Paracetamol
Obat paracetamol sudah bukan menjadi obat asing untuk masyarakat. Obat ini diperjual
belikan secara bebas dan dapat diperoleh di warung kecil hingga apotik. Paracetamol
masuk dalam golongan obat analgetik antipiretik, yaitu obat yang dapat menghilangkan
rasa nyeri dan demam. Namun, paracetamol mempunyai kerja yang lebih kuat pada
kondisi demam dibandingkan dengan nyeri. Sehingga obat ini dikenal sebagai analgesik
lemah.
Seseorang yang dalam kondisi sudah mempunyai penyakit hati, gagal ginjal atau
menggunakan alkohol akan memperberat dan mempercepat kejadian efek samping
berbahaya tersebut. Sehingga perlu perhatian khusus pada pasien yang sedang
mengalami kondisi ini. Mengonsumsi paracetamol saat dalam pengaruh alkohol, atau
sedang mengonsumsi alkohol sangat tidak direkomendasikan.
Caffein
Obat kafein sering digunakan mengembalikan kewaspadaan mental dan pasien lelah.
Obat ini diindikasikan pada pasien yang mengalami masalah pada sistem saraf pusat
(SSP). Kafein juga banyak digunakan pada masalah sakit kepala dan migrain.
Penggunaan obat cafein dengan dosis berlebihan akan meningkatkan risiko pada
masalah jantung dan sistem saraf pusat. Kondisi insomnia, kecemasan, tremor pun
akan meningkat akibat penggunaan obat ini secara belebihan. Efek samping lain adalah
kondisi kejang dapat terjadi akibat over dosis cafein.
Menggunakan kafein perlu perhatian khusus selain pada kondisi diatas, masalah
lambung dan usus serta kelainan kadar gula darah dapat terjadi. Penurunan kadar
glukosa dibawah normal serta peningakatan gula darah pernah dilaporkan terjadi. Pada
kondisi penyakit hati dan gagal ginjal juga membutuhkan kehati-hatian jika
menggunakan obat ini.
carisoprodol
Carisoprodol digolongkan sebagai obat pelemas otot yang bekerja secara sentral dan
digunakan untuk mengatasi nyeri otot, seperti nyeri punggung bawah, atau nyeri akibat
cedera otot. Obat Carisoprodol bekerja dengan cara menangkan saraf yang berkaitan
dengan otot sehingga memberikan penurunan efek nyeri. Obat dengan merek
dagang Somadril ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang (paling
lama 2-3 minggu), karena belum ada bukti kuat mengenai efektivitasnya jangka
panjang.
Ketika menggunakan obat ini, kemungkinan efek samping dapat muncul seperti pusing,
mengantuk, kondisi jantung berdebar, dan penurunan tekanan darah dibawah normal.
Reaksi obat carisoprodol apabila digunakan dalam jangka panjang bisa menyebabkan
kram pada perut, insomnia, pusing, mual dan muntah. Menggunakan obat ini dalam
pengaruh alkohol ataupun mengemudi tidak dianjurkan.
Dosis maksimum yang disarankan adalah 3-4 tablet per hari (sekitar 600-800 mg carisoprodol), sekitar setengah
dari jumlah maksimum harian yang direkomendasikan di AS.
Pada penggunaannya sebelum 2014, obat ini banyak disalahgunakan pada mereka
yang pecandu obat, sehingga pada tahun tersebut, badan POM melakukan penarikan
terkait obat ini dengan alasan salah satunya adalah penyalahgunaan obat.
Dalam penggunaan obat yang tepat, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi
obat dengan apoteker. Apoteker tidak mendiagnosa penyakit, namun dapat membantu
setiap pasien untuk menemukan obat yang tepat terkait penyakit yang pasien derita.
Mintalah petunjuk penggunaan obat, efek samping, hal-hal yang harus dihindari selama
minum obat, dan pertanyaan lain seputar obat. Meskipun apoteker tidak menuliskan
resep untuk penyakit, tetapi mereka mempunyai wewenang dalam mengganti obat yang
tepat jika memenuhi syarat ganti obat.