Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

AKHLAK ISLAM

Oleh:

Tresnadani

Dosen Pengampu:

Dr.Hj. Riri Suprihatin, M.P.dI.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN


STKIP ARRAHMANIYAH DEPOK
PROGRAM STUDI S1 PGSD
2015

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul AKHLAK
ISLAM
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian AKHLAK
ISLAM atau yang lebih khususnya membahas pengertian AKHLAK islam,ruang
lingkup pembahasan AKHLA. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang AKHLAK ISLAM.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Depok, 03 Januari 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan .... 1
A. Latar Belakang .. 1
B. Rumusan Masalah . 1
C. Tujuan Penulisan ... 1
D. Metode Penulisan .. 1
Bab II Pembahasan .. 2
A. Pengertian Akhlak . 2
B. Ruang Lingkup Akhlak . 6
C. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak .. 7
Bab III Penutup 9
Kesimpulan 9
Daftar Pustaka .. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup
manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi
utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan
akhlak manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan
dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga
hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Quran.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta
agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh
dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini
dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan permasalahan, antara lain:
1. Bagaimanakah pengertian akhlak dalam Islam ?

C. Tujuan Penulisan
Disamping sebagai tugas mata kuliah Agama Islam Program S1 STKIP
Arrahmaniyah, makalah ini disusun juga bertujuan untuk lebih mengetahui
tentang :
1. Pengertian Akhlak dalam Islam

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan makalah ini diperlukan suatu metode.Adapun dalam
pengumpulan data ini penulis menggunakan metode kepustakaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu,
ikhlaqan, jamanya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat
kebiasaan (aladat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabiah),
perbedaan yang baik (al-maruah), dan agama (ad-din).1
Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan
manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu
ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-
petunjuk kepada manusia,bagaimana cara berbuat kebaikan dan
menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya:
1. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau kriteria
suatu perbuatan.
2. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk ilmunya,
karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk
melakukan suatu perbuatan.2
Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam
(Q.S. al-ahzab,33:21)
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.3

Sedangkan pengertian akhlak secara terminologi dapat dilihat dari


beberapa pendapat para ahli :
a. Ibnu Maskawaih

1 Tiswarni, Akhlak Tasawuf (jakarta: Bina Pratama, 2007). Hal: 1


2 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf (jakarta:Kalam Mulia,2009). Hal: 7
3 Departemen Agama,Alquran dan Terjemahannya, (Jakarta:Serajaya Santra, 1987), Cet. Ke-1,
h.670

2
Menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang mendorong atau
mengajak melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir, dan
pertimbangan terlebih dahulu.
b. Prof. Dr. Ahmad Amin
Akhlak menurut Prof. Dr. Ahmad Amin yaitu suatu ilmu yang
menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang harus dilakukan,
menyatakan tujuan yang harus dituju dan menunjukkan apa yang harus di
perbuat.
c. Didalam buku akhlak dalam berbagai dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat
yang berurat berakar dalam diri manusia, serta berdasarkan dorongan dan
pertimbangan sifat tersebut, dapat dikatakan bahwa perbuatan tersebut
baik atau buruknya dalam pandangan manusia.4

Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa


akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan
secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan
tanpa ada unsur paksaan.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya
bersumber dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
1) Tabiat(pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi
oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan
factor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
2) Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan
manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta
merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang
nyata)
3) Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat
kejiwaan yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin)
karena dorongan ini mendapatkan keterangan(ilham) dari allah swt.
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

4 Ibid,. H. 1

3


.



