BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dicapai atau
dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu. Menurut Ilyas
(2010) kinerja adalah penampilan hasil karya pada seluruh jajaran personil di dalam
suatu organisasi.
Menurut Hasibuan (2006) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan sering tidak memperhatikan kecuali
sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering atasan tidak
krisis yang serius. Kesan -kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan
mengabaikan tanda - tanda peringatan adanya kinerja yang merosot. Kinerja secara
umum dipahami sebagai suatu catatan keluaran, hasil suatu fungsi jabatan kerja atau
seluruh aktivitas kerjanya dalam periode tertentu. Secara lebih singkat kinerja
9
antara kemampuan, usaha dan kesempatan. Kinerja dapat diukur melalui keluaran
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
mengatakan, bahwa kinerja merupakan prestasi karyawan dari tugas - tugas yang
period. Artinya kinerja sebagai catatan hasil (outcomes) yang dihasilkan dari suatu
Penilaian kinerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja
karyawan (Riyadi, 2011). Simamora (2006) penilaian kinerja adalah alat yang
berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga
kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugas seorang pegawai. Menurut Handoko
memperbaiki prestasi.
Promosi, transfer biasanya didasarkan pada prestasi kinerja masa lalu. Promosi
Demikian juga prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus
dikembangkan.
Prestasi kinerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam
desain pekerjaan.
prestasi aktual karyawan dan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Dalam
penilaian kinerja karyawan tidak hanya menilai secara fisik, tetapi pelaksanaan
kerja, kerajinan, disiplin, hubungan kerja, atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang
12
berikut:
perbaikan
peralatan
jumlah dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Penilaian kinerja tersebut dikenal
kinerja meliputi :
b . Kerjasama
c . Inisiatif
d . Pengetahuan
e . Kehadiran
f . Kesetiaan
13
Menurut Darma (2009) bahwa faktor-faktor tingkat kinerja staf meliputi: mutu
pekerjaan, jumlah pekerjaan, efek tifitas biaya dan inisiatif. Sementara karakteristik
lama kerja, penempatan kerja dan lingkungan kerja (rekan kerja, atasan, organisasi,
variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu: (1) variabel individu, yang
pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal usul dan sebagainya.
dan kinerja, (2) variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan,
struktur dan desain pekerjaan, (3) variabel psikologis, yakni persepsi, sikap,
kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan motivasi. Persepsi, sikap, kepribadian dan
belajar merupakan hal yang komplek dan sulit diukur serta kesempatan tentang
dalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang, budaya dan
keterampilan.
14
2.2.1 Pengertian
Dalam lingkungan perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, pada
awalnya hanya ada 2 jenis definisi kompetensi yang berkembang pesat menurut
Kompetensi yang didefinisikan sebagai gambaran tentang apa yang harus diketahui
atau dilakukan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik (Miller, Rankin
and Neathey, 2001:59). Pengertian kompetensi jenis ini dikenal dengan nama
dapat juga disebut dengan istilah Hard Skills/Hard Competency (kompetensi keras).
Kompetensi jenis ini bermula dan berkembang di Inggris dan banyak digunakan di
dan sasaran kerja yang harus dilakukan atau dicapai oleh si pemangku jabatan agar
dapat juga disebut dengan istilah Kompetensi Lunak (Soft skills/Soft competency).
Perlu diketahui di sini bahwa perilaku merupakan suatu tindakan (action) sehingga
melakukan pekerjaan.
15
atau karakteristik dasar seseorang (individu) yang mempengaruhi cara berpikir dan
bertahan cukup aman dalam diri manusia. Apa yang dapat diungkapkan mengenai
baru di tempat bekerja di masa mendatang. Lyle & Signe Spencer bersama David
McClelland (1990)
mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat
memprediksikan kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain, kompetensi adalah apa
yang oustanding performers lakukan lebih sering, pada lebih banyak situasi, dengan
hasil yang lebih baik daripada apa yang dilakukan penilai kebijakan. Faktor lain
dasar yang dapat dihubungkan dengan kinerja yang meningkat dari individu-
individu atau tim. Ada semakin banyak organisasi yang menggunakan beberapa
kompetitif organisasional.
