sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia
dapat diklasifikasikan menurut morfologi sel darah merah dan berdasarkan
etiologinya. Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro
menunjukan ukuran eritrosit sedangkan kromik menunjukan warnanya
(kandungan Hb). Pada klasifikasi berdasarkan morfologi dibagi dalam tiga
klasifikasi besar: Anemia normositik normokrom, dimana ukuran dan bentuk
eritrosit normal serta mengandung Hemoglobin dalam jumlah normal (MCV
dan MCHC normal atau normal rendah), contohnya pada kehilangan darah
akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin,
gangguan ginjal. Anemia makrosistik normokrom, makrositik berarti ukuran
eritrosit lebih besar dari normal dan normokrom berarti konsentrasi Hb
normal (MCV meningkat; MCHC normal). Hal ini diakibatkan oleh gangguan
atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada
defisiensi besi dan/atau asam folat. Anemia mikrositik hipokrom,
mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung jumlah Hb kurang
(MCV dan MCHC kurang), seperti pada anemia defisensi besi, keadaan
sideroblastik, kehilangan darah kronik, dan pada talesemia.