan memperbaiki prognosis. Transplantasi paru adalah salah satu teknik
pembedahan dalam upaya mengurangi efek buruk
4. Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) distres pernapasan pada bayi dengan hernia
Alat ECMO adalah perlengkapan paru buatan Bochdalek akibat hipoplasia paru berat yang gagal
yang digunakan untuk mengembangkan sisa dengan terapi suportif pernapasan, namun pengobtan
jaringan paru agar oksigenasi tetap adekuat selama ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.13
235
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret 2006
236