Anda di halaman 1dari 15

Menentukan Pemenang Kompetisi Tebak Skor

Suatu Pertandingan

Disusun Oleh:

Vivin Herni Vera (141414005)

Maria Pitados Kurniawidi (141414029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
Abstrak:

Metrik apa yang digunakan dalam braket Online ? ESPN.Com dan Yahoo berhubungan dengan
metrik mahatan dan membandingkan hanya skor gabungan, hal ini juga digunakan dalam
sistem tiebreak. Perusahaan yang tutup mulut mengenai data kompetisi ini untuk menciptakam
taruhan yang aman karena jumlah entri setiap kompetisi besar. Dengan kata lain hubungan
yang mungkin akan timbul bahwa sistem tiebreak tidak akan menyelesaikan kompetisi secara
tidak adil, meskipun sulit dibayangkan suatu pertandingan sederhana memerlukan metrik
2 ini adalah pendapat matematika dan ini dapat menjadi ide-ide untuk menciptakan March
Madness.

Katakunci: Metrik Manhattan, kombinasi skor, sistem tiebreak

Abstract:

What metric do these online bracket competitions use? It turns out that ESPN.com
breaks its ties with the Manhattan metric; Yahoo! Sports compares only the combined score. It
is also relevant to ask how often these tiebreak systems are employed. While both companies
are tight-lipped about data from their competitions, it is a safe bet that the number of entries in
each competition is large. In other words, ties are probably common, and eventually a tie will
arise that their basic tiebreak systems will resolve unjustly, or not at all. Although it may be
hard to imagine that such a simple game would require the consideration of the metrics in 2 ,
it is the opinion of this mathematician that these are precisely the ideas that deserve our
attention. And it should be done soon, before the inevitable perfect tie creates some real March
madness.

