BIOKIMIA
PERCOBAAN IV
LIPID
PROTEIN
Nama : Marfuah
NIM : J1C114019
Kelompok : II (Dua)
Asisten : Leila Ayuning Tyas
NOVEMBER 2015
PROTEIN
Oleh
Marfuah
J1C114019
Program Studi Biologi FMIPA UNLAM
ABSTRAK
Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks yang
mempunyai hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen dan sulfur serta terdiri dari satu
atau beberapa rantai asam amino. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk
memahami bagaimana proses pengendapan protein dan garam konsentrasi
tinggi. Pengidentifikasi uji reaksi protein berdasarkan ikatan peptidanya
dilakukan dengan beberapa uji antara lain pengendapan dengan garam
anorganik, uji koagulasi, pengendapan dengan alkohol, dan denaturasi protein.
Percobaan ini dilakukan dengan metode analisis uji reaksi kualitatif. Protein
mengalami koagulasi, atau penggumpalan dan denaturasi akibat rusaknya
struktur 3 dimensi protein yang dipengaruhi struktur sekunder protein dengan
diberikan beberapa perlakuan seperti pH ekstrim, alkohol, garam-garam
anorganik dan pemanasan. Protein mengalami koagulasi dan denaturasi
disebabkan oleh adanya garam anorganik, penambahan alkohol, suasana asam
dan pemanasan.
Kata kunci: Protein,Pengendapan, Koagulasi, Denaturasi.
itu, protein juga berfungsi sebagai zat
I. TUJUAN PERCOBAAN pengatur proses dalam tubuh. Protein
Tujuan dari praktikum ini mengatur keseimbangan cairan
adalah untuk mempelajari proses dalam jaringan dan pembuluh
pengendapan protein dengan alkohol darah[2].
dan mempelajari garam konsentrasi Protein adalah suatu
tinggi. polipeptida yang memiliki kira-kira
100 sampai 1.800 atau lebih residu
II. TINJAUAN PUSTAKA asam amino. Protein alamiah
Protein merupakan zat yang memiliki 20 jenis asam amino. Untuk
sangat penting bagi tubuh manusia setiap protein tertentu, urutan dan
karena berfungsi sebagai bahan bakar jenis-jenis asam amino yang
bagi tubuh apabila keperluan energi menyusunnya sangat spesifik. Suatu
dalam tubuh tidak terpenuhi oleh protein yang hanya tersusun atas
senyawa organik lain seperti asam amino dan tidak mengandung
karbohidrat dan lemak. Di samping gugus kimis lain disebut protein
sederhana. Contohnya enzim Fisikokimia protein berbeda
ribonuklease dan khimotripsinogen. satu sama lain, tergantung pada
Namun, banyak protein mengandung komposisi dan jenis asam amino
bahan lain selain asam amino seperti penyusunnya. Sebagian besar protein
derivate vitamin, lipid, atau bila dilarutkan dalam air akan
karbohidrat. Protein disebut protein membentuk dispersi koloidal dan
konjugasi. Bagian yang bukan asam tidak dapat berdifusi bila dilewatkan
amino dari jenis protein ini disebut melalui membran semipermeabel.
gugus prostetik. Contohnya, Beberapa protein mudah larut dalam
lipoprotein mengandung lipid dan air, tetapi ada pula yang sukar larut.
glikoprotein mengandung gula[1]. Namun, semua protein tidak dapat
Menurut Haslaniza et al. larut dalam pelarut organic seperti
(2010), hidrolisis protein merupakan eter, kloroform, atau benzena[4].
protein yang mengalami degradasi Molekul protein mempunyai
hidrolitik dengan asam, basa, atau gugu amino (-NH2) dan gugus
enzim proteolitik yang menghasilkan karboksilat (-COOH) pada ujung-
produk berupa asam amino dan ujung rantainya. Hal ini
peptida. Pengunaan enzim dalam menyebabkan protein mempunyai
menghidrolisis protein dianggap banyak muatan (polielektrolit) dan
paling aman dan menguntungkan. bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi
Hal ini disebabkan kemampuan dengan asam dan basa. Dengan
enzim dalam menghidrolisis protein larutan asam atau pH rendah, gugus
dapat menghasilkan produk amino pada protein akan bereaksi
hidrolisat yang terhindar dari dengan ion H+ , sehingga protein
perubahan dan kerusakan produk[3]. bermuatan positif. Sebaliknya, dalam
Di dalam tubuh, protein larutan basa guguskarboksilat
mempunyai peranan yang sangat bereaksi dengan ion OH-. Sehingga
penting. Fungsi utamanya sebagai zat protein bermuatan negative. Adanya
pembangun atau pembentuk struktur muatan pada molekul preotein
sel, misalnya untuk pembentukan menyebabkan protein bergerak
kulit, otot, rambut, membrane sel, dibawah pengaruh medan listrik[1].
