ft-UNWAHAS SEMARANG 43
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
44 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
ft-UNWAHAS SEMARANG 45
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
Bulan yang mempunyai curah hujan 60 s/d 100 7. Bak penampungan sumber air/mata air
nun disebut bulan normal karena curah hujan dan
penguapan yang terjadi seimbang. Bulan yang Umumnya penyimpanan air yang digunakan
mempunyai curah hujan lebih besar 100 nun (> adalah bak penampung yang dibuat dari drum,
100 mm) disebut bulan basah. Sedang bulan-bulan genteng dan bambu semen. Bahan ini digunakan
dengan curah hujan kurang dari 60 mm (< 60 mm) karena : relatif murah, tahan lama, konstruksi kuat,
disebut bulan kering. mudah dibuat, bahan baku mudah didapat dan air
Pada daerah-daerah yang tidak memiliki yang ditampung tidak mudah tercemar.
sumber air sama sekali baik berupa mata air, Setiap 1 cm curah hujan yang jatuh di area
sungai dan kondisi air tanah yang tidak sebesar 40 meter persegi bisa mendapatkan air
memungkinkan, akan mengalami kekeringan di hujan sebesar 900 liter atau 237 galon air. Bila
setiap musim kemarau. Masyarakat harus mencari luas atap rumah kita sebesar 100 meter persegi
air dari tempat yang jauh dan membeli air dengan (atau 2.5 40 meter persegi) maka kita bisa
harga yang mahal (bila dilihat dari kondisi dapatkan air hujan sebanyak 900 x 2.5 = 2250 liter
pendapatan mereka), sehingga bila turun hujan air hujan untuk setiap 1 cm curah hujan. Rata-rata
merupakan berkah yang tak ternilai. Masyarakat di curah air hujan di Indonesia adalah 242 cm per
daerah ini biasanya memiliki penampung air hujan tahun. Jadi per tahunnya kita bisa menangkap air
(PAH) di setiap rumah, dan pada saat kemarau hujan sebanyak 242 x 2250 yaitu = 544500 liter air
mereka akan mengambil air bersih dari PAH hanya dari rumah kita saja. (sama dengan 143,800
secara hemat., namun permasalahan timbul bila galon air). Kalau air galonan kita hargakan 1000
PAH di rumah/individu mereka sudah habis. rupiah saja, kita sudah menghemat 143 juta rupiah.
Namun ada daerah yang telah membuat dan Pemanfaatan air hujan untuk air bersih untuk
menggunakan penampung air hujan komunal keperluan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)
(PAH komunal), yang pengelolaannya didasari atas sebenarnya tidak ada masalah, hanya yang perlu
rasa kepercayaan antar warga. Pada diperhatikan adalah penggunaan air hujan untuk air
pelaksanaannya dasar ini sangat penting karena minum, karena kandungan rata rata air hujan di
permintaan untuk mengambil di PAH Komunal Indonesia :
adalah bila penampung air hujan dirumah/individu Mineral rendah
sudah habis. Kesadahan rendah
Menampung air hujan dari atap rumah adalah pH rendah ( antara 3,0 s/d 6,0 )
cara lain untuk memperoleh air. Cara yang cukup Kandungan Organik tinggi ( > 10 )
mudah ini kebanyakan masih diabaikan karena Zat besi tinggi ( > 0,3 )
atap rumah yang terbuat dari daun rumbia atau Penggunaan air hujan untuk air minum dalam
alang-alang tidak memungkinkannya. Namun pada jangka panjang dikhawatirkan akan menyebabkan
rumah yang beratap genteng atau seng rapuhnya tulang dan gigi. Untuk mengatasinya
bergelombang, hal ini dengan mudah dapat sebenarnya cukup mudah. Sebelum dimasak air
dilakukan dengan memasang talang air sepanjang hujan tersebut harus disaring menggunakan
sisi atap dan mengalirkan air hujan itu ke dalam saringan dari drum plastik yang berisi kerikil dan
tempat penyimpanan. arang batok kelapa yang telah dibakar dan dicuci
Ada 7 cara penyimpanan air yang biasa bersih (Jika menggunakan drum dari plat maka
digunakan atau dipakai di daerah pedesaan di harus di cat terlebih dahulu). Setelah disaring
Indonesia. Ketujuh cara tersebut yaitu : kemudian ditampung dalam bak penampungan air
1. Gentong penampungan air cara cetakan yang terbuat dari semen ataupun tandon plastik.
(Kapasitas 250 liter)
2. Drum air cara kerangka kawat (Kapasitas 300 2. Sungai
liter) Sungai merupakan tempat atau wadah serta
3. Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai
2.500 liter) muara, dengan dibatasi oleh garis sempadan di
4. Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas kanan dan kirinya, sepanjang pengalirannya.