Keywords: Manhattan metric, combined score, tiebreak systems.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apa yang dimaksud dengan Metrik Madness? Metrik Madness adalah
penggunaan metrik dalam proses menentukan pemenang di kompetisi menebak skor
pertandingan yang diadakan oleh ESPN.com dan Yahoo! Sport secara online. Saat itu
pertandingan yang akan ditebak skornya adalah pertandingan basket yang terkenal di
Amerika Serikat selain pertandingan basket NBA. Nama pertandingan basket tersebut
adalah March Madness, dimana hal yang menarik dalam pertandingan basket ini adalah
penggunaan peraturan sudden death, yaitu tim yang kalah akan langsung pulang. Selain
itu March Madness juga memiliki sistem poll dimana kita dapat memprediksi tim-tim
yang akan menang.
Dalam perjalanannya, kompetisi menebak skor pertandingan yang diadakan
oleh ESPN.com dan Yahoo! Sport ini mengalami suatu kendala. Kendala yang muncul
tersebut adalah bagaimana jika terdapat 2 orang atau lebih yang mampu menebak skor
pertandingan mendekati skor pertandingan yang sebenarnya. Lalu bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan tersebut agar mampu menentukan siapa yang akan
menjadi pemenang dalam kompetisi menebak skor pertandingan yang diadakan oleh
ESPN.com dan Yahoo! Sport. Akhirnya ESPN.com mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan menggunakan metrik Manhattan sedangkan Yahoo!
Sport mencoba menyelesaikannya dengan kombinasi skor yang ada. Dalam
pengembangan matric madnes ini akan di coba dalam pertandingan volly dan akan
dicoba dengan aturan dalam metric madness dapat diterapkan dalam pertandingan
volly, dan dalam satu kali pertandingan akan diminta dua orang atau lebih untuk
menebak skor suatu pertandiangan yang ada, dengan data yang ada dari penebak maka
akan digunakan matrik manhattan dan matrik eulideian untuk mencari kombinasi skor
siapa yang dapat menebak skor sesuai dengan skor sebenarnya, dan juda akan dibentuk
metrik baru jika tidak dapat dicari dengan mengunakan matrik manhattan dan metrik
eulidean dan dalam pertandingan volly akan dilihat pola apa yang akan mucul dalam
pertandingan tersebut dengan menerapkan metric madnnes dalam permainan volly .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka secara terperinci
masalah yang akan diteliti adalah bagaimana seseorang dapat menebak skor agar tepat
dengan skor yang sebenarnya dengan mengunakan metrik Manhattan , eucludean dan
membentuk metric baru . Dari masalah di atas maka dapat diperoleh rumusan
penelitian sebagai berikut:
1. Mengapa muncul suatu ide dengan menebak skor suatu pertandingan dapat
melihat siapa yang akan menang dalam pertandingan?
2. Bagaimana jika ada 2 orang atau lebih yang mampu menebak skor akhir
mendekati dengan skor yang sebenarnya?
3. Bagaimana cara terbaik yang dilakukan untuk membandingkan antar 2 penebak
mana yang lebih tepat dalam menebak skor akhir pertandingan?
4. Bagimana jika sistem gugur (sudden death) pada pertandingan March Madness
diterapkan pada pertandingan volly?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah sistem pertandingan dengan aturan sudden death (tim
yang kalah langsung pulang) dapat diterapkan pada pertandingan lainnya.
2. Menerapkan metric madness dalam pertandingan volly
3. Menentukan metric yang digunakan untuk mencari pendekatan skor penebak
dengan skor sebenarnya.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teori
Artikel yang kami gunakan sebagai rujukan adalah artikel milik Cindy D. Kroon
mengenai Metric Madness yang dipublikasikan oleh National Council of Teacher of
Mathematics yang isinya membahas mengenai kegiatan Metric Week dimana kegiatan
tersebut berisi permainan yang dilakukan oleh siswa di kelas 6-8. Permainan yang
diadakan memuat konsep sistem metric, ukuran dan kalkulasi dimana siswa harus
mampu memilih, menggunakan dan mengkonversi satuan dari satu satuan ke satuan
yang lain dalam sistem yang sama yang sudah menjadi prinsip dan standar matematika
di sekolah dari NCTM dan South Dakota. Permainan yang diadakan tersebut dilakukan
berpasangan dimana para pemain akan menjadi kompetitif dan suportif dalam
melenhkapi kalkulasi permainan
B. Landasan Teori
Artikel Metric Madness yang ditulis oleh Cindy D. Kroon yang dipublikasikan oleh
National Council of Teachers of Mathematics ini membahas mengenai permainan
Metric Madness yang menghibur dan mengedukasi, dimana siswa tidak hanya
bermain saja namun siswa juga melihat kembali mengenai konsep sistem metric,
ukuran dan kalkulasi. Berdasar pada Standar Ukuran di Prinsip dan Standar untuk
Matematika di Sekolah di kelas 6-8 semua siswa harus memahami antara metric dan
sistem ukuran yang biasa serta memahami relasi diantara tiap satuan dan mengkonversi
dari satu satuan ke satuan yang lain dalam sistem yang sama. Selain itu, Standar
Ukuran di South Dakota untuk kelas 7 bahwa siswa akan mengaplikasikan konsep
ukuran dalam praktek pengaplikasian. Semua siswa harus bisa memilih,
menggunakan, dan mengkonversi satuan secara tepat dari ukuran untuk sebuah situasi.
Metric Madness adalah permainan matematika yang lebih lanjut menjadi Standar dari
NCTM dan South Dakota. Secara resmi, Metric Week adalah minggu di bulan Oktober
yang mengandung tanggal di kalender 10/10, dan Metric Day dirayakan pada 10
Oktober. Permainan metric madness diciptakan untuk sisw menggunakan aljabar dan
geometri selama perayaan Metric Day. Siswa melihat kembali ke Metric Day tahun-
tahun sebelumnya dan antusiasme tentang bermain metric madness. Mereka berubah
menjadi kompetitif dan suportif saat mereka memainkan permaian tersebut. Semua
siswa berpasangan, saat melengkapi kalkulasi sebagai bagian dari putaran mereka
masing-masing, atau mengecek keakuratan jawaban kalkulasi oleh lawan mereka
masing-masing. Lama permainan kira-kira 20 hingga 30 menit. Walaupun diciptakan
untuk Metric Day, permaian ini akan menjadi aktivitas kelas yang bagus bilamana
sistem metric sedang direview atau digagas.