Memiliki sumber daya manusia yang kompeten adalah keharusan bagi perusahaan.
kompetensi sebagai dasar dalam memilih orang, mengelola kinerja, pelatihan dan
Proses rekrutmen dan seleksi diarahkan untuk mencari orang yang mendekati
atau tidak. Bila terjadi kekurangan maka karyawan tersebut harus dilatih dan dibina
Kompetensi dalam manajemen sumber daya manusia memainkan peran kritikal dan
esensial karena di satu sisi merupakan Human capital dan Active agent bagi
berkorelasi dengan kinerja pada jabatan tersebut, dan dapat diukur dengan standar-
1. Pengetahuan
Pemborosan bahan, waktu dan tenaga serta faktor produksi yang lain akan
efisiensi. Maka dari itu, karyawan yang berpengetahuan kurang harus diperbaiki
c. Mengerti tentang how, when dan why informasi tersebut berguna dan dapat
digunakan (Strategic).
2. Keterampilan
Faktor yang juga ikut mensukseskan pencapaian tujuan organisasi adalah faktor
3. Perilaku
adalah sikap perilaku kerja karyawan. Apabila karyawan mempunyai sifat yang
bahwa : Perilaku kerja sebagai status mental dan syaraf sehubungan dengan
4. Pengalaman kerja
pengalaman sebagai indikator yang tepat dari kemampuan dan sikap yang
perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non
formal atau atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
sifat, karakter pembawaan), self image (citra diri), social role (peran sosial), dan
skills (keterampilan).
a. Motive (Dorongan)
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif
dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yuki (dalam Asad, 1987:56)
motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal
didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada
organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap
dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto,
dkk. 2003:21).
Lebih lanjut motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh
tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkah laku lmencapai tujuan, telah
terjadi di dalam diri seseorang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pada diri seseorang yang nampak pada gejala/kejiwaan, perasaan, dan juga
terpuaskan.
Trait adalah elemen dasar dari kepribadian yang berperan vital dalam usaha
seseorang dalam situasi tertentu, mencakup seluruh tingkah laku baik yang
Menurut Brisset (Burn, 1993:41) self image merupakan suatu gambaran dan
keadaan diri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan. Self image
tersebut.
24
Social role merupakan seperangkat harapan dan perilaku atas status sosial.
dipegangnya.
mengeluarkan uap dari dalam ketel uap pipa api secara otomatis
Gambar.1.Jenis bobotan
Keterangan:
Mata pisau
Puncak Penjamin
Pengungkit
Sengkang
Kepala
Batang Pengggantung
Garpu pengiring
Katup
Beban
Periuk
tebal 8 mm, Pipa U tersebut selalu berisi air agar uap tidak dapat
26
Gambar.2. Manometer
yaitu gagang atas pakai keran uap, gagang bawah pakai keran air dan
keran cerat yang berdiameter lubangnya 6 mm, terbuat dari baja atau
d. Peluit bahaya
peluit yang nyaring, apabila ketel uapnya kekurangan air. Alat ini
ditutup oleh sumbat yang terbuat dari timah yang melebur apabila
terkena uap.
yang terhubung ke bagian dalam ketel uap oleh sebatang pipa baja
penutup tersebut harus terbuka pada saat ketel uapnya bekerja. Pada
Tanda batas air terendah pada suatu ketel uap harus dipasangkan
pada atau dekat dengan gelas pedoman airnya. Posisi tanda batas air
Tipe elektrode
feed water dengan tekanan yang cukup tinggi kedalam ketel uap.
Alat ini tidak saja mampu memasukkan air pengisi secara cukup
tekanan kerja ketel uap. Pipa air pengisi ketel antara pompa pengisi
29
dan diantara keran air dengan ketel uap harus dipasang Globe valve.
( katup bola)
keran ini dibuka secara tiba-tiba oleh operator ketel uap yang
bersangkutan.
i. Pelat Nama
30
Pelat nama ketel uap, terbuat dari kuningan dan ditempatkan pada
mm.