10.000 liter) Keberadaan sungai-sungai di Jawa Timur berada di
5. Instalasi air bersih pipa bambu metode bawah lingkup Balai Pengelolaan Sumberdaya Air
tradisional Wilayah Sungai yang terdiri dari 9 (sembilan) balai
6. Instalasi air bersih pipa bambu sistem yang mengelola 274 DPS (Daerah Pengaliran
pengaliran tertutup Sungai). Keberadaan sungai-sungai ini sangat
46 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
bermanfaat bagi manusia, sungai tidak hanya untuk suplai rumah tangga pedesaan. Air tanah
diperuntukan sebagai sarana transportasi tetapi juga digunakan untuk suplai di beberapa perkotaan
juga air irigasi, air baku dan sebagainya. Kondisi di Propinsi Jawa Timur, dimana daerah tersebut
daerah aliran sungai di Jawa Timur pada saat ini betul - betul bertumpu pada mata air, sedangkan
banyak mengalami kerusakan yang diakibatkan peranan air tanah jelas semakin meluas
oleh ulah manusia baik penebangan hutan, sebagaimana pesatnya perkembangan penduduk,
penambangan pasir maupun perubahan fungsi konsumsi perkapita dan standar kesehatan
lahan dan juga pemanfaatan tanggul dan bantaran masyarakat yang meningkat. Kontruksi sumur -
sungai untuk bangunan. Kondisi ini mengakibatkan sumur produksi tersebut direncanakan untuk
banjir pada saat musim penghujan, dan mengatasi kebutuhan akan air baku di kawasan
menurunnya debit sungai pada saat kemarau perkotaan maupun pedesaan, jika kondisi geologi
bahkan sungai menjadi kering. Selain itu sungai dan geohidrologinya baik, karena banyak daerah
juga dimanfaatkan sebagai sarana pembuangan yang kondisi air tanahnya sudah tidak laik akibat
limbah, baik limbah rumah tangga maupun tercemar. Keuntungan-keuntungan dari
industri, sehingga air sungai sudah banyak pemanfaatan air baku melalui air tanah adalah
tercemar. Dilihat dari keadaan ini tidak semua sebagai berikut :
sungai dapat dimanfaatkan airnya sebagai air baku, a. Airnya bebas bakteri
hanya sungai yang masuk golongan B yang dapat b. Air tak keruh dan tidak begitu mahal untuk
digunakan sebagai air baku untuk minum. mengelolanya jika dibandingkan dengan air
sungai
3. Tampungan Air c. Bila sumur-sumur pompa dapat ditempatkan
Tampungan air dapat berupa tampungan yang dekat lokasi pendistribusian, maka panjang pipa
terbentuk secara alami misalnya mata air, danau, dapat dikurangi hal ini mungkin sangat relevan
telaga, situ, rawa atau tampungan air hasil dibandingkan dengan pemasangan pipa dari
rekayasa/buatan manusia seperti waduk dan mata air yang jauh lokasinya.
embung. Kebanyakan waduk atau embung Air tanah dangkal biasanya berkadar kimia
dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, cukup baik tetapi di beberapa daerah dekat pantai
namun tidak menutup kemungkinan embung atau telah tercemar oleh adanya penyusupan air laut dan
waduk tersebut digunakan sebagai air baku. Pada pada beberapa daerah lain sudah tercemar limbah
daerah-daerah yang tidak mempunyai mata air, industri. Di Jawa Timur, sumur irigasi dikelola
sungai kering dan kondisi air tanahnya jelek dapat oleh P2AT. Sumur irigasi ini digunakan untuk
menggunakan embung yang berfungsi sebagai mengairi areal persawahan, namun tidak menutup
penampung air hujan (PAH) yang dapat digunakan kemungkinan bahwa sumur bor tersebut juga
sebagai prasarana air bersih baik saat musim hujan dimanfaatkan untuk keperluan air bersih. Biasanya
atau kemarau, contohnya di kepulauan Madura. bila debit sumur kurang dari 2 liter/dt oleh pihak
Sumber mata air merupakan potensi penyediaan air P2AT akan diserahkan untuk keperluan air bersih.
