Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan

1. Contoh kasus apa saja yang dapat dilakukan tehnik RA-SAB selain BPH?
Jawab: Misalnya pada tindakan Sectio Caesaria, pasien dengan Hernia, pasien yang
akan di operasi dengan patah tulang kaki dan Amputasi anggota gerak bawah.

2. Maksud dari PS ASA 2 apa ya?


Jawab: PS ASA 2 itu kan pasien dengan penyakit sistemik ringan sampai sedang,
contohnya pasien dgn hipertensi terkontrol atau dm terkontrol.

3. Pada saat penusukan spinokain akan melewati struktur anatomis apa saja?
Jawab: Kutis, Sub kutis, Ligamentum supraspinosum, Ligamentum interspinosum,
Ligamentum Flavum, Epidural, Duramater, Subarachnoid.

4. Tujuan dilakukannya klasifikasi PS-ASA atau pemeriksaan sebelum anestesi tersebut?


Jawab: Tujuan dilakukannya pemeriksaan pre anestesi adalah untuk menilai status
kesehatanpasiendansegalapenyulitsebelumdilakukannyatindakananestesi agar perawat /
dokter anestesi dapat mempersiapkan semua kebutuhan untuk tindakan tersebut.

5. Pada anestesi spinal kenapa bisa terjadi hipotensi?


Jawab: karena sistem saraf yang terblok memicu vasodilatasi yang menyebabkan
penurunan tekanan darah.

6. Apa saja yang diinformasikan saat inform consent sebelum tindakan anestesi?
Jawab: informasi tentang tindakan anestesi, kemungkinan yang akan terjadi selama
operasi tindakan ini dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan apabila ada
alternatifnya.
7. Syarat obat anestesi yang dapat digunakan untuk RA-SAB?
Jawab: Tidak mengiritasi, Tidak merusak jaringan saraf secara permanen, Batas
keamanan harus lebar, Mula kerja harus sesingkat mungkin, masa kerja harus cukup
lama, Harus larut dalam air dan stabil dalam larutan, Dapat disterilkan tanpa mengalami
perubahan.

12. Contoh kasus apa saja yang dapat dilakukan tehnik RA-SAB?
Jawab: Misalnya pada tindakan Sectio Caesaria, pasien dengan Hernia, pasien yang
akan di operasi dengan patah tulang kaki dan Amputasi anggota gerak bawah.

13. Kontra indikasi dilakukan tehnik anestesi RA-SAB?


Jawab: Kontra indikasi absolute:
1. Pasien menolak
2. Infeksi pada tempat suntikan
3. Hipovolemia berat, syok
4. Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan
5. Tekanan intracranial meningkat
6. Fasilitas resusitasi minim
7. Kurang pengalaman tanpa didampingi konsulen anestesi.
Kontra indikasi relative:
1. Infeksi sistemik
2. Infeksi sekitar tempat suntikan
3. Kelainan neurologis
4. Kelainan psikis
5. Bedah lama
6. Penyakit jantung
7. Hipovolemia ringan
8. Nyeri punggung kronik

14. Pada pasien ini bagaimana cara mengetahui apakah pasien sudah dapat dipindahkan ke
ruangan atau belum setelah dilakukan tindakan anestesi?
Jawab: melakukan penilaian terlebih dahulu untuk menentukan apakah pasien sudah
dapat dipindahkan ke ruangan atau masih perlu di observasi di ruang Recovery room
(RR) atau High Care Unit (HCU) dengan menggunakan aldrete score (dewasa) dengan
menilai warna kulit, pernafasan, sirkulasi atau tekanan darah, kesadaran dan aktivitas,
Jika jumlahnya > 8, penderita dapat dipindahkan ke ruangan.
15. Apa teknik anastesi RA-SAB ?
Jawab : Sitting position- Identifikasi L3 L4 desinfeksi dengan povidone iodine dan
bersihkan dengan alkhohol 70 %- Insersi spinocaine 25 g CSF (+) darah (-) Induksi
dengan bupivacaine 20 mg- blok setinggi T6

16. Apa indikasi RA-SAB ?


1. Bedah ekstremitas bawah
2. Bedah panggul
3. Tindakan sekitar rektum-perineum
4. Bedah obstetri-ginekologi
5. Bedah urologi
6. Bedah abdomen bawah
7. Pada bedah abdomen atas dan bedah pediatri biasanya dikombinasi dengan
anastesia umum ringan

17. Kerja obat bupivacain ?


Cara kerja bupivacain menghambat implus saraf dengan cara
1. Mencegah peningkatan permeabilitas sel saraf terhadap ion natrium dan kalium
2. Meninggikan tekanan permukaan selaput lipid monomolekuler

18. Efek samping bupivacain ?


Ada efek samping dari bupivacain yaitu : toksisitas yang kuat terutama pada
jantung.Manifestasi utamanya yaitu vibrilasi jantung oleh karena itu penggunaan
bupivacain diawasi secara ketat

19. Kenapa anastesi dengan teknik RA-SAB dilakukan pada lumbal 3-4?

Jawab: karena pada lumbal 3-4 celah prosesus spinosus lebih luas, sehingga spinocain
lebih mudah untuk masuk, sedangkan lumbal lain celahnya lebih sempit dan sulit untuk
dilakukan insersi spinocain.
1. Apa saja efek negatif atau Komplikasi akibat tindakan Anestesi RA-SAB?
Jawab: Dapat secara luas diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu Komplikasi langsung
(di meja operasi), seperti terjadinya Shock Spinal, Cauda equina cedera, pendarahan,
hematoma dan jarum patah saat melakukan penusukan.Kemudian komplikasi tidak
langsung (di unit perawatan pasca operasi), yaitu berlangsung dalam waktu enam jam
setelah Anestesi Spinal, dimana pasien akan mengalami sakit kepala dan sakit tulang
belakang.Terakhir, Komplikasi lanjut, yaitu terjadinya infeksi, seperti meningitis.