C. Kajian Teori
Dari artikel yang kami pilih yaitu Metric Madness yang ditulis oleh David Clark dan
dipublikasikan oleh Mathematical Association of America ini membahas mengenai
fenomena olahraga baru yang menjadi tren dan mulai digemari oleh masyarakat
Amerika Serikat, olahraga tersebut itu adalah March Madness. March Madness adalah
liga basket tingkat kampus yang dilaksanakan sejak tahun 2011, dimana hal yang
menjadikan March Madness ini menjadi menarik minat para penonton adalah
penggunaan sistem sudden death dimana tim yang kalah akan langsung pulang,
sehingga adrenalin penonton lebih di pompa karena tim kesayangan mereka bisa pulang
kapan saja jika kalah dalam pertandingan (tidak dapat menebak siapa nantinya yang
akan menang), selain itu penggunaan sistem poll ini diharapkan para penonton untuk
bisa memprediksi tim-tim mana yang akan menang dimana tim-tim favorit bukan
berarti bisa bertahan di dalam poll. Terlebih lagi ESPN.com dan Yahoo! Sport
mengadakan sebuah kompetisi bracket secara online dimana masing-masing
menawarkan hadiah sebesar $10,000 bagi pemenang dalam kompetisi tersebut.
Kompetisi ini mengharuskan para penebak mengisi bracket sebelum turnamen dimulai
yang nantinya skor akan ditabulasikan secara otomatis: 20 = 1 poin untuk setiap pemilih
yang benar pada ronde pertama, 21 = 2 poin untuk setiap pemilih yang benar pada ronde
ke dua, sampai 25 = 32 poin untuk memilih pada kejuaraan turnamen (i.e., pemenang
dari ronde ke enam). Sebagai contoh, pemenang dari kompetisi bracket ESPN tahun
lalu memiliki skor 163 dari kemungkinan 192 poin dan mendapatkan hadiah 10,000!
Lalu, bagaimana jika pada kompetisi bracket online tersebut terdapat dua atau lebih
penebak yang mampu menebak bracket dengan skor yang sama? Bagaimana cara atau
langkah yang ditempuh untuk mampu menentukan siapa yang akan menjadi pemenang
diantara mereka? Sebagai ganti dari membagi hadiah uang antara beberapa pemenang,
ESPN.com dan Yahoo! Sport telah menyusun sebuah sistem tiebreak (kesamaan nilai).
Setiap penebak bracket, mengumpulkan bracket pilihan mereka, para penebak juga
harus menebak skor akhir dari pertandingan kejuaran tersebut, sehingga siapa pun yang
mampu menebak mendekati skor akhir pada pertandingan tersebut nantinya akan
memenangkan tiebreak (kesamaan nilai) dan dengan demikian juga memenangkan
hadiah $10,000. Selanjutnya apa yang dimaksud dengan mendekati disini? Karena skor
final adalah pasangan nomor, bagaimana kita akan membandingkannya? Sebagai
ilustrasi, misalkan bahwa penebak bracket itu adalah Euclids Duke Kids dan
Bourbackis Bracki, yang telah memenangkan total poin untuk menuju ke sistem
tiebreak (kesamaan nilai).
Berikut adalah tebakan skor akhir mereka berdua, selain juga terdapat skor akhir dari
pertandingan yang sebenarnya.

