Anda di halaman 1dari 16

MODEL PEMBELAJARAN PENGOLAHAN INFORMASI

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah model-model


pembelajaran program magister pendidikan fisika

Kelompok 1

Adi Haryanto 1310817012

Diah Ambarwulan 1310817025

Ria Hidayati 1310817033

Dosen Pengampu
Dr. Desnita, M.Si.
19591208 198403 2 001

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
A. Batasan Masalah:
1. Apa saja karakteristik model pemrosesan informasi
2. Apa saja model yang termasuk ke dalam Model Pengolahan Informasi dan
bagaimana ciri-cirinya
3. Apa saja sintaks (tahapan) untuk masing-masing model
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model
5. Apa saja yang cocok dengan pembelajaran fisika (sesuai kurikulum
terbaru), jika kurang sebaiknya dilengkapi dengan metode atau pendekatan
apa

B. Pembahasan
1. Model pengolahan informasi menurut Matlin (2009) bukanlah
nama untuk sebuah model saja (tunggal), melainkan nama yang digunakan
untuk kumpulan model pembelajaran yang memiliki kesamaan perspektif
teoretis yang berhubungan dengan urutan dan pelaksanaan peristiwa
kognitif yang saling terkait.
Karakteristik model pengolahan informasi terlihat dari
kekhususannya, dimana model ini menekankan kepada pencarian dan
pengolahan informasi. Pada model ini perkembangan dari serangkaian
informasi sangatlah penting, sehingga setiap tahapan (sintaks) harus
dilakukan dengan setepat dan sebaik mungkin. Adapun Bruce (2015)
menyatakan hasil yang diharapkan dari model ini adalah adanya
perkembangan kemampuan belajar siswa, mengumpulkan dan mengolah
informasi yang didapat dengan percaya diri, dan saling membantu dalam
kelompok pembelajar.
Komponen utama dari pengolahan informasi menurut Dale (2012)
meliputi perhatian (attention), persepsi (perception), ingatan jangka
pendek (short-term), dan ingatan jangka panjang (long-term). juga
menyatakan harapan dari model ini, siswa akan terbiasa denganNantinya
informasi yang telah diolah oleh siswa di
2. Menurut Bruce dalam edisi delapan dan sembilan model
pembelajaran yang termasuk ke dalam model pengolahan informasi adalah
sebagai berikut:
Edisi Delapan Edisi Sembilan
1. Model induktif 1. Model induktif
2. Model pencapaian konsep 2. Model pengajaran penelitian
3. Model induktif kata bergambar 3. Model induktif kata bergambar
4. Model penelitian ilmiah dan 4. Model pencapaian konsep
latihan penelitian 5. Model sinektik
5. Model penghapalan 6. Model penghapalan
6. Model sinektik 7. Model belajar dari presentasi
7. Model belajar dari presentasi (Advance Organizer)
8. Model latihan penelitian

