Diajukan kepada :
dr. Indah Rahmawati, Sp.P
Disusun oleh :
Gohlena Raja Naguna Chekmat G4A013081
Windy Nofiatri Rista G4A013082
Sukma Setya G4A013083
2015
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
Disusun oleh :
Gohlena Raja Naguna Chekmat G4A013081
Windy Nofiatri Rista G4A013082
Sukma Setya G4A013083
Pembimbing,
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. M
Usia : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kuripan 04/01 Kesugihan-Kesugihan
Tanggal masuk : 6 Februari 2015
Tanggal periksa : 10 Februari 2015
No. CM : 009220640
II. SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Batuk berdarah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan batuk berdarah. Batuk berdarah
dikeluhkan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Darah berwarna
merah segar tidak bercampur dengan makanan dengan banyak setengah
sendok makan. Batuk ini diperberat apabila malam hari dan merasa
sedikit enak apabila minum air yang hangat.
Pasien juga mengeluhkan sesak nafas sejak 2 HSMRS. Sesak
dirasa tidak membaik dengan perubahan posisi apapun. Sesak nafas
dirasa makin berat ketika malam hari dan sangat menganggu aktivitas
dan mengganggu tidur. Untuk memperingan gejala, pasien sudah
mencoba mengunakan minyak angin yang diusap kedadanya tetapi
dirasa tidak membaik.
Selain sesak nafas, pasien juga mengeluhkan batuk berdahak yang
tidak kunjung sembuh, batuk berdahak berwarna putih kental dan
belum pernah mengeluarkan darah. Batuk makin berat ketika malam
hari. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan yang progresif
yaitu dari 50 kg menjadi 42 kg. Nafsu makan menurun dan keringat
dingin pada malam hari.
Pasien menyangkal adanya riwayat alergi dan asma, pasien juga
tidak ada riwayat merokok dan riwayat mengkonsumsi OAT
sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat keluhan serupa : disangkal
b. Riwayat mondok : disangkal
c. Riwayat OAT : disangkal
d. Riwayat hipertensi : disangkal
e. Riwayat kencing manis : disangkal
f. Riwayat asma : disangkal
g. Riwayat alergi : disangkal
3. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat keluhan serupa : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat kencing manis : disangkal
d. Riwayat asma : disangkal
e. Riwayat alergi : disangkal
4. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Community
Pasien tinggal di lingkungan pedesaan yang padat penduduk dengan
rumah antar tetanggan saling berdekatan. Hubungan pasien dengan
tetangga dan keluarga dekat baik. Pasien jarang memperhatikan
anggota keluaga atau tetangga yang memiliki keluhan serupa
denganya yaitu batuk lama yang tidak kunjung sembuh.
b. Home
Pasien tinggal bersama suami dan 1 anak pasien. Pasien. Rumah
pasien memiliki 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang
tamu, satu dapur dan satu kamar mandi. Dinding rumah terbuat dari
tembok dan sebagian dari anyaman bambu, tanpa eternit, dan lantai
plester. Pasien menyebutkan bahwa ventilasi dirumahnya tidak
cukup banyak dan dirasa lembab serta pencahayaan yang kurang.
Pasien juga mengaku jarang membuka jendela dirumahnya
c. Occupational
Pasien berumur 45 tahun dengan pendidikan terakhir SD. Pasien
tidak bekerja. Tulang punggung keluarga ada pada suaminya.
d. Personal habit
Pasien mengaku makan sehari 2-3 kali sehari, dengan nasi, sayur
dan lauk pauk seadanya. Pasien mengaku tidak pernah
mengkonsumsi alkohol dan merokok, ataupun mengkonsumsi obat-
obatan terlarang.
III. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : sedang
b. Kesadaran : composmentis, GCS E4M6V5 (15)
c. BB : 42 kg
d. TB : 160 cm
e. IMT : 16,41 (underweight)
f. Vital sign
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 37,8 oC
d. Status Generalis
1) Kepala
- Bentuk : mesochepal, simetris, venektasi temporal (-)
- Rambut : warna hitam, mudah dicabut, tipis
2) Mata
- Palpebra : edema (-/-) ptosis (-/-)
- Konjungtiva : anemis (+/+)
- Sclera : ikterik (-/-)
- Pupil : reflek cahaya (+/+) normal, isokor
3 mm
3) Telinga
- otore (-/-)
- deformitas (-/-)
- nyeri tekan (-/-)
- discharge (-/-)
4) Hidung
- nafas cuping hidung (-/-)
- deformitas (-/-)
- discharge (-/-)
- rinorhea (-/-)
5) Mulut
- bibir sianosis (-)
- bibir kering (-)
- lidah kotor (-)
6) Leher
- Trakhea : deviasi trakhea (-/-)
- Kelenjar lymphoid : tidak membesar, nyeri (-)
- Kelenjar thyroid : tidak membesar
- JVP : nampak, tidak kuat angkat
7) Dada
a) Paru
- Inspeksi : bentuk dada simetris, ketinggalan gerak
(-)
Jejas (-)
Retraksi suprasternalis (-)
Retraksi intercostalis (-)
Retraksi epigastrik (-)
- Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri
ketinggalan gerak (-)
- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru kiri
Batas paru hepar di SIC V LMCD
- Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-)
Ronki basah kasar (+/+), ronki basah halus
(-/-)
b) Jantung
- Inspeksi : ictus cordis nampak pada SIC V 2 jari medial
LMCS
- Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial
LMCS, tidak kuat angkat
- Perkusi : batas jantung kanan atas di SIC II LPSD
Batas jantung kiri atas di SIC II LPSS
Batas jantung kanan bawah di SIC IV LPSD
Batas jantung kiri bawah di SIC V 2 jari
medial LMCS
- Auskultasi : S1>S2, reguler, murmur (-), gallops (-)
8) Abdomen
- Inspeksi : datar
- Auskultasi : bising usus (+) normal
- Perkusi : timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)
- Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-)
- Hepar : tidak teraba
- Lien : tidak teraba
9) Ekstrimitas
- Superior : edema (-/-), sianosis (-/-), squama eritem
palmaris dextra
- Inferior : edema (-/-), sianosis (-/-)
2. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium darah 10 Februari 2015
Hb : 8.9 gr/dl L
Leukosit : 13140 /ul H
Hematokrit : 27 % L
Eritrosit : 4 juta/ul L
Trombosit : 471.000/ul H
MCV : 67.9 fL L
MCH : 22.3 pg L
MCHC : 32.8 gr/dl L
Hitung Jenis
Eosinofil : 0,6 % L
Basofil : 0,2 % N
Batang : 0,5 % L
Segmen : 87,5 % H
Limfosit : 6% L
Monosit : 5.2 % N
Kimia Klinik
SGOT : 52 H
SGPT : 46 N
GDS : 189 N
V. PLANNING
1. Terapi
a. Farmakologi
1) IVFD RL 20 tpm
2) Inj. Ceftriaxon 1x2 gram (IV)
3) Po. Kalnex 3x1 tab
4) Po. Terasma syr 3x1 cth
5) Po. Vit b6 1x1 tab
6) Po. 4 FDC 1x III tab
7) Po. SF 3x1 tab
8) Po. Curcuma 2x1 tab
9) Po. Paracetamol 3x1 k/p
b. Non Farmakologi
1) Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, pengobatan,
efek samping obat, cara penularan, dan komplikasi dari penyakit
TB.
2) Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, konsultasi gizi bila perlu konsumsi vitamin tambahan.
3) Screening pada anggota keluarga yang lain untuk tindakan
pencegahan juga pengobatan lebih awal jika keluarga lain sudah
tertular.
4) Edukasi tentang kebersihan lingkungan rumah, seperti buka
ventilasi setiap hari agar sinar matahari dan udara masuk
sehingga ruangan tidak lembab. Edukasi agar memiliki alat
makan sendiri yang tidak akan dipakai bersama dengan anggota
keluarga lain. Edukasi agar pasien menutup mulut apabila batuk
atau menggunakan masker, tidak mambuang dahak sembarangan
lagi.
2. Pemeriksaan Penunjang
Uji Kultur resistensi sputum Mycobacerium Tuberculosis
3. Monitoring
a. Keadaan umum dan kesadaran
b. Tanda vital
c. Evaluasi klinis
- Pasien dievaluasi setiap 2 minggu sampai akhir bulan kedua
pengobatan, selanjutnya tiap 1 bulan mulai bulan ketiga.
- Evaluasi respon pengobatan dan ada tidaknya efek samping obat
serta ada tidaknya komplikasi
- Evaluasi klinis meliputi keluhan, berat badan, pemeriksaan fisik
d. Evaluasi radiologi
- Sebelum pengobatan
- Satu minggu pada akhir bulan ke-2 pengobatan (setelah fase
intensif)
- Akhir bulan kelima pengobatan
- Pada akhir pengobatan
e. Evaluasi efek samping
- Periksa fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin)
- Periksa fungsi ginjal ( ureum, kreatinin)
- Periksa GDS, G2PP, asam urat
- Pemeriksaan keseimbangan dan pendengaran
- Evaluasi elektrolit
- Evaluasi albumin
f. Evaluasi keteraturan obat
4. Prognosis
Keberhasilan kesembuhan penyakit tuberkulosis tergantung pada:
a. Kepatuhan minum obat
b. Komunikasi dan edukasi serta pengawasan minum obat
c. Umur penderita
d. Penyakit yang menyertai
e. Resistensi obat
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
III. PEMBAHASAN