Manhole - Lubang lalu orang untuk ketel uap pipa api yang berada
Gambar; 9. Manhole
tekanan uap dalam ketel agar tidak melebihi tekanan 0,5 kg/cm.
pada posisi pada drum ketel uapnya dan ujung pipa dibagian bawah
ketel uap tekanan tidak lebih dari 0,5 kg/cm, akan tetapi yang timbul
uap akan lebih tinggi dari 0,5 kg/cm yang dapat membahayakan.
bertujuan agar ketel uap dapat dioperasikan dengan lebih efektif dan
efisien, seperti ;
pelampung yang terbuat dari logam tipis. Pada saat permukaan air
keatas. Jika permukaan air didalam boiler telah bergerak naik dan
mencapai tanda batas air tertinggi, maka switch yang ada terkontak
d. pressure swith.
2. Ketel-ketel uap tekanan rendah ( banyak pada ketel uap pipa api) harus
sebagai berikut ;
e. Plat nama sesuai yang ditetapkan pada pasal 12 Peraturan Uap 1930.
modern dan mampu mengukur berbagai indikator dalam satu alat. Gambar
yang bisa mengukur suhu kering, suhu basah alami dan bola, suhu radian,
apakah perubahan suhu tubuh pekerja yang terpajan panas. Alat ukur
a. Penentuan sampel
b. Langkah Pengukuran
Untuk menentukan apakah suatu area atau lokasi kerja merupakan titik
diperhatikan adalah:
tempat kerja.
pengukuran pada suatu area yang mempunyai panas yang tinggi, maka
jumlah titik pengukuran dipengaruhi oleh jumlah sumber panas dan luas
area yang terpajan panas yang mana terdapat aktivitas pekerja di area
dengan parameter indeks suhu basah dan bola tidak dijelaskan berapa
selama 8 jam kerja, yaitu pada awal shift, tengah shift, dan di akhir shift.
b. Pengukuran
1) Peletakan alat harus pada posisi yang aman, waspadai alat jangan
aktivitas pekerja.
Pekerja yang menjadi sampel adalah pekerja yang berisiko yaitu yang
dalam proses kerjanya terpajan oleh panas yang tinggi. Bila terdapat
personalnya untuk setiap jenis pekerjaan. Tidak ada formula yang baku
sehat dan teraklimatisasi atau melebihi 38oc bagi pekerja yang tidak
teraklimatisasi.
2.2.3 STANDAR
Iklim Kerja Indeks Suhu Basah Dan Bola (ISBB) Yang Diperkenankan
Penelitian ini pengukuran suhu atau temperature telah ada di perusahaan dan
Suatu mesin yang mempunyai system pembakaran yang terjadi diluar mesin
itu sendiri, misalnya mesin uap dimana energy thermal dari hasil
pipa dengan menggunakan air pada ketel uap yang menghasilkan uap,
Vibrasi yang disebabkan oleh gaya hidrolik terjadi pada aliran fluida cair
seperti; pada peralatan pompa dan pipa boiler feed water (GFW) Pompa
adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
Penggunaan pompa yang dinyalahkan, maka tekanan keluar dan laju aliran
pompa. Efek dari putaran motor pompa apalagi dengan tenaga pompa yang
dapat meredam getaran secara tepat dan akurat. Expansion joint berperan
(fuel gas) keluar dari boiler dan dibuat tinggi. Stack pada ketinggian tertentu
40
agar memperoleh tarikan cerobong asap ( Stack draft) yang cukup serta
mencegah air (H2O) dari reaksi sulfur yang terdapat pada gas sisaa
pembakaran dengan air (H2O) yang terdapat pada udara luar akan
Ketel uap adalah sebuah alat penghasil panas yang menggunakan bahan
baku air atau minyak yang dipanaskan dengan bahan bakar biomassa,
minyak, batubara, dan atau gas. Baku mutu emisi sumber tidak bergerak
bagi ketel uap adalah batas maksimum emisi dari ketel uap yang
Emisi ketel uap adalah zat, energy dan /atau komponen lain yang dihasilkan
oleh ketel uap dari kegiatan industry yang masuk dan/ atau dimasukkan
meteorologis dan tata guna tanah merupakan salah satu pertimbangan untuk
udara, dari cerobong terhadap kondisi udara sekitarnya. Dari dispersi udara,
dikeluarkan tidak melebih baku mutu emisi yang ditetapkan. Ada beberapa
b. Kecepatan aliran gas dari cerobong sebaiknya lebih besar dari 20 m/detik
sehingga gas-gas yang keluar dari cerobong akan terhindar dari turbulensi.
