Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan


waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau
bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang
akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan
dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga - duga tentang jenis
kelamin bayinya ( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa.

1.2 Rumusan Masalah

1
a. Bagaimana cara mengatasi sering berkemih?
b. Bagaimana cara mengatasi varises dan wasir?
c. Bagaimana cara mengatasi sesak nafas?
d. Bagaimana cara mengatasi bengkak dan kram kaki?
e. Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur dan mudah lelah?
f. Bagaimana cara mengatasi nyeri perut bawah?
g. Bagaimana cara mengatasi heartburn?
h. Bagaimana cara mengatasi kontraksi Braxton Hicks?
i. Bagaimana cara mengatasi perubahan fisiologis?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang sering berkemih.
b. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang varises dan wasir.
c. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang sesak nafas.
d. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang bengkak dan kram kaki.
e. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang memiliki gangguan tidur
dan mudah lelah.
f. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang nyeri perut bawah.
g. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang heartburn.
h. Mengetahui cara mengatasi ibu hamil yang kontraksi Braxton Hicks.
i. Mengetahui cara mengatasi perubahan fisiologis pada ibu hamil.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sering berkemih

Salah satu alasan dari sering berkemihnya ibu hamil terutama pada trimester
pertama dan trimester ketiga adalah meningkatnya volume cairan tubuh dan
meningkatnya efisiensi ginjal, yang membantu mempercepat pembuangan produksi
sisa. Alasan lainnya adalah tekanan pada rahim yang membesar ketika ia masih

2
berada didalam pinggul, di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih ini
sering kali meresa setelah rahim naik ke dalam rongga perut, di sekitar trimester
kedua, dan biasanya tidak kembali hingga trimester ketiga atau sebelum kepala bayi
turun ke rongga pinggul pada bulan kesembilan. Karena setiap struktur organ tubuh
manusia berbeda-beda maka berbeda pula intensitas berkemihnya.

Memiringkan tubuh ke depan ketika buang air kecil dapat membantu


mengosongkan kandung kemih sehingga mengurangi intensitas menuju kamar mandi.
Jika terjadinya pada malam hari cobalah untuk membatasinya bukan menghilangkan
pasokan cairam beberapa jam sebelum tidur. Tetapi jangan membatasinya di siang
hari.

2.2 Varises dan wasir

Varises

Varises disebabkan relaksasi otot polos dinding pembuluh darah disebabkan


oleh progesteron dan tekanan anatomik dari pembesaran uterus yang menyebabkan
timbulnya atau memburuknya varises yang telah ada. Selain itu hereditas, obesitas,
pakaian ketat, dan berdiri lama semua menyebabkan varises. Varises akibat
kehamilan paling terlihat pada tungkai dan vulva.

Penangannya dengan meninggikan tungkai beberapa kali sehari sambil dalam


posisi berbaring miring, penggunaan kaos kaki maternitas harus dianjurkan. Makanan
kaya vitamin A, C, E, B kompleks dianjurkan untuk memelihara dinding pembuluh
darah. Vitamin E sampai 600 UI per hari dapat berperan dalam pemeliharaan
integritas dinding pembuluh darah dan mencegah terbentuknya trombus.

Hemoroid (Wasir)

Hemoroid terlihat seperti bantalan jaringan dari varikosis vena yang


merupakan insufisien kronik vena yang terdapat di daerah anus. Bila terjadi infeksi

3
hemoroid dapat menimbulkan perasaan gatal, sakit, dan berdarah terutama sesudah
buang air besar yang mengeras.

Penyakit Hemoroid ini lama kelamaan akan bertambah berat, oleh karena itu
sangat diperlukan pengobatan sesegera mungkin bila sudah terdapat tanda-tanda dan
gejala awal hemoroid.

Secara umum, hemoroid dibagi dua, yaitu hemoroid internal dan hemoroid
eksternal.

1. Hemoroid internal, pembengkakan terjadi dalam rektum sehingga


tidak bisa dilihat atau diraba. Pembengkakan jenis ini tidak
menimbulkan rasa sakit karena hanya ada sedikit syaraf di daerah
rektum. Tanda yang dapat diketahui adalah pendarahan saat buang air
besar. Masalahnya, jadi tidak sederhana lagi, bila hemoroid ini
membesar dan ke luar bibir anus yang menyebabkan kesakitan.

2. Hemoroid eksternal menyerang anus sehingga menimbulkan rasa


sakit, perih, dan gatal. Jika terdorong ke luar oleh tinja, hemoroid ini
dapat mengakibatkan trombosis, yang menjadikannya berwarna biru-
ungu.

Gejala

o Pendarahan di daerah dubur yang bisa ke luar berupa tetesan, tetapi


juga bisa mengalir dengan deras. Daerah berwarna merah muda
dan biasanya penderita tidak merasakan sakit.

o Setelah buang air besar biasanya ada sensasi rasa mengganjal.