2. Faktor yang mempengaruhi durasi kerja anestesi RA-SAB?


Jawab: Lama kerja anestetik tergantung pada: 1. Jenis anestetia local 2. Besarnya dosis
3. Ada tidaknya vasokonstriktor, 4. Besarnya penyebaran anestetik lokal.

3. Kenapa tekanan intrakranial yang tinggi kontraindikasi dengan dilakukannya anestesi


RA-SAB?
Jawab: karena dengan memasukkan obat kedalam rongga subaraknoid, maka bisa
makin menambah tinggi tekanan intrakranial, dan bisa menimbulkan komplikasi
neurologis.

1. Bagaimana cara menilai pemindahan ke ruangan setelah anestesi bila pasien adalah
anak-anak?
Jawab: Dengan menggunakan Steward Score (anak-anak) dengan menilai Pergerakan:
Gerak bertujuan 2, Gerak tak bertujuan 1, Tidak bergerak 0; Pernafasan: Batuk,
menangis 2, Pertahankan jalan nafas 1, Perlu bantuan 0; Kesadaran: Menangis 2,
Bereaksi terhadap rangsangan 1, Tidak bereaksi 0.
Jika jumlah > 5, penderita dapat dipindahkan ke ruangan.

2. Indikasi pasien rawat ICU setelah anestesi atau pembedahan?


Jawab : pasien yang perlu bantuan hidup intensif speeti ventilator mekanik, pasien perlu
terapi intensif, pasien perlu monitoring intensif, pasien perlu perawatan yang rumit,
pasien pasca bedah mayor, pasien dengan resiko tinggi.

3. Apa yang dimaksud denganBalance Anastesi ?


Jawab : Pemberian obat untuk mencapai Trias Anestesi (hipnotik, analgetik, relaksan)
dengan dosis serendah mungkin dengan balance (imbang) semaksimal mungkin.
4. Jelaskan tentang bantuan hidup intensif ?
Jawab : bantuan hidup intensif yaitu pasien yang butuh bantuan hidup lanjut, misalnya
pasien dengan depresi nafas, pasien dengan TIK yang meningkat sehingga perlu
resusitasi otak, paru, jantung, metabolisme.

5. Penanggulanagan hipotensi akibat anestesi RA-SAB?


Jawab:infuse cairan kristaloid (NaCl, Ringerlaktat) secara cepat sebanyak 10-
15ml/kgbb dalam 10 menit, selanjutnya bila masih hipotensi vasopressor seperti efedrin
intravena sebanyak 19 mg diulang setiap 3-4 menit sampai mencapai tekanan darah
yang dikehendaki.

Pertnyaan Simpanan

1. Kenapa pada laporan kasus tetesan infus di recovery room 35 tetes per menit?
Jawab: karena berdasarkan perhitungan menggunakan rumus holiday segar dimana 10 kg
BB pertama dikali 4, 10 kg BB kedua dikali 2, dan sisanya dikali 1, BB pasien 50
sehingga didapat 105 cc/ jam, kemudian dicari perhitungan didapati 35 tetes per menit.
8. Bagaimana cara kerja obat anestesi lokal sehingga bisa menghilangkan sensasi nyeri?
Jawab:Mekanisme kerja anestesi local ini adalah menghambat pembentukan atau
penghantaran impuls saraf, mengubah permeabilitas membrane pada kanal Na+ sehingga
tidak terbentuk potensial aksi yang nantinya akan dihantarkan ke pusat nyeri.
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingginya anestesi RA-SAB?
Jawab:
- Volume obat analgetik local: makin besar makin tinggi daerah analgesia
- Konsentrasi obat: makin pekat makin tinggi batas daerah analgesia
- Barbotase: penyuntikan dan aspirasi berulang-ulang meninggikan batas daerah
analgetik.
- Kecepatan: penyuntikan yang cepat menghasilkan batas analgesia yang tinggi.
Kecepatan penyuntikan yang dianjurkan: 3 detik untuk 1 ml larutan.
- Maneuver valsava: mengejan meninggikan tekanan liquor serebrospinal dengan akibat
batas analgesia bertambah tinggi.
- Tempat pungsi: pengaruhnya besar pada L4-5 obat hiperbarik cenderung berkumpul ke
kaudal(saddle blok) pungsi L2-3 atau L3-4 obat cenderung menyebar ke cranial.
- Berat jenis larutan: hiper,iso atau hipo barik
- Tekanan abdominal yang meningkat: dengan dosis yang sama didapat batas analgesia
yang lebih tinggi.
- Tinggi pasien: makin tinggi makin panjang kolumna vertebralis makin besar dosis yang
diperlukan.(BB tidak berpengaruh terhadap dosis obat).

Anda mungkin juga menyukai