c. Gas-gas dari cerobong dengan diameter lebih kecil dari 5 feet dan tinggi
tinggi.
(agar terjadi difusi) biasanya terjadi pada jarak 5 - 10 kali tinggi cerobong
downwind.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu
Sumber Emisi Tidak Bergerak, dimana ; Pasal 1 : Ketel uap (boiler) dan atau
pembangkit uap dan atau pemanas proses dan atau pengolahan panas adalah
peralatan berbahan bakar cair maupun gas yang berfungsi menghasilkan air
panas dan atau uap dan atau untuk kebutuhan pemindahan energy.
Air alam yang bersumber dari sungai, laut maupun air dalam tanah yang
f. Kemurnian Air Pengisi Ketel Uap, dimana kemurnian air pengisi ketel
meliputi jumlah atau volume dan keadaan atau kondisi dari pada
kemurnian air pengisi ketel juga ditentukan dengan jumlah atau volume
Kotoran air akan berbentuk lumpur lalu menjadi Sluge yang akhirnya
menjadi kerak,
h. Kesadahan adalah ukuran jumlah ion Kalsium dan Magnesium dalam air,
Kesadahan air harus dipantau dengan hati-hati, karena mineral ini akan
i. Alkalinitas merupakan salah satu sifat kritikal air, jika alkalinitas terlalu
tinggi, meka kerak akan terbentuk, jika terlalu rendah makakorosi akan
Gambar.
yang ada pada boiler. Air kotoran dapat menyebabkan karatan pada
(stress)
45
m. Permasalahan yang akan timbul apabila air ketel uap tidak melalui proses
3) Kerak
Endapan ketel yang mengandung kalsium karbonat, sulfat atau silikat, besi
oksida, silica dan juga endapan lumpur yang telah diolah mengandung
1) Suspensi adalah zat padat yang melayang layang dalam air, bersifat
3) Total zat padat yang melarut dalam air, terdiri dari senyawa-senyawa
6) Gas-gas yang melarut dalam air seperti; gas Co2 ,O2,NH3 dan H2S.
setempat dan konsentrasi stess. Sekitar 1/8 sampai inchi dari luas
korosif
logam secara terus menerus, lalu kondisi yang dapat timbul adalah
d. Ada bocoran yang sangat kecil dan kerak caustic akan berdampak
Minimum tes bahan kimia menjelaskan untuk boiler yang bertekanan tinggi
bergantung pada ratio dari makeup (tambahan) air. Ada beberapa tes yaitu;
1. Test Acidity dan Alkalinity untuk mengontrol korosif dan juga kerak
raw, softened dan air umpan lalu kandungan calcium dan magnesium
3. Test untuk Hydroksida untuk mengontrol korosif, carry over, kerak dan
7. Tes untuk Copper yang berefek seperti besi tetapi penyebab dari heat
Calsium khlorida akan bereaksi dengan Natrium silikat dengan adanya panas
Kalsium khlorida akan bereaksi dengan Natrium Sulphat dengan adanya panas
- Kristalnya halus
a. Korosi
dari reaksi kimia dan aliran listrik. Korosi yang terjadi pada permukaan
Korosi timbul pada sistem air pengisi ketel sebagai dampak dari PH air
didalam air
b. Kelelahan korosi
atau serpihan logam yang dimulai pada permukaan bagian dalam pipa
d. Retak kaostik
Adalah suatu jenis kegagalan logam ketel uap yang serius dengan tanda
e. Reaksi-rekasi Korosi
dalam air pada ketel uap tersebut, brkaitan juga peralatan-peralatan ketel
mengandung antara lain : dengan logam besi ( Fe) , logam tembaga (Cu)
Penyebab terjadinya busa (foam) dan priming pada ketel uap adalah:
1) Air didalam ketel uap mengandung minyak dan caustic soda yang
4) Fluktuasi yang tiba-tiba ada di dalam air ketel uap, disamping itu
juga kotoran yang ada di dalam air ketel uap akan mempercepat
priming
Kualitas air rendah menghasilkan uap yang kurang baik, dikarenakan uap
tersebut dapat membawa padatan yang terdapat dalam air ketel (Carry over).