Kondisi ini menciptakan kesan bahwa proses buang air besar
belum berakhir, sehingga seseorang mengejan lebih kuat. Tindakan
ini justru membuat hemoroid semakin parah.

4
o Karena bagian yang terasa nyeri di dubur sulit dibersihkan, virus
akan sangat mudah menyerang dan menyebabkan infeksi kulit
yang memicu rasa gatal

Upaya memperlancar buang air besar agar tidak mengeras dan mencegah
terjadinya infeksi serta obat-obatan yang memperlancar aliran darah sekitar anus
(diosmin-hisperidia) akan membantu kesembuhan.

Ibu hamil sangat rentan menderita hemoroid karena meningkatnya kadar


hormon kehamilan yang melemahkan vena bagian anus. Banyak ibu hamil yang
menderita hemoroid setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan
tekanan vena di area panggul

Beberapa ibu hamil juga mengalami hemoroid selama proses persalinan akibat
tekanan bayi yang kuat. Suatu hal yang perlu diperhatikan adanya usaha mengejan
pada waktu persalinan akan memperberat penyakit hemoroid ini.

Penanganan

o Hindari mengejan terlalu kuat saat buang air besar

o Banyak mengonsumsi makanan mengandung serat dan minum air


putih 8 gelas setiap hari

o Segera ke belakang jika niat buang air besar mucul, jangan


menunda-nunda sebelum tinja menjadi keras

o Kurangi konsumsi cabai dan makanan pedas

o Tidur cukup

o Jangan terlalu lama duduk

o Senam/olahraga yang cukup

5
Pengobatan tanpa operasi bisa dilakukan dengan cara memberi salep dan/atau
supositoria seperti Lidokain (Haemokain), Hidrosmin (Venosmil), dan Fluokortolon
(Ultraprok), yang dapat mengurangi keluhan subjektif meski tidak dapat
menyembuhkan. Bisa juga diberikan suntikan dengan sklerosing agen pada keadaan
hemoroid yang kronik. Prinsip dari obat ini adalah menyumbat pembuluh darah dan
mengecilkan bantalan pembuluh darah.

Dalam penanganan hemoroid yang cukup berat, beberapa ahli menganjurkan


untuk dilakukan:

1. Rubbeer band ligation

2. Hemorrhoidolysis/Galvanic Electrotherapy

3. Sclerotherapy (injection therapy)

4. Cryosurgery

5. Laser, infrared atau BICAP coagulation

6. Hemorrhoidectomy

7. Stapled Hemorrhoidectomy

8. Doppler Guided Hemorrhoidal Artery Ligation

2.3 Sesak napas

Perubahan pernapasan akibat progesteron dan peningkatan laju metabolik


maternal dan konsumsi oksigen janin menimbulkan ibu merasa seperti tidak dapat
mengambil napas.Fenomena ini sering menimbulkan sesakan kehamilan, suatu
tarika napas dalam yang disengaja untuk mencoba meningkatkan cadangan
pernapasan. Tekanan dari pembesaran uterus pada diafargma selanjutnya
memperbesar masalah ini.

6
Cara penangannya adalah perengangan lengan di atas kepala dalam gerakan
melingkar membantu ekspansi pernapasan. Jika sesak napas masih terus berlanjut
disertai dengan nyeri dada maka segeralah rujuk pasien ke dokter atau rumah sakit
sesegera mungkin.

2.4 Bengkak dan Kram Kaki

Bengkak (edema)

Edema pada ekstremitas bawah lazim terjadi pada setengah akhir masa
kehamilan karena peningkatan tekanan vena yang disebabkan oleh tekanan dari
pembesaran.Edema tangan lazim terjadi pada akhir kehamilan, terutama pada pagi
hari, dan paling mungkin postural.Edema umum dapat menjadi tanda preeclampsia.

Penanganan

Penyuluhan mengenai penyebab harus diberikan.Peninggian tungkai yang


sering, penggunaan bangku bersandaran ketika duduk, dan latihan fisik membantu
memobilisasi cairan.Ibu harus diingatkan untuk tidak membatasi cairan tetapi
mempertahankan asupan untuk meningkatkan fungsi ginjal.Kaos kaki penyokong
sering membantu, dan ibu harus diingatkan untuk menggunakan kaos kaki sebelum
bangun untuk efek yang lebih baik.Tanda bahaya, termasuk edema yang disertai sakit
kepala, perubahan penglihatan, dan nyeri epigastrik, harus ditinjau ulang.