Dari beberapa model pembelajaran di atas, hanya enam model yang


akan dibahas dalam makalah ini, yaitu model induktif, model pencapaian
konsep, model sinektik, model penghapalan, model belajar dari presentasi
(Advance Organizer), dan model latihan penelitian.
Ciri-ciri model pembelajaran berpikir induktif adalah penekanan pada
keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif, guru dalam kaitan ini
semata-mata sebagai mediator dan motivator, dan memberi kesempatan
yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu.
Ciri-ciri model pembelajaran pencapaian konsep adalah memberikan
dukungan tetapi menekankan sifat hipotesis diskusi, membantu siswa
menyeimbangkan satu hipotesis dengan hipotesis lainnya, memfokuskan
perhatian pada ciri spesifik contoh, membantu siswa dalam mendiskusikan
dan mengevaluasikan strategi pemikiran mereka.
Model pembelajaran sinektik adalam model yang mengajak siswa
berfikir kreatif untuk menyederhanakan sebuah gagasan yang asing lebih
melekat familiar kepada siswa. Adapun ciri-ciri model pembelajaran
sintetik diantaranya memunculkan produk atau gagasan, melakukan
analogi langsung dan personal, menghasilkan analogi atau menciptakan
sesuatu yang baru, dan membuat sesuatu yang asing menjadi lebih familiar
atau dengan kata lain menyederhanakan gagasan menjadi lebih bermakna.
Ciri-ciri model pembelajaran penghapalan diantaranya sistem sosial
bersifat kooperatif, guru dan siswa menjadi satu tim yang sama-sama
bekerja sama menyelesaikan materi baru dengan berkomitmen
menghafalkannya, memiliki sistem pendukung yaitu gambar-gambar,
bantuan-bantuan yang konkret, film-film dan materi audio-visual lain,
memiliki implikasi praktis pada rancangan materi instruksional, untuk
pengajaran, pembinaan kelas, dan siswa, utamanya dalam bagaimana
sekolah mampu memformat metode ini sebagai metode yang lebih
menyenangkan.
Model pembelajaran belajar dari presentasi (Advance Organizer)
merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang
dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajaran, artinya
setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu yang membentuk
kerangka dari sistem pemprosesan informasi yang dikembangkan dalam
pengetahuan (ilmu) itu. Tujuan dari model pembelajaran ini adalah untuk
memperkuat struktur kognitif siswa, pengetahuan mereka tentang
pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas dan memelihara
pengetahuan tersebut dengan baik.
Model pembelajaran latihan penelitian berupaya menanamkan dasar-
dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran
ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah. Siswa dibenar-benar ditempatkan sebagai subjek
yang belajar. Adapun ciri-ciri seperti terdapat prosedur atau langkah-
langkah ilmiah, besifat konkret/nyata/pasti, dan terdapat masalah yang
melibatkan siswa dalam penyelesaiannya. Metode inquiry merupakan
metode pembelajaran yang Model latihan penelitian ini memperkuat
dorongan alami untuk melakukan eksplorasi, memberikan arah khusus
sehingga mereka akan dapat melakukan eksplorasi itu dengan semangat
besar dan dengan penuh kesungguhan.
3. Sintaks (tahapan) untuk masing-masing model menurut Bruce secara
umum adalah sebegai berikut:
MODEL INDUKTIF
Sintaks satu: Mengidentifikasi Domain
Sintaks dua: Mengumpulkan dan Menghitung Data
Sintaks tiga: Memeriksa Data
Sintaks empat: Membentuk Konsep-Konsep dengan Mengklasifikasi
Sintaks lima: Menghasilkan dan Menguji Hipotesis
Sintaks enam: Mengkonsolidasi dan Mentransfer
MODEL PENCAPAIAN KONSEP
Sintaks satu: Penyajian Data dan Identifikasi Objek
Sintaks dua: Menguji Pencapaian Konsep
Sintaks tiga: Analisis Strategi Berpikir
MODEL SINEKTIK
Sintaks satu: Tahap input atau klasifikasi
Sintaks dua: Tahap penggabungan
Sintaks tiga: Tahap analogi personal
Sintaks empat: Tahap eksplorasi
Sintaks lima: Tahap analogi baru
Sintaks enam: Evaluasi
MODEL PENGHAPALAN
Sintaks satu: Menyimak materi
Sintaks dua: Mengembangkan hubungan.
Sintaks tiga: Memperkuat dengan gambar sensorik (panca indra)
Sintaks empat: Berlatih menghafal/mengingat
MODEL BELAJAR DARI PRESENTASI (ADVANCE ORGANIZER)
Sintaks satu: Presentasi Advance Organizer
Sintaks dua: Presentasi tugas dan materi pembelajaran
Sintaks tiga: Memperkuat susunan kognitif
MODEL LATIHAN PENELITIAN
Sintaks satu: Menghadapkan masalah
Sintaks dua: Mencari dan mengkaji data
Sintaks tiga: Eksperimentasi
Sintaks empat: Penarikan Kesimpulan dan Rekomendasi
4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran disajikan pada table di
bawah ini:
Model Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran
Model 1. Guru memberikan 1. Kesuksesan
induktif presentasi informasi- pembelajaran ditentukan
informasi yang akan oleh kemampuan guru
memberikan ilustrasi- dalam memberikan
ilustrasi tentang topik yang ilustrasi-ilustrasi
akan dipelajari siswa 2. Guru harus menjadi
secara langsung pembimbing untuk
2. Pemerataan membuat siswa berpikir.
pemahaman lebih luas 3. Guru harus telah
dengan adanya pertanyaan- menyiapkan perangkat-
pertanyaan antara siswa perangkat yang membuat
dengan guru siswa beraktivitas dan
3. Memicu mengobarkan semangat
keterlibatan yang lebih siswa untuk melakukan
mendalam dalam hal observasi terhadap ilustrasi-
proses belajar ilustrasi yang diberikan
4. Guru harus menjaga
siswa agar perhatian
mereka tetap pada tugas
belajar yang diberikan,
sehingga peran guru sangat
vital dalam mengontrol
proses belajar siswa
5. Kesuksesan proses
belajar mengajar tergantung
pada contoh-contoh atau
ilustrasi yang digunakan
oleh guru
Model Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran
6. Pembelajaran tidak
dapat berjalan bila guru dan
muridnya tidak suka
membaca.