Ada 4 macam pencemaran uap yang terjadi dari carry over diadal air ketel
uap adalah :
4) Kebocoran air akibat dari desain yang kurang baik atau pemasangan
peralatan pemisah uap yang tidak tepat didalam suatu drum ketel
Terjadinya busa juga disebabkan kadar padatan yang sangat tinggi didalam
air ketel, terdiri dari bahan bahan tertentu seperti alkali, minyak, lemak,
pelumas dan bahan bahan kimia organic tertentu dan padatan tersuspensi
dan membuat lapisan tersebut lebih padat dan tidak mudah pecah, sehingga
Pengolahan air untuk ketel uap dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
2. Koagulasi
halus ataupun koloid koloid di dalam air kedalam kelompok yang besar
Proses ini dengan menambahkan bahan kimia dan akan bereaksi dengan
mineral yang terlarut dalam air dengan membentuk bahan yang sukar
Keuntungannya :
tersebut
3) Proses kapur soda secara panas maka O2 dan CO3 ikut dihilanhkan
2.2.6.2 Kerugian
Adanya bermacam-macam komposisi air mentah dan laju arus air, maka
CaCl2 larut menjadi ion-ion Ca++ dan 2Cl-, ion Ca++ diendapkan
antara 9,5 10,5, dan juga sekaligus dapat bereaksi mengendapkan sisa-
mengendapkan Mg(OH)2
Metoda pertukaran ion (ion exchanger), mineral yang larut dalam air
Demineralisasi
Source : Courtesy The Permuttit Co, Boiler Operation; Anthony L.Kohan and Harry M.Spring, 1991
a) Mudah di control
55
b) Perbedaan kesadahan dan kecepatan arus dari pada air mentah tidak
c) Memerlukan ruang relative lebih kecil dari pada proses kapur soda
yang rendah
Kerugian
a) Total solid, alkalinitas dan silica dari air mentah tidak dikurangi
b) Perlu pretreatmen terhadap air mentah sebelum pelunakan air secara ion
exchanger.
atau dingin
Tujuannya:
2.2.6.5 Daerator
Proses pengurangan kadar oksigen dan gas-gas terlarut dalam air umpan
ketel, yang disebut Daerasi, dalam urutan pengolahan air umpan ketel,
56
dimana proses Deaerasi dilakukan dengan cara pemanasan air umpan yang
Energi) O2 dalam air dapat menyebabkan korosi pada ketel uap, maka O2
menggunakan Deaerator.
SAC = Strong Acid Cation Resin HBA = Hydroxyl based anion resin
H+ = Hydrogen form OH- = Hydroxyl form
1 2 3 4
Ca (HCO3)2 2 H2CO3 H2O H2O
MgCl2 2 HCl 2HCl H2O
Na2SO4 H2SO4 H2SO4 H2O
Na2SiO3 H2SiO4 H2SiO3 H2O
PH 7 - 6 PH 2.0 2.5 PH 2.0 2.5 PH 8.5 9.0
Metode konduktivity dengan menggunkan electrical untuk air juga tergantung pada
jenis dan pengendapan padat yang terkandung. Selama asam dan alkali berdampak
57
besar pada conductivity electikal. Ini juga untuk menetralkan sample air boiler
sampel (< 25 C)
Konductivity dari sampel yang dinetralkan pada 25 C = 5000 S/cm, maka TDS
= 5 000 S/cm x 0,7 = 3500 ppm atau diuji dengan alat Conductivity Meter.