Kram kaki

Sampai dengan 50% dari wanita hamil mengalami kram kaki, biasanya
dipertengahan akhir kehamilan (Hammar, Larson, dan Tegler, 1981; sweet,
1997).Kram biasanya didefinisikan sebagai kontraksi tonik atau klonik tiba-tiba otot
gastrocnemius, biasanya pada malam hari (Pitkin, 1975).Penyebabnya tidak
diketahui, tetapi hal ini terjadi dikarenakan adanya perubahan rasio kalsium/fosfor,
kekurangan magnesium atau penambahan asam laktat dalam otot.Seberapa kecilriset

7
telah dilakukan untuk menggali fenomena ini telah menemukan bahwa perubahan
jumlah kalsium dan magnesium pada kehamilan dapat menjadi factor yang
memengaruhi, tetapi hasil dari percobaan klinis masih membingungkan.

Penanganan

Banyak sumber yang menyarankan menghindari makanan tinggi fosfor/rendah


kalsium, seperti minuman ringan dan kudapan olahan.Penelitian yang telah
menganalisis dampak suplemen kalsium pada frekuensi dan beratnya kram masih
membingungkan. Terdapat beberapa bukti bahwa suplementasi magnesium oral dapat
menurunkan kram (Dahle et al.,1995).

Saat kram terjadi, ibu harus meluruskan kakinya dan menarik jari-jari kaki
berlawanan dengan tubuh.Menekuk kaki juga dapat dilakukan oleh pasangan atau
teman.Latihan harian seperti berjalan atau berenang dapat menurunkan episode kram.

2.5 Gangguan tidur dan Mudah Lelah

Gangguan Tidur
Penyebab

Pada awal kehamilan, gangguan tidur dapat dicetuskan oleh stressor


psikologis, frekuensi berkemih dan ketidaknyamanan trimester pertama
lainnya.Selanjutnya, ketidaknyamanan fisik, kesulitan memilih posisi nyaman,
gerakan janin, dan perasaan sesak napas juga dapat menghambat tidur.

Penanganan

Ibu dapat diyakinkan bahwa gangguan tidur umum terjadi pada


kehamilan.Identifikasi factor yang terus menghambat tidur dapat mengarahkan
konseling dan penyuluhan.Ibu dapat dianjurkan untuk merencanakan waktu tenang
sebelum berangkat tidur; membatasi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur; dan
penggunaan bantal penyokong abdomen, punggung, dan tungkai.Mandi air hangat

8
atau pancuran dan masase dapat merilekskan ibu.Meditasi dan visualisasi juga dapat
menenangkan ibu dan menyiapkan ibu untuk tidur.

Banyak terbangun disebabkan oleh mimpi, terutama mimpi yang


menakutkan.Praktisi dapat meyakinkan ibu bahwa bermimpi lazim terjadi pada
kehamilan dan bahwa pengalaman ini lazim.

Susu hangat dapat meningkatkan kecepatan tertidur. The daun raspberry dapat
membantu relaksasi, dan skullcap tincture (30 tetes tinktur yang dijual bebas jam
sebelum tidur) meningkatkan tidur lelap (weed,1985).

Keletihan atau Mudah Kelelahan


Penyebab

Keletihan saat trimester pertama mungkin disebabkan oleh peningkatan laju


metabolism basal, meningkatnya kebutuhan pada system kardiovaskuler dan ginjal,
dan kurang tidur akibat sering berkemih, dan factor-faktor emosi (Pugh dan Milligan,
1993).Keletihan berkurang pada akhir kehamilan sebagai akibat meningkatnya berat
badan ibu, kesulitan menemukan posisi yang nyaman, factor-faktor janin, dan sering
berkemih (lihat kesulitan tidur). Factor-faktor psikologis yang nerhubungan dengan
keletihan adalah stress, kecemasan, dan depresi.

Penanganan

Praktisi harus mendiskusikan aspek normal keletihan dan rasional fisiologis


keletihan.Anjuran untuk meningkatkan tidur harus diberikan (lihat kesulitan
tidur).Konseling mengenai pentingnya nutrisi yang tepat dan olahraga serta
penatalaksanaan anemia dengan diet dan suplemen yang harus dimulai.

2.6 Nyeri perut bawah

Inspeksi
1. Atur pencahayaan yang baik.