jantung, hati, ginjal, dan beberapa Setiap jenis protein dalam
organ penting lainnya. Kemudian, larutan mempunyai pH tertentu yang
terdapat pula protein yang disebut titik isoelektrik (TI). Pada pH
mempunyai fungsi khusus, yaitu isoelektrik (pI), molekul protein
protein yang aktif. Beberapa mempunyai muatan positif dan
diantaranya enzim yang berperan negative yang sama, sehingga saling
sebagai biokatalisator, hemoglobin menetralkan atau bermuatan nol.
sebagai pengangkut oksigen, hormon Akibatnya, protein tidak bergerak
sebagai pengatur metabolisme tubuh dibawah pengaruh medan listrik.
dan antibody untuk mempertahankan Pada titik isoelektris, protein akan
tubuh dari serangan penyakit. mengalami pengendapan (koagulasi)
Kekurangan protein dalam jangka paling cepat dan prinsip dapat
waktu lama dapat mengganggu digunakan untuk pemisahan atau
berbagai proses metabolism di dalam pemurnian suatu protein[1]
tubuh serta mengurangi daya tahan Ikatan peptida yang
tubuh terhadap serangan penyakit[2]. membangun rantai polipeptida dalam
protein dapat diputus (dihidrolisis)
menggunakan asam, basa atau enzim Bahan-bahan yang diperlukan
pemecahan ikatan peptida dalam dalam praktikum kali ini yaitu
kondisi asam atau basa kuat ammonium sulfat, pereaksi Millon,
merupakan proses hidrolisis kimia pereaksi Biuret, asam asetat 1 M,
dan pemecahan ikatan peptida HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, buffer
menggunakan enzim merupakan asetat 1 M, etanol 95%, dua butir
proses hidrolisis biokimia reaksi telur ayam ras, 2 butir telur ayam
hidrolisis peptida akan menghasilkan kampung, 2 butir telur bebek, dua
produk reaksi yang berupa satu bungkus susu ultramilk putih, dan 2
molekul dengan gugus karboksil dan kaleng susu beruang.
molekul lainnya memiliki gugus
amina[4]. IV. PROSEDUR PERCOBAAN
Berdasarkan macam asam A. Pengendapan Protein oleh
amino yang menyusun polipeptid, Garam Garam Anorganik
protein dapat digolongkan menjadi 3, 1. 5 ml larutan protein
yaitu Protein sempurna yang dijenuhkan dengan
merupakan protein yang ammonium sulfat dengan
mengandung asam-asam amino cara menambahkan
lengkap,baik macam maupun ammonium sulfat kristal
jumlahnya. Contohnya kasein pada sedikit demi sedikit, aduk
susu dan albumin pada putih telur. hingga larut.
Protein kurang sempurna adalah 2. Larutan ditambahkanlagi
protein yang mengandung asam ammonium sulfatkristal dan
amino lengkap, tetapi beberapa diaduk sehingga sedikit
diantaranya jumlahnya sedikit. garam ammonium yang
Protein ini tidak dapat mencukupi tertinggal tidah larut lagi
kebutuhan pertumbuhan, namun (terbentuk larutan lewat
hanya dapat mempertahankan jenuh) dan disaring.
kebutuhan jaringan yang sudah ada. 3. Pereaksi Biuret ditambahkan
Contohnya protein lagumin pada pada filtratnya.
kacang-kacangan dan gliadin pada B. Uji Koagulasi
gandum. Protein tidak sempurna 1. Dua tetes asam asetat 1 M
adalah protein yang tidak ditambahkan ke dalam
mengandung atau sangat sedikit tabung reaksi yang berisi 3
mengandung asam amino esensial. ml larutan protein.
Protein ini tidak dapat mencukupi 2. Tabung reaksi berisi larutan
untuk pertumbuhan dan Diletakkan tabung dalam air
mempertahankan kehidupan yang mendidih selama 5 menit.
telah ada. Contohnya Zein pada 3. Endapan diambil dan diuji
jagung dan beberapa protein yang kelarutannya dengan air dan
berasal dari tumbuhan[4]. pereaksi Millon
C. Pengendapan dengan Alkohol
III. METODE PRAKTIKUM 1. 9 ml larutan protein diisi ke
Alat dan Bahan dalam 3 tabung reaksi
Alat-alat yang diperlukan dalam 2. 1 ml HCl 0,1 M dan 5 ml
praktikum kali ini yaitu gelas beker etanol 95% ditambahkan ke
100 ml, sudip, batang pengaduk, dalam tabung I
corong dan tabung reaksi.
3. 1 ml HCl 0,1 M dan 5 ml 3. 1 ml NaOH 0,1 M
etanol 95% ditambahkan ke ditambahkan ke dalam
dalam tabung II tabung II dan
4. 1 ml Buffer asetat dan 5 ml 4. 1 ml Buffer asetat
etanol 95% ditambahkan ke ditambahkan ke dalam
dalam tabung III. tabung III.
5. Tabung dilihat yang tidak 5. Ketiga tabung ditempatkan
larut. dalam air mendiidh selama
3 menit dan didinginkan
pada temperatur kamar.