Model 1. Dapat diterapkan 1. Kecenderungan


pencapaian untuk semua usia peserta siswa yang hanya meguasai
konsep didik baik dasar maupun konsep secara partisitik.
menengah. 2. Pada tahap 1 guru
2. Dapat dijadikan harus membuat contoh label
sarana evaluasi yang sangat positif dan negatif lebih
bagus untuk mengetahui banyak.
apa-apa yang sudah di 3. Menghabiskan
kuasai. waktu lebih banyak pada
3. Menggunakan analisis pemikiran.
kedalaman tingkat
pemahaman siswa.
4. Pencapaian konsep
lebih terstruktur, karena
guru mengontrol urutan
dengan dialog terbuka
dengan siswa.
Model 1. Proses yang 1. Model ini
sinektik mempermudah siswa menitikberatkan pada
dalam memahami materi berpikir kreatif siswa
baru dengan perumpamaan sehingga siswa yang
sehingga lebih mudah terbiasa dengan
dalam klasifikasi. pembelajaran konvensional
2. Guru sebagai cenderung pasif atau sulit
pembimbing di tuntut ketika diajak berpikir
Model Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran
untuk menciptakan kreatif didalam kelas yang
stimulus yang membuat membuat pembelajaran
siswa mengeluarkan cenderung pasif.
berbagai pertanyaan. 2. Media yang
3. Membantu siswa dibutuhkan dalam
menemukan cara berpikir pembelajaran sinektik yang
baru dalam berbagai kemungkinan kurang
pemecahan masalah. memadai sehingga
4. Mengembangkan pembelajaran sinektik tidak
berpikir kreatif siswa dan dapat maksimal.
guru.
5. Siswa di ajak
berfikir untuk mencapai
tahap pemahaman siswa.

Model 1. Menumbuhkan 1. Dibutuhkan jam


penghapalan minat baca siswa dan lebih pelajaran yang cukup untuk
giat dalam belajar. dapat melaksanakan semua
2. Mengajarkan siswa langkah model memorisasi.
untuk belajar mandiri dan 2. Membutuhkan
belajar dapat waktu yang lama
menyenangkan. 3. Tidak semua
3. Proses belajar materi IPA yang bisa
mengajar berpusat pada menggunakan model
siswa, sedangkan guru memorisasi.
menjadi pembimbing, 4. Dikhawatirkan
motivator, dan fasilitator terjadinya verbalisme
yang membantu siswa
disaat mengalami kesulitan
dalam belajar.
Model Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran
4. Belajar dengan cara
menghafal adalah
sederhana dan mudah.
5. Membangkitkan
rasa percaya diri.
6. Daya ingat siswa
dan hasil belajar siswa juga
bisa meningkat.
7. Siswa akan
mengingat materi dengan
tempo yang sangat lama.
8. Memberikan
wacana keilmuan baru
dengan adanya hubungan-
hubungan materi inti
dengan materi key word.

Model belajar 1. Siswa dapat 1. Dibutuhkan kontrol


dari presentasi berinteraksi dengan yang intensif dari guru,
(Advance memecahkan masalah sehingga jika siswa terlalu
Organizer) untuk menemukan konsep- banyak proses pembelajaran
konsep yang kurang efektif
dikembangkan 2. Harus ada kerjasama
2. Dapat aktif antara guru dan
membangkitkan perolehan peserta didik
materi akademik dan
keterampilan sosial
3. Dapat mendorong
siswa untuk mengetahui
jawaban pertanyaan yang
Model Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran
diberikan (siswa semakin
aktif)
4. Dapat melatih siswa
meningkatkan
keterampilan siswa melalui
diskusi kelompok
5. Meningkatkan
keterampilan berfikir siswa
baik secara individu
maupun kelompok
6. Menambah
kompetensi siswa dalam
kelas
7. Membantu
mempertajam daya ingat
siswa