9
2. Atur posisi yang tepat, yaitu berbaring telentang dengan tangan di
kedua sisi dan sedikit menekuk. Bantal kecil diletakkan diletakkan di
bawah lutut untuk menyokong dan melemaskan otot-otot abdomen.
3. Buka abdomen mulai dari prosesus xifoideus sampai sim[isis pubis.
4. Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, kontur permukaan
perut, (adanya) retraksi, penjolan, (adanya) ketidaksimetrisan, jaringan
perut, striae, dll.
5. perhatikan posisi, bentuk, warna, dan (adanya) inflamasi atau
pengeluaran umbilikus.
6. Amati gerakan-gerakan kulit pada perut saat inspirasi dan ekspirasi.
Auskultasi
1. Hangatkan bagian diafragma dan bell stetoskop.
2. Letakkan sisi diafragma stetoskop tasi di atas kuadran kanan bawah
pada area sekum. Berikan tekanan yang sangat ringan. Minta klien
agar tidak berbicara. Mungkin diperlukan 5 menit secara terus
menerus untuk mendengar sebelum pemeriksaan menentukkan tidak
adanya bising usus.
3. Dengarkan bising usus dan perhatikan frekuensi dan karakternya.
4. Jika bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan pemeriksaan
sistematis, dengarkan setiap kuadran abdomen.
5. Catat bising usus a[akah terdengar normal, tidak ada, hiperaktif atau
hipoaktif.
6. Letakkan bagian bell/sungkup stetoskop di atas aorta, arteri renalis,
arteri iliaka, dan arteri femoral.
7. Letakkan bagiab bell stetoskop pada daerah preumbilika/sekeliling
pusat untuk
8. mendengarkan bising vena (jarang terdengar).
Perkusi
1. Mulailah perkusi dari kuadarn kiri bawah kemudian bergerak searah
gerak jarum jam (dari sudut pandabg klien).
2. Perhatikan reaksi klien dan catat jika terdapat keluhan.
3. Lakukan perkusi pada area timpani dan redup.
4. Perkusi untuk menentukan posisi dan ukuran hati
5. Berdiri di sisi kanan klien.

10
6. Lakukan perkusi dari garis midklavikula kanan tepet di bawah
umbilikus ke atas melewati area timpani sampai terdengar suara redup,
beri tanda dengan pensil pada tempat mulai ditemukannya suara redup
(merupakan batas bawah hepar).
7. Lakukan perkusi pada garis midklavikula kanan yang dimulai dari area
resonan paru-paru ke bawah sampai ditemukan suara redup, beri tanda
pada tempat mulai ditemukan suara redup (merupakan batas atas
hepar).
8. Ukur jarak antara dea tanda tadi dalam satuan sentimeter. Normalnya,
panjang hepar pada garis midklavikula adalah 6-12 cm dengan batas
bawah terletak pada atau sedikit dibawah tulang rusuk.
9. JIka diduga ada pembesaran, ukur penurunan hati dengan meminta
klien menarik napas dalam dan menahannya saat pemeriksa
melakukan perkusi ke atas dari abdomen ke garis midklavikula kanan.
Perkusi lambung

Perkusi sangkar iga bawah anterior dan bagian epigastrik kiri.

Palpasi perut
1. Palpasi ringan
2. Palpasi ringan abdomen di atas setiap kuadran. Hindari area yang
sebelumnya sebagai titik bermasalah.
3. Letakkan tangan secara ringan di atas abdomen dengan jari-jari
ekstensi dan berhimpitan.
4. tempatkan tangan klien dengan ringan di atas tangan pemeriksa
untuk mengurangi sensasi geli.
5. Jari-jari telapak tangan sedikit menekan perut sedalam 1 cm.
6. Palpasi untuk mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal, atau
adanya massa.
7. Selama palpasi, observasi wajah klien untuk mengetahui tanda
ketidaknyamanan.
8. Jika ditemukan rasa nyeri, uji adanya nyeri lepas : tekan dalam
kemudian lepas dengan cepat untuk mendeteksi apakah nyeri
timbul dengan melepaskan tangan.

11
9. Lakukan palpasi di sekitar umbilicus dan cincin umbilical
Palpasi dalam
1. Pemeriksa berdiri di samping kanan pasien
2. Letakan tangan kiri pemeriksa pada dinding toraks kanan posterior
klien kira-kira pada tulang rusuk ke 11 atau 12.
3. Tekankan tangan kiri tersebut ke atas sehingga sedikit mengangkat
dinding dada
4. Letakan tangan kanan di batas bawah tulang rusuk kanan
5. Saat klien ekshalasi, lakukan penekanan sedalam 4-5 cm kea rah
bawah pada batas bawah tulang rusuk
6. Jaga posisi tangan pemeriksa dan minta klien untuk inhalasi dalam
7. Ketika klien inhalasi, rasakan batas hepar bergerak menentang
tangan pemeriksa yang secara normal terasa dengan kontur regular
8. Jika hepar membesar, lakulan palpasi di batas bawah tulang rusuk
kanan. Catat pembesaran tersebut dan nyatakan dalam cm.
Palpasi limpa
1. Saat pemeriksa berdiri di sisi klien, pegang secara menyilang
abdomen klien dengan tangan kiri pemeriksa dan letakan tangan
di bawah klien dan di atas sudut kostovertebral. Tekan ke atas
dengan tangan kiri.
2. Tempatkan telapak tangan dengan jari-jari di atas abdomen, di
bawah tepi kiri kostal
3. Tekan ujung jari ke arah limpa kemudian minta klien menarik
nafas dalam
4. Palpasi tepi limpa saat limpabergerak ke bawah ke arah tangan
pemeriksa
Palpasi klien asites
1. Untuk mengkaji gelombang cairan asites, minta klien atau perawat
lain untuk membantu Karena prosedur ini memerlukan tiga tangan
2. Instruksikan klien untuk berbaring terlentang
3. Minta klien atau perawat lain untuk menekan area tepat sepanjang
garis tengah vertical dari abdomen dengan tepi tangan dan lengan
atas
4. Letakan tangan pemeriksa pada setiap sisi abdomen dan ketuk
tajam salah satu sisi dengan ujung jari