6. Percobaandi atas
D. Denaturasi Protein dilanjutkan terhadap
1. 4 ml larutan protein tabung I dan II dengan
dimasukkan ke dalam 3 ditambahkan 5 ml Buffer
tabung reaksi asetat.
2. 1 ml HCL 0,1 M
ditambahkan ke dalam
tabung I
ng coklat
V. HASIL & PEMBAHASAN kemeraha
Hasil n
Lapisan
A. Pengendapan Protein oleh atas cair
berbentu
Garam-Garam Anorganik Terbentu k cincin
Telur Terdapat
- k dua coklat
bebek gumpalan
lapisan dan
Pereaksi Millon Pereaksi biuret lapisan
Sampel Keteranga Keteranga bawah
Hasil Hasil beku
n n
Lapisan Mengend
atas warna Mengenda ap dan
Susu
Telur Terbentu Warna Terbentu ungu dan p dalam terjadi
beruan - -
ayam k Merah k dua lapisan bentuk perubaha
g
ras endapan bata lapisan bawah butiran n warna
warna marun
putih Gumpala
Telur n berubah
Terbentu Warna Susu warna
ayam Terdapat Warna Menggum
k kuning- ultramil - menjadi -
kampun endapan ungu pal
endapan jingga k coklat
g
Terbentu kemeraha
Telur Terbentu Warna Warna n
k
bebek k lapisan merah hati ungu
endapan
Terbentu Terbentu
Susu
beruang
k
Warna
coklat
k
Warna
hitam
C. Pengendapan dengan Alkohol
endapan endapan Tabung I Tabung II Tabung III
Susu Terbentu Sampel Ha Keter Keter Keter
Warna Terdapat Warna Hasil Hasil
ultramil k sil angan angan angan
coklat endapan hitam
k endapan M
Telur en
Tidak Meng Tidak Meng Tidak
ayam ge
larut endap larut endap larut
B. Uji Koagulasi ras nd
ap
Pereaksi air Pereaksi millon M
Sampel Keterang Keterang Telur
en
Hasil Hasil ayam Tidak Meng Tidak Meng Tidak
an an ge
kampu larut endap larut endap larut
Lapisan nd
ng
atas cair ap
berbentu M
Telur Terbentu k cincin en
Terbentuk Telur Tidak Meng Tidak Meng Tidak
ayam - k dua coklat ge
gumpalan bebek larut endap larut endap larut
ras lapisan dan nd
lapisan ap
bawah M
beku Susu en
Tidak Meng Tidak Meng Tidak
Telur Tidak Bagian beruan ge
Terdapat larut endap larut endap larut
ayam terdapat - atas g nd
gumpalan
kampu gumpalan berwarna ap
M 1 ml
Susu en HCl 0,1 Mengendap -
Tidak Meng Tidak Meng Tidak
ultrami ge Tabun N
larut endap larut endap larut
lk nd gI HCl +
Tidak ada
ap Buffer -
endapan
Asetat
Lapisan
D. Denaturasi Protein atas larutan
Tabun Pereaks 1 ml susu dan
Terdapat 2
Sampel Hasil Keterangan NaOH lapisan
g i lapisan
0,1 M bawah
1 ml
endapan
HCl 0,1 Mengendap - Susu
putih
Tabun N beruang
Tabun Lapisan
gI HCl +
g II atas bening,
Buffer Mengendap -
lapisan
Asetat
NaOh + tengah
Telur 1 ml Terdapat 3
Buffer kuning dan
ayam NaOH Mengendap - lapisan
asetat lapisan
ras Tabun 0,1 M
bawah
g II NaOh + berupa
Buffer Mengendap - endapan
asetat
1 ml Tidak
1 ml Tabun
Tabun buffer terbentuk -
buffer Mengendap - g III
g III asetat endapan
asetat
Lapisan
1 ml atas
HCl 0,1 Mengendap - berwarna
Tabun N putih
gI HCl + 1 ml menggump
Buffer Mengendap - Terdapat 2
HCl 0,1 al dan
Asetat lapisan
Telur Tabun N lapisan
1 ml gI bawah
ayam
NaOH Mengendap - bening
kampun
Tabun 0,1 M tidak
g
g II NaOh + menyatu
Buffer Mengendap - HCl +
asetat Menggumpa
Buffer -
1 ml l
Tabun Asetat
buffer Mengendap - Susu
g III Lapisan
asetat ultramil
atas putih
1 ml k
susu dan
HCl 0,1 Mengendap - 1 ml lapisan
Tabun N Terdapat 2
NaOH bawah
gI HCl + lapisan
Tabun 0,1 M kuning,
Buffer Mengendap - g II tidak
Asetat menyatu
1 ml dan cair
Telur
NaOH Mengendap - NaOh + Menggumpa
bebek
Tabun 0,1 M Buffer l tetapi -
g II NaOh + asetat sedikit
Buffer Mengendap - Terdapat 1
asetat 1 ml
Tabun lapisan dan
1 ml buffer -
g III menggumpa
Tabun asetat
buffer Mengendap - l
g III
asetat