Tim Menang Tim Kalah


Bourbakis Bracki 72 62
Euclids Duke Kids 72 58
Skor Sebenarnya 70 60

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah siapa yang dapat menebak hasil pertandingan
yang mendekati skor sebenarnya? Bourbackis Bracki memiliki tebakan yang
mempunyai selisih 2 poin pada skor tim yang menang dan juga selisih 2 poin pada skor
tim yang kalah, sedangkan Euclids Duke Kids memiliki hasil tebakan yang
mempunyai selisih 2 poin untuk skor tim yang menang dan juga 2 poin untuk skor tim
yang kalah. Salah satu cara untuk mengukur siapa yang mampu menebak skor
mendekati skor pertandingan sebenarnya yaitu dengan menambahkan 2 poin kesalahan
secara bersama-sama, sehingga skor kesalahan untuk Bourbaki Brackis adalah 2 + 2 =
4, sedangkan untuk Euclids Duke Kids adalah 2 + 2 = 4. Dari hasil analisis tersebut
ternyata skor kesalahan mereka sama, sehingga cara penyelesaian yang ini belum dapat
menentukan siapa yang menjadi pemenang dalam sistem tiebreak tersebut.
Gagasan yang sebenarnya sedang dibicarakan antara 2 penebak adalah mengenai jarak
antara 2 skor, dimana penebak yang memiliki tebakan skor yang mendekati skor
pertandingan sebenarnya merupakan tebakan yang terbaik. Jika dilihat secara
matematis, kita sedang membicarakan mengenai metric dalam hal ini, yaitu sebuah
fungsi d yang menjadi keluaran bilangan real tak negatif (jaraknya) untuk setiap
pasangan masukan disebuah himpunan. Dalam kasus dari sistem tiebreak (kesamaan
nilai), dicari metric pada himpunan nilai akhir, = {(, ) > }.
Dimana skor pemenang selalu ditulis pertama dalam pasangan tersebut.
Solusi pertama dengan menggunakan metric Manhattan, dm dikenal juga dengan metric
taxicab, yang didefinisikan dengan
((1, 1), (2, 2)) = | 2 1 | + | 2 1 |
Ini merupakan jarak dari sebuah taxicab yang harus melakukan perjalanan untuk
mendapatkan 2 titik pada sebuah kota dengan hanya berjalan kearah timur-barat dan ke
utara-selatan. Jika diterapkan dari data diatas tadi, diperoleh metrik Manhattannya
adalah
((1, 1), (2, 2)) = | 2 1 | + | 2 1 |
( , ) = ((72, 62), (70, 60))

= | 70 72 | + | 60 62 |

= |2 | + |2 |
= 4

(, ) = ((72, 58), (70, 60))


= | 70 72 | + | 60 58 |

= | 2 | + |2 |

= 4

Ternyata solusi pertama dengan menggunakan metrik Manhattan masih menghasilkan


jarak yang sama, sehingga belum dapat ditentukan apakah Bourbakis Bracki atau
Euclids Duke Kids yang mmapu menebak skor dengan baik.
Solusi kedua dengan menggunakan metrik Euclides, dimana metric ini biasa
dinotasikan dengan d. ((1, 1), (2, 2)) = (2 1 )2 + (2 1 )2
Metrik Euclides merupakan jarak pada bidang bila dilihat dari secara geometri, maka
dari data diatas diperoleh berikut ini
((1, 1), (2, 2)) = (2 1 )2 + (2 1 )2
(, ) = (72, 62), (70, 60)

= (70 72)2 + (60 62)2

= (2)2 + (2)2

= 8
= 22 2,83
(, ) = (72, 58), (70, 60)

= (70 72)2 + (60 58)2

= (2)2 + (2)2

= 8
= 22 2,83

Ternyata dari solusi kedua dengan menggunakan metric Euclides masih juga belum
mampu dapat ditentukan apakah Bourbakis Bracki atau Euclids Duke Kids yang
mampu menebak skor dengan baik. Dari solusi pertama dan kedua, akan dibuat sebuah
metric baru yang berdasarkan metrik Euclidean, kita sebut metric ini dengan metrik
ketiga dimana pada metrik ketiga ini menggunakan notasi delta: sebagai contoh
2 1 = . Jika dituliskan menurut metric Euclidean yaitu

((2 1 ), ((2 1 )) = ()2 + ()2

Kita menginginkan juga sebuah metric yang memberi informasi mengenai sebaran ( =
) dan kombinasi poin ( = + ), dapat pula menggantikan dan dengan
dan , serta menambahkan bobot yaitu dan sehingga metrik baru dapat kita lihat
sebagai