12
5. Rasakan implus gelombang cairan dengan ujung jari tangan yang
satunya
Palpasi ginjal
1. Ketika melakukan palpasi ginjal kanan, letakan tangan kiri di
bawah panggul, dan elevasikan ginjal ke arah anterior
2. Letakan tangan kanan pada dinding perut anterior pada garis
midklavikula di tepi bawah batas kosta
3. Tekan tangan kanan secara langsung ke atas sambil klien menarik
nafas panjang. Pada orang dewasa normal, ginjal tidak teraba tetapi
pada orang yang sangat kurus, bagian bawah ginjal kanan dapat
dirasakan
4. Jika ginjal teraba, rasakan kontur (bentuk), ukuran dan adanya
nyeri tekan.
5. Lakukan palpasi ginjal kiri dengan posisi pemeriksa berada di sisi
sebrang tubuh klien, dan letakan tangan kiri di bawah panggul
kemudian lakukan tindakan seperti pada palpasi ginjal kanan.

2.7 Heartburn

Ketidaknyamanan ini mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah
bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan. Heart burn
istilah lain untuk regurgitasi/refluks. Kandungan asam gastric (asam klorida dalam
lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman
menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak.

Penyebab
1. Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah
progesterone
2. Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos,
yang kemungkinan karena meningkatnya progesteron dan tekanan uterus
3. Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan
ditekan oleh pembesaran uterus
Cara meringankan
1. Makan porsi kecil tapi sering

13
2. Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/
makanan yang berbumbu merangsang
3. Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi gastric)
4. Hindari berbaring setelah makan
5. Hindari minuman selain air putih saat makan
6. Kunyah permen karet
7. Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik
8. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini , juga dapat dilakukan terapi,
yaitu :
9. Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida
alumunium dan magnesium)
10. Hindari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan
asam dalam lambung)
11. Hindari sodium bicarbonate, bismuth salicylate
Tanda bahaya
1. Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
2. Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema
patologis pada trimester III (preeklampsia)
3. Nyeri perut yang hebat (abruption placenta, persalinan prematur,
appendicitis)

2.8 Kontraksi Persalinan

HIS

His (Kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur, yang


secara bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahim bagian bawah)
dan vagina (jalan lahir), sehingga janin keluar dari rahim ibu.
Kontraksi menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami
dilatasi), menipis dan tertarik sampai hampir menyatu dengan rahim.
Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir.

His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau


sesudah) tanggal perkiraan persalinan.

14
Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui.Mungkin karena
pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisa dan
menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan).

Persalinan biasanya berlangsung selama tidak lebih dari 12-14 jam


(pada kehamilan pertama) dan pada kehamilan berikutnya cenderung lebih
singkat (6-8 jam).

Show (sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir dari


serviks) biasanya merupakan petunjuk bahwa persalinan segera dimulai; tetapi
show bisa keluar 72 jam sebelum kontraksi dimulai. Kadang selaput ketuban
pecah sebelum persalinan dimulai dan cairan ketuban mengalir melalui
serviks dan vagina.Jika selaput ketuban pecah, segera hubungi dokter atau
bidan. Sekitar 80-90% wanita yang selaput ketubannya pecah berlanjut
menjadi persalinan spontan dalam waktu 24 jam. Jika setelah lewat 24 jam
persalinan belum juga dimulai dan keadaan bayinya baik, biasanya dilakukan
induksi persalinan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri
dari vagina ke dalam rahim. Infeksi bisa menyerang ibu maupun bayinya.
Untuk menginduksi persalinan biasanya digunakan oksitosin atau obat yang
serupa.

Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa saat persalinan semakin


mendekat

Tanda Artinya Kapan terjadi


Mulai dari
Perasaan seolah-olah Lightening, yaitu turunnya bayi. beberapa minggu
bayi telah turun ke Kepala bayi telah masuk ke sampai beberapa
bawah dalam panggul ibu jam sebelum
persalinan dimulai