baku yang sangat diharapkan, karena tidak Mengingat pembuatan sumur bor memerlukan
memerlukan sistem pengolahan yang rumit dan biaya investasi yang tinggi, serta masih
tinggal mendistribusikan melalui jalur perpipaan membutuhkan biaya rutin operasional dan
secara gravitasi atau pemompaan. Keberadaan pemeliharaan maka sebaiknya satu sumur bor bisa
mata air di setiap Kabupaten berbeda-beda, dimanfaatkan oleh beberapa desa di sekitarnya,
wilayah yang memiliki daerah pegunungan dan tergantung pada debit yang tersedia dan perlu
hutan, relatif memiliki sumber mata air yang cukup kesepakatan bersama dengan masyarakat tentang
banyak. Namun sangat disayangkan banyak cara pengelolaannya sehingga sumur bor tetap
kondisi sumber mata air yang debitnya semakin terpelihara dan berkelanjutan.
menurun bahkan di musim kemarau menjadi Adanya permasalahan sumber daya air dapat
kering, hal ini disebabkan banyak penggundulan berpengaruh terhadap kondisi air tanah yang
hutan sehingga saat hujan pemasukan air yang terdapat di suatu daerah. Curah hujan yang turun di
merupakan cadangan air tanah dan sumber air suatu daerah sangat berpengaruh pada kondisi air
menjadi berkurang dan banyak yang menjadi tanah yang ada didalamnya. Namun tidak hanya
limpasan permukaan. jumlah curah hujan saja yang berpengaruh tetapi
4. Air Tanah juga kondisi lingkungan di setiap daerah. Di
Sumur - sumur gali dan sumur pompa artesis musim hujan jumlah air sangat besar sehingga
menyadap air tanah yang digunakan terutama dapat menyebabkan bencana banjir, di lain pihak di
ft-UNWAHAS SEMARANG 47
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
musim kemarau sangat kekurangan air. Hal ini ini, juga mengakibatkan meluasnya air payau
merupakan gejala alam yang harus diperhitungkan hingga hulu yang rnempengaruhi sumber air
dengan cermat dalam pengelolaan sumberdaya air, baku.
yaitu dalam mengupayakan penahanan air yang h. Meningkatnya usaha pengeboran air tanah
jatuh di musim hujan sebanyak-banyaknya di dapat mengakibatkan masuknya air laut ke
dalam tanah untuk digunakan di musim kemarau. dalam akuifer.
Namun untuk mengupayakan hal tersebut terdapat i. Terjadinya algae bloom yang menyebabkan air
permasalahan-permasalahan, antara lain yang waduk berubah warna menjadi hitam
utama adalah sebagai berikut kecoklatan, membentuk gumpalan, dan
a. Beragamnya kondisi geografi dan intensitas menimbulkanbau tak sedap
infiltrasi yang tidak berjalan semestinya akibat j. Meningkatnya pembuangan limbah ke dalam
siklus hidrologi menyebabkan berbagai masalah badan sungai sehingga kondisi air permukaan
lingkungan. tidak semuanya layak pakai, hanya sungai yang
b. Perubahan tata guna lahan, dari lahan non masuk golongan B yang dapat digunakan
terbangun menjadi lahan terbangun sebagai air baku untuk minum.