"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah
Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku
diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku
amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa
memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan
akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk
selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

Hadist tersebut menjelaskan betapa pentingnya akhlak mulia itu,


terutama untuk umat islam saat ini. Akhlak mulia merupakan cermin
seorang muslim, mencerminkan kesucian hati dan fikirannya, sedangkan
akhlak buruk mencerminkaan seseorang yang telah gelap hatinya sehingga
ia tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk baginya karena
keburukan itu telah mendarah daging dalam dirinya.
Beberapa ciri-ciri khusus dari akhlak yaitu:
a. Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam kuat di dalam jiwa atau
lubuk hati seseorang yang menjadi kepribadiannya dan itu akan
membuat berbeda dengan orang lain.
b. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus menerus,
dalam keadaan bagaimana pun juga. Dengan kata lain akhlak
merupakan adat kebiasaan yang selalu dilakukan oleh seseorang.
c. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran
sendiri, bukan karena di paksa, atau mendapatkan tekanan dan
intimidasi dari orang lain.
d. Akhlak merupakan manifestasi dari perbuatan yang tulus ikhlas, tidak
di buat-buat.5

5 Ibid, h. 2

4
Selain dari kata akhlak, ada beberapa kata yang sama dengan kata
akhlak yaitu:
1. Etika
Kata etika berasal dari yunani yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan.
Tetapi didalam kamus bahasa indonesia, etika diartikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak(moral). Etika berbicara tentang
kebiasaan (perbuatan) tetapi bukan menurut arti tata adat. Oleh karena
itu, etika landasannya adalah sifat dasar manusia. Tetapi etika menurut
filsafat yaitu menyelidiki mana yang baik, dan mana yang buruk
menurut perbuatan manusia.6

2. Moral.
Berasal dari bahasa latin, mos yaitu prinsip-prinsip tingkah laku
manusia yang sejalan dengan adat kebiasaan. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia disebutkan bahwa moral adalah penentuan baik
buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Meskipun etika dan moral
mempunyai kesamaan pengertian dalam percakapan sehari-hari,
namun dari sisi lain mempunyai unsur perbedaan, misalnya :
a. Istilah etika digunakan untuk mengkaji system nilai yang ada.
Karena itu, etika merupakan suatu ilmu.
b. Istilah moral digunakan utnuk memberikan criteria perbuatan yang
sedang dinilai. Karena itu, moral bukan suatu ilmu tetapi
merupakan suatu perbuatan manusia.

3. Kesusilaan dan Kesopanan


Kesusilaan berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata
su yang berarti lebih baik, dan kata sila berarti prinsip atau aturan
hidup. Jadi kesusilaan adalah dasar-dasar aturan hidup yang lebih baik.

6 Ibid, h. 3

5
Sedangkan kesopanan berasal dari bahasa Indonesia yang
berasal dari kata sopan yang artinya tenang, beradab, baik dan halus
(perkataan ataupun perbuatan)
Istilah Etika dan ilmu Aklak adalah sama pengertianya sebagai
suatu ilmu yang dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk
melakukan perbuatan yang baik. Sedangkan istilah moral, kesusilaan,
kesopanan, dan akhlaq sama pengertianya sebagai suatu norma untuk
menyatakan perbuatan manusia. Jadi istilah ini bukan suatu ilmu tetapi
merupakan suatu perbuatan manusia.
Istilah etika dan ilmu akhlaq dinyatakan sama bila ditinjau dari
fungsinya. Tetapi bila ditinjau dari segi sumber pokoknya maka tentu
keduanya berbeda. Dimana etika bersumber dari filsafat yunani, tetapi
ilmu akhlak sumber pokoknya adalah al-quran dan hadits dan sumber
pengembangannya adalah filsafat.
Istilah akhlaq dengan moral, kesusilaan dan kesopanan,dapat
dilihat perbedaanya bila dipandang dari objeknya di mana akhlaq
menitikberatkan perbuatan terhadap tuhan dan sesama manusia,
sedangkan moral, kesusilan dan kesopanan hanya menitikberatkan
perbuatan terhadap sesama manusia saja. Maka istilah akhlaq sifatnya
teosentris meskipun akhlaq itu ada yang tertuju kepada manusia dan
makluk-makluk lain,namun tujua utamanya hanya karena Allah swt
semata. Tetapi kesusilaan dan kesopanan semata-mata sasaran dan
tujuanya untuk manusia saja karena itu istilah tersebut bersifat
antroposentris (kemanusian saja).