15
Keluar cairan dari Show, yaitu lendir kental yang
Beberapahri
vagina (jernih, tertimbun di serviks selama
sebelum persalinan
berwarna pink atau kehamilan. Ketika serviks mulai
dimulai atau pada
sedikit mengandung berdilatasi, lendir ini terdorong ke
awal persalinan
darah) dalam vagina
Mulai dari
Selaput ketuban pecah, yaitu beberapa jam
Keluar cairan encer
pecahnya kantung berisi cairan yg sebelum persalinan
yang memancar atau
mengelilingi bayi selama dalam dimulai sampai
mengucur dari vagina
kandungan setiap saat selama
persalinan
Kontraksi, yaitu mengkerut &
Pola kram yg teratur, mengendurnya rahim. Semakin
yg mungkin dirasakan dekat saat persalinan, kontraksi
Pada awal
sebagai nyeri ini semakin kuat & bisa
persalinan
punggung atau kram menyebabkan nyeri karena
menstruasi serviks membuka & bayi
bergerak di sepanjang jalan lahir

Perbedaan antara his sejati dan his palsu

Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasakan his
palsu atau kontrksi rahim yang tidak teratur.His ini disebut kontraksi Braxton
Hicks.
Ini merupakan hal yang normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore
hari.

Mungkin sulit untuk membedakan his sejati dari his palsu.Biasanya his
palsu tidak sesering dan tidak sekuat his asli. Kadang satu-satunya cara untuk
mengetahui perbedaan antara his sejati dan his palsu adalah melakukan

16
pemeriksaan dalam. Pada pemeriksaan dalam bisa diketahui adanya
perubahan pada serviks yang menandakan dimulainya proses persalinan.

Jenis perubahan His palsu His sejati


Timbul secara teratur
Tidak teratur & tidak semakin
Karakteristik dan semakin sering,
sering (disebut kontraksi Braxton
kontraksi berlangsung selama 30-
Hicks)
70 detik
Meskipun
Jika ibu berjalan atau beristirahat
Pengaruh posisi/gerakan ibu
atau jika posisi tubuh ibu berubah,
gerakan tubuh berubah, kontraksi
kontraksi akan menghilang/berhenti
tetap dirasakan
Biasanya lemah & tidak semakin
Kekuatan Kontraksinya semakin
kuat (mungkin menjadi kuat lalu
kontraksi kuat
melemah)
Biasanya berawal di
Nyeri karena Biasanya hanya dirasakan di tubuh
punggung dan menjalar
kontraksi bagian depan
ke depan

2.9 Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil

Perubahan kardiovaskular/ hemodinamik


Perubahan kardiovaskular memudahkan system kardiovaskular pada
ibu memenuhi kebutuhan janin sambil mempertahankan stastus
kardiovaskularnya sendiri.Dan Perubahan-perubahan ini disebabkan
peningkatan esterogen, progesteron, dan prostaglandin. Dan perubahan ini
akan kembali normal setelah kehamilan berakhir.
Volume darah total ibu meningkat sekitar 30-50% pada kehamilan
tunggal dan 50% pada kehamilan kembar. Volume darah total merupakan
volume darah kombinasi volume plasma yang meningkat 75% dan volume sel
darah merah yang juga meninggkat 33% dari nilai sebelum hamil. Semua ini
menyebabkan hemodilusi, yang terlihat pada kadar hemetokrit rendah, yang
dikenal dengan anemia fisiologis pada kehamilan dan sering terjadi pada usia
kehamilan 24 minggu hongga 32 minggu. Peningkatan volume darah total

17
dimulai pada awal trimester pertama, yang kemudian meningkat pesat hingga
pertengahan kehamilan yang kemudian melambat hingga menjelang minggu
ke-32. Setelah itu volume darah menjadi relative stabil meski masa eritrosit
tetap meningkat.
Postur dan posisi tubuh ibu hamil mempengaruhi distribusi dan
tekanan arteri sekaligus tekanan vena. Penurunan volume darah terjadi setelah
berada pada posisi berbaring salama satu jam atau lebih. Pada waktu
bersamaan, tekanan vena femoralis meningkat secara bertahap. Tekanan
mekanis uterus wanita hamil pada vena panggul dan vena cava inferior
menghambat aliran darah balik dari kaki dan panggul sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan darah vena, penekanan drastic tekanan hydrostatic pada
sirkulasi mikrosselanjutnya kebocoran cairan dari pembuluh darah ke usus
halus, dan akibat terjadi edema pada kaki dan mata kaki. Tekanan mekanis ini
juga turut mengakibatkan varises pada vulva dan kaki serta mengakibatkan
hemoroid dan menjadi factor predisposisi thrombosis vena
dalam.Distensibilitas vena dapat mengakibatkan penurunan aliaran balik vena
ke jantung. Posisi rekumben lateral dapat membebaskan tekanan darah
mekanis pada uterus wanita hamil, meningkatakn aliran darah pada
ekstremitas bagian bawah, dan menurunkan tekanan vena femoral. Tekanan
vena antekubital tidak dipengaruhi oleh tekanan uterus pada veana cava
inferior dan tidak mengalami perubahan saat kehamilan.
Pada akhir kehamilan, memposisikan wanita pada posisi telentang
dapat menyebabkan uterus yang sekarang besar dan berat dengan cepat
mengisi aliran balik vena sampai membuat pengisian jantung menurun dan
curah jantung menurun.Pada 10% wanita, hal ini dapat mengakibatkan
hipotensi arterial dan wanita dapat menjadi pingsan dan kehilangan
kesadaran.Hipotensi arterial dapat diatasi dengan meminta wanita berbaring
miring atau duduk. Tekanan darah arteri juga dapat menurun hingga dibawah
kadar tekanan jika aorta juga tertekan. Hal ini berarti bahwa tekanan arteri

18
yang berada dibawah tekanan jauh lebih rendah dan tidak tercermin secara
akurat pada tekanan darah arteri brakialis. Hal ini harus selalu diingatkan
ketika terjadi hipotensi sistemik, seperti yang terjadi pada penggunaan
analgesic spinal, karena penurunan arteri di uterus akan lebih besar dari pada
tekanan arteri yang berada diatas tingkat kompresi aorta. Tekanan darah arteri
brakialis biasanya menurun hingga pertengahan kehamilan dan pada saat
tertentu tekanan ini meningkat lagi hingga tekanan darah sebelum hamil pada
saat aterm.Tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin sementara tekanan
diastolic mengalami penurunan lebih besar, kurang lebih 12 poin.Penurunan
tekanan darah normal ini harus selalu diingat saat mengevaluasi peningkatan
tekanan darah dan melakukan penapisan untuk mengetahui gangguan
hiprtensi pada kehamilan.
Curah jantung, yang merupakan hasil dari frekuensi denyut jantung
dan volume sekuncup, meningkat bermakna pada awal kehamilan dan
meningkat sepanjang masa hamil. Factor-faktor pendukung pada terjadinya
pengingkatan ini antara lain peningkatan volume sekuncup yang terjadi pada
awal kehamilan, peningkatan frekuensi yang terjadi secara progesif pada awal
kehamilan kurang lebih 15 kali permenit, dan penurunan tahanan vascular
sistemik. Hal ini dibuktikan saat melakukan pengukuran pada posisi
rekumben lateral karena pada saat wanita berdiri, maka curah jantung akan
turun drastic hingga kadarnya sama dengan kondisi sebelum
hamil.Sebagaimana telah didiskusikan pada peragraf sebelumnya, curah
jantung dapat menurun pada saat wanita berada pada posisi telentang pada
akhir kehamilan karena vena cava inferior tertekan oleh uterus karena aliran
vena balik terhambat. Jelas, curah jantung lebih tinggi pada saat wanita posisis
rekumben lateral disbanding ketika ia pada posisi telentang.
Jantung sendiri bergeser ke atas dan ke kiri ketika diagfragma terdesak
ke atas secara progresif akibat perkembangan kehamilan. Hal ini
menyebabkan apeks jantung dalam posisi lateral dan meningkatkan ukuran

19
jantung yang sekilas lebih besar pada hasil pemeriksaan sinar-X. suara
perubahan jantung meliputi hal-hal berikut :
1. Bunyi jantung pertama jauh lebih terpisah disertai peningkatan kenyaringan
komponen-komponen yang pertama kali terdengar antara minggu ke 12
hingga minggu ke 20 kehamilan pada 88% wanita hami; terdengar paling jelas
di sepanjang sentrum kiri antara ruang interkosa ketiga dan kelima
2. Bunyi jantung ke tiga yang nyaring sangat mudah didengar.
3. Murmur sistolik pendek pada 90% hingga 95% wanita hamil, yang semakin
terdengar lebih baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi; mencerminkan
peningkatan beban kardiovaskular; terdengar paling baik pada sepanjang
sternum kiri bawah pada apek atau area aorta.
4. Murmur diastolic sementara paling lemah pada 20% wanita hamil.
5. Murmur berkelanjutan yang berasal dari pembuluh darah pada payudara 10%
hingga 14% wanita hamil.

Penigkatan aliran darah ke kulit pada kehamilan memungkinkan


penyebaran panas yang dihasilkan dari peningkatan metabolisme.Penigkatan
aliran darah ini juga dapat mempercepat absorpsi sebagian obat-obatan
transdermal dan subkutan.

