Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN CATATAN SEBELUM EXTRAKSI

Pengukuran catatan sebelum ekstraksi dengan gigi tiruan sebelumnya dan tanggul gigitan
digunakan untuk menentukan dimensi vertikal. Persepsi neuromuscular dan power point
adalah metode yang digunakan untuk pasien edentulous yang tidak memiliki catatan dimensi
vertikal sebelum ekstraksi/ gigi tiruan.

Catatan Sebelum Extraksi

Foto profil

Foto harus dibuat pada saat gigi oklusi maksimum, karena pada posisi ini dapat
dipertahankan dengan akurat untuk prosedur fotografi dan dapat diperbesar sampai ukuran
sebenarnya. Pengukuran tanda anatomis pada foto dibandingkan dengan pengukuran tanda
anatomis yang sama pada wajah. Pengukuran ini dapat dibandingkan saat catatan dibuat dan
diukur kembali bagaimana setelah gigi dicobakan di dalam mulut.

Siluet Profil

Reproduksi siluet profil yang akurat dapat dibuat pada karton atau dibuat kontur dengan
kawat. Siluet dapat direposisi ke wajah setelah dimensi vertikal telah dibuat pada saat
pencatatan awal dan atau ketika gigi tiruan dicobakan. Olsen menggambar segaris plaster of
Paris yang menurun dari garis tengah wajah dan dari bagian tersebut dibuat suatu potongan.

Radiografi

Dua jenis radiografi yang disarankan adalah profil sefalometri dan kondilus pada fossa.
Metode ini kurang dipercaya karena adanya ketidaktepatan pada gambaran radiografi.

Model di Artikulator

Model maksilla yang akurat berhubungan dengan posisi anatomisnya yang tepat pada
artikulator dengan suatu face bow transfer. Suatu catatan oklusal pada relasi sentrik
digunakan untuk membuat model mandibula. Setelah hilangnya gigi geligi, model edentulous
dipasangkan pada artikulator dan pengukuran antar rahang dibandingkan. Metode ini
bermanfaat pada pasien yang memiliki linggir yang tidak sempurna selama tidak ada gigi
atau resorbsi.

Face Mask

Swenson (1959) menyarankan pembuatan cetakan wajah yang terbuat dari resin akrilik
sebelum ekstraksi. Kemudian ketika pasien sudah tidak memiliki gigi, cetakan tersebut
digunakan untuk memeriksa dimensi vertikal.

Pengukuran Wajah

Niswongers Method. Pasien diinstruksikan untuk menutup rahang saat oklusi maksimum
setelah 2 titik penanda ditetapkan, satu pada bagian atas pertengahan wajah dan yang lainnya
pada bagian bawah pertengahan wajah. Jarak kemudian diukur, dan pengukuran ini
dibandingkan dengan pengukuran yang dibuat antara kedua titik saat gigi tiruan dicobakan
pada pasien. Cara ini jarang digunakan karena banyak pasien tidak suka dengan tanda
tersebut.

Fonetik

Closest speaking space

Silverman menyarankan metode ini untuk mengukur dimensi vertikal.

Mengucapkan F atau V dan S Untuk Relasi Gigi Anterior

Panduan incisive dibuat dengan menyusun gigi anterior di tanggul gigitan sebelum mencatat
dimensi vertikal (teknik yang dikembangkan oleh Pound dan Murrell). Posisi gigi tiruan
maksilla anterior ditentukan dengan posisi maksilla saat pasien mengucapkan huruf f atau
v. Ujung incisal harus menciptakan penutup di atas area yang lembab pada batas vermillion
bibir bawah. Posisi gigi anterior mandibula ditentukan oleh posisi mandibula ketika pasien
mengucapkan huruf S selama mengucapkan huruf S ujung incisal gigi anterior tidak
berkontak (posisi S menunjukkan fase protrusive pada panduan incisal).

Jika jarak terlalu lebar, maka dimensi vertikal yang terbentuk terlalu kecil. Jika gigi anterior
menyentuh ketika mengucapkan ch, s dan j, dimensi vertikal mungkin terlalu besar.

Gigi Tiruan yang Dahulu

Metode yang paling umum adalah membandingkan pengukuran dari gigi tiruan yang dahulu
dengan pengukuran yang dibuat selama prosedur pembuatan gigi tiruan yang baru.
Disarankan untuk menggunakan metode lain dan membuat dimensi vertikal pada tanggul
gigtan dan kemudian membandingkan pengukuran antara titik referensi dengan gigi tiruan
sebelumnya pada saat oklusi.

Pengukuran yang dibuat dengan gigi tiruan sebelumnya sulit diterima karena:

Resorpsi linggir di bawah gigi tiruan dapat menyebabkan peningkatan jarak interoklusal.
Pasien dapat menggeser mandibula atau gigi tiruan untuk mengakomodasi kesalahan saat
oklusi.
Adaptasi yang tidak akurat pada dasar gigi tiruan terhadap support berakibat terjadinya
displacement gigi tiruan.