B. Ruang Lingkup Akhlak


Ruang lingkup ilmu akhlak adalah pembahasan tentang perbuatan-
perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan itu tergolong
baik atau tergolong buruk. Ilmu Akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang
berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, obyek
pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap

6
suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Jika kita katakana baik atau
buruk, maka ukuran yang harus digunakan adalah ukuran normative.
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya
adalah perbuatan manusia yang baik maupun yang buruk sebagai individu
maupun sosial.Tapi sebagian orang juga menyebutkan ilmu akhlak adalah
tingkah laku manusia, namun perlu ditegaskan bahwa yang dijadikan
obyek kajian ilmu akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas kehendak
dan kemauan, sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara
continue atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya.
Banyak contoh perbuatan yang termasuk perbuatan akhlak dan begitu
juga sebaliknya. Seseorang yang membangun mesjid, gedung sekolah, rumah
sakit, jalan raya, dan pos keamanan termasuk perbuatan akhlak yang baik
karena itu berdasarkan kemauan manusia itu sendiri yang telah dipersiapakan
sebelumnya. Tetapi jikaseseorang yang memicingkan mata dengan tiba-
tiba pada waktu benda berpindah dari gelap ke terang, atau menarik
tangan pada waktu tersengat api atau binatang buas,bernapas, hati yang
berubah rubah, orang yang menjadi ibu-bapak kita, tempat tinggal
kita, kebangsaan kita,warna kulit kita, dan tumpah darah kita itu tidak
termasuk perbuatan akhlak karena semua itu diluar
perencanaan, kehendak atau pilihan kita.
Jadi sekarang kita bisa memahami yang dimaksud ilmu akhlak adalah
ilmu yang mengkaji suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang dalam
keadaan sadar,kemauan sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh atau
sebenarnya bukan perbuatan yang pura-pura. Perbuatan-perbuatan demikian
selanjutnya diberi nilai baik atau buruk.7

C. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak


Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan
kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan
sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik,

7 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 8

7
sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada
pemilik nya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk
perbuatan buruk.8
Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu ialah
untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah
sehinggahati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima Nur
cahaya Tuhan.9 Keterangan tersebut memberikan panduan kepada manusia
agar mampu menilai dan menentukan suatu perbuatan untuk selanjutnya
menetapkan bahwa perbuatan tersebut termasuk perbuatan baik atau buruk
Selanjutnya ilmu akhlak juga menentukan kriteria perbuatan yang baik
dan yang buruk, serta perbuatan apa saja yang termasuk perbuatan baik, dan
perbuatan yang buruk itu, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui
perbuatan baik dan perbuatan yang buruk. Selain itu ilmu akhlak berguna
secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dalam perbuatan dosa
dan maksiat.
Jika tujuan ilmu akhlak tersebut tercapai, maka manusia akan
memiliki kebersihan batin yang yang pada gilirannya melahirkan perbuatan
terpuji. Dengan perbuatan terpuji ini, akan lahirlah keadaan masyarakat yang
damai, sejahtera, harmoni lahir dan batin, yang memungkinkan ia dapat
beraktifitas guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan juga di akhirat.

8 Ahmad Amin, loc.cit.,hlm.1


9 Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Bina Ilmu, 1995), hlm.67.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan
secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa
ada unsur paksaan. ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang
berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia,bagaimana cara
berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat
dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan.
Pembahasan mengenai ruang lingkup ilmu akhlak adalah tentang
perbuatan-perbuatan manusia yang mendorong kepada baik atau buruknya. .ilmu
akhlak bukanlah tingkah laku manusia melainkan perbuatan yang dilakukan atas
kemauan manusia itu sendiri yang selalu dilakukannya dan kemudian mendarah
daging dalam diri manusia itu sendiri.

9
DAFTAR PUTAKA

Mahjudin. 2009. Akhlak Tasawuf I. Jakarta : Kalam Mulia.

Nata, Abuddin. 2009. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Pers. Tiswarni.


2007. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Bina Pratama

Zahri, Mustafa. 1995. Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu.

Departemen Agama.1987. Alquran dan Terjemahannya. Jakarta : Serajaya Santra

10

Anda mungkin juga menyukai