((1 , 1 ), (2 , 2 )) = ()2 + ()2

Jika = =12 rumus metric baru diatas melebur kembali ke rumus jarak biasa. Untuk
menentukan nilai bobot, kita dapat melihat hasil keseluruhan pertandingn pada tahun
sebelumnya sebagai panduan bantuan dalam menentukan bobot. Kita lihat hasil
pertandingan kejuaraan NCAA pada tahun 1950, dengan bantuan catatan sebarannya dapat
lebih mudah untuk menghitung bahwa rata-rata sebarannya 9,4 dengan standar deviasinya
6,5. Disamping itu, rata-rata skor gabungannya 143,8 dengan standar deviasinya 19,3.
Jika dipilih bobot untuk < , salah satu cara untuk mengatur rasio dari bobot yang
sama untuk rasio dari korespondensi standar deviasi:
19,3
= 2,97
6,5
Itu hanya mengatur mengenai proporsinya saja, untuk mendapatkan nilai yang unik
dibuthkan 1 persamaan lagi : = 14 sehingga diperoleh:

= 14

= 14

= 2,97

1
4
= 2,97

1 1
4 = 2,97

1
= 2,97 . 4
2
1
= 11,88
2

1 = 11,88 2
1
2 = 11,88

= 0,29
= 14

0,29 = 14
= 0,86
Sehingga metric baru menjadi,
((1 , 1 ), (2 , 2 )) = ()2 + ()2

((1 , 1 ), (2 , 2 )) = 0,29()2 + 0,86()2

((72,62), (70,60)) = 0,29()2 + 0,86()2

` = 0,29(0)2 + 0,86(4)2
= 0 + 0,86 . 16
= 13,76
= 3,71
((72,58), (70,60)) = 0,29()2 + 0,86()2

= 0,29(4)2 + 0,86(0)2
= 0,29 . 16 + 0
= 4,64
= 2,15
Begitu menggunakan metric baru tersebut, didapatlah pemenang dalam sistem tiebreak
(kesamaan nilai) pada kompetisi yang diadakan yaitu Euclids Duke Kids, sehingga
Euclids Duke Kids memenangkan hadiah $10,000 dalam kompetisi online bracket
yang diadakan oleh ESPN.com dan Yahoo! Sport.
Untuk mendukung artikel yang akan kami kembangkan, kami juga
menggunakan artikel dari Cindy D. Kroon yang juga membahas tentang Metric
Madness yang dipublikasikan oleh National Council of Teacher of Mathematics.
Artikel dari Cindy D. Kroon ini membahas mengenai kegiatan Metric Week dimana
kegiatan tersebut berisi permainan yang dilakukan oleh siswa di kelas 6-8. Permainan
yang diadakan tersebut memuat konsep sistem metric, ukuran dan kalkulasi dimana
siswa harus mampu memilih, menggunakan dan mengkonversi satuan dari satu satuan
ke satuan yang lain dalam sistem yang sama yang sudah menjadi prinsip dan standar
matematika di sekolah dari NCTM dan South Dakota. Permainan yang diadakan
tersebut dilakukan berpasangan dimana para pemain akan menjadi kompetitif dan
suportif dalam melengkapi kalkulasi permainan.
Pengunaan metrik Manhattan dan metrik Euclidean untuk mecari pendekatan
skor pertandingan yang telah ditebak oleh seseorang akan membantu melihat peluang
seseorang untuk menang dalam tebak skor tersebut jika mengunakan metrik Manhattan
dan metrik Euclidean masih tetap ditemukan skor sama maka akan dibentuk metrik baru
dengan notasi delta . Dengan mengunakan aturan dalam metric madness yang akan
diterapkan dalam pertandingan volly akan dilihat bagaimana seseorang dapat menebak
skor dengan tepat. Akan dicoba dengan satu kali pertandingan akan diminta dua orang
atau lebih untuk menebak skor pertandingan dua tim, seorang penebak akan menebak
untuk 2 tim yang bertanding berapa skor menang dan berapa skor kalah dari 2 tim
tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN

Dalam menentukan pemenang dalam tebak skor volly yang harus dipahami
terlebih dahulu adalah aturan yang ada dan sistem yang digunakan dalam pertandingan
tersebut, dalam penebak skor dalam suatu pertandingan akan diminta dua orang atau
lebih untuk menebak skor dalam satu kali pertandingan. Dalam pertandingan tersebut
siapa yang dapat menebak skor suatu pertandingan mendekati skor yang sebenarnya
akan keluar menjadi pemenang. Dalam mencari pemenang digunakan suatu metrik
yaitu metrik manhattan dan metrik euclidean. Metrik ini membantu dalam mencari
pendekatan skor sebenarnya dari penebak skor. Sistem pertandingan bola volly
mengunakan sistem setengah kompetisi yaitu tim yang kalah pada saat pertandingan
akan pulang dan tidak dapat bermain lagi mengikuti kompetisi selanjutnya. Sistem
setengah kompetisi ini terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) grup,
masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim. Dalam sistem setengah kompetisi ini
minimal teridiri dari 8 tim, 16 tim, 32, tim, 64 tim maka akan membentuk pola 8
dimana adalah bilangan genap positif. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6
pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.. Pergantian pemain inti
dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Pertandingan tidak
akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk
cabang olahraga yang lain. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan
adalah 4 orang. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang
bersangkutan akan dianggap kalah. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of
three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak
perlu dilaksanakan.Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin
peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali
unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan, namun jika poin peserta
seri terus menerus maka akan ditambah 2 poin juga sampai peserta yang unggul dengan
selisih dua point yang akan menajdi pemenang. Kemenangan dalam pertandingan
penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka
penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set
yang dimainkan. Penghitungan Angka Permainan Bola Voli Perhitungan angka dalam
permainan bola voli sesuai aturan jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam
daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai. Serve yang kita
lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh
akan mendapat nilai.
BAB IV

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Dalam proposal kajian ini akan dikembangkan penerapan metric madness dalam
pertandingan bola volly, pertandingan volly mengunakan sistem setengah kompetisi
dimana tim yang kalah pada saat pertandingan akan pulang dan tidak dapat bermain
lagi mengikuti kompetisi selanjutnya. Sistem setengah kompetisi ini terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) grup, masing-masing group terdiri dari 4
(empat) tim. Dalam sistem setengah kompetisi ini minimal teridiri dari 8 tim, 16 tim,
32, tim, 64 tim maka akan membentuk pola 8 dimana adalah bilangan genap positif.
Dengan sistem demikian akan coba diterapkan apakah metric madnnes dapat digunakan
dalam pertandingan volly, akan minta beberapa orang untuk menebak skor
pertandingan, dari beberapa penebak skor tersebut akan didapat beberapa skor dari
penebak yang sama denga skor sebenarnya. Dari tebakan tersebut dapat dicari
pemenang dengan mengunakan metrik manhattan dan metrik euclidean dan juga akan
dibentuk metrik baru jika metrik manhattan dan metrik euclidean tidak dapat
mementukan pemenang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka kami merekomendasikan berupa saran-saran sebagai
berikut :
1. Untuk penebak skor untuk dapat memperhatikan tim-tim yang akan didukung
2. Harus diperhatikan sistem pertandingan yangdigunakan
3. Dalam perhitungan metric harus diperhatikan bobot

C. Ucapan Trimakasih
Dalam pengerjaan proposal ini, kami mengalami beberapa permasalah, perbedaan
pendapat, perbedaan presepsi, namun kami berusaha untuk tetap kosisten pada materi
yang akan kami kembangkan, terimaksih kepada Pak Beni dan teman-teman yang
sudah membantu memberikan ide dan selalu memberi masukan dan pendapat bagi
kesulitan-kesulitan dalam pengerjaan proposal kajian ini, masih banyak kekurangan
yang kami rasakan dalam proposal kajian ini, dan kami harapkan banyak masukan yang
dapat diberikan kepada kami mengenai proposal yang akan kami kembangkan ini.
Daftar Pustaka

Artikel Metric Madness


Pengarang : Cindy D. Kroon
Dipublikasikan : National Council of teachers of Mathematics
Artikel Metric Madness
Pengarang : David Clark
Dipublikasikan : Mathematical Association of America

http://www.tandapagar.com/peraturan-permainan-bola-voli/
https://aldivoli.wordpress.com/2012/02/28/sistem-pertandingan-pada-bola-volly/
http://www.espn.com/nba/
http://www.espn.com/
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=metric+madness&btnG=&oq=

Anda mungkin juga menyukai