Perubahan pada ginjal


Ada sejumlah perubahan signifikan pada ginjal selama kahamilan,
yang memampukan organ wanita bukan hanya mengelola zat sisa dan
kelebihan yang dihasilkan peningkatan peningkatanvolume darah dan curah
jantung juga sisa metabolisme, tetapi juga menjadi organ utama yang
mengekskresi sisa produk sisa dari janin.Selain itu, ginjal sangat penting
sebagai media yang meretensi natrium dan memepertahankan keseimbangan
cairan selama kehamilanserta mempertahankan tekanan darah arteri melalui
renin-angiotensin. Semua komponen dalam system renin-angiotensin yang
dihasilkan dari ibu mapun janin mengakami peningkatan pada kehamilan

20
norma. Hal ini sebagian disebabkan tingginya kadar esterogen yang
diprosduksi.
Hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi pada saat
kehamilan.Hidroureter terjadi saat uterus mulai keluar dari panggul dan
masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat melewati tepi
panggul.Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan dari pada bagian kiri
akibat dekstrorotasi uterus saat keluar dari panggul. Akibat distensi, akan
terjadi pemanjangan dan pemindahan uterus ke lateral. Hidronefrosis terjadi
pada 80% hingga 90% wanita hamil.Peningkatan ukuran ginjal dan pelebaran
kaliks dan pelvis ginjal serta ureter, semua ini meningkatkan resiko infeksi
saluran kandung kemih akibat statis urine.
Pola normal berkemih pada wanita yang tidak hamil pada siang hari
(diurnal) berkebalikan pada pola ibu hamil. Wanita yang hamil
mengumpulkan cairan (air dan natrium) selama siang hari dalam bentuk
edema dependen karena tekanan uterus pada pembuluh darah panggul dan
vena cava inferior, sebagaimana telah dibahas sebelumnya, dan dan kemudian
mengekskresi cairan tersebut pada malam hari (nokturia) melalui kedua ginjal
ketika wanita berbaring, terutama pada posisi lateral kiri.
a. Perubahan pada paru
System respirasi ibu mengangkut oksigen ke, dan membuang
karbodioksida dari, janin serta menyediakan energy untuk sel-sel ibu sendiri,
janin dan plasenta.Factor-faktor yang mempengaruhi perubahan plumol
meliputi pengaruh hormonal dan mekanis.
Perubahan mekanis meliputi elevasi posisi istirahat diafragma kurang
lebih 4 cm, penigkatan 2 cm pada diameter transversal saat sudut subcostal
dan iga bagian bawah melebar, serta lingkar toraks melebar kurang lebih 6
cm. semua perubahan ini disebabkan tekanan keatas akibat pembesaran
uterus. Pengaruh-pengaruh hormonal meliputi efek estrogen terhadap
engorgement kapiler melalui efek pernafasan dan efek progesterone terhadap

21
relaksasi otot polos brokiol dan relaksasi otot serta kartilago pada region
toraks.
b. Perubahan pada pencernaan
Perubahan pada pencernaan memungkinkan peningkatan nutrient
untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin da perubahan ini dibawah pengaruh
hormon dan mekanis.Pada hal ini yang perlu bidan ingat banyak perubahan
yang memiliki ketidaknyamanan.
Estrogen menyebabkan peningkatan dara ke mulut sehingga gusi
menjadi rapuh dan dapat menimbulkan gingivitis.Ibu tidak akan kehilangan
kalsium dari gigi akibat di alirkan ke janin. Janin memperoleh kalsium dari
cadangan kalsium dalam tubuh ibu.Saliva menjadi lebih asam tetapi
jumlahnya tidak meningkat.
Tonus pada stingfer esofagus bagian abwah melemah di bawah
pengaruh progesterone, yang menyebabkan otot polos relaksasi.

22
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saat masa-masa kehamilan seorang ibu memang lebih sensitive dari pada
biasanya.Perubahan-perubahan pada system perkemihan, system pernapasan, system
pencernaan bisa membuat ibu memiliki gangguan atau kesulitan tidur dan sering
merasa lelah. Terutama pada trimester III ibu akan sering mengalami gangguan-
gangguan tersebut karena bobot bayi yang ada dalam kandungan sang ibu semakin
besar.

Tetapi, untuk anak yang akan dilahirkannya sang ibu rela merasakan itu
semua. Sebagai bidan harus membantu ibu dalam menangani apa yang dirasakan sang
ibu agar ibu dan bayi yang akan dilahirkannya sehat. Menjadi kesenangan tersendiri
jika menolong ibu bersalin dengan melahirkan bayi yang sehat dan tentunya sang ibu
pun sehat.

Saran

Semoga yang membaca makalah ini dapat mengerti dan memahami tulisan
yang telah disusun oleh tim dalam makalah ini. Semoga makalah ini juga bermanfaat
bagi pembaca mau pun tim penulis makalah ini.

23
Daftar Pustaka

1. Walsh V. Linda. 2007. Buku Ajar Kebidanan. Jakarta: Buku


Kedokteran.
2. Varney Helen, Jan M, Carolyn L Gegor, dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran
3. Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan Kebidanan. Jakarta
: Salemba Medika
4. Sulistyawati Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta : Salemba Medika
5. Kusmiyati, dkk. 2009. Perwatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitra Maya
6. Walsh, Linda . 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC,
Buku Kedokteran
7. Murkoff, Heidi, dkk. 2006. Kehamilan : Apa yang Anda hadapi per
bulan. Jakarta : Arcan
8. Peawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

24

Anda mungkin juga menyukai