Gambarnya :
padatan yang terlarut dan tersuspensi di dalam air tanpa membawa busa
kedalam uap
3) Blow Down ControlDitentukan limiting factor, Ion Silica, ion Cl, T.D.S.
langsung kedalam air pengisi ketel pada titik dekat pemasukan ke dalam
drum ketel uap, bertujuan agar langsung bereaksi dengan air sebelum masuk
ke daerah penghasil uap (steam generating) .Bahan kimia pengikat (sulfat dan
hydrazine) dimasukkan kedalam system air pengii ketel uap. Bahan kimia
59
pencegah kerak dan korosi dalam system air pengisi ketel uap (poli fosfat
bahan organic dan bahan kimia lainnya) harus ditambahkan kedalam air
pengisi ketel uap secara terus menerus. Bahan kimia pencegah korosi pada
air pengisi ketel uap. Pengisian bahan-bahan kimia dalam internal treatmen
didalam air pengisi ketel, seperti penangkalan Korosi. Oksigen dari udara telah
dalam air umpan ataupun dalam ketel harus diantisipasi dengan penyergapan
kesadahan air pengisi ketel uap. Sodium sulfit atau hydrazine tergantung pada
O2 yang terlarut dalam air pengisi ketel uap sebagai tambahana, untuk
menjamin agar benar-benar dapat diolah secara baik, maka ditambahkan bahan
kimia extra untuk mendapatkan residu didalam ketel uap, sebagai dasar untuk
2. Na2SO3
Dimana Fe2O3 berbentuk iron atau besi yang micrlolayer anti karat berwarna
hitam.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk treatmen control adalah pemeriksaan rutin dari
air ketel uap berbeda-beda sesuai dengan jenis pengolahan bahan kimia yang
tersuspensi dari dalam ketel uap. Jumlah air ketel yang dibuang (blow down
pencegahan kadar sampai 0,4 bagian dari kadar kaostik dalam air.
1) Jenis control air pengisi ( feed water control) yang mengontrol sesuai
2) Kontrol air pengisi dengan pelampung (float) yang naik dan turun
menyusut
Ada yang tidak menggunakan kontrola air pengisi yang dapat mengontrol
dengan ketinggian level air tetapi ada yang menggunakannya dengan cara :
2) Feed water level up and down +steam flow + feed water flow control,
plant
Pada waktu kekerasan /hardness air mentah telah berubah, dihitung in-take rate
Untuk menjaga kuantitas kotoran dalam Boiler pada kisaran nilai batas/ Limit
Value, maka sangat perlu untuk Blow Down air boiler. Aturan yang harus
menjalankan blow down secara terus menerus. Nilai Blow Downterus menerus
(%)= Kuantitas kotoran tertentu di air isian x 100 (persentase volume air isian)
1) Silica
2) Kuantitas total zat padat
3) Ion Khlorin
Penguapan Boiler dinyatakan denhgan G (T/H)
Nilai air isian boiler dengan W (T/H)
Persentase Blow Down sampai nilai air isian dinyatakan dengan X (%),
Maka :
W = G +w
W = X/100 W
100- X
Contoh:
Penguapan Boiler adalah 6 Ton/H, tekanan kerja 10 Kg/Cm) dan Nilai blow down
Bila 6 % blow down telah dilakukan, konsentrsi kotoran di air boiler adalah
1) Silica = 15/0,06 = 250 ppm
2) Zat padat = 140/0.06 = 2330 ppm
3) Ion Khlorin = 22/0.06 = 367 ppm
b. Penggunaan Bahan Kimia
harus dianalisa pada interval tetap danrasio pencampuran bahan kimia harus
c. Penggunaan Deoxidizer
Bahan-bahan kimia harus dilarutkan seluruhnya dengan air dingin atau air panas
sebelum digunakan pada boiler. Konsentrasi bahan-bahan kimia yang larut harus
1) Sodium Phosphae = 2 %
4) Hydrazine = 0,1 %
TABEL..Sebab-sebab Utama dan Jenis-Jenis Mal-Function yang disebabkan oleh Kualitas Air
Jenis-jenis Malfunction Pengelupasan Korosi Korosi Kaustik Carry over
Tempat kejadian
Sebab Utama mal Function
Sistem Bagian Sistem Air Bagian dalam Saluran Pipa setelah Bagian dalam Super Heater, dll
Air Dalam Isian Boiler Kondensor Boiler
Isian Boiler
Air
Isian PH
Kekerasan
OksigenLarut
Kontaminasi
Minyak
Air
Boiler PH
Kebasaan
Silica
Klorin
Air
Padat Karbon bebas
TABEL 2.1
STANDAR AIR PENGISI KETEL UAP AMERICAN BOILER
ASSOCIATION
Tekanan Total Solid Alkalinity Suspended Silicon
Solid
0 300 3500 700 300 125
301 450 3000 600 250 90
451 600 2500 500 150 50
601 750 2000 400 100 35
751 900 1500 300 60 20
901 1000 1250 250 40 8
1001 1500 1000 200 20 2.5
1501 2000 750 150 10 1.0
Over 2000 500 100 5 0,5
mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di
dalam zat cair, maka zat cair yang ada dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu
ikut berputar, karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah
impeller keluar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini Head tekanan zat cair
menjadi tinggi, begitu juga head kecepatannya bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari impeller ditampung oleh
pompa melalui nozel. Didalam nozel ini sebagian head kecepatan aliran dirubah
Impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair, sehingga energy
atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head
total pompa. FUngsi pompa sentrifugal dapat merubah energy mekanik dalam
bentuk kerja poros menjadi energy fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
pertambahan head tekanan,head kecepatan dan head potensial pada zat cair yang
2. Zat korosif yang terdapat di dalam zat cair (seperti H2SO4, HCl) harus secara
jelas disebutkan. Persentase berat dari asam atau basa harus dinyatakan untuk
3. PH
4. Kotoran atau persentase berat zat selain yang dinyatakan dalam (2) didalam
5. Berat jenis/kerapatan zat cair yang dipompa: .. g/cm3 atau ..kg/m3 pada ..C
b. Apakah zat cair disirkulasikan dalam jalur pipa tertutup atau zat cair baru
12. Pengalaman yang diperoleh dari pompa-pompa yang ada dengan zat cair yang
sama
d. Spesifikasi pompa
13. Umur yang diminta dalam jam dari bagian-bagian utama pompa berdasarkan
pertimbangan ekonomi :
Definis Cara
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Variabel Independen
1 Kompetensi Gambaran Kuesioner Pilihan 0.Tidak kompeten Ordinal
operator tentang apa yang jawaban
ya dan 1.Kompeten
ketel uap harus diketahui
tidak
atau dilakukan
agar dapat
melaksanakan
pekerjaannya
dengan baik
yang dibuktikan
dengan
kepemilikan
sertifikat
pelatihan
Variabel Dependen
2 Pengolah air Air yang Lembar Mengisi 0. Kurang, jika Ordinal
ketel uap dihasilkan oleh observasi lembar PH < 7,
ketel uap sesuai observasi Herdness >2
dengan indikator ppm,TDS >
penelaian yaitu 2500 ppm, O2
PH, Hardness, terlarut
TDS, Oksigen
>0,007ppm
terlarut
1. Baik , jika PH
7-8, Herdness
1-2 ppm ,
TDS 2000
ppm, O2
terlarut 0,1
ppm
2. Sangat baik,
jika PH 8-11,
Herdness < 2
ppm, TDS <
2000 ppm, O2
terlarut
0,007ppm
71
(ASME,
2013)
3 Kinerja suatu hasil kerja Kuesioner Mengisi 0. Kurang ,jika < Ordinal
yang dicapai kuesioner nilai mean
responden 1. Baik, jika
dalam nilai mean
melaksanakan
tugas - tugas
yang
dibebankan
kepadanya yang
didasarkan atas
kecakapan,
pengalaman dan
kesungguhan
serta waktu.
hubungan kompetensi operator ketel uap terhadap pengolahan air ketel uap dan