Model latihan 1. Pembelajaran yang 1. Sulit untuk


penelitian dilakukan terorganisir mengkondisikan durasi
dengan baik karena setiap pembelajarn
kegiatan sudah disusun 2. Memerlukan alat
secara struktur sehingga yang lengkap untuk proses
secara keseluruhan guru penelitian
dapat mengendalikan 3. Guru harus lebih
proses interaksi yang ekstra mendisiplinkan siswa
dilakukan selama sehingga siswa beajar
pembelajaran sesuai prosedur kegiatan
2. Menanamkan prinsip penelitian
kerja sama yang baik,
kebebasan berpikir, dan
Model Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran
kesamaan derajat
3. Teori yang
disampaikan dapat
langsung diterapkan
4. Melatih siswa untuk
lebih mandiri, kreatif, dan
berperilaku ilmiah.
5. Memiliki toleransi
terhadap hasil yang tidak
pasti
6. Melatih siswa untuk
disiplin
5. Hampir seluruh rumpun model pengolahan informasi yang telah dibahas
sebelumnya bisa diterapkan pada materi fisika dengan dilengkapi strategi
dan pendekatan yang sesuai. Berikut ini adalah tabel yang memuat tiap
model, kompetensi dasar yang sesuai, alasan, serta strategi dan pendekatan
yang digunakan untuk melengkapi kekurangan dari tiap-tiap model.
Model Kompetensi Dasar Alasan Pendekatan/ Metode/
Pembelajaran Strategi
Model induktif 3.1 Menerapkan Dengan menerapkan Pendekatan: saintifik
konsep besaran model ini Metode: Diskusi
pokok, besaran diharapkan siswa kelompok, tanya jawab,
turunan, dan dapat menganalisis dan penugasan
satuan dalam dan menjelaskan
pengukuran kembali teori dan
4.1 Menyajihasil teorema sesuai
pengukuran dengan
besaran fisis pemahamannya
menggunakan alat
ukur dan teknik
yang tepat

Model 3.5 Menganalisis Dengan menerapkan Pendekatan: saintifik


pencapaian rangkaian arus model ini Metode: Demonstrasi,
konsep bolak-balik (AC) diharapkan siswa Eksperimen dan
serta penerapannya dapat menganalisis Observasi terhadap
untuk kelas XII dan menjelaskan rangkaian arus bolak-
SMA kembali teori dan balik
teorema sesuai Strategi: Guru
dengan menunjukkan demostrasi
pemahamannya terkait rangkaian arus
bolak-balik, siswa dibagi
menjadi beberapa
kelompok, selanjutnya
Model Kompetensi Dasar Alasan Pendekatan/ Metode/
Pembelajaran Strategi
siswa diberikan lembar
kerja siswa, dan
melakukan pengamatan
terhadap rangkaian arus
bolak-balik.
Model sinektik - Pada model ini -
digunakan
permainan peran
siswa dalam
menganalogikan
sesuatu, sehingga
model ini dirasa
tidak sesuai dengan
pembelajaran di
tingkat Fisika SMA
Model 3.2 Menerapkan Dengan menerapkan Pendekatan: saintifik
penghapalan prinsip-prinsip model ini Metode: Diskusi
pengukuran diharapkan siswa kelompok, tanya jawab,
besaran fisika, dapat menghapal dan penugasan
ketepatan, aturan aturan dalam
ketelitian, dan penulisan angka
angka penting serta penting dan notasi
notasi ilmiah. ilmiah
Model belajar - Karakter -
dari presentasi pembelajaran fisika
(Advance yang unik
Organizer) mengakibatkan
pembelajaran fisika
tidak bisa hanya
dengan
Model Kompetensi Dasar Alasan Pendekatan/ Metode/
Pembelajaran Strategi
menggunakan
model ini, tetapi
model ini bisa jadi
pelengkap untuk
model lainnya
Model latihan 4.11 Melakukan Dengan menerapkan Pendekatan: saintifik
penelitian percobaan getaran model ini Metode: Eksperimen
harmonis pada diharapkan siswa dan Observasi terhadap
ayunan sederhana dapat memahami gerak harmonis
dan/atau getaran makna fisis dari sementara (GHS)
pegas berikut besaran yang terkait Strategi: Guru
presentasi serta (frekuensi dan menunjukkan demostrasi
makna fisisnya periode) terkait GHS, siswa
dibagi menjadi beberapa
kelompok, selanjutnya
siswa diberikan lembar
kerja siswa, dan
melakukan pengamatan
terhadap GHS.
Kajian Pustaka

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8th ed.).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2015). Models of Teaching (9th ed.). (R. K.
Pancasari, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Matlin, M. W. (2009). Cognition (7th ed.). Hoboken NJ: Wiley.

Schunk, D. H. (2012). Learning Theories An Educational Perspective (6th ed.).


Boston: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai