A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. C Nama : Ny. D
Umur : 63 tahun Umur : 58 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki laki Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bantul Alamat : Bantul
Suku/ bangsa : Jawa/indonesia Suku/ bangsa : Jawa/indonesia
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Sarjana Agama Pendidikan : Sarjana Agama
Status : Kawin Status : Kawin
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan badan terasa lemas serta sesak
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Waktu Terjadinya Sakit
Pada pagi hari sabtu setelah bangun tidur mengeluh perut terasa penuh ,badan terasa
lemas serta sesak, perut dan kaki bengkak,berjalan terasa susah dan berat .kluarga
membawa ke RSUD
Proses Terjadinya Sakit
Pada pagi hari sabtu setelah bangun tidur mengeluh perut terasa penuh ,makan dan
minum sedikit terasa mual ,BAK terahir pagi jam 06:00. Urin sedikit badan terasa lemas
serta sesak, perut dan kaki bengkak,berjalan terasa susah dan berat.
Upaya Yang Telah Dilakukan
Pasien mengatakan sudah dibawa ke dokter
Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit Dahulu
Bp A. mengatakan pernah cuci darah sejak 8 bulan (HD) dan hipertensi.
Perlukaan
1
Pasien mengatakan tidak ada daerah perlukaan pada tubuhnya.
Di rawat di RS
Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit RSUD .
Alergi obat/makanan
Pasien mengatakan saya tidak ada alergi obat obatan ataupun makanan
Obat obatan sekarang
Nacl:12 tpm micro. D5 %
Lasix:1 amp /12 jm
Asam folat:3x1 tab
Ca c03:3x1 tab
Pasang DC
Piralen:3x1
Lamplanzoprazol:2x1
Ulsafat: /6 jam sbm
Antalgin inj 2x1
Dulcolak 2amp
Alprazolam: tab
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Berpindah
Ambulansi
Naik Tangga
Keterangan :
2
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang dan alat
4 : Ketergantungan/tidak mampu
c. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami gangguan pada tidurnya. Tidur 6-7
jam, tidur dengan nyenyak, dan tidak terjaga pada malam hari.
Selama Sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidurnya terganggu. Tidur hanya 4 jam, tidak dapat
tidur nyenyak, gelisah, dan sering terjaga karena badan terasa lemas.
d. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan, sebelum sakit tidak mengalami masalah pada makannya. Nafsu
makannya baik, makan 3x/hari dengan porsi 1 piring, tidak mual dan tidak muntah.
Minum 8-10 gelas/hari.
Selama Sakit
Pasien mengatakan, selama sakit pola makannya terganggu. Nafsu makannya menurun,
makan 3x/hari namun tidak habis, mual dan kadang muntah. Dan minum hanya setelah
habis makan, .
e. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan, BAB 1x/hari, tidak keras, dan berwarna kuning. BAK 5-6x/hari,
berwarna kuning jernih.
Selama Sakit
Pasien mengatakan, BAB 1x/hari, tidak cair, berwarna kuning. BAK 3-4x/hari, dan
berwarna kuning.
f. Pola Hubungan Peran
Pasien mengatakan, hubungannya dengan keluarga sangat baik. Pasien sangat ramah pada
orang lain, dan tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain.
g. Pola Kognitif Perseptual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan, dapat berkomunikasi dengan baik, dan mengerti apa
yang sedang dibicarakan. Dapat berespon dan berorientasi dengan baik dengan orang
lain.
Selama sakit : Pasien masih dapat berkomunikasi, dan berespon terhadap stimulasi
h. Pola Toleransi Stress Koping
Wajah pasien terlihat gelisah. Pasien mengatakan, jika mengalami masalah ia selalu bercerita
kepada istrinya, selalu terbuka, dan memecahkan masalahnya bersama istri dan keluarganya.
i. Pola Konsep Diri
3
Gambaran diri
Pasien mengatakan Saya berusaha untuk selalu bersyukur dengan keadaan saya,
meskipun dengan kondisi sakit saya ini
Identitas diri
Pasien mengatakan dapat mengenali dirinya sendiri dan keluarganya
Peran diri
Pasien mengatakan saya adalah kepala rumah tangga, dan saya bekerja petani
Ideal diri
Pasien mengatakan, Saya ingin menjadi seorang ayah dan suami yang baik bagi anak
dan istri saya, hidup berkecukupan, serta dapat membahagiakan mereka
Harga diri
Pasien mengatakan saya selalu percaya diri
j. Pola Reproduksi Seksualitas
Pasien mengatakan, tidak mengalami masalah.
k. Pola Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan, Saya tidak pernah lupa untuk mengerjakan ibadah sholat 5 waktu.