Tanggul Gigitan

Teknik ini digunakan untuk menciptakan dimensi vertikal tentatif dan relasi sentrik rahang
tentatif. Evaluasi akhir menggunakan ekspresi wajah dan estetik sebagai suatu panduan untuk
penyusunan gigi. Tekniknya sebagai berikut:
1. Buat dimensi vertikal pada saat istirahat dan ukur jarak antara titik referensi pada hidung
dan dagu.
2. Buat jarak interoklusal sekitar kurang dari 3 mm dari jarak interoklusal pada saat posisi
istirahat.
3. Lapisi tanggul gigitan rahang atas dengan petrolatum dan letakkan maxillary record base
dengan tanggul gigitan di dalam mulut.
4. Lilin baseplate yang telah digulung lembut sekitar 1/3 diameter pensil timah ditempelkan
pada permukaan oklusal tanggul gigitan mandibula. Buat kontur dari lilin tersebut
dengan bentuk segitiga dengan dasarnya pada tanggul gigitan. Lunakkan kembali lilin
dalam air hangat atau dengan api spirtus.
5. Letakkan mandibular record base dan pegang dengan jari tengah yang diletakkan pada
sayap buccal pada premolar kedua secara bilateral.
6. Instruksikan pasien untuk menggerakkan mandibula ke posisi belakang dan perlahan
instruksikan untuk menutup mulut (perasaan taktil). Seorang dokter gigi yang
berpengalaman dapat merasakan dengan jarinya dan melihat, ketika kontraksi otot
elevator mulai melemah. Hal ini bersamaan dengan persepsi pasien pada saat penutupan
rahang yang mencukupi.
7. Biarkan lilin mengeras sebelum melepaskan model. Masukkan kembali dan minta pasien
untuk melakukan oklusi maksimal. Ukur jarak di antara titik dan bandingkan dengan
pengukuran yang dibuat saat posisi istirahat. Jika pengukuran kurang dari pengukuran
pada posisi istirahat dan lilin baseplate tidak berlubang sampai terjadinya kontak pada
tanggul gigitan, maka hasil pengukuran dapat diterima.

Persepsi Neuromuscular (oleh Lytle)

Dalam metode ini digunakan suatu alat central bearing


Setelah mendapatkan model, letakkan central bearing plates pada plat landasan,
adaptasikan plates pada jarak antar rahang pasien.
Sesuaikan bearing pin sampai mulut terbuka melebihi posisi istirahat fisiologis.
Turunkan pin sampai setengah putaran saat pasien dapat membuat dua kontak yang tepat
setiap saat, sampai pasien mengindikasikan bahwa dia telah menutup rahangnya terlalu
jauh. Putar balik pin setengah putaran dan catat angka kembalinya pin.
Ulangi prosedur, dimulai dari suatu posisi menutup. Buka pin setengah putaran sehingga
pasien dapat membuat kontak yang tepat pada pin setelah setiap penyesuaian. Ketika
pasien menunjukkan bahwa dia telah mencapai pembukaan yang berlebihan, putar
balikan pin setengah putaran.
Periksa kembali hasil pengukuran dengan mengulangi tahap awal.
Instruksikan pasien untuk menutup mulut (dalam relasi sentrik) sampai central bearing
pin berkontak dengan piringan logam. Suntikkan plaster yang cepat mengeras untuk
menjaga relasi.
Catatan tentative ini dipindahkan ke artikulator.
Berdasarkan penelitian Mc. Gee, ketika cara ini digunakan, pasien cenderung untuk
mengalami pengurangan dimensi vertical oklusi karena pasien merasa lebih nyaman pada
posisi ini.
Power Point (Oleh Boos)
Tempelkan bimeter pada mandibular record base yang beradaptasi baik. Tempelkan suatu
metal plate pada suatu celah pada suatu maxillary record base yang beradaptasi baik untuk
menyediakan suatu central bearing point. Sesuaikan jarak vertikal dengan cara menggeser
cap. Ukuran mengindikasikan besarnya tekanan yang dihasilkan selama penutupan pada
derajat yang berbeda saat rahang terpisah. Ketika power point maksimal ditentukan, kunci set
nut. Lekatkan dengan plaster.
Teori ini berdasarkan asumsi bahwa gaya penutupan maksimal dapat dihasilkan saat
mandibula berada pada dimensi vertikal posisi istirahat. Hubungan antara hasil pengukuran
yang diperoleh dengan bimeter dan dengan metode klinis dan metode electromyographic
menunjukkan bahwa penggunaan bimeter meningkatkan dimensi vertikal.

Myomonitor Centric
Myomonitor Jankelson adalah suatu instrument elektronik yang padat yang memindahkan
arus DC melalui elektroda yang diletakkan di atas coronoid notch pada ramus mandibula. Hal
ini dimaksudkan untuk menstimulasi secara simultan semua otot yang terlibat dalam
pergerakan mandibula dan memposisikan mandibula pada myomonitor centric, yaitu oklusi
sentrik oleh Jankelson myomonitor. Berdasarkan penelitian Wander H ditemukan bahwa
myomonitor centric merupakan relasi sentrik anterior tetapi sedikit retrusive dari oklusi
sentrik. Hasil myomonitor centric merupakan variabel dari sisi kiri dan kanan pada pasien
yang sama dan berbeda pada sisi yang sama pada pasien yang sama. Posisi myomonitor
centric tidak dapat dihasilkan kembali pada pasien yang sama.

Anda mungkin juga menyukai