Debit aliran di bumi melalui sungai-sungai k. Kerusakan catchment area sehingga
ditentukan oleh tingginya intensitas hujan, luas mengancam keberlanjutan daya dukung sumber
lahan dan kemampuan lahan meresapkan air dari daya air;
daerah pengaliran sungai yang bersangkutan. l. Penurunan kinerja infrastruktur sumber daya
Tingginya intensitas hujan tidak dapat dihindarkan air;
karena merupakan gejala alam, sebaliknya luas m. Eksploitasi air tanah yang berlebihan
lahan dan kemampuan meresapkan air sangat mengakibatkan penurunan muka air tanah, land
dipengaruhi oleh aktifitas manusia. Lahan yang subsidence, dan intrusi air laut;
semula berupa hutan yang umumnya berada di n. Rendahnya kualitas pengelolaan hidrologi;
daerah hulu dengan kemiringan besar mampu
menahan air dan meresapkannya ke dalam tanah. Pelanggan PDAM dibedakan menurut
Begitu hutan tersebut diubah menjadi peruntukan klasifikasi rumah tangga, pemerintahan, niaga
lain maka laju aliran air permukaan bertambah kecil, niaga sedang, niaga besar, industri kecil,
besar dan yang meresap ke dalam tanah berkurang. industri besar, sosial, dan hidran umum. Dominasi
Hal ini tampak akibatnya pada kejadian banjir di pelanggan PDAM berasal dari rumah tangga yaitu
musim hujan dan turunnya persediaan air di musim sebesar 18.327 pelanggan. Selain itu, jumlah
kemarau. pelanggan yang cukup banyak berasal dari
c. Disamping berkurangnya jumlah air yang golongan niaga kecil kemudian sosial.
meresap ke tanah, penggunaan yang berlebihan Ada beberapa jenis sumber air baku yang
dan kurangnya pemeliharaan sumber-sumber digunakan oleh PDAM Kabupaten Pasuruan yaitu
air yang ada akan mengurangi potensi sumber- mata air, air permukaan dan sumur bor. Sebagian
sumber air tersebut. Hal ini dapat dilihat dari besar sumber air baku yang telah digunakan adalah
adanya beberapa sumber air yang sudah mati. mata air. Air permukaan yang digunakan sebagai
d. Kegiatan masyarakat yang mengakibatkan sumber air antara lain berasal dari sungai atau
gangguan terhadap aliran sungai seperti sumur gali. Air permukaan digunakan di cabang
penyempitan sungai, rusaknya tanggul sungai, Pandaan, Prigen, dan Tutur. Sedangkan sumur bor
cepatnya pendangkalan sungai akan digunakan pada cabang Nguling, Grati, Wonorejo.
menyebabkan banjir. Jumlah mata air yang teridentifikasi adalah
e. Masih dijumpai perilaku membuang sampah di sebanyak 463 unit, sedangkan air permukaan
sungai yang nantnya mengakibatkan penurunan berjumlah 73 unit, dan ABT atau sumur bor
kualtas air dan terjadinya sedimentasi sebanyak 40 unit.
f. Sedimentasi tinggi akibat pesatnya Kapasitas/ debit air baku yang cukup potensial
pengembangan permukiman dan industri, berasal dari beberapa mata air yang teridentifikasi
gunung meletus, dan berkurangnya areal hutan antara lain MA Sono I sebesar 60 l/ det, MA
g. Pasang air laut yang cenderung meningkat Ringin sebesar 60 l/ det, Kali Biru sebesar 60 l/
karena pemanasan global akan menyebabkan det, dan MA Banyubiru sebesar 60 l/ det.
aliran balik (backwater) di sungai-sungai, selain Umumnya terdapat selisih antara kapasitas
menghambat aliran dari hulu yang berakibat terpasang dan kapasitas produksi dari masing-
banjir di daerah hilir seperti yang tarjadi saat masing sumber air baku. Kapasitas terpasang jauh
48 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
ft-UNWAHAS SEMARANG 49
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
ini sudah dipakai sejumlah 10 l/dtk sehingga masih e. Kecamatan Pohjentrek, menggunakan sumber
mempunyai sisa debit sejumlah 190.00 l/dtk. umbulan Rembang yang nantinya disalurkan
Penggunaan air umbulan dan sumber air ini dengan sistem perpipaan
tentunya tetap harus memperhatikan water
resources sehingga penggunaan harus disisakan Jangka Panjang
untuk cadangan air. Untuk umbulan bisa a. Kebocoran air pada tahun 2020 diharapkan
digunakan 15 l/dtk sedangkan sumber air dapat sejumlah 20,00 %, hingga pada tahun 2025
diambil kira-kira 10 l/dtk. Sisa dari masing-masing tetap berada pada tingkat ideal yaitu 20.00 %.