3. Penampakan Umum
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
GCS : Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 5
TD : 120/80 mmHg, Suhu : 39,5C, Nadi : 110x/menit, RR : 28x/menit
BB : 55 kg
Skala Nyeri : 2
4. Pemeriksaan Fisik
4
KEPALA dan LEHER
Rambut : Rambut pendek, warna hitam, bersih, tidak rontok, tidak berketombe, tidak ada lesi
pada kulit kepala, tidak ada tanda-tanda inflamasi pada kulit kepala.
Mata : Bentuk mata kanan dan kiri sama, sclera berwarna putih, iris hitam, pupil isokor,
bereaksi terhadap cahaya, konjungtiva tidak anemis, tidak ptosis.
Telinga: Simetris, tidak ada nyeri tekan pada telinga dan tidak terdapat penumpukan serumen,
tidak ada tanda-tanda infllamasi
Hidung: bentuk hidung simetris, warna coklat sawo, tidak ada lesi dan tanda-tanda inflamasi,
tidak ada nyeri tekan pada area hidung, tidak ada pendarahan, terdapat secret, pernafasan
cuping hidung
Mulut: bibir pucat, lidah kemerahan, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan tonsil, tidak ada
stomatitis , membrane mukosa pucat.
Gigi: warna gigi putih, bersih, tidak ada nyeri pada gigi, gigi berlubang.
Leher: bentuk leher simetris tidak ada kelainan, warna leher sama dengan warna kulit di
sekitarnya, tidak ada tanda-tanda inflamasi, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada nyeri
tekan pada leher.
DADA
Inspeksi : Ekpansi dada simetris, pasien terlihat sesak frekuansi napas 26x/menit tidak ada
retraksi otot dada tidak ada lesi pada dada konfigurasi dada normal dengan perbandingan 2:1.
Palpasi : Tidak ada teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan pada dada, pengembangan dada
pada saat inspirasi dan ekspansi dada simetris perbandinagn 2:1 .
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada dada dan pada daerah jantung perkusi redup
JANTUNG
5
Inspeksi : terlihat ictus cordis di intracosta ke 4 dan 5 mid clavicula sinistra (karena pasien kurus)
Perkusi : Terdengar bunyi redup atau pekak pada daerah ictus cordis. .Batas
jantung:
ABDOMEN
Inspeksi : Abdomen tampak acites, contur permukaan kulit mengencang, warna sama dengan
anggota tubuh lainnya (kuning langsat)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada ke empat kuadran perut dan tidak ada pembesaran organ.
Inspeksi : Sistem urinaria bp A. Terpasang kateter, tidak sakit saat BAK dan keluar urin hanya
sedikit.
Palpasi : tidak terkaji / keluarga keberatan
EKSTRIMITAS
6
Inspeksi : Kekuatan Otot:
Kedua kaki bp A
tampak edema dan
sama besar kanan 4 4
-kiri. Tidak tampak
adanya kifosis dan
3 3
scoliosis.
Kemampuan
mengubah posisi baik,
kekuatan otot tangan
pada saat meremas
agak lemah.
Palpasi:
Akral hangat, denyut nadi perifer kuat tidak terdapat nyeri tekan pada kedua tangan dan kedua
kaki, terdapat edema pada kaki kanan dan kaki kiri
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak
mampu dalam, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.
2. Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan
neuromuscular
3. Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan
D. PERENCANAAN
8
April2017 keperawatan selama 3X24 jam 1. Kolaborasi dengan anggota tim
pasien diharapkan mampu: kesehatan untuk memuat perencanaan
1. Asupan nutrisi tidak perawatan jika sesuai.
bermasalah 2. Diskusikan dengan tim dan pasien
2. Asupan makanan dan cairan untuk membuat target berat badann, jika
tidak bermasalah berat badan pasien tdak sesuia dengan
3. Energy tdak bermasalah usia dan bentuk tubuh.
4. Berat badan ideal 3. Diskusikan dengan ahli gizi untuk
1. menentukan asupan kalori setiap hari
supaya mencapai dan atau
mempertahankan berat badan sesuai
target.
4. Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi
yang baik pada pasien
5. Kembangkan hubungan suportif
dengna pasien
6. Dorong pasien untuk memonitor diri
sendiri terhadap asupan makanan dan
kenaikan atau pemeliharaan berat badan
7. Gunakan teknik modifikasi tingkah
laku untuk meningkatkan berat badan
dan untuk menimimalkan berat badan.
8. Berikan pujian atas peningkatan
berat badan dan tingkah laku yang
mendukung peningkatan berat badan.
9
3. Anxiety Control
1. Setelah dilakukan intervensi Anxiety Reduction
keperawatan selama 2X24 jam
1. Bantu pasien untuk menidentifikasi
diharapkan pasien dapat:
situasi percepatan cemas
2. Memonitor intensitas cemas
2. Dampingi pasien untuk
3. Melaporkan tidur yang
mempromosikan kenyamanan dan
adekuat
mengurangi ketakutan
4. Mengontrol respon cemas
3. Identifikasi ketika perubahan level
5. Merencanakan strategi koping
cemas
dalamsituasi stress
4. Instuksikan pasien dalam teknik
relaksasi
E. IMPLEMENTASI
10
08:3 2 Menyarankan untuk latihan gerakan
gerak ektrimitas bergerak DO:
0
secara bebas namun masih kaki pasien tampak oedema
dalam batas yang aman
berkurang
mempertahankan catatan
1 pasien tampak melaporkan
intake dan output yang akurat
Monitor status nutrisi kaki di gerakan tarasa kaku
mengukur vital sign
1 sudah berkurang di banding
kemarin
kolaborasi untuk trapi obat pasien tampak
2
Kosultasi kepada pemberi mengerakan ektrimitas
terapi fisik mengenai rencana pasien tampak terpasang
gerakan yang sesuai dengan kateter
kebutuhan Antalgin inj 2x1
3 Mengajarkan tehnik relaksasi Dulcolak 2 tab
jika ada keluhan
TD :160/90 mmHg Nadi :
84 x/menit Suhu : 37 oC
Respirasi : 26 x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lsnjutksn interfensi
19/4/ 3 menanyakan keluhan hari ini DS:
membantu pasien untuk
2017 08:30 Pasien mengatakan
menidentifikasi situasi
percepatan cemas lemesnya sudah berkurng
3 memberiken pengertian pasien mengatakan cuci
kepada pasien tentang darah sudah 8 bulan
penyakitnya untuk
pasien mengatakan sakit
10:15 mengurangi ketakutan
berkolaborasi dengan ahli gula dan hipertensi belum
3 gizi untuk menentukan sembuh-sembuh
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien DO:
1 memonitor hasil lab pasien tampak rileks
pasien melaporkan kaki di
12:07 gerakan terasa berat sudah
berkurang
1 hasil lab urium7,2
Monitor mual dan muntah
13:25 kratinin5,75
mengelola pemberan anti injeksi antalgin 2x1 amp
1
emetik ulsafat 1 tab /6 jm sbm
pasien tampak kooperatip
menyarankan untuk dengan saran perawat
2
11
mengunakan alat bantu untuk A: masalah teratasi sebagian
bergerak, jika tidak kuat
P: lanjutkan interfensi
untuk berdiri (mudah
goyah/tidak kokoh)
mengajarkan untuk latihan
2
gerak ektrimitas rom aktif
dan pasif
F. EVALUASI
12
perawat
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan interfensi
Anjurkan untuk sering berlatih gerak rom
aktif/pasif
Sarankan untuk kluarga bantu ADLS
Sarankan untuk minum obat teratur dan periksa jika
ada keluhan
13