umbulan ini nantinya bisa digunakan untuk jangka Pengurangan kebocoran air selain penggantian
menengah dan jangka panjang. meter air di pelanggan, juga diikuti dengan
4. Kecamatan Rembang merupakan kawasan peneraan yang akurat pada meter induk pada
industri dan kota kecamatan, sehingga menjadi transmisi. Kesalahan pembacaan meter dengan
prioritas utama untuk pemenuhan pemenuhan perkiraan petugas diharapkan semakin kecil.
air bersih. Sumber Umbulan mampu b. Kecamatan Gondang Wetan menggunakan
memproduksi air sebanyak 4.500 hingga 5.000 sumber umbulan Rembang yang nantinya
meter kubik per detik direncanakan dibuat disalurkan dengan sistem perpipaan
saluran perpipan untuk melayani wilayah yang c. Kecamatan Kejayan menggunakan sumber
belum terpenuhi air bersih. umbulan Winngan yang nantinya disalurkan
5. Kecamatan Tosari mempunyai jenis air tanah dengan sistem perpipaan
langka dapat mengambil beberapa mata air d. Kecamatan Lumbang untuk pemenuhan air
yang terdapat di sekitar wilayah Kecamatan dapat menggunakan mata air yang terdapat di
Beji yang masih mempunyai potensi untuk sekitar wilayah tersebut karena terdapat
dimanfaatkan serta sungai pada wilayah beberapa sungai yang potensial. Selain
tersebut. menggunakan mata air dapat juga
6. Kecamatan Lekok merupakan tempat Pusat menggunakan air hujan, dengan cara membuat
Pembibitan Ikan (PPI) untuk kebutuhan air Penampungan Air Hujan (PAH).
bersih dapat mengolah air sungai menjadi air e. Kecamatan Pasrepan untuk kebutuhan air
bersih, tentu saja tetap menyediakan sumber air bersih dapat menggunakan menggunakan
untuk PPI. sumber umbulan Winongan yang nantinya
disalurkan dengan sistem perpipaan
Jangka Menengah
a. Kebocoran air akan dikurangi secara bertahap KESIMPULAN
dari 21,90 % saat ini, hingga pada tahun 2015 a. Membuat sumur resapan yang disesuaikan
sudah berada pada tingkat ideal yaitu kurang dengan kondisi geologi atau pemanfaatan
dari 20,00%. Pengurangan kebocoran air selain lahan-lahan kosong masyarakat sebagai area
penggantian meter air di pelanggan, juga diikuti resapan air. Sumur resapan merupakan sistem
dengan peneraan yang akurat pada meter induk resapan buatan yang berfungsi sebagai
pada transmisi. Kesalahan pembacaan meter penampung air hujan, dapat berupa sumur, parit
dengan perkiraan petugas diharapkan semakin atau alur taman resapan
kecil. b. Memelihara daerah resapan air, sabuk hijau
b. Kecamatan Beji menggunakan sumber dengan harapan nantinya dapat menjaga
umbulan Rembang yang nantinya disalurkan konservasi sumber airnya
dengan sistem perpipaan c. Memperhatikan water resources
c. Kecamatan Kraton untuk kebutuhan air bersih d. Untuk menjaga kelestarian potensi air sumur
dapat menggunakan sumber umbulan Rembang maka setiap warga diharuskan mengadakan
yang nantinya disalurkan dengan sistem penghijauan di masing-masing rumah
perpipaan e. Setiap warga masyarakat sudah mulai membuat
d. Kecamatan Rejoso menggunakan sumber Penampungan Air Hujan (PAH) sehingga pada
umbulan Rembang yang nantinya disalurkan musim kemarau air hujan ini dapat digunakan.
dengan sistem perpipaan, dapat menggunakan f. Memperhatikan water resources sehingga air
sub DAS Rejoso Kapasitas Air Bawah Tanah yang digunakan nantinya dapat digunakan
77.730.772 m3 / Tahun secara berkelanjutan
50 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 8, No. 2, Oktober 2012 : 43- 51 ISSN 0216-7395
ft-UNWAHAS SEMARANG 51